Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode 468. Jodha terbaring dikamarnya dikelilingi oleh Jalal, Hamida, Ruqaiya dan Moti Bai. Tabib sedang meremas2 obat herbal di telapak tangan Jodha. Ia mengatakan bhw Jodha terjangkit wabah penyakit yg tengah merebak diantara rakyat. Semua terlihat kaget mendengar berita terutama Jalal. Ia rupanya membatalkan kepergiannya ke medan perang demi menjaga istrinya yg sedang sakit. Jalal ingin agar Tabib segera menyembuhkan Jodha. Sang Tabib menjawab bahwa penyakit Jodha sudah parah dan telah menyebar keseluruh tubuhnya. Jalal terheran2 kenapa Jodha bisa tiba2 sakit parah tanpa ada tanda2 sebelumnya. Moti Bai memohon maaf krn ia tak memberitahukan Shahenshah saat Jodha mulai sakit. Ia dilarang keras oleh Jodha. Krn Jodha merasa hal ini hanya akan menganggu konsentrasi Jalal yg sedang byk pikiran dan bersiap untuk berangkat ke medan perang. Jalal marah besar kepada Moti:”Moti bagaimana kamu tdk menyampaikan hal penting ini kepada ku? kamu tak bisa ku maafkan!”. . Hamida membela Moti Bai ia berkata bahwa Moti hanya mematuhi perintah Jodha:“Aku akan membatalkan perjalanan ku dan akan tinggal disini untuk merawat Jodha”. Ruqaiya pun mengatakan yg sama ia tak akan meninggalkan Agra dan akan berada disisi Jodha. Jalal memohon tabib agar berusaha extra untuk menyembuhkan Jodha.
Jalal terlihat duduk disamping Jodha yg masih terbaring, Wajahnya terlihat sedih. Ia menggemgam tangan Jodha dan membelai wajah dan kepalanya. Tiba2 Jodha tiba2 terbangun:”Pani Pani...” Jodha haus dan meminta air minum. Jalal mengambilkannya minum:”Ini ayo minumlah. Pelan2 minumnya” begitu lemah lembutnya Jalal melayani sang istri. Jodha duduk untuk minum. Ia baru menyadari bahwa Jalal lah yg melayani nya: ”Shahenshah kenapa kamu masih disini? Jalal bertanya:” Mengapa kamu tak mengatakan apa pun kepada ku bahwa kamu sakit? Baiklah aku maafkan mu tetapi kamu harus berbaringistirahat ”. . Jodha:”Bukan kah kamu seharusnya sdh berada dimedan perang skrg ini? Jalal:” Sudahlah kamu tak perlu memikirkan hal itu. Ayo berbaring lah perlahan dan beristirahat lah. Aku tak akan membiarkan apa pun terjadi kepada mu"> . Jodha berkata denga suara lirih: ”Shahenshah kamu dibutuhkan di medan perang”. Jalal: ”Apakah kamu kira aku tega pergi meninggalkan mu? Aku tak akan mampu bertempur tanpa memikirkan diri mu”. . Jalal tak hentinya memadangi dan membelai wajah Jodha lalu menghapus air mata Jodha. Jalal: ”Kau tahu bahwa kita berdua adalah satu jiwa yg terbagi dua dan bersemayam dalam 2 raga. kamu dan aku tak terpisahkan. Aku merasakan apa yg kamu rasakan. Kita selalu menceritakan satu sama lain segalanya tetapi mengapa kamu menyembunyikan sesuatu yg amat penting dari ku? kamu pun tahu benar bhw aku tak pernah bisa kesal kepada lama2” . . Jalal pun menyanyikan senandung tidur Sooja agar Jodha bisa tertidur tenang. Jodha pun terlelap kepalanya bersandar ditangan kiri Jalal. Sementara itu Jalal memandangi nyasambil beruarai air mata. Suara nyanyian Jalal pun terdenger gemetaran krn dilanda sedih yg tak tertahankan. Ia terusmemandangi Jodha dengan penuh cinta.
Jalal dan para menterinya sedang berbincang di ruang sidang. Semua terlihat berwajah prihatin. Birbal menanyakan keadaan Jodha? Jalal mengatakan: ”Keadaannya tak baik, dan aku juga tak mengerti bgm Jodha bisa tiba2 tertular penyakit itu? Aku dan Ruqaiya juga berada disana bersamanya akan tetapi mengapa hanya Jodha yg tertular? Birbal mengabarkan bahwa ia telah memanggil tabib terbaik di Agra dan Jodha akan segera membaik. Jalal menjawab: ”Aku sangat berharap Jodha bisa segera pulih. Aku tak akan bisa pergi bertempur dalam keadaan Jodha sakit keras seperti ini. Istri ku lebih membutuhkan ku disisinya. Maan Singh dan Abu Fazl kalian berdua yg akan pergi ke medan perang”. .
