Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode 515

Posted by

Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode 515. Jodha kembali ke kamar'nya, betapa shock'nya ia saat melihat suami tercinta memeluk wanita lain dari belakang dengan begitu mesra'nya
Jodha : “Shahenshah..”

Jalal terkejut saat ia mendengar suara Jodha ada di belakang'nya. Wajah'nya seketika berubah dari yang semula tersenyum sumringah menjadi penuh tanya. Jalal langsung melepaskan pelukan'nya, dan betapa terkejut'nya ia saat istri tercinta ternyata berada di belakang'nya, bukan seseorang yang di peluk'nya dengan begitu mesra. Wajah si Lele alias Lela palsu alias Laboni alias Abon Sapi (hihihihihihihihihiii_ grin emotikon kebanyakan alias tongue emotikon ) wajah Laboni tampak sangat geram, ia kesal karna Jalal melepaskan pelukan'nya. (Hahahahahahahaha_ seneng sekali saya saat melihat tampang jelek si Lele ini tongue emotikon )

Jodha berjalan perlahan menghampiri Jalal dan sang wanita penggoda yang Alhamdulillah'nya bang kumis tersayang yang kece' naujubilleh tetapi rada' kurang tinggi mendekati bantet ga' berhasil tergoda tongue emotikon

Tampang Jalal penuh tanya, ia berkata : “Jika kau disana, lalu siapa yang???”

Jalal berbalik dan eng ing eeeeeeeeeng..
Wakwaw, ternyata si Abon Sapi alias Lele alias Laboni yang tadi di peluk'nya. Hahahahahahahaaa_ (maka'nya bang, lain kali jangan main peluk adjah, nyesek kan loe kena ZONK tongue emotikon )

Jalal benar-benar terkejut : “Leela.?”

Melihat tampang Shahenshah yang cute menggemaskan ketika terkejut, Abon Sapi alias Lele malah tertawa cekikikan macam kuntilanak laper tongue emotikon
Jodha dan Jalal memandang kesal penuh tanya, mungkin dalam hati'nya Jodha begini pemirsah : “ish ish ish, ini cewe' gila'nye kagak ketulungan ye Laki gw peluk ia dari belakang, pas ketahuan gw ia malah cekikikan ga' merasa berdosa Uuuuuuuuuuhhh, rasa'nya pengen gw remet tuh bibir biar jadi adonan donat upset emotikon *abaikan, Dewi Wulandari yang mulai laper maka'nya ngomongin donat tongue emotikon *

Lele berkata pada Jalal : “Lihat'lah wajah'mu Maafkan aku Jhijasa (Kakak Ipar), aku hanya bercanda dengan'mu.”

Lele melihat tampang jutek Jodha, ia berkata : “Kau juga Jhiji (kakak), aku hanya bermain-main saja.”

Laboni tertawa sok imut pake nutupin mulut'nya segala frown emotikon
Tampang Jodha masih tetep jutek, Jalal kemudian meminta maaf pada Lele, ia memegang kedua telinga'nya seraya berkata : “Aku benar-benar minta maaf. Kau menggunakan selendang ini jadi aku pikir kau adalah Ratu Jodha. Itu sebab'nya aku.” (Maka'nye bang, lain kali jangan so romantis ye pake peluk-peluk orang dari belakang frown emotikon
Kalau yang dikau peluk adalah Jodha Ammijan sih aku bakal 3S nulis'nya, tetapi kalau gini'kan aku'nya jadi manyun ikutan Jodha Ammijan tongue emotikon )

Lele langsung menyela, dengan senyum di wajah'nya ia berkata : “Tidak apa, Jhijasa (Kakak Ipar)”
(ya iya'lah ga' apalah wong diri'mu yang untung bisa di peluk Hamari Shahenshah yang rada' kurang tinggi mendekati bantet tetapi tetep cute menggemaskan + kece naujubilleh frown emotikon
Kagak mikir apa loe kalau gw BT nulis'nya frown emotikon
Gw yang udah nunggu antrian dari 2013 adjah belum bisa juga meluk bang kumis tersayang frown emotikon
Lah loe??? Baru muncul berapa episode adjah udah kenyang di peluk-peluk Huft Sebel frown emotikon )

Lele kemudian berpamitan pada Jodha : “Jhiji, aku pergi dulu. Kau tak marah pada'ku kan?”

Jodha hanya melirik dengan tampang yang udah ga' jutek lagi, tetapi senyum juga enggak. Saat Lele beranjak pergi, Jodha berkata : “Leela, bisa tinggalkan selendang'nya di sini?”

