Sinopsis Jodha Akbar Antv Tayang 10 April 2015. Jalal menyuruh pengawal membawa pergi ruqaiya dari ruang sidang, namun hamida menghentikannya. Terjadi perdebatan antara jalal dan ibunya. Ibunya memberitahu jalal bahwa seorang istri raja tidak boleh ditahan. Hamida pun meminta jalal untuk membebaskan ruqaiya. Karena ruqaiya tidak bersalah, ia hanya ingin membela salim. Para prajurit dan pengawal pun melepaskan ruqaiya. Lalu ruqaiya pergi ke tempat para ratu. Jalal pun melanjutkan pengumuman keputusannya.
"Kalau sudah selesai, maka keputusanku adalah salim bersalah. Kesalahan pertamanya adalah ia memanah anak ini. Aku tahu ia melakukan ini tidak sengaja tapi seorang wanita tua ini harus menderita karenanya. Kesalahan keduanya adalah ia kabur saat qadir terluka dan bukannya menolongnya. Kesalahan ketiganya adalah saat aku bertanya, ia berbohong. Qadir sangat berarti untuk fatimah bi. Dan sekarang pangeran salim harus menggantikan posisi qadir sampai qadir benar-benar sembuh. Qadir biasa melakukan semua hal untuk nenek fatimah, sampai qadir pulih, salim akan menggantikan posisi qadir. ia akan menjadi rakyat biasa. Dan rahim yang akan mendampinginya" Ucap jalal sembari meninggalkan ruangan sidang. Semua orang sedih mendengar keputusan jalal.
Semua orang siap mengantar salim pergi keluar istana, jodha merasa sedih meihat salim yang akan pergi meninggalkan istana. Salim yang didampingi rahim pun merengek padanya.
"Khane khana, kamu adalah tangan kanan kaisar, ia akan mendengarkan dirimu." Rengek salim sambil memeluk rahim.
"Aku tidak bisa berbuat apa-apa salim." Kata rahim.
"Tapi ia akan mendengarkanmu." Ucap salim.
"Aku tak bisa mengubah keputusan kaisar." Ujar rahim.
Salim kemudian berbalik melihat hamida dan berlari kearahnya. ia langsung memeluk neneknya dan meminta supaya hamida memberitahu untuk membatalkan hukuman yang diberikan padanya. Hamida pun memberi semangat pada salim, ia juga tidak bisa membatalkan hukuman yang telah diberikan. Mansingh pun mendatangi salim dan mengajak pergi. salim pun menangis dan memeluk mansing, daniyal yang merasa sedih pun ikut memeluk mansing dan berkata bahwa ia juga ingin menemani salim.
"Tidak daniyal, hukuman ini hanya untuk salim." Kata mansingh.
Mansing pun mengajak salim untuk pergi, namun salim berlari ke arah jalal dan memeluk kaki jalal sambil menangis. ia terus menangis dan meminta agar tak dihukum, jalal pun membantu salim untuk berdiri.
"Hari ini kamu berlutut didepanku, kelak nanti kamu jangan berlutut pada siapapun selain Tuhan." Ucap jalal yang kemudian pergi.
Salim lalu berlutut di hadapan Jodha.
" Ibu... kamu adalah tuhanku. Jadi aku berlutut dihadapanmu, jangan biarkan aku pergi, ibu." Rengek salim.
Jodha yang tak kuasa menahan tangis pun ikut duduk dihadapan salim.
"Dengar salim. Kalau kamu harus dihukum, maka kamu harus hadapi dengan berani. Bukan dengan rasa takut, mengerti?" Ucap jodha sambil memeluk salim erat-erat.
"Jodha, kendalikan dirimu. Yang mulia tidak suka melihatmu seperti ini. kamu adalah mariam uz zamani, kelak saat salim pergi berperang, apakah kamu akan menangis seperti ini? Salim kelak akan menjadi seorang raja. Anggap aja ini sebagai perang pertamanya. kamu harus antar ia dengan senyuman." Ucap ruqaiya.
"Mariam uz zamani mungkin bisa hadapi ini, tapi tidak bagi seorang ibu." Ucap jodha yang sudah tidak bisa menahan tangisannya.
Rahim pun membawa salim untuk segera pergi kerumah nenek fatimah, dengan berat hati jodha melepaskan tangan anaknya itu. Salim tiada henti-hentinya menangis, ia pun berpamit pada saudara-saudaranya.