Maan Singh mengatakan: ”Aku mengenal benar dimana kelemahan Mirza Hakim. Salim sdh spt adik ku sendiri aku akan melindunginya dan memenangkan perang ini untuk mu Shahenshah!”. Catatan sy: Sudah pernah sy ceritakan pada bbrp episode sblmnya bhw Maan Singh lah yg tercatat dlm sejarah sebagai orang yg akan mengalahkan Mirza Hakim dan memenangkan perang ini nanti. .
Jalal kembali terlihat duduk disamping pembaringan Jodha. Ia sendiri yg merawat Jodha dengan telaten Jalal yg menyuapi makan, memberinya obat dan mengusap tangannya dengan ramuan herbal Ayuverda. . (Ayuverda adalah teknik pengobatan kuno asal India yg menggunakan herbal dan rempah2 sebagai bahan obat. Teknik ini masih terus dipakai dan dikembangkan dimasa kini). Suara narrator terdengar menceritakan bahwa setelah Jodha jatuh sakit Jalal malah semakin giat membantu mengobati rakyat yg sakit. Tampaknya Jalal berusaha untuk melaksanakan tahap REPENTANCE yg belum dianggap selesai oleh Tuhan, yaitu tahap dimana setelah menyadari dosa dan kesalahan org akan memperbaiki diri dan berkomitmen untuk itu. Kamera menayangkan Jalal yg sibuk di balai pengobatan dan turun tangan langsung memeriksa dan mengobati rakyat yg sakit.
Tabib terlihat mengelilingi kamar Jodha sambil menghembuskan uap asap ramuan ayuverda. Jalal tetap terlihat setia duduk disamping Jodha yg masih terbaring sambil memegang tangannya. Jalal tak hentinya memandangi Jodha. Ruqaiya datang menengok. Ruks tampak sedih. Ia berkata kepada Jalal: ”Jalal kamu terus menurus berada disini tanpa henti. Sebaiknya kamu beristirahat. Aku akan menggantikan mu merawat Jodha”. Jalal menjawab:” Jodha lebih membutuhkan ku berada disini. Aku tak akan pergi dari sisi Jodha”. . Ruqaiya bersikeras: ”Thik hai (baiklah) jika begitu. Kalau kamu tak mau pergi istirahat. Jodha juga membutuhkanku. Aku juga akan disini”. Ruks duduk didekat Jodha dan mulai membalurkan ramuan dikaki Jodha. Mata Ruks terlihat berkaca2. Jalal meminta maaf krn telah bersikap kasar kepada Ruqaiya. Ruks bilang ia memakluminya:” Aku menyadari betapa berartinya Jodha bagi diri mu Jalal. Sama hal nya kamu amat berarti bagi diri ku. Percayalah Jalal Tuhan akan membantu kita menyembuhkan Jodha”. . Jalal kaget krn tiba2 Jodha terbatuk dan dari mulutnya keluar darah. Wajah Jodha tampak tambah pucat. Terlihat Jalal amat terpukul dengan keadaan yg menimpa Jodha ini.
Jalal terlihat duduk dibawah pohon seorang diri di malam itu. Ia merenung dan menangis. Ia teringat kembali flash back pada masa2 indah bersama Jodha di desa penampungan. Lagu versi sedih Ishq Hai Wo Ehsaas terdengar di latar belakang. Jalal berkata pada dirinya sendiri:”Tolong lah Jodha. Cepat lah sembuh Jodha. Aku rindu obrolan kita berdua. Aku rindu ingin berjalan bersama dan memadang senyum mu lagi. Aku tak tahan melihat kamu menderita sakit begini”. .
Sementara itu dikamar Jodha terlihat gelisah. Hamida, Ruqaiya dan Tabib terlihat cemas menyaksikan hal ini. Rupanya Jodha sedang bermimpi lagi. Dlm mimpinya itu Jodha melihat Jalal membentur2kan kepalanya di pohon dan kepalanya berdarah2.