Lele akhir'nye nyadar kalau ia pake selendang orang tanpa izin, ia'pun langsung melepaskan dupatta'nya dan memberikan'nya pada Jodha dengan senyuman di wajah'nya. Jodha'pun tersenyum menerima selendang'nya kembali smile emotikon

Setelah Lele pergi, bang kumis tersayang jadi salting. Jalal memegang kedua telinga'nya seraya berkata : “Aku mohon maafkan aku, Ratu Jodha. Aku sungguh tak mengetahui kalau itu bukan diri'mu.”

Jodha menyela dengan tampang meledek : “Aku pikir kau tak akan bisa memenangkan permainan nanti, Shahenshah.”

Jalal : “Kau tak marah?”

Jodha tertawa kecil, ia berkata : “Kenapa harus marah? Kau tak sengaja melakukan'nya.”

Jalal : “Jadi maksud'nya kau tak marah pada'ku?”

Jodha : “Apa kau ingin aku marah?”

Jalal : “Tapi mengapa tidak, Ratu Jodha?”

Jodha : “Ya, itu karna kau tak sengaja melakukan'nya, Shahenshah. tetapi jika besok kau salah mengenali'ku, maka aku pasti akan marah pada'mu.”

Jalal tersenyum, ia bersyukur karna Jodha ga' ngambek. Jalal berkata : “Aku sungguh sangat bersyukur karna kau tak marah pada'ku, Ratu Jodha. Dan yang pasti, besok aku akan berhasil mengenali'mu.” (Muka'nye bang Jalal PD binggow, padahal baru saja ia salah peluk orang. Hahahahahahahahaaa_ *ganbate Shahenshah, semoga besok keberuntungan bersama'mu dan ga' salah pilih si Lele tongue emotikon )

Dengan santai'nya Jodha berkata : “Okey kita lihat saja nanti kau bisa memenangkan permainan ini atau tidak. Karna jika tidak, kau akan mendapatkan hukuman dari'ku.”

Jalal : “Tapi akuaku”

Jodha tertawa cekikikan melihat tampang cute suami'nya, Jalal'pun ikut tertawa melihat Jodha yang ternyata hanya meledek'nya. Kebahagian terpancar di wajah kedua'nya.

Di pasar
Bengali Baba bersama beo yang bertengger di bahu'nya sudah tiba di pasar Agra.
Beo'nya cicit cuit, Bengali Baba berkata : “Ya, ya. Aku tau kau pasti sudah lapar.”

Tiba-tiba beberapa prajurit bersama utusan kerajaan memberi pengumaman di pasar.

“Pengumunan Pengumunan Pengumuman.”

Mendengar suara itu, Bengali Baba menghentikan langkah'nya.
Pengawal Kerajaan mengumumkan : “Aku membawa kabar Istimewa bahwa akan ada perayaan. Ratu Jodha yang membuat perayaan ini untuk Shehzadi Leela karna tunangan'nya akan datang ke Agra hari ini. tak ada yang perlu memasak makanan hari ini, karna Shahenshah akan menyiapkan banyak makanan dalam perayaan nanti.”

Bengali Baba tersenyum kepada Sang Beo seraya berkata : “Bagaimana? Ayo kita kesana. Kita akan mendapatkan makanan disana.”

Di Istana
Salima datang menemui Murad di kamar'nya. Ia melihat pakaian Murad masih tergeletak di meja. Murad tak menyadari kehadiran ibu'nya, karna posisi'nya membelakangi Salima.

Salima berkata : “Ada apa, Murad?”

Murad menoleh dan berbalik menatap ibu'nya, Salima lanjut bertanya : “Mengapa kau belum bersiap, anak'ku?”

Murad berkata dengan tampang jutek : “Kenapa harus bersiap? Perayaan ini bukan untuk'ku.”

Salima berjalan mendekati Murad dan berkata : “Muradbukan seperti itu, anak'ku. Jika Ayah'mu membuat sebuah perayaan, meski itu bukan untuk'mu, maka kau seharus'nya hadir juga disana.”

Murad mulai songong, ia berkata dengan nada kesal dan agak membentak : “Kau hanya selalu mementingkan Kakak Salim dan Kakak Rahim, Ibu. Shahenshah juga tak pernah memikirkan aku, ia hanya memikirkan Kakak Salim saja. Jika aku tak ingin, maka aku tak akan mau datang ke Perayaan itu!!!”

