Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode 458

Posted by

Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode 458. Adegan dibuka dengan kelanjutan kasus Surjan Singh alias Jalal yang diadukan beberapa lelaki.  Dua org laki2 yg ngobrol dengan Jalal di api unggun semalam. Mereka bilang kalau semalam melihat Surjan Singh berjalan kearah perkemahan para perempuan. Mereka curiga karena kemarin di

dapur umum Surjan terllihat akrab dan didekati seorang gadis. (Yg mereka maksud adalah Mehtab keponakan Jalal. Mereka tak tahu hal yg  sebenarnya krn Mehtab pun disana menyamar). Tetua desa yg bertanya:”Surjan apa alasan mu terhadap tuduhan ini?” Jodha sedari tadi kelihatan gugup dan cemas. Sementara itu Ruqaiya kelihatan wajahnya masam  dan penasaran sedang apa Kang Jalal malam2 di perkemahan kaum wanita? Suasana kelihatan tegang semua menanti jawaban dari Surjan alias Jalal. Moti Bai yg hadir disana kelihatan amat cemas dengan nasib tuannya itu. Tiba2 Radha-ji alias Jodha memecah ketegangan itu dengan menjawab bahwa:”Dia datang ketempat ku malam tadi”. Semua tertegun  mendengar jawaban Radha-ji alias Jodha. Ibu Tetua pun berkata:”Hah! Apa benar?  Ia ketempat mu Radha-ji?” Jodha:” Ya benar ia ke tempat ku. Ia meminta obat karena istrinya Madra tadi malam sakit. (Hehehe Neng Jodha mulai “liar liar liar pants on fire” alias bohong gede nih ye) Jalal yg diam saja pun terkejut dengan mimik wajah yg seakan tak percaya Jodha rela berbohong demi keselamatannya. Sementara Madra alias Ruqaiya  masih tetap celingak celinguk kebingungan mau bilang apa? ia mungkin juga kesal karena ternyata tiap malam Kang Jalal ketempat Neng Jodha. Jalal melirik2 ke kanan kiri karena masih binun juga mau omong apa? Neng Jodha dengan mantap dan meyakinkan berbohong demi suaminya tercinta. Akhirnya Jalal berbicara mengiyakan cerita Jodha. Dengan nada rendah ia berkata:”Benar aku … aku memang ke tempat Radha-ji minta obat utk Madra” Madra alias Ruqaiya tetap aja “clueless” alias binun 7 keliling:”Apa2an sih nih Jodha dan Jalal kok bersandiwara lagi tanpa info2 dulu ke gue?”. Kalau teman2
http://informasidiary.blogspot.com/2015/03/sinopsis-jodha-akbar-antv-episode-458.html
bisa lihat ekspresi wajah Ruks ampun deh tak terhingga culun nya. Seorang Bapak tetua desa kemudian bilang, lain kali Surjan harusnya ke pengurus klinik dahulu kalau minta obat2an. Jalal menunduk dan berterima kasih. Satu lagi pelajaran “being humble” alias kerendahan hati yg harus diterima Jalal hari ini. Proses pembelajaran yg tampaknya akan panjang sebelum Jalal bisa menemukan dirinya kembali. Jalal pun pamit diikuti Ruks.

Shama si ajaib sedang berjalan sendiri di halaman istana sambil ngoceh2 entah apa? Birbal berpapasan dengan nya dan kaget melihat tingkah Shama yg aneh. Shama bertanya apakah ia itu Bharmal ayahnya Jodha? Birbal berkata pada dirinya sendiri:”Ada apa dengan anak ini? Baik nya ku hindari saja ia daripada gw malah jadi kesel dengerin pertanyaan2 tololnya” Ekspresi wajah Birbal lucu sekali ketika ia berkata ke Shama:” Hei itu lihat ada Haider disana”. Birbal buru2 pergi melarikan diri dan Shama sibuk memanggil2 nama Haider. “Eh mana ia Haider. Birbal mana ia Haider” begitu Shama menengok kebelakang Birbal sdh tak ada disana. Shama terus berlari kedepan meneriakan nama Haider-ji. Birbal muncul lagi dari persembunyiannya.