Kembali kepada Jalal yg berada diluar. Jalal menangis sambil bertanya kepada Tuhan:”Ya Tuhan Yang Maha Adil. Mengapa kamu membuat Jodha menderita sakit padahal aku lah yg berbuat kesalahan? Jodha selalu mengabdikan dirinya bagi rakyat. Ia selalu menaruh rasa percaya yg besar kepada Mu. Jodha tak pernah menyakiti siapa pun. Lalu mengapa ia yg hrs menanggung semua ini? Aku tak tahu apakah kamu disebut sebagai Allah(Tuhan) atau Bhagwan (Dewa) atau apapun. Jika kamu memang ada lalu mengapa kamu memberikan Jodha ku sakit? Jodha ku yg tak pernah berpikiran buruk terhadap siapapun”. . Jalal terus menangis sambil berjalan: ”Mengapa Jodha ku yg hrs membayar atas dosa2 ku? Mengapa Tuhan?” Jalal berteriak kesal lalu ia membenturkan kepalanya ke pohon dekat ia berdiri. Ia membenturkannya berkali2 dan darah segar pun mengucur di keningnya. Tiba2 penampakan Malaikat anak kecil berbaju putih muncul kembali dan menempatkan tangan nya di batang pohon untuk menghalangi Jalal agar tak membenturkan kepalanya lagi. . Malaikat itu tampak tersenyum dan berkata:”Aku datang menemui mu lagi Jalal” Jalal berlutut dihadapan Malaikat itu. Ia memandangnya lalu bertanya:”Kenapa kamu tak datang pada ku sebelumnya?”Malaikat itu menjawab sambil meletakkan tangannya di dada Jalal:”Aku tak pernah pergi krn aku selalu ada didalam hati mu Jalal. Aku adalah suara di dalam hatimu ini”. . Jalal balik bertanya:”Kapan Jodha ku akan sehat kembali? Mengapa ia yg hrs menanggung semua beban dr kesalahan2 yg ku perbuat? Mengapa?” Malaikat menjawab:”Kau keliru lagi Jalal. kamu kira kamu dan Jodha adalah dua hal yg berbeda? Kalian adalah satu dalam jiwa. ia juga harus melalui semua ini merasakan apa kamu rasakan. ia akan menanggung beban dari kesalahan2 mu juga” Jalal bertanya: ”Lalu katakanlah bagaimana aku hrs menebus kesalahan2 ku ini? Malaikat itu menjawab:” Ingatkah kamu bgm kamu merampas tanah rakyat untuk membangun benteng? Bagaimana kamu memindahkan Dargah mrk? . .(dargah adalah makam org suci yg biasa di datangi org untuk ziarah) kamu telah mengusir dan menyakiti mereka. Bagaimana kamu mengharapkan kebahagiaan dari hal itu? kamu menggusur makam org suci itu krn kamu ingin cepat2 membangun benteng. Dlm waktu 5 hari kedepan. kamu memegang kendali yg bisa menghentikan semua ini. Semua berada di tangan mu Jalal”. Ketika Jalal menengadah Malaikat itu pun tiba2 hilang dari pandangan. Jalal berkata pada dirinya sendiri:” Aku akan menyelamatkan Jodha sebesar apa pun yg harus ku tebus”.
Jalal berada diruang sidang istana dan memberi instruksi2 kepada Todar mal dan Abu Fazl karena ia akan berpergian ke tempat lain untuk menebus dosa2nya dan memperbaiki semua kedalahan nya. (pemeran tokoh Todar Mal di gantikan oleh org lain krn actor pemeran sebelumnya diberitakan berhenti). . Todar Mal melaporkan tentang pesekongkolan Shah Manshur dengan Mirza Hakim juga tentang tindak korupsi Shah Mansur. Jalal menyuruh Todar Mal bertindak menangani hal ini bersama Abu Fazl. Hamida memberi nasihat agar Jalal berhati2. Hamida: “Berhati-hati lah Jalal. Apapun itu yg akan kamu lakukan dan kemana pun itu tujuan mu. Aku kan selalu mendoakan untuk keselamatan dan keberhasilan mu”. . Jalal: ”Ibu aku memohon bantuan mu Ibu. Aku mohon agar selama aku tak ada di istana Ibu merawat Jodha untuk ku. Aku pamit dahulu Ibu skrg aku akan berbicara dan pamit kepada Jodha" Jalal berjalan meninggalkan ruangan.