Jalal yang melihat dari kejauhan pun merasakan kesedihan akan kepergian salim untuk menjalani hukuman. ia pun memerintahkan pada mansingh dan rahim untuk selalu menjaga keselamatan salim. Tangisan jodha semakin menjadi melihat salim yang semakin jauh.
Rahim dan salim pun sampai di rumah nenek fatimah.
"Fatimah bi, pangeran salim telah datang. Dan ia akan tinggal disini." Ucap Rahim.
"Tuan khane khana, aku sudah mendapatkan keadilan dari raja. ia tak perlu tinggal disini. Kumohon bawa ia pergi dari sini.
"Aku tidak bisa apa-apa. Aku hanya menjalankan perintah dari yang mulia raja. Mulai hari ini, pangeran salim akan tinggal disini bersamamu." Kata Rahim.
Nenek fatimah pun menyambutnya, dan menyuruh salim memasuki rumahnya. Nenek fatimah pun menjelaskan bahwa ia hanya mempunyai 1 tempat tidur, biasanya ia tidur di kasur itu, dan qadir tidur dilantai, namun sekarang ia merelakan agar salim yang tidur di kasur itu. Salim pun merasa haus dan ia meminta minum pada nenek fatimah. Tapi salim menjatuhkan cawan yang dipegangnya, dan cawan tersebut pecah. Rahim pun ingin pergi, sebelum pergi ia mencium kening salim, dan pergi keluar.
"Ini adalah perintah kaisar. Kalian semua dilarang untuk membantu salim dalam menjalani hukumannya. Tetapi kalian semua akan tetap disini untuk melindunginya." Perintah salim.
Salim pun pergi keluar menemui rahim, dan meminta rahim agar membawanya pergi dari rumah nenek fatimah. Namun rahim tidak bergeming dan meninggalkan salim sendiri.
Di istana anak-anak merasakan kesepian karena tidak adanya salim, murad mengambil beberapa ladoo(manisan) dan diberikan pada daniyal. Namun daniyal menolaknya. Haidar pun mendekati daniyal, mengapa ia tidak makan ladoo, padahal itu makanan kesukaannya.
"Aku tidak suka laddo, kalau tidak ada salim."Ucap daniyal sedih.
"Aku juga merindukan salim. ia berbeda dari yang lain. Aku memang iri padanya, tapi aku tidak mau ia pergi dari sini." Ucap murad yang ikut bersedih.
"Kau benar, aku tidak akan bisa tidur dengan nyenyak. Salim adalah pusat perhatian di istana ini." Kata haidar yang merasa bersedih juga.
Murad pun berdiri dan merasa kesal dengan nadira
"Aku sangat benci pada gadis yang bernama nadira itu." Kata murad. Daniyal dan haidar pun ikut merasa kesal dengan sikap nadira yang membuat salim dihukum untuk tinggal dengan nenek fatimah.
Di halaman istana, jodha yang ditemani shamsad berjalan mondar-mandir menunggu kedatangan rahim, rahim pun tiba, dan jodha yang tak sabar langsung menemuinya.
"Rahim,, bagaiaman keadaan salim disana? Apakah ia baik-baik saja?" Tanya jodha cemas.
" Rumah disana sangat besar. Salim akan baik-baik saja disana." Ucap rahim yang berbohong agar jodha tak terlalu mencemaskan salim.
Namun jodha mengetahui bahwa rahim berbohong, ia pun menanyakan lagi keadaan salim, tapi rahim yang tak tahan melihat tangisan jodha lalu pergi meninggalkannya. Shamsad mencoba menenangkan Jodha, namun jodha tetap merasa khawatir melihat anaknya berada di luar istana tanpa ditemani siapa-siapa.
Jalal sedih melihat jodha yang berjalan mondar-mandir dan merasa sangat khawatir. Kemudian dari belakang hamida menegur jalal. Lalu hamida pun meminta jalal agar membawa salim kembali ke istana demi jodha. Jalal pun berkata bahwa sebagai ayah ia juga merasa sedih karena harus jauh dari salim, tetapi sudah tugas seorang raja untuk memikirkan keadilan bagi rakyatnya.
Hamida pun bertanya sampai kapan salim akan dihukum.
Jalal menjawab
"Sampai qadir pulih, dan bisa kembali pada nenek fatimah" kata jalal.
Lalu hamida bertanya lagi
"Bagaimana Jika qadir tidak sembuh?" Tanya hamidah.
"Maka salim harus tinggal bersama nenek fatimah seumur hidupnya." Ucap jalal.