Murad'pun pergi begitu saja meninggalkan ibu'nya. Salima tampak shock dengan ucapan Murad.
Salima berkata : “Ya ALLAH, aku tak pernah bermaksud membeda-bedakan antara Rahim dan Murad. Aku mohon maafkan aku. Murad tak pernah tahu bahwa ia bukan'lah anak'ku, melainkan anak dari Ratu lain. Ya ALLAH, aku tak tahu harus berbuat apa sekarang.”

Di halaman Istana, sudah tampak kesibukan untuk mempersiapkan perayaan penyambutan Sangram Singh.
Bengali Baba tiba di depan gerbang Istana, tetapi Penjaga menghalangi'nya masuk.
Penjaga berkata : “Kau harus pergi dari sini.”

Bengali Baba berkata : “Shahenshah perlu bertemu dengan'ku, aku sangat penting bagi'nya.”

Penjaga berkata : “Kau tak ada kepentingan'nya dengan Shahenshah. Memang'nya siapa kau?”

Bengali Baba : “Kau tak perlu tahu siapa aku. tetapi Shahenshah akan menjadikan'ku 1 dari yang istimewa nanti.”

Penjaga : “Ayo ayopergi kau dari sini. Shahenshah tak akan pernah membutuh'kan orang seperti diri'mu.”

Bengali Baba : “Cukup tahu saja, kalian pasti akan datang mencari'ku suatu hari nanti.”

Bengali Baba'pun pergi dari sana.

Tak lama kemudian, Pengawal mengumumkan kedatangan Sangram Singh.

Pengawal : “Kunwar Sangram Singh telah tiba”

Sangram Singh memasuki gerbang Istana dengan menunggangi kuda putih. Jalal, Jodha, Salima dan yang lain'nya sudah bersiap menyambut Sangram Singh dengan penuh senyuman. Sangram Singh turun dari kuda'nya dan menghampiri mereka. Sangram Singh memberi Salam pada Jalal, Salima dan juga Jodha.

Jodha berkata : “Diberkati'lah. Aku ucapkan Selamat Datang di Agra.”

Jodha lalu mendekati Sangram Singh dan memberi tilak di dahi'nya dan kemudian melakukan puja sebagai tanda selamat datang.

Jalal mengucapkan selamat datang pada Sangram Singh.

Jodha menyela, ia berkata dengan gaya santai setengah meledek : “Kau datang kesini pasti untuk mencari seseorang.”

Sangram Singh : “Tidak tidak, bukan hanya itu tujuan kedatangan'ku.”

Jodha : “Lalu apa? Aku tahu kau pasti kesini untuk menemui tunangan'mu, bukan begitu? tetapi kau harus melalui tes dahulu sebelum menemui Leela. Kalau tidak, kau tak bisa menemui'nya nanti.”

Sangram Singh : “Tes apa yang dimaksud?”

Jodha melirik kearah Jalal, dan mereka berdua hanya senyum-senyum nakal melihat Sangram Singh.

Di kamar Lele
Lele tengah duduk manis di depan cermin degan di temani Dammo ibu'nya.

Lele berkata dengan nada kesal : “Aku tak tahu bagaimana harus menemui Sangram Singh nanti. Jika ia melihat'ku, ini akan menjadi masalah bagi kita.”

Tiba-tiba pengawal mengumumkan kedatangan Jodha : “Perhatian, Malika-e-Hind telah tiba disini.”

Jodha masuk bersama beberapa pelayan yang membawa nampan.
Jodha menyapa : “Leela”

Lele berdiri dan memberi Salam : “Prenam, Jhijisa.”

Jodha memuji : “Kau terlihat cantik sekali, Leela.”

Lele salting sok imut, ia berkata : “aah kau bisa saja, Jhijisa”

Jodha meminta pelayan untuk menaruh 1 nampan yang berisi Dupatta kuning di meja rias Lele.
Lele melihat semua pelayan membawa cukup banyak dupatta berwarna kuning, ia bingung dan bertanya pada Jodha : “Jhijisa, untuk apa semua ini?”

Jodha : “Ini semua bukankah pernah aku katakan kalau seorang pasangan harus berhasil menemukan pasangan'nya. Shahenshah harus bisa mengenali aku. Dan kau, harus memakai ini juga untuk mengelabui Shahenshah.”

Lele masih bingung, ia berkata : “Aku tak mengerti maksud'mu, Jhijisa.”