Jalal tiba dikamar Jodha. Tampak tirai menutupi pintu masuk kamar itu. Di dalam nya para tabib sedang mengasapi ruangan dengan rempah2 ayuverda untuk pengobatan. Jodha terbatuk dan terlihat lemas. . Jalal menyuruh para tabib meninggalkan ruangan. Seorg tabib meminta Jalal memasang masker tapi di tolaknya. Jodha melihat Jalal dan melarangnya masuk krn takut Jalal tertular: ”Shahenshah ruk ja hai (Shahenshah berhenti jgn mendekat)” . . Jalal tak peduli dan tetap duduk disamping Jodha. Jalal menatap sedih penuh air mata:” Kita berdua adalah satu dalam jiwa lalu mengapa harus berjauhan?” Jodha memaksakan dirinya bangun dan duduk dipembaringan: ”Kau akan pergi kemana?”. . Jalal: ”Aku harus memperbaiki semua kesalahan2 ku dan menebus dosa2 itu. Aku telah mengusir dan menyakiti rakyat ketika membangun benteng. Aku bahkan menggusur makam seorg suci disana. Aku hrs segera menghentikan nya skrg. Aku berharap ketika aku kembali nanti kamu sdh kembali sehat. Aku tak sanggup kehilangan mu Jodha”. . Jodha yg terlihat lemas dan sambil terbatuk2 berusaha membuat Jalal relax dengan menggoda dan tersenyum:”Shahenshah kamu pikir aku akan kemana? Aku tak akan meninggalkan mu sendirian secepat ini. Aku masih byk memiliki keinginan2. Aku masih ingin menggoda mu. Aku akan baik2 saja disini. Pergi lah Shahenshah dengan hati yg tenang. Jika terjadi sesuatu kepada diri ku maka arwah ku akan datang menghantui diri mu selama nya”. Jodha membelai wajah dan rambut Jalal penuh kasih sayang selama ia berbicara. Sementara Jalal tak mampu menahan rasa sedihnya. Air matanya terus berderai tak henti. . Jalal menjawab sambil sesekali mengusapkan air mata yg mengalir di pipinya: ”Bagaimana kamu sanggup berkelakar disaat spt ini Jodha? Jodha malah balik menjawab: ”Justru mengapa kamu menangis disaat2 begini Shahenshah? Aku tak sanggup melihat air mata di wajah mu Shahenshah” Jodha mengusap air mata yg membasahi wajah Jalal. Ia tampak berusaha tegar sambil tersenyum memandang suaminya itu. Jodha lanjut berkata:”Pergilah Shahenshah pergi lah dengan keyakinan yg kuat dlm hati mu. Percalayalah. Jika pun raga ku mati nanti maka cinta ku tak akan pernah padam. Cinta ku pada mu abadi ”. . Jalal: ”Jangan berkata begitu Jodha” . Jodha tetap berusaha membuat suaminya senang:”Aku tak akan mati secepat ini. Jika aku mati aku tahu cinta ku abadi kepada mu akan tetapi aku tak akan dapat lagi merasakan mu, menyentuh mu, oleh karena itu aku tak ingin mati duluan”. Jalal menggengam erat kedua tangan Jodha dan menariknya perlahan lalu mencium kedua tangan Jodha. Ia pamit pergi. . Ketika Jalal berdiri dibalik tirai Jodha memanggilnya dan berkata:” Shahenshah setiap istri akan memberi nasihat ini ketika suami nya yg akan pergi. Jangan berada di luar sampai larut malam” Jalal balik menjawab:” Aku pasti akan segera kembali untuk mu” Mereka saling memandang penuh rasa cinta dan Jalal pun pergi. Jodha terlihat menangis sambil menahan rasa sakit dan kmd terbatuk2.
Jalal terlihat berkuda bersama bbrp pengawalnya. Ia pergi untuk menghentikan penggusuran makam org suci itu. Penampakan malaikat muncul di langit dan tiba2 saja angin kencang bertiup menerbangkan debu. Para pengawal tak sanggup menahan terpaan angin badai itu dan mereka pun berjatuhan. Sementara itu Jalal terus menerjang badai yg mengamuk itu. . Catatan sy: rupanya Tuhan blm selesai memberi pelajaran kepada Jalal. Tahap Revelation/ penampakan mahluk gaib spt malaikat masih berlangsung akan tetapi dibarengi dgn tahap Repentance/ memperbaiki kesalahan dan menebus dosa2nya. . Suara narrator terdengar: ”Waktu terus berlalu dan masalah2 yg muncul semakin banyak. Akan tetapi dengan tekad dan kekuatan hatinya Jalal terus maju demi menyelamatkan Jodha. Pd wkt sekarang ini halangan yg dihadapai Jalal adalah angin badai debu” . Sementara itu penampakan malaikat muncul dilangit memandang ke arah Jalal. Angin badai semakin kencang dan Jalal pun terjatuh dari kudanya. Jalal mendekati kudanya dan memeriksa keadaan kuda itu krn kuda nya terluka disekujur tubuh dan hidungnya pun berdarah. Jalal mengusap kepala kudanya dan meninggalkan nya disana. Jalal mulai berjalan kaki menerjang badai. Ia berjalan tanpa bisa melihat jelas kedepan dan ia pun terperosok ke jurang. Jalal jatuh menggelosor terus sepanjang tebing ke dasar. Sampai akhirnya tubuh nya terhempas ke tanah.
