Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode 472
Adegan dimulai dengan menampilkan Anarkali yang sedang berjalan di istana. Ia sedang teringat apa yang dikatakan Salim kpd di medan tempur kemarin. Flash back Salim akan segera berangkat ke medan tempur. Ia meminta agar mereka tak lagi bermusuhan dan bahwa cinta nya murni. Ia menyatakan bhw ia tak pernah bermaksud sengaja menyakiti Anarkali. Anarkali kemudian teringat juga kata2 Haider yang mengatakan Salim tak mau membantu para Raqasas saat mrk terkena musibah dahulu. Anar tampaknya masih bingung kenapa Salim sering bertindak kontradiktif. Ia merasa selama ini ia salah sangka terhadap Salim. Anarkali menguping perbincangan Salim dan Qutub di halaman istana. Qutub berkata kpd Salim mengapa Salim tak mengatakan yang sebenarnya kpd Anarkali? Salim menjawab ia sudah melalukan hal itu akan tetapi tampaknya tak berhasil. Qutub lanjut berkata sebaiknya Salim menjelaskan bhw dahulu justru Salim sendiri yang menyelamatkan Ayahnya Anarkali dari lemparan batu penduduk Agra yang membencinya? Anarkali yang berdiri tak jauh dibelakang mendengar hal ini dan terkejut. Flash back ketika seorg prajurit berteriak menyelamatkan ayahnya atas perintah Salim.
Jodha sedang bersimpuh dihadapan Mandir di dalam kamarnya. Tampak ia sedang menyiapkan bunga utk ritual Pooja. Salim tiba2 masuk:”Salam Mariam Uz Zamani”. Jodha menyambut kedatangannya dengan senyuman dan matanya melirik kearah telapak kaki Salim. Jodha mengisyaratkan agar Salim membuka sepatu jika krn ia telah menginjakkan nya di hadapan Mandir. Salim minta maaf atas keteledorannya:”Ab maaf kadijiye”. Salim pun segera melakukan permintaan Ibunya dan kembali meminta ijin utk mendekat. Jodha menjawab:”Bikul Salim ao bete hummare pas. Tentu saja Salim ayo mendekat”. Dengan penuh kasih sayang Jodha menorehkan Tilak di kening Salim. Salim: Kē li'ē yaha sab kya hai. Untuk apakah ritual ini? Jodha menjawab: “Aku dan Ayah mu sangat bangga akan keberhasilan mu Salim. Kau telah gagah berani membela bangsa mu”. Sementara itu
Salim pun menyatakan betapa bangga dirinya kpd Ibunya yang bekerja keras ditengah2 rakyat. Bhw rakyat mencintai Ibunya. Bahkan sampai2 Ibu sakit parah. Jodha lanjut menyebutkan:” Aku yakin pasti Maan Bai juga sangat bangga mendapatkan calon suami seperti diri mu Salim. Ibu oun sangat bahagia krn beruntung memiliki Ayah mu sebagai suami. Ia begitu gigih untuk menyelamatkan nyawa ku. Dan mengusahakan agar diri ku kembali pulih”. Wajah Salim sekejap terlihat salah tingkah ketika Jodha menyinggung soal pesta pernikahan mereka yang akan segera dilasanakan. Salim awalnya ingin mohon diri akan tetapi Jodha berkata:” Yehi karaṇa hai ki ap itani jaldi mei? Jangan terburu2”. Jodha menawarakan agar Salim sekaligus menemani nya melakukan ritual Pooja. Maka tampak Ibu dan anak itu pun melaksanakan Pooja. Salim memegang nampan yang berisi bunga dan lentera api utk Pooja sementara Jodha berdoa.
