Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode 483

Posted by

Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode 483. Adegan masih melanjutkan yang kemarin saat sesudah Jalal mengatakan I LOVE YOU dalam bahasa Inggris kepada Jodha. Kemarin kita lihat reaksi Jodha yang seperti orang  bingung.  Jalal senang melihat Jodha yang dikiranya tidak tahu. Jalal senyum-senyum merasa berhasil ngerjain Jodha: “  Chonke ap kar rahe heim. Pasti kau terheran-heran? Chonke de hum ap ko. Sebuah kejutan bagi mu. Ap neheim sameja? Kau pasti ngak tahu apa yang ku katakan pada mu tadi.  Iya kan?”   Itu barusan kan bahasa dari negeri jauh. Jodha berjalan menjauhi Jalal dan memandang ke luar jendela. Dengan centil Jodha berkata: “Shahenshah … Ja ta hum pata hei. Aku tahu.  Iśqh to ta hei. Bukan kah itu cara menyatakan cinta?” Sementara raut wajah Jalal bengong karena kaget: “Apse ko janti hei. Kok kau bisa tahu Jodha?” Jodha lanjut menggoda dan menyebutkan: “Kau mengatakan I LOVE YOU kan tadi? Yeh ap se prem karte hei. Tadi kau mengatakan kau cinta bukan?” Jodha tersenyum-senyum karena berhasil. Jalal:”Padahal maksud ku akan memberi kejutan untuk mu”. Jodha lanjut meledek suaminya: “Tahu kah kau bahwa perempuan itu sangat sensitive. Dia tahu segala sesuatu yang terjadi disekelilingnya. Aku melihat ketika kau dan tamu-tamu dari Inggris itu berbincang. Aku menyimak semua yang kalian katakan. Aku juga memperlajari yang kau pelajari dari nya”. Jalal memandang Jodha dan berkata dengan kagum: “Aku sangat bangga kepada mu Jodha”. Flash back saat Jalal belajar menyebutkan I LOVE YOU ternyata Jodha mencuri dengar.  Mendengar hal itu Jodha berkata bahwa dia justru yang akan memberi kejutan kepada Jalal. Jodha: “Aku bahagia karena kau telah berusaha untuk membuat kejutan bagi ku. Aku suka sekali. Kau membuktikan sekali lagi bahwa tak pernah ada kata usang untuk perasaan CINTA. Kau hanya terlalu tua untuk hal-hal lainnya” Jalal protes: “Aku akan membuktikan bahwa kamu salah. Kau akan lihat nanti di saat perlombaan"

Keluarga kerajaan dan seluruh isi istana berkumpul di halaman untuk menyaksikan perlombaan.  Para tamu dari Kerajaan Inggris duduk disamping Shahenshah. Jalal mengumumkan bahwa dia mempersilahkan para istri memulai perlombaan ini dengan kompetisi menembak. Hoshiyar sedari tadi komat kamit berdoa kepada Tuhan agar Ruqaiya jangan kalah dalam kompetisi ini. Dia takut jika tidak dia pasti dipukuli nya. Murad dan Daniyal berbincang dan masing-masing mengungguli ibu yang berbeda. Daniyal bilang Jodha pasti yang unggul. Murad tentu saja memilih Salima ibunya. Salah seorang istri Jalal yang lain memulai menembak dan tak berhasil mengenai target. Lalu istri berikutnya yang juga tak disebut namanya tak berhasil. Kemudian gikiran Ruqaiya dia oun maju dengan wajah congkak nya dan senyum khasnya. Ternyata Ruqaiya pun meleset jauh dari target. Wajahnya langsung cemberut kesal. Ruqaiya tidak pernah mau kalah dari siapa pun. Ruqaiya yang terpengaruh oleh rasa iri dan takut kalah malahan dia tidak bisa focus dan meleset. Terlebih berikutnya adalah gilliran Jodha. Jalal tersenyum memandangi Jodha. Jodha pun bangun dari kursinya dan kemudian bersiap menembak. Dari senyumannya terlihat Jodha menyimpan sesuatu rencana dibalik semua ini. Jodha menembak dan meleset. Nah kan kita tahu Jodha sangat mahir membidik baik dengan panah ataupun senapan. Rasa-rasanya dia sengaja kalah.  Ruqaiya tampak tersenyum sinis dan senang melihat Jodha kalah. Sekarang giliran Salima maju menembak dan ia ternyata justru berhasil mengenai target. Jalal mengundang Salima menerima hadiahnya. Salim mendapatkan hadiah berupa pistol yang merupakan cinderamata dari Kerajaan Inggris. Dari kejauhan Ruqaiya memandangi Jalal dan untuk sementara ini mengalihkan kecemburuannya dari Jodha kje Salima. Ruqaiya berkata dalam hati: “Pehle Jodha Begum aura ap Salima Begum!  Pertama-tama Jodha sekarang Salima. Kenapa selalu tidak berhasil membuat Jalal mengutamakan diri ku?”