Soul talk- arwah Jalal dimasa depan berkata: “Perjalanan itu adalah perjalanan yg teramat berat bagi diri ku. Pada setiap langkah begitu byk cobaan dan halangan yg hrs ku hadapi. Tak ada pilihan lain kecuali melalui cobaan itu semua satu per satu. Masa2 tersulit dalam hidup ku”. . Jalal terlihat berusaha berdiri dan mulai berjalan lagi. Lagu Kwaja Kwaja terdengar dilatar belakang. Tampaknya ia kesulitan menembus badai debu yg bertiup semakin kencang itu. Ia melepas jubah dan kalung2nya dan meniggalkannya disana. Jalal menatap ke langit memandang ke arah matahari. Tampaknya ia berusaha untuk mengetahui dimana posisi nya skrg. Jalal terus berjalan menembus badai debu itu. Terlihat Jalal terus terjatuh dan bangun lagi. Tekad nya yg kuat mendorongnya terus untuk maju.
Jalal dan para menterinya sedang berbincang di ruang sidang. Semua terlihat berwajah prihatin. Birbal menanyakan keadaan Jodha? Jalal mengatakan: ”Keadaannya tak baik, dan aku juga tak mengerti bgm Jodha bisa tiba2 tertular penyakit itu? Aku dan Ruqaiya juga berada disana bersamanya akan tetapi mengapa hanya Jodha yg tertular? Birbal mengabarkan bahwa ia telah memanggil tabib terbaik di Agra dan Jodha akan segera membaik. Jalal menjawab: ”Aku sangat berharap Jodha bisa segera pulih. Aku tak akan bisa pergi bertempur dalam keadaan Jodha sakit keras seperti ini. Istri ku lebih membutuhkan ku disisinya. Maan Singh dan Abu Fazl kalian berdua yg akan pergi ke medan perang”. .
Maan Singh mengatakan: ”Aku mengenal benar dimana kelemahan Mirza Hakim. Salim sdh spt adik ku sendiri aku akan melindunginya dan memenangkan perang ini untuk mu Shahenshah!”. Catatan sy: Sudah pernah sy ceritakan pada bbrp episode sblmnya bhw Maan Singh lah yg tercatat dlm sejarah sebagai orang yg akan mengalahkan Mirza Hakim dan memenangkan perang ini nanti. .
Jalal kembali terlihat duduk disamping pembaringan Jodha. Ia sendiri yg merawat Jodha dengan telaten Jalal yg menyuapi makan, memberinya obat dan mengusap tangannya dengan ramuan herbal Ayuverda. . (Ayuverda adalah teknik pengobatan kuno asal India yg menggunakan herbal dan rempah2 sebagai bahan obat. Teknik ini masih terus dipakai dan dikembangkan dimasa kini). Suara narrator terdengar menceritakan bahwa setelah Jodha jatuh sakit Jalal malah semakin giat membantu mengobati rakyat yg sakit. Tampaknya Jalal berusaha untuk melaksanakan tahap REPENTANCE yg belum dianggap selesai oleh Tuhan, yaitu tahap dimana setelah menyadari dosa dan kesalahan org akan memperbaiki diri dan berkomitmen untuk itu. Kamera menayangkan Jalal yg sibuk di balai pengobatan dan turun tangan langsung memeriksa dan mengobati rakyat yg sakit.