Tampak Jodha sedang berbincang dengan Hamida ketika tiba2 Aram Banu berlari masuk ke ruangan. Aram Banu:”Jodha amijan. Jodha amijan. Mujhei chipani kripaya. Ibu Jodha tolong sembunyikan aku”. Jodha bertanya:” Aram Banu mengapa ada apa memangnya? Aram Baru menjawab dengan gayanya yang menggemaskan:”Shama sedang kumat Amijan. Ia akan memakan isi kepala ku”. Aram Banu pun cepat bersembunyi karena tak lama kemudian Shama masuk ke ruangan. Dengan gayanya yang unik dan suara nyaring ia menyapa mengucap salam hormat: “Taslim Mariam Makani. Taslim Mariam Uz Zamani. Apakah kalian melihat Aram Banu? Aram Banu! Aram Banu!” begitu teriak Shama. Aram banu terlihat mengendap2 bersembunyi dibalik kursi dimana Jodha duduk. Jodha dan Hamida sama2 tercengan dan tersenyum melihat gaya bicara Shama. Jodha menjawan ia tak taju dimana Aram Banu berada. Tetapi tampaknya Shama yang budi alias budeq sedikit tak mendengar perkataan Jodha dengan jelas. Krn ia terus asaj bertanya. Akhirya Jodha menjawab lagi dengan isyarat tangan menunjuk ke arah luar dan Shama pun pamit. Aram Banu pun kemudian terlihat berlari keluar hampir saja ia menabrak Jalal yang sudah ada di pintu. Jalal menyapa dan bertanya ada apa gerangan tadi? Jodha bilang mereka hana main2 petak umpek. Seorang pelayan datang dan menyampaikan pesan bahwa Sha Iran mengirim salah seorang menterinya utk menghadap Jalal. Jala pun pamit utk menemui utusan itu. Jodha tampaknya tak paaham siapa itu Shah Iran? Hamida menjawab: “Shah Iran bohot madad kijye. Shah Iran sejak dahulu adalah teman baik Raja Humayun. Raja kerajaan Muslim besar yang banyak membantu mereka.
Kamera menampakkan Haider yang sedang duduk main catur dng pamannya di kamar. Ia terlihat geram karena ia tak kunjung memperoleh kesempatan utk membalas dendam atas kematian ayahnya. Ia kesal krn Salim malah ternyata memperoleh kemenangan di medan tempur. Dan Jalal semakin dekat kembali dengan Salim. Sementara Pamannya meminta nya utk tdk tergesa-gesa dalam usahanya membalas dendam. Haider diminta berpikir lebih hati2 jangan sampai bernasib tragis spt ayahnya. Tapi tampaknya Haider sudah terbakar amarah dendamnya. Haider tak sabar lagi ia melempar bidak2 catur yang dihadapannya.
Sementara itu tampak utusan dari Shah Iran sedang menanti kedatangan Jalal. Tak lama kmd pelayan istana pun mengumumkan kedatangannya. Jalal menghampiri Sang Utusan Shah Iran dan mencium tangannya penuh rasa hormat. Mereka mempersembahkan Jalal dengan cinderamata2 yang salah satunya ada bejana berisi Air Zamzam. Jalal mengucapkan rasa terima kasihnya. Jalal kmd meminta agar Abu Fazl memberikannya kpd Hamida (Mariam Makani). Jalal mengutarakan keinginanannya agar mereka sudi hadir dalam perayaan besar yang tak lama lagi akan dilangsungkan. Utusan Shah Iran mengiyakan permintaan Jalal. Sebelum pamit Jalal memerintahkan Abu Fazl utk menjamu dan mengurus segala keperluan mereka selama menjadi tamu di istana. Salah seorang tamu dr Iran itu bertanya kpd rekannya mengapa tdk langsung disampaikan pesan Shah Iran kpd Jalal tadi? Ketua Utusan itu menjawab bhw ada baiknya pesan penting itu nanti seusai perayaan Jashn.
Ruang sidang istana terlihat terhias indah dan dihadiri oleh banyak orang. Jalal berjalan memasuki tempat perayaan berlangsung. Tampak disana ada MUZ, Abu Fazl, Daniyal, Murad, Birbal, Hamida, Ruqaiya, Salima, Salim dan Mann Singh. Jalal tampak tersenyum bahagia. Ia membuka acara dgn berkata bhw perayaan kali ini adalah demi merayakan perdamaian. Semua terlihat tersenyum dan Jalal mempersilahkan para penari kerajaan memulai. Anarkali tampil menari dan Salim. Yah apalagi kalau bukan adegan memandang sendu yang spt biasa ia lakukan.