Kamera memperlihatkan Jalal sedang membantu menyiapkan makan malam bagi penduduk di penampungan. Jodha datang menengok nya disana. Jodha: “Surjan-ji ini alat utk menumbuk rempah. Pakailah dan tolong tumbuk halus rempah2 obat ku ini”. “Baik Nyonya” jawab Surjan alias Jalal sambil menundukkan kepalanya. Sambil melihat-lihat ke kanan kiri Jodha kemudian duduk di depannya.  Mereka berdua mencuri waktu utk ngobrol disana sambil berbicara dengan nada rendah dan tak berani saling memandang langsung. Jodha berkata pd Jalal dengan wajah datar:”Jalal tak sadarkah kau bahwa kau hampir saja tertangkap dan nyamamu dalam bahaya tadi? Gara2 ulah mu menyusup ke kamar ku semalam?” Jalal terlihat terus tekun menumbuk rempah sambil bicara pelan2 dgn Jodha. Jalal menjawab:”Haruskah aku berhenti menemui istri ku sendiri? Lihat lah diri mu sendiri Jodha. Tak sadar kah kau telah begitu cerdiknya membela diriku”. Sekali-sekali Jodha terdengar seolah2 memberi intruksi kepada Jalal supaya orang2 disekitarnya tak mencurigai mereka berdua. “Surjan-ji yg benar dong menumbuk rempahnya. Harus halus”. Jalal menjawab:”Iya Nyonya.  Tentu Nyonya”. Jodha lalu menjawab:”Lain kali kau hrs lebih berhati2. Jangan lagi sampai kelihatan orang lain. Baiknya jangan lagi datang ketempat ku seperti kemarin2” Jalal berkata:”Iya deh aku janji lain kali lebih berhati2 dan tak seorgpun akan mengetahui atau melihat ku.” Ampun lucu nya sepasang suami istri terpaksa curi2 kesempatan hanya utk bicara. Sekali2 Jalal tersenyum kecil memandangi sang istri tercinta. Sementara Jodha pura2 cuek dan nge-boss. Jodha kemudian berkata:” Oke Surjan-ji aku rasa sudah halus rempah2 utk obat ku” Jalal pun memberikan rempah2 itu ke Jodha. Jodha berjalan meinggalkan dapur umum sambil melirik ke Jalal dari balik dupatta(selendang) nya. Jalal tak kuasa nekad memandangi istrinya itu sambil tersenyum bahagia. Ya Khudha (Ya Tuhan) untung ngak  ada yang memperhatikan. Kalau ketahuan bisa rempong dunia persilatan eh maksudnya penduduk di penampungan.

Adegan memperlihatkan Sharifuddin yg sedang berdiri berbicara dengan orang kepercayaannya dan bersiasat. Sharifuddin bilang bahwa ia akan pergi sendiri ke Agra. Kita harus berhati2 krn orang2 nya Maan Singh tersebar dimana2. Jangan sampai ada kesalahan. Sharifuddin akan menyamar jadi orang yg sakit yg terluka ditangan kirinya. Mereka tak akan mencurigai orang sakit dan mudah baginya utk masuk ke Agra. Lalu org kepercayaannya pun memasang dua kayu kecil didalam lengan baju Sharifuddin dan melumurinya dengan suatu.

Jalal terlihat sedang ditenda tiduran dibelakang Ruqaiya. Ruks sudah terlelap. Jalal terbangun karena tiba2 ia kepanasan dan ia pun berjalan keluar tendanya. Ia kepanasan dan mau mencari udara segar. Aduh Kang Jalal bandel nih nya ngak takut dituduh org lagi spt kemarin ya?  Jalal memandang ke atas langit yg tiba2 dipenuhi awan hitam gelap seperti mau hujan.  Tak lama kmd terdengar suara petir. Tiba2 sebuah kilatan cahaya menyambar ke tanah tak jauh dimana Jalal berdiri. Sebuah cahaya putih kebiruan terlihat menyala ditanah dan menjalar ke arahnya berdiri. “Apa itu gerangan. Keajaiban apa?” kata Jalal sambil melindungi matanya karena silau memandang ke cahaya itu. Jalal berusaha menyetuh cahaya itu dan ia pun terpental. Debu terlihat beterbangan disekelilingnya karena angin bertiup kencang diseputar Jalal. Lalu ia melihat orang2 keluar dari tenda masing2. Aneh pikir Jalal kenapa mereka terlihat tak terpengaruh? Mereka tak melihat sinar ini ataupun debu yang beterbangan disini? Jalal berteriak agar orang2 berlindung ada angin topan datang. Tapi kemudian suara Anak lekaki berbaju putih, sang malaikat utusan Tuhan itu terdengar lagi.