Tabib terlihat mengelilingi kamar Jodha sambil menghembuskan uap asap ramuan ayuverda. Jalal tetap terlihat setia duduk disamping Jodha yg masih terbaring sambil memegang tangannya. Jalal tak hentinya memandangi Jodha. Ruqaiya datang menengok. Ruks tampak sedih. Ia berkata kepada Jalal: ”Jalal kamu terus menurus berada disini tanpa henti. Sebaiknya kamu beristirahat. Aku akan menggantikan mu merawat Jodha”. Jalal menjawab:” Jodha lebih membutuhkan ku berada disini. Aku tak akan pergi dari sisi Jodha”. . Ruqaiya bersikeras: ”Thik hai (baiklah) jika begitu. Kalau kamu tak mau pergi istirahat. Jodha juga membutuhkanku. Aku juga akan disini”. Ruks duduk didekat Jodha dan mulai membalurkan ramuan dikaki Jodha. Mata Ruks terlihat berkaca2. Jalal meminta maaf krn telah bersikap kasar kepada Ruqaiya. Ruks bilang ia memakluminya:” Aku menyadari betapa berartinya Jodha bagi diri mu Jalal. Sama hal nya kamu amat berarti bagi diri ku. Percayalah Jalal Tuhan akan membantu kita menyembuhkan Jodha”. . Jalal kaget krn tiba2 Jodha terbatuk dan dari mulutnya keluar darah. Wajah Jodha tampak tambah pucat. Terlihat Jalal amat terpukul dengan keadaan yg menimpa Jodha ini.
Jalal terlihat duduk dibawah pohon seorang diri di malam itu. Ia merenung dan menangis. Ia teringat kembali flash back pada masa2 indah bersama Jodha di desa penampungan. Lagu versi sedih Ishq Hai Wo Ehsaas terdengar di latar belakang. Jalal berkata pada dirinya sendiri:”Tolong lah Jodha. Cepat lah sembuh Jodha. Aku rindu obrolan kita berdua. Aku rindu ingin berjalan bersama dan memadang senyum mu lagi. Aku tak tahan melihat kamu menderita sakit begini”. .
Sementara itu dikamar Jodha terlihat gelisah. Hamida, Ruqaiya dan Tabib terlihat cemas menyaksikan hal ini. Rupanya Jodha sedang bermimpi lagi. Dlm mimpinya itu Jodha melihat Jalal membentur2kan kepalanya di pohon dan kepalanya berdarah2.
Kembali kepada Jalal yg berada diluar. Jalal menangis sambil bertanya kepada Tuhan:”Ya Tuhan Yang Maha Adil. Mengapa kamu membuat Jodha menderita sakit padahal aku lah yg berbuat kesalahan? Jodha selalu mengabdikan dirinya bagi rakyat. Ia selalu menaruh rasa percaya yg besar kepada Mu. Jodha tak pernah menyakiti siapa pun. Lalu mengapa ia yg hrs menanggung semua ini? Aku tak tahu apakah kamu disebut sebagai Allah(Tuhan) atau Bhagwan (Dewa) atau apapun. Jika kamu memang ada lalu mengapa kamu memberikan Jodha ku sakit? Jodha ku yg tak pernah berpikiran buruk terhadap siapapun”. . Jalal terus menangis sambil berjalan: ”Mengapa Jodha ku yg hrs membayar atas dosa2 ku? Mengapa Tuhan?” Jalal berteriak kesal lalu ia membenturkan kepalanya ke pohon dekat ia berdiri. Ia membenturkannya berkali2 dan darah segar pun mengucur di keningnya. Tiba2 penampakan Malaikat anak kecil berbaju putih muncul kembali dan menempatkan tangan nya di batang pohon untuk menghalangi Jalal agar tak membenturkan kepalanya lagi. . Malaikat itu tampak tersenyum dan berkata:”Aku datang menemui mu lagi Jalal” Jalal berlutut dihadapan Malaikat itu. Ia memandangnya lalu bertanya:”Kenapa kamu tak datang pada ku sebelumnya?”Malaikat itu menjawab sambil meletakkan tangannya di dada Jalal:”Aku tak pernah pergi krn aku selalu ada didalam hati mu Jalal. Aku adalah suara di dalam hatimu ini”. . Jalal balik bertanya:”Kapan Jodha ku akan sehat kembali? Mengapa ia yg hrs menanggung semua beban dr kesalahan2 yg ku perbuat? Mengapa?” Malaikat menjawab:”Kau keliru lagi Jalal. kamu kira kamu dan Jodha adalah dua hal yg berbeda? Kalian adalah satu dalam jiwa. ia juga harus melalui semua ini merasakan apa kamu rasakan. ia akan menanggung beban dari kesalahan2 mu juga” Jalal bertanya: ”Lalu katakanlah bagaimana aku hrs menebus kesalahan2 ku ini? Malaikat itu menjawab:” Ingatkah kamu bgm kamu merampas tanah rakyat untuk membangun benteng? Bagaimana kamu memindahkan Dargah mrk? . .(dargah adalah makam org suci yg biasa di datangi org untuk ziarah) kamu telah mengusir dan menyakiti mereka. Bagaimana kamu mengharapkan kebahagiaan dari hal itu? kamu menggusur makam org suci itu krn kamu ingin cepat2 membangun benteng. Dlm waktu 5 hari kedepan. kamu memegang kendali yg bisa menghentikan semua ini. Semua berada di tangan mu Jalal”. Ketika Jalal menengadah Malaikat itu pun tiba2 hilang dari pandangan. Jalal berkata pada dirinya sendiri:” Aku akan menyelamatkan Jodha sebesar apa pun yg harus ku tebus”.