Ia berkata kpd Qutub bhw tiap kali ia memandang ke Anarkali Salim merasakan semua ini kesalahannya. Adalah salahnya Anarkali menjadi penari. Qutub menolak perkataan Salim itu. ia bilang kita tdk bisa merubah garis takdir seseorg. Anarkali selesai dan Jalal memuji tariannya dan menghadiahi nya dengan uang2 koin emas. Sebelum pamit Anarkali mengucapkan terimakasih sambil kmd memandang kearah Salim dan mereka pun saling tersenyum.
Birbal bangun dr duduknya dan berkata bhw Shahenshah akan mengumumkan sesuatu yang istimewa dan penting. Tampak wajah semua penuh tanda tanya? Pengumuman apa gerangan? Sementara itu Ruqaiya sdh terlihat kegeeran sendiri. Biasa lah ia senyum2 sok penuh harap. Hamida berkata apa gerangan yang akan disampaikan Jalal? Salima juga bertanya hal yang sama kpd Jodha? Jodha menjawab ia bahkan juga tdk tahu krn Jalal blm membahas apa pun denganya. Dalam hati Ruks berkata dgn congkak bhw: ”Linkin hum jante apane Shahensha dila mein kya hei. Heheheh akan tetapi aku tahu apa yang ada dalam isi hati Shahenshah”. Utusan Shah Iran datang memasuki ruang perayaan. Jalal berkata ada sesuatu hak yang teristimewa yang akan diumumkannya. Tiba2 pelayan mengumumkan kedatangan utusan Shah Iran ke dlm ruangan. Jalal pun menyambut mereka. Jalal melanjutkan pengumumannya bhw ia ingin memberikan penghargaan bagi para istrinya2 yang telah byk membantu dirinya selama masa sulit kemarin. Ruks semakin senyam senyum kegeeran. Jalal memanggil Salima. Salima menutup sebagian wajahnya selendang dan menghadap. Jalal berkata selama dirinya tak berada di istana telah berjasa mengelola keuangan kerajaan. Hasil kerja kerasnya amat membantu urusan kas kerajaan ini. Utk itu Salima dianugrahi gelar Koh-Sultan dan Jalal memberikan tabung yang berisi dekrit keputusannya. Jalal kmd berkata ia akan memberikan anugrah kpd istrinya yang adalah juga teman sejak masa kecilnya. Bhw dialah org yang selalu siap membantu disisi nya. Ada dua mahkota dibelakang Jalal. Dan utk Ruqaiya Jalal akan menganugrahkan gelar Tartari Begum. Jalal mengenakan mahkota berbatu permata biru kehijauan utk Ruks. Senyum congkak Ruqaiya langsung hilang dari wajahnya. Ia berbalik jalan kembali ke tempat nya tertunduk sambil marah dlm hati:”Jalal tak bisa mempermalukan aku spt ini. Aku telah byk berjasa utk nya”. Hem tampaknya Neng Ruks mudah lupa begitu saja apa saja pelajaran hidup yang ia dapat selama di desa bersama Jalal & Jodha. Ia menganggap keberadaan nya disana wkt itu sebagai penderitaan semata. Sedangkan Jodha melakukannya tanpa pamrih. Ruqaiya tambah kesal krn di telah melihat mahkota yang terindah ternyata utk Jodha dan bukan dirinya. Ingat teringat Jalal menghampirinya kemarin menceritakan ttg keindahan permata merah Ruby itu.
