Sinopsis Jodha Akbar Antv Tayang 11 April 2015. Jodha melakukan pemujaan di pohon tulsi(kemangi), ia terlihat sedih, jodha berdoa agar salim diberi kekuatan dan tabah dalam menjalani cobaan dan tak lupa untuk mendoakan agar Qadir cepat sembuh. Moti menyuruh jodha untuk makan, namun jodha menolaknya.
Di halaman istana, Jalal, todar mal, dan manshing sedang berjalan, jalal menanyakan bagaimana keadaan anaknya. Manshing berkata bahwa salim baik-baik saja karena banyak pengawal yang menjaganya. Jalal dan jodha berpas-pasan, lalu jodha memberikan arti. Jalal sedih melihat wajah jodha yang muram.
Di rumah nenek fatimah, salim yang tertidur sambil menangis, ia mengingat semua hal yang dilakukannya bersama ibunya. Kemudian ada seseorang datang, dan mengelus kepala salim.
"Aku tahu, kalau ibu pasti datang. Aku tahu ibu tak bisa berpisah dariku." Kata salim, lalu ia menoleh dan ternyata seseorang itu bukan Jodha melainkan Ruqaiya.
"Salim, aku telah membujuk ibumu, tapi ia tak mau mengerti. Ibumu adalah mariam uz zamani jadi ia harus mematuhi aturan yang berlaku. Jangan khawatir aku ada disini untuk menemanimu. " Kata ruqaiya yang menghasut salim.(Ruqaiya mulai bermetamorfosa menjadi devil begum huuufhh)
"Kena kau belum tidur , salim?" Tanya ruqaiya.
"Aku tak bisa tidur, ranjangya terasa keras sekali dan makanan disini rasanya tak enak. Dan tanganku terasa sakit sekali." Keluh salim.
Ruqaiya pun berkata pada salim agar ia jangan khawatir karena ruqaiya akan menjaga salim. Lalu ruqaiya membawakan makanan istana pada salim, lalu ia menyuapinya. Tapi tiba-tiba salim merasa ngantuk setelah makan makanan yang dibawa ruqaiya(mungkin makanannya udah dicampur opium kali yak). Ruqaiya pun berbisik pada salim, mengatakan bahwa salim bukan lah anaknya, melainkan pelayannya. Lalu salim pun mengulangi kata-kata ruqaiya. Dalam keadaan mabuk, salim pun berkata akan melakukan semua perintah dari ruqaiyah. Sementara ruqaiyah terus menghasuti pikiran salim.
Setelah tertidur pulas, ruqaiyah pun pergi meninggalkan salim, di luar resham dan beberapa pengawal menunggu ruqaiya. Resham bertanya pada ruqaiya tentang keadaan salim, ruqaiya menjawab keadaan salim gelisah, tapi sekarang sudah tenang karena sudah diberi makan. Ruqaiya pun meminta pada resham dan pengawal lainnya agar tak memberi tahu yang lain bahwa mereka datang menjenguk salim. resham pun mengatakan bahwa yang telah dilakukan oleh ruqaiya adalah sebuah pelanggaran. Lalu ruqaiay pun mengingat kembali ketika di bertemu jodha, jodha memaksa untuk bertemu salim, namun ruqaiya menghasut jodha agar tak bertemu salim ia berkata jalal akan marah jika jodha menjenguk salim. (tetapi malah ruqaiya yang pergi menemui salim dan meracuni pikiran salim agar membenci jodha).
Keesokan paginya, salim membantu nenek fatimah membersihkan rumahnya, tetapi salim merasa lapar.
"Aku sangat lapar, bisakah kau memberiku makanan?" Kata salim.
"Tapi Kayu bakarnya tak cukup untuk menyalakan api. Aku akan mencari kayu bakar untukmu." Kata nenek fatimah yang akan beranjak pergi, namun dicegah salim.
"Biar aku saja yang mencari. Beritahu aku dimana tempatnya. Aku akan mengambilnya." Kata salim.
"Tidak, biar aku saja yang mengambilnya." Kata nenek fatimah namun salim mencegahnya.