Hamidah semakin merasa sedih, lalu jalal pun mengatakan
"Untuk itu berdoalah, agar qadir cepat sembuh." Ucapnya lalu pergi.
Baca Episode SELANJUTNYA Sinopsis Jodha Akbar Antv Tayang 11 April 2015
"Kalau sudah selesai, maka keputusanku adalah salim bersalah. Kesalahan pertamanya adalah ia memanah anak ini. Aku tahu ia melakukan ini tidak sengaja tapi seorang wanita tua ini harus menderita karenanya. Kesalahan keduanya adalah ia kabur saat qadir terluka dan bukannya menolongnya. Kesalahan ketiganya adalah saat aku bertanya, ia berbohong. Qadir sangat berarti untuk fatimah bi. Dan sekarang pangeran salim harus menggantikan posisi qadir sampai qadir benar-benar sembuh. Qadir biasa melakukan semua hal untuk nenek fatimah, sampai qadir pulih, salim akan menggantikan posisi qadir. ia akan menjadi rakyat biasa. Dan rahim yang akan mendampinginya" Ucap jalal sembari meninggalkan ruangan sidang. Semua orang sedih mendengar keputusan jalal.
Semua orang siap mengantar salim pergi keluar istana, jodha merasa sedih meihat salim yang akan pergi meninggalkan istana. Salim yang didampingi rahim pun merengek padanya.
"Khane khana, kamu adalah tangan kanan kaisar, ia akan mendengarkan dirimu." Rengek salim sambil memeluk rahim.
"Aku tidak bisa berbuat apa-apa salim." Kata rahim.
"Tapi ia akan mendengarkanmu." Ucap salim.
"Aku tak bisa mengubah keputusan kaisar." Ujar rahim.
Salim kemudian berbalik melihat hamida dan berlari kearahnya. ia langsung memeluk neneknya dan meminta supaya hamida memberitahu untuk membatalkan hukuman yang diberikan padanya. Hamida pun memberi semangat pada salim, ia juga tidak bisa membatalkan hukuman yang telah diberikan. Mansingh pun mendatangi salim dan mengajak pergi. salim pun menangis dan memeluk mansing, daniyal yang merasa sedih pun ikut memeluk mansing dan berkata bahwa ia juga ingin menemani salim.
"Tidak daniyal, hukuman ini hanya untuk salim." Kata mansingh.
Mansing pun mengajak salim untuk pergi, namun salim berlari ke arah jalal dan memeluk kaki jalal sambil menangis. ia terus menangis dan meminta agar tak dihukum, jalal pun membantu salim untuk berdiri.
"Hari ini kamu berlutut didepanku, kelak nanti kamu jangan berlutut pada siapapun selain Tuhan." Ucap jalal yang kemudian pergi.
Salim lalu berlutut di hadapan Jodha.
" Ibu... kamu adalah tuhanku. Jadi aku berlutut dihadapanmu, jangan biarkan aku pergi, ibu." Rengek salim.
Jodha yang tak kuasa menahan tangis pun ikut duduk dihadapan salim.
"Dengar salim. Kalau kamu harus dihukum, maka kamu harus hadapi dengan berani. Bukan dengan rasa takut, mengerti?" Ucap jodha sambil memeluk salim erat-erat.
"Jodha, kendalikan dirimu. Yang mulia tidak suka melihatmu seperti ini. kamu adalah mariam uz zamani, kelak saat salim pergi berperang, apakah kamu akan menangis seperti ini? Salim kelak akan menjadi seorang raja. Anggap aja ini sebagai perang pertamanya. kamu harus antar ia dengan senyuman." Ucap ruqaiya.
"Mariam uz zamani mungkin bisa hadapi ini, tapi tidak bagi seorang ibu." Ucap jodha yang sudah tidak bisa menahan tangisannya.
Rahim pun membawa salim untuk segera pergi kerumah nenek fatimah, dengan berat hati jodha melepaskan tangan anaknya itu. Salim tiada henti-hentinya menangis, ia pun berpamit pada saudara-saudaranya.
Jalal yang melihat dari kejauhan pun merasakan kesedihan akan kepergian salim untuk menjalani hukuman. ia pun memerintahkan pada mansingh dan rahim untuk selalu menjaga keselamatan salim. Tangisan jodha semakin menjadi melihat salim yang semakin jauh.
Rahim dan salim pun sampai di rumah nenek fatimah.