Jalal menyebut nama Jodha ia berkata:” Istri ku yang satu ini telah menyentuh hati ku yang paling dalam dengan kerja kerasnya yang tak pandang lelah melayani rakyat. Ia bekerja siang dan malam di masa2 sulit yang menimpa kerajaan ini. Ia berjasa mengembalikan kepercayaan rakyat kpd kerajaan ini. Aku pikir sdh selayaknya ia dianugrahinya dengan gelar Malika-Hindustan. Jodha maju menghadap dan menutupi sebagian wajahnya dgn selendang. Jalal dengan penuh rasa bahagia mengenakan mahkota Permata merah Ruby di kepala Jodha. Wajah para utusan Iran terlihat tak suka. Ruqaiya tampak geram. Jalal berkata masih ada satu gelar yaitu utk Salim yang selama Jalal tdk di istana telah memegang kendali kerajaan. Salim berhasil memimpin komando pasukan melawan musuh di medan tempur dan berhasil membawa kemenangan. Dan Salim akan menjadi Putra Mahkota yang akan menggantikannya nanti. Pangeran Salima akan menjadi penguasa Mughal. Jalal baru saja akan mengenakan mahkota ke Salim ketika tiba2 utusan Shah Iran menyela. Ia berkata ia harus membacakan pesan penting dari Shah Iran sekrg juga. Ia berkata bhw ia meminta semua para istri yang bukan Muslim agar pergi meninggalkan ruangan ini. Jalal berkata mereka semua yang disini adalah keluarganya. Akan tetapi para utusan Shah Iran tetap memaksa bhw mereka tak bisa membacanya dihadapan semua orang. Jalal terlihat kesal aka tetai krn ia harus menghormati hubugan erat yang telah dibangun ayahnya. Maka Jalal yang kemudian meninggalkan ruangan dengan mereka. Jodha dalam hatinya bertanya apa gerangan pesan itu sehingga tak boleh didengar mereka yang non Muslim? Catatan saya Kembang Tanjoeng: Jalal & Jodha utk jamannya telah memiliki pemikiran yang sangat jauh kedepan ttg toleransi. Sejal pertama Jalal naik tahta menggantikan ayahnya Humayuh ia sudah memikili ide utk mempersatuakn tanah Hindustan. Hal trsb bukan saja dilihat dari sudut kekuasaan politik akan tetapi ia juga memandangnya dari sudut ekonomi dan sosial. Sebagai mana kita ketahui Semenanjung India terdiri atas ribuan suku/etnik dan masing2 memiliki budaya, kepercayaan dan bahasa sendiri2. Betapa sulitnya bagi seorg Jalaluddin Muhammad Akbar yang notabene adalah orang asing bisa merangkul hampir seluruh jazirah India. Bagi suku2 asli di India Jalal adalah "penjajah". Hal ini yang membuat sy amat tertarik membaca sejarah aslinya. Sebuah pemikiran yang seharusnya membuat kita terpinspirasi bukan malah perang.
Jalal terlihat berada dalam ruangan lain dengan utusan Shah Iran tsb. Jalal memulai pembicaraan dgn bertanya mengapa mereka menghalangi nya saat akan mengenakan Mahkota Salim? Jalal bilang hal itu ia biarkan hanya kerena mereka adalah tau kehormatannya dari Iran. Diruang lain tampak Jodha, Ruqaiya, Hamida terbingung2 ada apa gerangan dengan utusan Shah Iran tsb. Todar Mal, Birbal dan Mann Singh berjalan bersama dan berkata mengapa para utusan tbs khusus menyebut orang2 Hindu? Birbal menjawab:” Kau hrs tahu bhw toidak semua Raja memiliki pemikiran toleransi spt Jalal. Jodha mengutarakan kekuatirannya kpd Hamida dan Hamida berusaha menenangkan Jodha. Katanya pasti bisa mengatasinya. Sementara itu Ruqaiya yang masih geram krn Jodha mendapatkan gelar Malika Hindustan tampak meremas gelang2nya krn menahan rasa marahnya. Sebegitu kencangnya sehingga telapak tangannya sendiri terluka. Ruqaiya keget dan berteriak kecil kesakitan krn tangannya berdarah. Jodha melihatnya dan bertanya kenapa? Akan tetapi Ruqaiya mengelak nya dan ia menjawab:”Ah tak ada apa2 aku hanya tergores perhiasan ku sendiri” dan Ruqaiya pun pergi keluar. Para utusan Shah Iran membacakan isi surat:” Shah Iran mengatakan nhw pernikahan Jalal dengan Jodha tak sah krn Jodha bukan seorang Muslim dan belum juga pindah keyakinan ke Islam. Oleh karenanya Pangeran Salim tak bisa diakui sebagai Putra sah dari Jalal. Maka dengan ini Salim nanti tak berhak menjadi Raja Hindustan. Sedari tadi wajah Jalal sudah terlihat geram dan akhirnya ia pun tak mampu menahan amarahnya. Jalal: ”Cukup semuanya berhenti bicara!!!” Jalal tampak teramat menunduk kesal.