Jodha tertawa kecil, ia berkata : “Leela, ini adalah sebuah ritual. Semua istri akan mengenakan dupatta ini, dan suami kita harus bisa mengenali kita dari semua wanita yang memakai ini.”

Lele : “Wah, ini ide yang sangat bagus.”

Jodha tersenyum dan berkata : “tentu”

Jodha berkata pada Dammo : “Kau pakaikan itu.”
(Maksud Jodha adalah menyuruh Dammo untuk memakaikan Dupatta kuning pada Lele)

Lele tersenyum licik, dalam hati'nya ia berkata : “Ini cara yang bagus, paling tak Sangram Singh tak akan mengenali aku sementara ini.”

Dammo memakaikan Duppata kuning pada Lele, Jodha'pun mengenakan Dupatta dengan warna dan corak yang sama.

Jodha tersenyum, ia berkata : “Sekarang, kita akan melihat apakah tunangan'mu berhasil mengenali'mu, dan apakah Shahenshah juga akan berhasil mengenali'ku.”

Jodha kemudian menutup wajah Lele dengan Dupatta'nya dan ia juga menutup wajah'nya dengan Dupatta. Jodha lalu mengajak Lele ke perayaan dengan sama-sama menutup wajah'nya menggunakan Dupatta.

Di tempat berlangsung'nya perayaan, semua orang sudah berkumpul.
Terlihat juga barisan wanita yang menutup wajah'nya dengan dupatta yang sama semua berwarna kuning cerah. Salah satu diantara mereka ada Jodha dan juga Lele.

Jalal dan Sangram Singh berdiri di depan para wanita yang menutup wajah'nya menggunakan Dupatta.

Hamida berkata : “Jalal, Sangram Singh, kalian harus berhasil menemukan pasangan kalian diantara mereka. Jangan sampai salah memilih.”

Jalal dan Sangram Singh tampak sama-sama bingung mencari yang mana pasangan mereka diantara banyak'nya wanita yang menutup wajah'nya dengan dupatta yang semua'nya berwarna kuning. Dari balik dupatta, Jodha mesam-mesem berharap Shahenshah berhasil mengenali'nya.
Tapi Lele??? Tampang'nye kagak enak di pandang pemirsah, sumpah dech, sepet abis. Lele gugup, takut + campur aduk.

Hamida, Ruqaiya dan Salima tampak tersenyum antusias menyaksikan pemainan ini. *Kalau aku boleh kasih nama, permainan ini nama'nya "Tebak Pasangan". Heheheheheee_ grin emotikon *
Hati-hati Shahenshah, awaz dapet ZONK lagi tongue emotikon

Dengan tampang bingung tetapi tetap cute menggemaskan, Jalal berkata pada Sangram Singh : “Apa kau bisa mengenali'nya?”

Sangram Singh geleng-geleng, ia berkata : “Nehi, Shahenshah.”

Jalal tersenyum dan berkata : “Begitu pula dengan'ku.”

Sangram Singh : “Dan bagaimana jika kita tak berhasil mengenali'nya?”

Jalal nyengir, ia berkata : “Itu arti'nya kau tak akan pernah bisa melihat wajah istri'mu.”

Jalal berjalan mendekati barisan wanita dengan dupatta kuning. Ia clingak-clinguk mencari sang istri tercinta. Dari balik dupatta, Jodha ngintip-ngintip suami tercinta'nya yang clingukan mencari diri'nya. Jalal mondar-mandir kesana kemari, lalu ia terhenti saat melihat tangan seorang wanita yang memakai mehendi. Jalal mendekati'nya dan memperhatikan tangan wanita itu dengan seksama.
Jalal teringat saat di Hamam (Kolam Pemandian)

‪#‎flashback‬ : di hamam.
Jalal tengah berendam dan Jodha duduk di tepi kolam sambil mengkramasi rambut bang kumis tersayang
(Uhuuuuyyy, kalau udah adegan di kamar mandi, gw jadi mesam-mesem sendiri nulis'nya tongue emotikon )
Tangan kiri Jodha nemplok di bahu bang kumis tersayang, bang kumis menoleh dan melihat tangan Jodha yang memakai mehendi. Jalal memegang tangan Jodha dan berkata : “Mehendi di tangan'mu ini terlihat sangat indah sekali, Ratu Jodha.”

Jodha tersenyum dan berkata : “Aku juga sangat menyukai'nya. Karna kau, aku membuat ini.”