"Aku juga mempunyai nenek di istana, dan ia adalah tanggung jawabku. Dan kau seperti nenekku, maka kau adalah tanggung jawabku. Sekarang Tugas qadir adalah tugasku, jadi beritahu aku dimana aku harus mengambil kayu bakarnya?" Kata salim yang membuat nenek fatimah terharu. Lalu nenek fatimah pun memberitahu tempat dimana biasanya qadir mengambil kayu kering. Salim pun pamit pergi untuk mengambil kayu bakar.
Rahim, yang menyamar sebagai rakyat biasa melihat salim akan pergi kehutan, ia pun menyuruh beberapa penjaga yang juga menyamar mengikuti salim.
Dihutan, salim mengambil beberapa kayu kering, ia berusaha sekuat tenaga untuk mengambil kayu-kayu yang besar. Kemudian, nadira dan sakina pun berjalan melewati hutan, lalu ia melihat salim. Sakina pun merasa kasihan pada salim karena perbuatan nadira salim harus dihukum di luar istana. Nadira pun kesal, dan mengajak sakina pergi, namun ketika akan pergi, mereka mendengar salim teriak, ternyata kaki salim terkena beberapa kayu yang akan diambilnya. Nadira pun teringat akan kata-kata ibunya jika ada seorang terluka ia harus menolongnya. Lalu sakina pun mengajak pergi tetapi nadira menolaknya. ia akan membantu salim.
Nadira pun membantu salim, tetapi saat salim melihat bahwa yang membantunya adalah nadira, ia pun menolak bantuannya. Salim masih terlihat marah dengan nadira. Lalu nadira menertawakan salim, karena ia telah salah mengambil kayu bakar, ia tak mengambil kayu yang kering tetpi kayu basah. Nadira pun memberitahu salim, bahwa kayu yang diambilnya itu tak akan bisa dibakar, nadira pun membantu salim untuk mencari kayu kering. Salim pun mengusir nadira, nadira pun kesal dan pergi. Dan Salim pun akhirnya memilih kayu kering yang sudah dijelaskan nadira.
Di istana, jodhda duduk bersama jalal di kamarnya. Jalal melihat wajah istrinya yang hanya diam dan tak ingin bicara dengannya. Lalu jalal memegang dagu jodha
"Apa kau marah padaku?" Tanya jalal.
"Tidak, hanya saja aku sering memikirkan anakku. Anakku salim.." Kata jodha sedih.
"Kau sangata merindukannya??" Kata jalal.
" Itu tak termasuk dalam hukumanmu kan, kalau aku tak boleh tak merindukannya?" Kata jodha.
"Hukumanku juga bukan bearti kau harus berhenti makan." Kata jalal lalu memegang tangan jodha.
"Lihat aku, apakah menurutmu aku adalah musuhnya salim? Aku adalah ayahnya. Aku juga merindukannya. Melihat anakku menjalani hukuman ini membuat hatiku sangat tersiksa. Setelah berbagai kesulitan yang ku alami, kita akhirnya memiliki salim. Aku membunuh lebih dari 30 ribu orang demi melewati masa-masa sulit itu. Ratu jodha, aku tahu inti dari kehidupan itu dengan membuat orang bahagia. Aku melakukannya dan aku mendapatkan salim." Kata Jalal.
"Aku senang bisa melayani rakyat, dan akhirnya aku bisa memiliki salim. Ratu Jodha, aku senang jika saat ini salim bisa melayani rakyatnya. Ingatkah kau, aku dulu seorang pejuang, dan akhirnya bertemu denganmu menjadi seorang manusia biasa, tetapi salim saat kecil ini ia menjadi manusia biasa dan nanti akan menjadi seorang pejuang. Kamu tau bagaimana salim? ia pasti bisa mengurus segalanya. ia akan merawat nenek fatimah." Kata Jalal membanggakan anaknya.
"Yang mulia, kau begitu mengenal salim, tetapi aku masih belum mengenal sifatnya padahal aku ibu kandungnya." Kata Jodha.
"Yang mulia, apakah aku boleh bertemu salim sekali saja?" Pinta jodha.
Jalal yang mendengarnya lalu mengelus pipi jodha dan berkata
"Ratu jodha, aku menghormati keinginannmu, tapi aku tak bisa mengabulkan permintaanmu." Kata Jalal.
Jodha pun terdiam melihat jalal dan merasa sesak mendengar kata-kata Jalal.