Cuplikan episode 473 salah seorang utusan Shah Iran sedang menerangkan kpd Jalal bhw hal ini adalah hukumnya. Jalal diperbolehkan menikah dgn wanita lain agama asalkan kemudian wanita tsb pindah keyakikan ke Islam. Jalal bertanya bagaimana jika tidak? Si Utusan tadi menjawab bahwa jika tak maka tak seorang pun dari kerajaan Mughal diperbolehkan pergi melaksanakan Haji maupun Umrah. Jalal terlihat teramat kesal.
Baca Episode Selanjutnya : Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode 473
Salim pun menyatakan betapa bangga dirinya kpd Ibunya yang bekerja keras ditengah2 rakyat. Bhw rakyat mencintai Ibunya. Bahkan sampai2 Ibu sakit parah. Jodha lanjut menyebutkan:” Aku yakin pasti Maan Bai juga sangat bangga mendapatkan calon suami seperti diri mu Salim. Ibu oun sangat bahagia krn beruntung memiliki Ayah mu sebagai suami. Ia begitu gigih untuk menyelamatkan nyawa ku. Dan mengusahakan agar diri ku kembali pulih”. Wajah Salim sekejap terlihat salah tingkah ketika Jodha menyinggung soal pesta pernikahan mereka yang akan segera dilasanakan. Salim awalnya ingin mohon diri akan tetapi Jodha berkata:” Yehi karaṇa hai ki ap itani jaldi mei? Jangan terburu2”. Jodha menawarakan agar Salim sekaligus menemani nya melakukan ritual Pooja. Maka tampak Ibu dan anak itu pun melaksanakan Pooja. Salim memegang nampan yang berisi bunga dan lentera api utk Pooja sementara Jodha berdoa.
Tampak Jodha sedang berbincang dengan Hamida ketika tiba2 Aram Banu berlari masuk ke ruangan. Aram Banu:”Jodha amijan. Jodha amijan. Mujhei chipani kripaya. Ibu Jodha tolong sembunyikan aku”. Jodha bertanya:” Aram Banu mengapa ada apa memangnya? Aram Baru menjawab dengan gayanya yang menggemaskan:”Shama sedang kumat Amijan. Ia akan memakan isi kepala ku”. Aram Banu pun cepat bersembunyi karena tak lama kemudian Shama masuk ke ruangan. Dengan gayanya yang unik dan suara nyaring ia menyapa mengucap salam hormat: “Taslim Mariam Makani. Taslim Mariam Uz Zamani. Apakah kalian melihat Aram Banu? Aram Banu! Aram Banu!” begitu teriak Shama. Aram banu terlihat mengendap2 bersembunyi dibalik kursi dimana Jodha duduk. Jodha dan Hamida sama2 tercengan dan tersenyum melihat gaya bicara Shama. Jodha menjawan ia tak taju dimana Aram Banu berada. Tetapi tampaknya Shama yang budi alias budeq sedikit tak mendengar perkataan Jodha dengan jelas. Krn ia terus asaj bertanya. Akhirya Jodha menjawab lagi dengan isyarat tangan menunjuk ke arah luar dan Shama pun pamit. Aram Banu pun kemudian terlihat berlari keluar hampir saja ia menabrak Jalal yang sudah ada di pintu. Jalal menyapa dan bertanya ada apa gerangan tadi? Jodha bilang mereka hana main2 petak umpek. Seorang pelayan datang dan menyampaikan pesan bahwa Sha Iran mengirim salah seorang menterinya utk menghadap Jalal. Jala pun pamit utk menemui utusan itu. Jodha tampaknya tak paaham siapa itu Shah Iran? Hamida menjawab: “Shah Iran bohot madad kijye. Shah Iran sejak dahulu adalah teman baik Raja Humayun. Raja kerajaan Muslim besar yang banyak membantu mereka.