"Fatimah bi, pangeran salim telah datang. Dan ia akan tinggal disini." Ucap Rahim.
"Tuan khane khana, aku sudah mendapatkan keadilan dari raja. ia tak perlu tinggal disini. Kumohon bawa ia pergi dari sini.
"Aku tidak bisa apa-apa. Aku hanya menjalankan perintah dari yang mulia raja. Mulai hari ini, pangeran salim akan tinggal disini bersamamu." Kata Rahim.
Nenek fatimah pun menyambutnya, dan menyuruh salim memasuki rumahnya. Nenek fatimah pun menjelaskan bahwa ia hanya mempunyai 1 tempat tidur, biasanya ia tidur di kasur itu, dan qadir tidur dilantai, namun sekarang ia merelakan agar salim yang tidur di kasur itu. Salim pun merasa haus dan ia meminta minum pada nenek fatimah. Tapi salim menjatuhkan cawan yang dipegangnya, dan cawan tersebut pecah. Rahim pun ingin pergi, sebelum pergi ia mencium kening salim, dan pergi keluar.
"Ini adalah perintah kaisar. Kalian semua dilarang untuk membantu salim dalam menjalani hukumannya. Tetapi kalian semua akan tetap disini untuk melindunginya." Perintah salim.
Salim pun pergi keluar menemui rahim, dan meminta rahim agar membawanya pergi dari rumah nenek fatimah. Namun rahim tidak bergeming dan meninggalkan salim sendiri.
Di istana anak-anak merasakan kesepian karena tidak adanya salim, murad mengambil beberapa ladoo(manisan) dan diberikan pada daniyal. Namun daniyal menolaknya. Haidar pun mendekati daniyal, mengapa ia tidak makan ladoo, padahal itu makanan kesukaannya.
"Aku tidak suka laddo, kalau tidak ada salim."Ucap daniyal sedih.
"Aku juga merindukan salim. ia berbeda dari yang lain. Aku memang iri padanya, tapi aku tidak mau ia pergi dari sini." Ucap murad yang ikut bersedih.
"Kau benar, aku tidak akan bisa tidur dengan nyenyak. Salim adalah pusat perhatian di istana ini." Kata haidar yang merasa bersedih juga.
Murad pun berdiri dan merasa kesal dengan nadira
"Aku sangat benci pada gadis yang bernama nadira itu." Kata murad. Daniyal dan haidar pun ikut merasa kesal dengan sikap nadira yang membuat salim dihukum untuk tinggal dengan nenek fatimah.
Di halaman istana, jodha yang ditemani shamsad berjalan mondar-mandir menunggu kedatangan rahim, rahim pun tiba, dan jodha yang tak sabar langsung menemuinya.
"Rahim,, bagaiaman keadaan salim disana? Apakah ia baik-baik saja?" Tanya jodha cemas.
" Rumah disana sangat besar. Salim akan baik-baik saja disana." Ucap rahim yang berbohong agar jodha tak terlalu mencemaskan salim.
Namun jodha mengetahui bahwa rahim berbohong, ia pun menanyakan lagi keadaan salim, tapi rahim yang tak tahan melihat tangisan jodha lalu pergi meninggalkannya. Shamsad mencoba menenangkan Jodha, namun jodha tetap merasa khawatir melihat anaknya berada di luar istana tanpa ditemani siapa-siapa.
Jalal sedih melihat jodha yang berjalan mondar-mandir dan merasa sangat khawatir. Kemudian dari belakang hamida menegur jalal. Lalu hamida pun meminta jalal agar membawa salim kembali ke istana demi jodha. Jalal pun berkata bahwa sebagai ayah ia juga merasa sedih karena harus jauh dari salim, tetapi sudah tugas seorang raja untuk memikirkan keadilan bagi rakyatnya.
Hamida pun bertanya sampai kapan salim akan dihukum.
Jalal menjawab
"Sampai qadir pulih, dan bisa kembali pada nenek fatimah" kata jalal.
Lalu hamida bertanya lagi
"Bagaimana Jika qadir tidak sembuh?" Tanya hamidah.
"Maka salim harus tinggal bersama nenek fatimah seumur hidupnya." Ucap jalal.
Hamidah semakin merasa sedih, lalu jalal pun mengatakan
"Untuk itu berdoalah, agar qadir cepat sembuh." Ucapnya lalu pergi.
Baca Episode SELANJUTNYA Sinopsis Jodha Akbar Antv Tayang 11 April 2015