Para pengawal istana datang membawa masuk beberapa kuda memasuki arena. Permainan Polo akan segera dimulai. Para pria kerajaan akan berkompetisi. Tampak Shahbuddin menggiring seekor kuda dan diam-diam dia melepaskan ikatan pelana kuda itu.  Jalal, Todar Mal, Abu Fazl, Daniyal, Qutub semua sudah siap diatas kuda masing-masing. Jodha tampak mencari-cari Salim. Ia kuatir dia tak akan ikut serta. Hamida berkata dia telah bicara dengannya tapi tampaknya ia tidak mau  hadir. Tapi tak lama kemudian Salima berkata Jodha lihat kesana Salim datang. Tampak Salim masuk ke arena dengan berkuda.  Jodha dan Hamida tampak senang dan mereka mengucap syukur kepada Tuhan. Akan tetapi Ruqaiya yang sedari tadi tersenyum sinis tampak kaget. Murad memandang geram ke arah Salim. Dia teringat tadi Shahbuddin menunjukkan bahwa pelana kuda Murad lepas talinya. Shahbuddin membisikan ke Murad bahwa ini pasti ulah culas Salim yang ingin menciderai Murad.  Akan tetapi Murad tak tahu ini adalah ulah Shahbuddin sendiri yang ingin adanya petikaian antara kakak beradik ini.

Murad memandang Salim dabn berkata pada diri sendiri: “Aku takj menyangka akan sekotor ini Salim. Aku tak akan membiarkan dirinya disemena menakan Salim!!”. Birbal sebagai wasit menanyakan siapa yang akan jadi kaptem masing-masing team. Todar Mal menyebut nama Shahenshah untuk team mereka dan Rahim menyebut Salim.  Jalal berpesan kepada rekan-rekan satu team nya. Permainan ini adalah mempertaruhkan martabat mereka terhadap kaum muda istana. Kita harus menang. Birbal memberi isyarat permaian di mulai. Jalal bersisian dengan Salim dan berhasil merebut bola. Dengan bantuan Mann Singh maka Jalal berhasil mengarahkan dengan baik dan dia mencetak goal pertama. Lalu bola drebut Murad yang kemudian memberikannya kepada Salim. Jalal mengerjar Salim tapi Sailm berhasil mengarahkan bola dan membuat goal. Akan tetapi Murad kesal tidak mendapat kesempatan. Murad kemudian mau maju menyerang sendirian. Salim kesal karena Murad tak mau menuruti strateginya. Rahim berusaha memberi pengertian kepada Murad bahwa dalam permainan ini harus kerja sama team. Murad kesal dan berkata dirinya bukan bawahannya siapapun. Dia juga tidak akan membiarkan lawan kita menang. Salim ngotot bahwa dirinya lah Kapten disini. Murad balas menjawab kau lupa aku sekarang adalah calon penguasa Hindustan. Salim tersinggung dan permaianan pun terus belanjut. Bola yang tadinya dikuasai Team Jalal berhasil direbut Murad dan digiringnya sendiri sampai goal. Jalal tersenyum bahagia walaupun team nya kalah.  Salim tampak tersenyum lebar karena Murad team mereka menang. Salim berteriak gembira ke Murad: “Syabas Murad syabas. Hebat Murad” Salim dan yang lain berlari menghampiri dan memeluk erat Murad. Jodha, Hamida, Sakima dan semua yang hadir tampak gembira. Salim terus memeluk Murad: “Syabaz Murad syabas. Hebat selamat Murad kau berhasil mengalahkan team Shahenshah. Murad menjawab: “Aku memenangkan pertandingan ini karena aku sudah mengencangkan kembali pelanaku sehingga aku tidak terjatuh!” Rupanya Murad menyindir Salim karena mengira Salim lah orang yang melepas tali pelananya. Salim kaget akan tetapi yang lainnya keburu datang ramai-ramai memeluk mereka berdua. Jalal menghampiri mereka dan berkata: “Aku kalah akan tapi aku bahagia karena kalian lah yang mengalahkan ku” Jalal memeluk anak-anaknya itu. Tetapi Murad dan Salim saling memandang sinis. Sementara Salima, Jodha, dan Hamida dipenuhi rasa bahagia maka seperti biasanya Ruqaiya dengan raut wajah nya yang jutek dan sunyum nya yang “evil”.
Baca Episode Selanjutnya Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode 484


Tags: Jodha Akbar, Sinopsis

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode 483. Please share...!

Blog, Updated at: 15:48