‪#‎flashbacktheend‬

Kembali ke perayaan
Jalal semakin yakin kalau wanita yang memakai Mehendi itu adalah Jodha istri tercinta'nya. Jalal langsung menggenggam erat tangan Jodha. Jodha tersenyum simpul dari balik dupatta, ia bahagia karna suami tercinta'nya berhasil mengenali'nya. Jalal langsung membuka dupatta Jodha, Jodha tersenyum malu-malu meong.

Tampak di ruangan tersebut ada sesosok wanita cantik yang raut wajah tampak tak bahagia.
Wajah menampak'kan rasa cemburu, iri, dan apalah apalah.
Siapa dia???
Yupz, ia adalah Istri Tercantik'nya Shahenshah "Ruqaiya Sultan Beghum"
Wajah'nya tampak bermuram durja.
(kaciaaaaaaaan Mpok Ruqaiya butuh tissue untuk elap ences??? Hihihihihihihiii_ grin emotikon )

Hamida tersenyum dan berkata : “Bagus sekali, Jalal. Kau berhasil menemukan Istri'mu.”

Jalal berkata pada Jodha : “Apa aku bilang Aku pasti berhasil mengenali'mu. Sudah terbukti sekarang.”

Jalal kemudian berkata : “Aku telah berhasil menemukan Istri'ku, Sangram Singh. Sekarang saat'nya giliran'mu untuk mencari dan menemukan tunangan'mu.”

Jalal kemudian menggandeng mesra tangan Jodha menuju Singgasana Cinta
Ahaaaayyy Mpok Jodha bisa jalan sendiri kali bang tongue emotikon Cuma jalan ke singgasana mah kagak bakal nyasar koQ.
Abang kumis ini tega banget, kagak di lihat apa tuh muka istri tercantik'nya ampe kusut kayak pakaian yang belum di setrika. Hihihihihihihiii_ grin emotikon
*mau aye setrika'in kagak mpok muka'nye???
wkwkwkwkwkwkk_ tongue emotikon *

Setelah duduk di singgasana'nya, Jalal mempersilahkan Sangram Singh untuk mencari dan menemukan Leela. Sangram Singh berjalan perlahan mendekati barisan wanita yang menutup wajah'nya dengan dupatta kuning. Lele tampak semakin gugup, ia takyut kalau Sangram Singh mengenali diri'nya bukan Leela.
Dalam hati'nya Lele berkata : “Aku harus bagaimana sekarang? Bagaimana kalau ia menemukan aku dan mengetahui kalau aku bukan tunangan'nya?”

Sangram Singh semakin mendekat pada Leela, ia terhenti dan tersenyum saat melihat cincin yang melingkar di jari Lele. Lele tampak semakin gugup dan takyuuut.
Sangram Singh tersenyum dan menyentuh tangan Lele. Sangram Singh kemudian membuka dupatta Lele dan terkejut saat melihat wajah'nya. Lele menjadi serba salah, tetapi kemudian Sangram Singh berkata : “Aku berhasil menemukan'mu, Leela.”

Lele terkejut karna Sangram Singh menyebut'nya dengan nama Leela. Lele dan Sangram Singh saling beradu pandang. Wajah Lele masih tampak sangat terkejut, dalam hati'nya Lele berkata : “Kenapa ia memanggil'ku dengan nama Leela? Bagaimana ini bisa terjadi?”
(Hemb, Kenapa bisa terjadi???
Baca adjah dech lanjut'nya, nanti kalian semua juga akan mengetahui kenapa bisa Sangram Singh menyebut Lele dengan nama Leela tongue emotikon )

Ternyata oh ternyata, Di sebuah Hutan, Dammo Ibu'nya Laboni ternyata tengah melakukan ritual-ritual sihir'nya. Itulah sebab'nya kenapa Sangram Singh menyebut Lele sebagai Leela, semua itu karna Sihir emak'nye Abon Sapi pemirsah frown emotikon
uuuuuuh, sebel sebel sebel upset emotikon
Padahal mah ye, aye ngarep'nye Lele track ini cukup ampe' disini adjah loh, tetapi ternyata???
Seperti'nya masih akan terus berlanjut pemirsah frown emotikon *cuma bisa ngelus dada ayam tongue emotikon *

Dammo menggenggam erat tangan'nya hingga mengeluarkan darah seraya berkata dalam hati'nya : “Aku telah membuat'nya menjadi budak dengan sihir'ku. Aku akan membuat'nya menjadi budak.”