Angin topan mereda dan orang2 yg tadi dilihatnya berjalan keluar tenda tergeletak di tanah. Jalal kaget melihatnya. Suara anak itu terus terdengar berbicara menyampaikan sesuatu kpd Jalal. Suara itu berkata:”Hai Jalal ini aku datang lagi kepada mu. Badai yg mengamuk itu ada di dalam hati mu sendiri. Apabila angin topan di dalam hati mu mereda maka badai dilangit pun akan sirna. Kau telah ditugasi oleh Tuhan utk menolong rakyat mu. Kau juga di utus bagaikan malaikat akan tetapi lihat apa yg kau perbuat? Kau mencoreng nama baik Malaikat”  Tiba2 semua tenda terlihat kosong. Cahaya itu terus terlihat. Jalal masih mencari2 asal suara itu dan kebingungan melihat sekelilingnya. Jalal berteriak memanggil dimana kau bicara? Ia menutup matanya tak tahan debu dan silau. Tiba2 pufff angin dan sinar itu hilang begitu saja dalam sekejap. Langit dan tanah kembali seperti tak ada yg terjadi disana. Jalal membuka matanya dan kaget. Ia melihat disekelilingnya semua baik2 saja seperti sebelumnya. Jalal bertanya pada dirinya sendiri apa gerangan itu tadi? Apakah dirinya tadi bermimpi?  Sekarang giliran Jalal yg celingak celinguk seperti ayam lepas dari kandang.                   

Inti adegan di atas adalah REVELATION. Bagaimana Jalal bereaksi, nalarnya memahami, menerima kejadian gaib itu. Dalam konteks agama dan teologi  berhubungan dgn  REVELATION yang berakar dari kata "to reveal" (memperlihatkan kebenaran). Jalal sedang diperlihatkan atau dibuka mata hati dan nalarnya tentang sebagian bentuk kebenaran dan pengetahuan/pembelajaran, lewat komunikasi supernatural atau penampakan.

Salah seorang laki2 datang menghampiri Surjan alias Jalal:” Surjan sedang apa kau terbengong disini?” Jalal menjawab:”Tak kau lihat kah angin topan yg barusan menerpa kita?” Org itu terheran2:”Topan? Angin topan yg mana? Apa kau mengigau? Jalal kesal dan membentak orang itu:”Aku tak perlu bekerja!  Jalal menghadiknya ia lupa kalau dirinya sedang menyamar disana. Orang itu berbalik ngomel dan menyindir Surjan Singh alias Jalal. Katanya:”Apakah kau berpikir kau ini Shahenshah? Kita ini hanya rakyat biasa. Kita hrs bekerja keras utk mendapatkan makanan. Ayo lekas ikut aku”. Wajah Jalal tampak bingung campur kesal mendengar orang itu berbicara. Jalal memandang ke arah langit mencari2 sesuatu  di atas sana. Jalal kemudian berjalan ke arah dapur umum karena org tadi sebenarnya mencari2 ia utk segera bekerja menyiapkan makanan.

Jalal terlihat sedang mengaduk panci besar berisi masakan. ia masih memikirkan kejadian tadi:”Tuhan telah merampas segalanya dari dirinya agar aku dapat mengerti sendiri bagaimana mencintai, bagaimana rakyat biasa bekerja mencari nafkah utk bisa makanan. Sekarang aku akan bekerja keras serta merasakan apa yg mereka rasakan. Orang yg tadi mengomeli ia datang menghampiri dan bertanya apakah Surjan alias Jalal baik2 saja. Jalal menjawab:”Aku baik2 saja terimakasih”