Jalal berada diruang sidang istana dan memberi instruksi2 kepada Todar mal dan Abu Fazl karena ia akan berpergian ke tempat lain untuk menebus dosa2nya dan memperbaiki semua kedalahan nya. (pemeran tokoh Todar Mal di gantikan oleh org lain krn actor pemeran sebelumnya diberitakan berhenti). . Todar Mal melaporkan tentang pesekongkolan Shah Manshur dengan Mirza Hakim juga tentang tindak korupsi Shah Mansur. Jalal menyuruh Todar Mal bertindak menangani hal ini bersama Abu Fazl. Hamida memberi nasihat agar Jalal berhati2. Hamida: “Berhati-hati lah Jalal. Apapun itu yg akan kamu lakukan dan kemana pun itu tujuan mu. Aku kan selalu mendoakan untuk keselamatan dan keberhasilan mu”. . Jalal: ”Ibu aku memohon bantuan mu Ibu. Aku mohon agar selama aku tak ada di istana Ibu merawat Jodha untuk ku. Aku pamit dahulu Ibu skrg aku akan berbicara dan pamit kepada Jodha" Jalal berjalan meninggalkan ruangan.
Jalal tiba dikamar Jodha. Tampak tirai menutupi pintu masuk kamar itu. Di dalam nya para tabib sedang mengasapi ruangan dengan rempah2 ayuverda untuk pengobatan. Jodha terbatuk dan terlihat lemas. . Jalal menyuruh para tabib meninggalkan ruangan. Seorg tabib meminta Jalal memasang masker tapi di tolaknya. Jodha melihat Jalal dan melarangnya masuk krn takut Jalal tertular: ”Shahenshah ruk ja hai (Shahenshah berhenti jgn mendekat)” . . Jalal tak peduli dan tetap duduk disamping Jodha. Jalal menatap sedih penuh air mata:” Kita berdua adalah satu dalam jiwa lalu mengapa harus berjauhan?” Jodha memaksakan dirinya bangun dan duduk dipembaringan: ”Kau akan pergi kemana?”. . Jalal: ”Aku harus memperbaiki semua kesalahan2 ku dan menebus dosa2 itu. Aku telah mengusir dan menyakiti rakyat ketika membangun benteng. Aku bahkan menggusur makam seorg suci disana. Aku hrs segera menghentikan nya skrg. Aku berharap ketika aku kembali nanti kamu sdh kembali sehat. Aku tak sanggup kehilangan mu Jodha”. . Jodha yg terlihat lemas dan sambil terbatuk2 berusaha membuat Jalal relax dengan menggoda dan tersenyum:”Shahenshah kamu pikir aku akan kemana? Aku tak akan meninggalkan mu sendirian secepat ini. Aku masih byk memiliki keinginan2. Aku masih ingin menggoda mu. Aku akan baik2 saja disini. Pergi lah Shahenshah dengan hati yg tenang. Jika terjadi sesuatu kepada diri ku maka arwah ku akan datang menghantui diri mu selama nya”. Jodha membelai wajah dan rambut Jalal penuh kasih sayang selama ia berbicara. Sementara Jalal tak mampu menahan rasa sedihnya. Air matanya terus berderai tak henti. . Jalal menjawab sambil sesekali mengusapkan air mata yg mengalir di pipinya: ”Bagaimana kamu sanggup berkelakar disaat spt ini Jodha? Jodha malah balik menjawab: ”Justru mengapa kamu menangis disaat2 begini Shahenshah? Aku tak sanggup melihat air mata di wajah mu Shahenshah” Jodha mengusap air mata yg membasahi wajah Jalal. Ia tampak berusaha tegar sambil tersenyum memandang suaminya itu. Jodha lanjut berkata:”Pergilah Shahenshah pergi lah dengan keyakinan yg kuat dlm hati mu. Percalayalah. Jika pun raga ku mati nanti maka cinta ku tak akan pernah padam. Cinta ku pada mu abadi ”. . Jalal: ”Jangan berkata begitu Jodha” . Jodha tetap berusaha membuat suaminya senang:”Aku tak akan mati secepat ini. Jika aku mati aku tahu cinta ku abadi kepada mu akan tetapi aku tak akan dapat lagi merasakan mu, menyentuh mu, oleh karena itu aku tak ingin mati duluan”. Jalal menggengam erat kedua tangan Jodha dan menariknya perlahan lalu mencium kedua tangan Jodha. Ia pamit pergi. . Ketika Jalal berdiri dibalik tirai Jodha memanggilnya dan berkata:” Shahenshah setiap istri akan memberi nasihat ini ketika suami nya yg akan pergi. Jangan berada di luar sampai larut malam” Jalal balik menjawab:” Aku pasti akan segera kembali untuk mu” Mereka saling memandang penuh rasa cinta dan Jalal pun pergi. Jodha terlihat menangis sambil menahan rasa sakit dan kmd terbatuk2.