Kamera menampakkan Haider yang sedang duduk main catur dng pamannya di kamar. Ia terlihat geram karena ia tak kunjung memperoleh kesempatan utk membalas dendam atas kematian ayahnya. Ia kesal krn Salim malah ternyata memperoleh kemenangan di medan tempur. Dan Jalal semakin dekat kembali dengan Salim. Sementara Pamannya meminta nya utk tdk tergesa-gesa dalam usahanya membalas dendam. Haider diminta berpikir lebih hati2 jangan sampai bernasib tragis spt ayahnya. Tapi tampaknya Haider sudah terbakar amarah dendamnya. Haider tak sabar lagi ia melempar bidak2 catur yang dihadapannya.
Sementara itu tampak utusan dari Shah Iran sedang menanti kedatangan Jalal. Tak lama kmd pelayan istana pun mengumumkan kedatangannya. Jalal menghampiri Sang Utusan Shah Iran dan mencium tangannya penuh rasa hormat. Mereka mempersembahkan Jalal dengan cinderamata2 yang salah satunya ada bejana berisi Air Zamzam. Jalal mengucapkan rasa terima kasihnya. Jalal kmd meminta agar Abu Fazl memberikannya kpd Hamida (Mariam Makani). Jalal mengutarakan keinginanannya agar mereka sudi hadir dalam perayaan besar yang tak lama lagi akan dilangsungkan. Utusan Shah Iran mengiyakan permintaan Jalal. Sebelum pamit Jalal memerintahkan Abu Fazl utk menjamu dan mengurus segala keperluan mereka selama menjadi tamu di istana. Salah seorang tamu dr Iran itu bertanya kpd rekannya mengapa tdk langsung disampaikan pesan Shah Iran kpd Jalal tadi? Ketua Utusan itu menjawab bhw ada baiknya pesan penting itu nanti seusai perayaan Jashn.
Ruang sidang istana terlihat terhias indah dan dihadiri oleh banyak orang. Jalal berjalan memasuki tempat perayaan berlangsung. Tampak disana ada MUZ, Abu Fazl, Daniyal, Murad, Birbal, Hamida, Ruqaiya, Salima, Salim dan Mann Singh. Jalal tampak tersenyum bahagia. Ia membuka acara dgn berkata bhw perayaan kali ini adalah demi merayakan perdamaian. Semua terlihat tersenyum dan Jalal mempersilahkan para penari kerajaan memulai. Anarkali tampil menari dan Salim. Yah apalagi kalau bukan adegan memandang sendu yang spt biasa ia lakukan.
Ia berkata kpd Qutub bhw tiap kali ia memandang ke Anarkali Salim merasakan semua ini kesalahannya. Adalah salahnya Anarkali menjadi penari. Qutub menolak perkataan Salim itu. ia bilang kita tdk bisa merubah garis takdir seseorg. Anarkali selesai dan Jalal memuji tariannya dan menghadiahi nya dengan uang2 koin emas. Sebelum pamit Anarkali mengucapkan terimakasih sambil kmd memandang kearah Salim dan mereka pun saling tersenyum.