Pendapat aku pribadi tampaknya Jalal mulai menerima kejadian REVELATION yg aku sebut di atas tadi. Bahwa ia sedang diperlihatkan sebagian dari kebenaran oleh Yang Maha Kuasa. Jalal mulai menyadari kehadiran dan tujuan dari sang Malaikat yg mengambil wujud anak lelaki berbaju serba putih itu. Masih butuh waktu pembelajaran lagi bagi Jalal sebelum semuanya menjadi terang dan jelas. Jika aku tak salah membaca bukankah para Nabi juga bbrp kali di datangi suara dan Malaikat utusan Tuhan dlm bentuk perlambang? Dalam halnya  Jalal maka Malaikat itu diutus turun ke bumi  dgn wujud demikian untuk melambangkan kemurnian.  Bukan saja dari warna bajunya yang serba putih. Akan tetapi wujud anak2 adalah perlambang kepolosan atau kesucian. Lagi pula Jalal selama ini kita ketahui akan lebih bersikap lembut terhadap anak kecil. Masih ingat kan bagaimana Jalal memperlakukan Rahim semasa kecil begitu juga sikapnya terhadap Aram Banu.  Jika Malaikat itu turun dalam wujud lain mungkin Jalal akan semakin susah atau bahkan menolak mendengar apalagi menerima ajarannya nanti. Kita kembali ke Jalal. Ia masih berdiri mengaduk masakan di dapur umum sambil terus berpikir ttg kejadian tadi. Wajahnya terlihat serius dan matanya sekali2 terbelalak memandang ke langit. Ah ngak suka ah kalau Kang Jalal lagi pasang muka serem begini.

Untung Neng Jodha lalu muncul di dapur umum. Ia terlihat memperhatikan Jalal dgn seksama dari jauh. Tampaknya ia terharu karena  air mata pun

menetes diwajah Jodha. Perlahan Jodha berjalan mendekati suaminya yang sedang sibuk bekerja. Disapanya Jalal:”Bagaimana keadaan mu? Jodha bilang ayo kau tak usah bekerja keras lagi disini. Sebelumnya Jodha mendengar orang2 disekeliling Jalal memuji kerja kerasnya. Lagi2 Jaal dan Joidha berbicara sambil berpura2. Jalal berkata kepada Jodha:”Aku ini kan rakyat biasa. Aku harus bekerja keras agar bisa mendapatkan makan” Lalu ia berbicara perlahan sambil memandang ke Jodha:”Dan aku. Aku pria yang  amat beruntung memiliki kau yang selalu mengurus ku” Jodha pun tersenyum. Jalal turut tersenyum memandang istrinya itu. Jalal terus mengaduk2 masakan dan Jodha berdiri seakan2 memberi perintah. 

Tiba2 Ibu Kepala Desa muncul menegur Jalal menanyakan apakah sudah selesai pekerjaannya? Ayo cepat selesaikan. Apakah istri mu juga lemot seperti ini saat masak untuk mu dirumah?”Jodha ikut2an menegur Jalal agar jangan lelet. Jalal berkata:”Di istana masakan istri ku lezat sekali”. Oops Jalal keceplosan ngomong Istana. Si Ibu Kepala Desa nyindir:”Walah2 kau berkhayal spt Shahenshah tinggal di Istana”. Jodha kelihatan memelototi Jalal seolah protes agar Jalal tdk gegabah berbicaranya. Ia takut terbongkar rahasia mrk. Jalal menjawab:”Semua suami kan Raja dirumahnya sendiri dan semua rumah adalah istana bagi penghuninya”.  Si Ibu bilang:”Baiklah aku akan memanggil istri mu kesini utk masak masakan yg lezat”. Ibu Kepala Desa memberi tahu Radha-ji bhw Jagdev hari ini akan tiba membawa pasokan bahan pangan lagi. Jodha mengiyakan dan turut bersyukur. Ketika Ibu itu sdh pergi Jodha ngomel:”Kau ini bagaimana sih utk apa menyebut2 istri pandai masak enak? Sekarang Ruqaiya akan terkena masalah” Jalal hanya tersenyum. Jalal penasaran ia bertanya kepada Jodha:”Ngomong2 siapa sih Jagdev itu” Jodha menjawab kau akan bertemu ia nanti.

Catatan dari saya: Tampaknya Jalal secara perlahan mulai menyadari lebih jauh makna semua yg terjadi kepada dirinya. Bahwa akibat ke khilafannya maka rakyatnya harus turut menanggung akibatnya. Tahap REDEPMTION sudah mulai dilaluinya sekarang. Berasal dari kata "to redeem" atau memperbaiki dan membayar kesalahan2nya. Redemption disini diartikan sebagai mengakui kesalahan dan membuat segala upaya memperbaikinya.