Jalal terlihat berkuda bersama bbrp pengawalnya. Ia pergi untuk menghentikan penggusuran makam org suci itu. Penampakan malaikat muncul di langit dan tiba2 saja angin kencang bertiup menerbangkan debu. Para pengawal tak sanggup menahan terpaan angin badai itu dan mereka pun berjatuhan. Sementara itu Jalal terus menerjang badai yg mengamuk itu. . Catatan sy: rupanya Tuhan blm selesai memberi pelajaran kepada Jalal. Tahap Revelation/ penampakan mahluk gaib spt malaikat masih berlangsung akan tetapi dibarengi dgn tahap Repentance/ memperbaiki kesalahan dan menebus dosa2nya. . Suara narrator terdengar: ”Waktu terus berlalu dan masalah2 yg muncul semakin banyak. Akan tetapi dengan tekad dan kekuatan hatinya Jalal terus maju demi menyelamatkan Jodha. Pd wkt sekarang ini halangan yg dihadapai Jalal adalah angin badai debu” . Sementara itu penampakan malaikat muncul dilangit memandang ke arah Jalal. Angin badai semakin kencang dan Jalal pun terjatuh dari kudanya. Jalal mendekati kudanya dan memeriksa keadaan kuda itu krn kuda nya terluka disekujur tubuh dan hidungnya pun berdarah. Jalal mengusap kepala kudanya dan meninggalkan nya disana. Jalal mulai berjalan kaki menerjang badai. Ia berjalan tanpa bisa melihat jelas kedepan dan ia pun terperosok ke jurang. Jalal jatuh menggelosor terus sepanjang tebing ke dasar. Sampai akhirnya tubuh nya terhempas ke tanah.
Soul talk- arwah Jalal dimasa depan berkata: “Perjalanan itu adalah perjalanan yg teramat berat bagi diri ku. Pada setiap langkah begitu byk cobaan dan halangan yg hrs ku hadapi. Tak ada pilihan lain kecuali melalui cobaan itu semua satu per satu. Masa2 tersulit dalam hidup ku”. . Jalal terlihat berusaha berdiri dan mulai berjalan lagi. Lagu Kwaja Kwaja terdengar dilatar belakang. Tampaknya ia kesulitan menembus badai debu yg bertiup semakin kencang itu. Ia melepas jubah dan kalung2nya dan meniggalkannya disana. Jalal menatap ke langit memandang ke arah matahari. Tampaknya ia berusaha untuk mengetahui dimana posisi nya skrg. Jalal terus berjalan menembus badai debu itu. Terlihat Jalal terus terjatuh dan bangun lagi. Tekad nya yg kuat mendorongnya terus untuk maju.
CUPLIKAN episode 469 Prajurit datang melapor. Diruang sidang istana ada Hamida, Todar Mal dan Abu Fazl. Prajurit itu tampak coreng moreng dan terluka. Ia melapor bahwa mereka kehilangan jejak Jalal ditengah badai debu yg mengamuk. Banyak dari mereka berjatuhan dan terpisah. Hamida berkata: ”Jalal seorang diri di gurun pasir sekarang ini. Ya Tuhan tolong lah lindungi anak ku. Sementara itu Jalal terus berjalan menembus badai dimalam hari. Ia tampak jalan terhuyung2.
Baca Episode Selanjutnya : Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode 469
Baca Episode Selanjutnya : Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode 469