Birbal bangun dr duduknya dan berkata bhw Shahenshah akan mengumumkan sesuatu yang istimewa dan penting. Tampak wajah semua penuh tanda tanya? Pengumuman apa gerangan? Sementara itu Ruqaiya sdh terlihat kegeeran sendiri. Biasa lah ia senyum2 sok penuh harap. Hamida berkata apa gerangan yang akan disampaikan Jalal? Salima juga bertanya hal yang sama kpd Jodha? Jodha menjawab ia bahkan juga tdk tahu krn Jalal blm membahas apa pun denganya. Dalam hati Ruks berkata dgn congkak bhw: ”Linkin hum jante apane Shahensha dila mein kya hei. Heheheh akan tetapi aku tahu apa yang ada dalam isi hati Shahenshah”. Utusan Shah Iran datang memasuki ruang perayaan. Jalal berkata ada sesuatu hak yang teristimewa yang akan diumumkannya. Tiba2 pelayan mengumumkan kedatangan utusan Shah Iran ke dlm ruangan. Jalal pun menyambut mereka. Jalal melanjutkan pengumumannya bhw ia ingin memberikan penghargaan bagi para istrinya2 yang telah byk membantu dirinya selama masa sulit kemarin. Ruks semakin senyam senyum kegeeran. Jalal memanggil Salima. Salima menutup sebagian wajahnya selendang dan menghadap. Jalal berkata selama dirinya tak berada di istana telah berjasa mengelola keuangan kerajaan. Hasil kerja kerasnya amat membantu urusan kas kerajaan ini. Utk itu Salima dianugrahi gelar Koh-Sultan dan Jalal memberikan tabung yang berisi dekrit keputusannya. Jalal kmd berkata ia akan memberikan anugrah kpd istrinya yang adalah juga teman sejak masa kecilnya. Bhw dialah org yang selalu siap membantu disisi nya. Ada dua mahkota dibelakang Jalal. Dan utk Ruqaiya Jalal akan menganugrahkan gelar Tartari Begum. Jalal mengenakan mahkota berbatu permata biru kehijauan utk Ruks. Senyum congkak Ruqaiya langsung hilang dari wajahnya. Ia berbalik jalan kembali ke tempat nya tertunduk sambil marah dlm hati:”Jalal tak bisa mempermalukan aku spt ini. Aku telah byk berjasa utk nya”. Hem tampaknya Neng Ruks mudah lupa begitu saja apa saja pelajaran hidup yang ia dapat selama di desa bersama Jalal & Jodha. Ia menganggap keberadaan nya disana wkt itu sebagai penderitaan semata. Sedangkan Jodha melakukannya tanpa pamrih. Ruqaiya tambah kesal krn di telah melihat mahkota yang terindah ternyata utk Jodha dan bukan dirinya. Ingat teringat Jalal menghampirinya kemarin menceritakan ttg keindahan permata merah Ruby itu.
Jalal menyebut nama Jodha ia berkata:” Istri ku yang satu ini telah menyentuh hati ku yang paling dalam dengan kerja kerasnya yang tak pandang lelah melayani rakyat. Ia bekerja siang dan malam di masa2 sulit yang menimpa kerajaan ini. Ia berjasa mengembalikan kepercayaan rakyat kpd kerajaan ini. Aku pikir sdh selayaknya ia dianugrahinya dengan gelar Malika-Hindustan. Jodha maju menghadap dan menutupi sebagian wajahnya dgn selendang. Jalal dengan penuh rasa bahagia mengenakan mahkota Permata merah Ruby di kepala Jodha. Wajah para utusan Iran terlihat tak suka. Ruqaiya tampak geram. Jalal berkata masih ada satu gelar yaitu utk Salim yang selama Jalal tdk di istana telah memegang kendali kerajaan. Salim berhasil memimpin komando pasukan melawan musuh di medan tempur dan berhasil membawa kemenangan. Dan Salim akan menjadi Putra Mahkota yang akan menggantikannya nanti. Pangeran Salima akan menjadi penguasa Mughal. Jalal baru saja akan mengenakan mahkota ke Salim ketika tiba2 utusan Shah Iran menyela. Ia berkata ia harus membacakan pesan penting dari Shah Iran sekrg juga. Ia berkata bhw ia meminta semua para istri