Kembali ke perayaan pemirsah
Lele dan Sangram Singh masih saling beradu pandang. Lele yang tadi'nye tampang'nye terkejut, kini menampak'kan senyum manis di hadapan Sangram Singh.

Dari singgasana'nya, Jalal berkata : “Bagus, Sangram Singh. Kau berhasil menemukan'nya.”

Sangram singh menoleh dan tersenyum.

Jodha menimpali : “Itu karna ia adalah calon ipar'ku. Tapiiiii, calon adik ipar, bagaimana cara'mu hingga kau bisa mengenali Leela? Apakah karna ia (Lele) membantu'mu?”

Jodha lalu berkata pada Lele : “Dan Leela, apakah kau membantu ia untuk menemukan'mu?”

Dengan nada manja apalah apalah Lele berkata : “Apa, Jhijisa. Kenapa aku harus membantu'nya?”

Sangram Singh berkata : “Tidak ada kecurangan dalam permainan ini, aku berhasil menemukan ia dari cincin yang di pakai'nya.”

Jodha : “ooooh, jadi begitu”

Jalal menyela : “Sudahlah, Malika-e-Hind. Kau tak perlu memperpanjang semua ini, lebih baik kita nikmati saja Perayaan ini.”

Jodha tersenyum manis menatap Jalal dan berkata : “Baiklah.”

Jalal kemudian mempersilahkan Lele dan Sangram Singh untuk duduk di tempat'nya masing-masing.

Jalal : “Mulai'lah perayaan'nya”

Para penari memasuki ruangan dan langsung berlenggak-lenggok menari-nari. (Tapi kagak ada Batu Kali ye disini. Meskipun Batu Kali seorang penari, tetapi kagak di pake ama bang kumis tersayang dalam perayaan ini. Alhamdulillah banget yah sesuatu, jadi mata gw ga' tambah sepet liat muka'nye tongue emotikon )

Semua orang tampak menikmati tarian dari para penari. tetapi si Lele, muka'nye masih di tekuk adjah, dalam hati'nya ia masih bertanya-tanya : “Tapi bagaimana mungkin ia mengenali'ku sebagai Leela?”

Di singgasana'nya bang kumis tersayang dan Jodha ammijan saling beradu pandang penuh senyuman. Mpok Ruqaiya'pun tampak bahagia menikmati tarian, tetapi saat mata'nya melirik ke Jalal dan Jodha, wajah'nya muram lagi frown emotikon
kaciaaaaaaaannnn tongue emotikon

Selama para penari mempersembahkan tarian'nya, wajah Sangram Singh tampak seperti orang mabok kentut.. Hahahaahahaaaa_ pacman emotikon pacman emotikon pacman emotikon *muka'nye aneh + lucu banget tongue emotikon *

Setelah para penari selesai mempersembahkan tarian'nya, Sangram Singh berdiri dan menghadap Jalal.
Sangram Singh berkata : “Maafkan aku, Shahenshah. Aku tiba-tiba merasa tak enak badan.”

Jalal berkata : “Apa aku perlu memanggilkan tabib untuk memeriksa'mu?”

Sangram Singh menolak, ia berkata : “Tidak tidak, aku hanya butuh istirahat saja. Setelah beristirahat, mungkin aku akan menjadi lebih baik. Apa aku boleh pamit pergi?”

Jalal mempersilah'kan, ia berkata : “Baiklah baiklah, kau istirahat saja.”

Sangram Singh memberi salam : “pRenam, Shahenshah.”

Sangram Singh'pun pergi meninggalkan ruangan tempat berlangsung'nya perayaan.

Lele berkata sendiri : “Ada apa dengan'nya? tetapi ia tadi memanggil'ku dengan nama Leela.”

*Perayaan The End Pemirsah*

Adegan berpindah ke kamar Jodha. Aseeeeeeekkkkk kiss emotikon

Jodha terlihat tengah duduk manis di depan meja rias'nya dengan rambut yang terurai. Ia melepaskan perhiasan'nya dengan di bantu 2 orang pelayan.
Tiba-tiba bang kumis tersayang masuk dengan tampang yang mesam-mesem sok imyuuut, padahal mah ia itu cute loh pemirsah kiss emotikon

Jalal menyapa : “Jodha Beghum"

Para pelayan memberi salam, dan kemudian langsung pergi tanpa di usir. Baca Selanjutnya SINOPSIS JODHA AKBAR 516


Tags: Jodha Akbar, Sinopsis

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode 515. Please share...!

Blog, Updated at: 01:00