Seorang lelaki berwibawa berpakaian rapih mirip bangsawan Rajput datang ke penampungan. Terlihat semua orang memberi salam hormat kepadanya. Ia terihat menyuruh para lelaki mengangkut bahan2 pangan yg dibawanya. Jalal dan Ruqaiya terlihat berjalan di dekat sana dan memandang kearah seorang lelaki gagah berpakaian rapih itu. Ruks bertanya pada Jalal siapa gerangan orang itu? Jalal bilang ayo kita lihat kesana. Disana sdh ada Jodha dan Moti Bai. Seorang petugas terlihat berdiri disamping lelaki itu sedang membagi2 kan jatah pangan dan uang. Lekaki itu kemudian berjalan mendekati Jodha dan menyapa salam hormat kpd Jodha:” Namaste Radha-ji” Jodha membalas dan menyebutkan nama Jagdev.  Sementara itu Jalal & Ruks yg berdiri disamping Jodha masih bertanya2 dlm hati siapa gerangan org ini.  Jodha memanggil Surjan Singh ia memperkenalkan Jagdev kepadanya. Kata Jodha bukankah kau tadi menanyakannya? Jagdev memberi salam kpd Jalal. Ibu Kepala Kampung datang dan berbicara.  ia bilang bahwa gandum yg dibawa tak akan cukup utk jumlah orang yg ada disini. Org itu bilang Raja mereka sama sekali tak peduli kepada rakyat. Aku sudah mendatangi org di bagian persediaan pangan utk minta tambahan tetapi aku ditolaknya. Jalal dan Jodha terlihat kurang senang dengan laporan Jagdev tadi. Jalal berkata kepada Jodha kenapa ini bisa terjadi?  Jalal tampak cemas. Ia berjalan menjauh sambil terus berpikir. Sementara itu Jagdev dan bbrp org kepercayaan nya sedang bicara. Salah seorg nya berkata bahwa Radha-ji alias Jodha cantik tapi ia tak ada suami lho. Jagdev malah menegur org itu agar bersikap sopan jika membicarakan Radha-ji. Wow Kang Jagdev mulai memperlihatkan rasa protektif terhadap Neng Jodha kita. Sering bertemu dan bekerja sama membuat Jagdev memperhatikan Jodha rupanya. Ada istilah bhs Jawa yg mengatakan  “Witing Tresno Jalaran Soko Kulino” .  Ungkapan yg kira2 berarti  “Cinta tumbuh karena terbiasa”. Cinta dalam hal ini bukan hanya cinta terhadap seseorang. Bisa saja terhadap sesuatu spt pekerjaan atau hobby. Cinta dalam hub dgn Jagdev sptnya cinta yg tumbuh karena terbiasa. Terbiasa bertemu, terbiasa bersama-sama. Kalaupun mungkin pada awalnya cinta itu belum tumbuh, tetapi karena sering bertemu dan sering bersama-sama akhirnya cinta itupun mulai tumbuh. Disini Jagdev tak bersalah karena ia tak tahu Radha-ji adalah Jodha Sang Mariam Uz Zamani yg sedang menyamar.

arwah Jalal berkata bahwa mereka saat itu sedang berusaha menolong rakyatnya. Kita sibuk mengembalikan keutuhan rakyatnya. Akan tetapi disisi lainya ada Mirza Hakim yg hendak menyerang dan memporak porandakan Agra.

Adegan menampilkan suasana ruang sidang istana. Birbal sedang berbicara dengan Salim dan seorg menteri lainnya. Daniyal, Murad dan Haider sedang berbincang sambil memperhatikan peta. Semua sedang membahas masalah ancaman serangan Mirza Hakim ke negara mereka. Mirza tahu semua jalan rahasia masuk istana dan dengan mudah bisa masuk menyerang istana. Birbal menunjuk2 ke peta dan mengatur strategi. Ia bilang sdh saat nya utk berperang. Birbal bilang bahwa Rahim dan Todar Mal masing2 sdh siap di wilayanya mereka butuh bantuan. Ia akan mempercayakan Murad dan Daniyal utk memimpin pasukan menyerang. Haider tdk setuju kalau Mereka berdua tak punya pengalaman perang. Salim bilang kalau begitu ia yg akan pergi maju ke medan perang karena hanya ia yg memiliki pengalaman itu. Menteri Fazal bilang bahwa Salim tak boleh meninggalkan Istana.