yang bukan Muslim agar pergi meninggalkan ruangan ini. Jalal berkata mereka semua yang disini adalah keluarganya. Akan tetapi para utusan Shah Iran tetap memaksa bhw mereka tak bisa membacanya dihadapan semua orang. Jalal terlihat kesal aka tetai krn ia harus menghormati hubugan erat yang telah dibangun ayahnya. Maka Jalal yang kemudian meninggalkan ruangan dengan mereka. Jodha dalam hatinya bertanya apa gerangan pesan itu sehingga tak boleh didengar mereka yang non Muslim? Catatan saya Kembang Tanjoeng: Jalal & Jodha utk jamannya telah memiliki pemikiran yang sangat jauh kedepan ttg toleransi. Sejal pertama Jalal naik tahta menggantikan ayahnya Humayuh ia sudah memikili ide utk mempersatuakn tanah Hindustan. Hal trsb bukan saja dilihat dari sudut kekuasaan politik akan tetapi ia juga memandangnya dari sudut ekonomi dan sosial. Sebagai mana kita ketahui Semenanjung India terdiri atas ribuan suku/etnik dan masing2 memiliki budaya, kepercayaan dan bahasa sendiri2. Betapa sulitnya bagi seorg Jalaluddin Muhammad Akbar yang notabene adalah orang asing bisa merangkul hampir seluruh jazirah India. Bagi suku2 asli di India Jalal adalah "penjajah". Hal ini yang membuat sy amat tertarik membaca sejarah aslinya. Sebuah pemikiran yang seharusnya membuat kita terpinspirasi bukan malah perang.
Jalal terlihat berada dalam ruangan lain dengan utusan Shah Iran tsb. Jalal memulai pembicaraan dgn bertanya mengapa mereka menghalangi nya saat akan mengenakan Mahkota Salim? Jalal bilang hal itu ia biarkan hanya kerena mereka adalah tau kehormatannya dari Iran. Diruang lain tampak Jodha, Ruqaiya, Hamida terbingung2 ada apa gerangan dengan utusan Shah Iran tsb. Todar Mal, Birbal dan Mann Singh berjalan bersama dan berkata mengapa para utusan tbs khusus menyebut orang2 Hindu? Birbal menjawab:” Kau hrs tahu bhw toidak semua Raja memiliki pemikiran toleransi spt Jalal. Jodha mengutarakan kekuatirannya kpd Hamida dan Hamida berusaha menenangkan Jodha. Katanya pasti bisa mengatasinya. Sementara itu Ruqaiya yang masih geram krn Jodha mendapatkan gelar Malika Hindustan tampak meremas gelang2nya krn menahan rasa marahnya. Sebegitu kencangnya sehingga telapak tangannya sendiri terluka. Ruqaiya keget dan berteriak kecil kesakitan krn tangannya berdarah. Jodha melihatnya dan bertanya kenapa? Akan tetapi Ruqaiya mengelak nya dan ia menjawab:”Ah tak ada apa2 aku hanya tergores perhiasan ku sendiri” dan Ruqaiya pun pergi keluar. Para utusan Shah Iran membacakan isi surat:” Shah Iran mengatakan nhw pernikahan Jalal dengan Jodha tak sah krn Jodha bukan seorang Muslim dan belum juga pindah keyakinan ke Islam. Oleh karenanya Pangeran Salim tak bisa diakui sebagai Putra sah dari Jalal. Maka dengan ini Salim nanti tak berhak menjadi Raja Hindustan. Sedari tadi wajah Jalal sudah terlihat geram dan akhirnya ia pun tak mampu menahan amarahnya. Jalal: ”Cukup semuanya berhenti bicara!!!” Jalal tampak teramat menunduk kesal.
Cuplikan episode 473 salah seorang utusan Shah Iran sedang menerangkan kpd Jalal bhw hal ini adalah hukumnya. Jalal diperbolehkan menikah dgn wanita lain agama asalkan kemudian wanita tsb pindah keyakikan ke Islam. Jalal bertanya bagaimana jika tidak? Si Utusan tadi menjawab bahwa jika tak maka tak seorang pun dari kerajaan Mughal diperbolehkan pergi melaksanakan Haji maupun Umrah. Jalal terlihat teramat kesal.
Baca Episode Selanjutnya : Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode 473