Karena ia adalah pucuk pimpinan ia diperlukan disini. Salim membantah ia bilang ia Putra Mahkota maka ia yg akan memutuskan. Salim meminta Birbal utk menyiapkan segalanya. Haidar kelihatan tersenyum sinis. Catatan saya: Nah disini Salim seharusnya menangkap pelajaran moral. Ia hrs mulai menyadari bhw kedisplinan keras dan gaya "tough love" atau cinta yg bukan bermanja2 dari kedua orang tuanya amat berguna di saat sekarang ini. Salim telah dipersiapkan oleh Jalal jauh2 hari saat ia masih usia 10 tahun. Ia pergi berperang di dampingi Maan Singh keponakan Ibunya.

Jalal alias Surjan Singh terlihat sedang membantu membalut kaum lelaki di penampungan itu. Antrian sudah byk didepannya dan Jalal pun melayani mereka. Tiba2 ada seorg lelaki di antrian berikut yg kelihatan kesakitan tangannya dan ia pun terjatuh di bale2 tempat Jalal duduk. Ternyata org itu adalah suruhan Birbal. Ia menyampaikan bhw Birbal akan datang diam2 menemui Jalal. Ada hal  penting yg hrs disampaikannya. Jalal terus berpura2 merawat tangan org tersebut sambil berbisik.

Beberapa orang lelaki yg wajahnya tak terlihat karena gelap muncul di layar kamera. Mereka berbicara tentang dimana gandum2 disimpan dan org yg satunya lagi menjawab disini semua. Ada berapa banyak? Dijawab ada 310 karung. Si bangsawan dan pengawalnya pun pergi. Dari caranya berjalan mirip Sharifuddin ya ngak? Atau itu tadi Jagdev? Hampir mirip postur badan Mereka berdua sama2 tinggi dan tegap. Yang pasti bajunya bangsawan karena terlihat terbuat dai bahan yang bagus.

Jalal terilhat sedang berbaring di tendanya. Ia memikirkan kata2 Jagdev tentang Raja yg tak peduli penderitaan rakyatnya. Jodha tiba2 datang menghampiri. Jalal kaget melihatnya:”Jodha kau sebaiknya tak datang kesini. Bagaimana kalau ada yg melihat mu?” Jodha lalu datang mendekat duduk ditenda dan mengulasi telapak tangan Jalal dgn ramuan obat. Telapak tangannya terlihat bekas luka2 karena Jalal bekerja keras sejak kemarin di dapur umum. Ia berkata:”Sebaiknya kau segera pergi dari sini. Orang2 disini tambah benci dgn Rajanya. Jika mereka sampai tahu kau adalah ia maka nyawa mu akan dalam bahaya. Lagi pula kau tahu bahwa aku tak akan mampu melihat kau terluka”.  Jalal:”Jodha pertama2 aku datang kesini karena rindu ku pada mu akan tetapi kemudian akan aku merasa bahagia karena bisa bekerja bagi rakyat ku disini. Lalu aku ingin tahu siapa sebenarnya org yg melarang tambahan pembagian jatah gandum itu? Ia mencoreng nama ku karena kelakuannya itu?” Jodha menjawab:” Dalam keadaan sulit orang bisa berubah menjadi getir tetapi kau. Kau tetap yakin dan teguh ingin membantu rakyat mu”. Jalal berusaha meyankinkan Jodha yg sedari tadi kuatir bahwa tak lama lagi semua nya akan berubah bagi rakyatnya. Mereka akan makmur lagi. Akan tetapi aku tetap ingin tahu kenapa gandum2 yg ku kirim ke rakyat tak sampai? Jodha bilang tampaknya ada orang berniat jahat dibalik ini semua. Jalal bilang ia akan mencari tahu siapa org dibalik konspirasi ini?

Baca Selanjutnya Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode 459


Tags: Jodha Akbar, Sinopsis

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode 458. Please share...!

Blog, Updated at: 15:54