Jalal Marah Karena Khaibar Bebas. Cerita Ini ada di Jodha Akbar ANTV Episode 298.Khaibar masuk mendekati ratu Jodha yang sedang tidur, Khaibar duduk di pembaringan dan menatap ratu Jodha tanpa berpaling dengan senyuman. Ketika Khaibar hendak menyentuh ratu Jodha, tiba-tiba Syarifudin datang dan meneriakkan namanya hingga ratu Jodha pun terbangun dan terkejut melihat Khaibar. Syarifudin meneriakkan kenapa Khaibar ada di kamar ratu Jodha. Khaibar pun marah, pertarungan terjadi diantara mereka prajurit yang hendak menangkapnya pun juga kuawalahan. Syarifudin hendak dibunuh oleh Khaibar, ratu Jodha pun datang menghampiri Khaibar dan melarangnya untuk membunuh Syarifudin. Khaibar pun tertegun melihat ratu Jodha, hingga para prajurit berhasil menangkap Khaibar dalam diam.
Di pagi hari, Syarifudin memarahi prajurit dan berkata bahwa ia tahu bahwa salah satu dari prajurit itu telah membantu Khaibar untuk keluar dari penjara, Syarifudin bertekad untuk mencari pelakunya. Sementara itu, raja Jalal sudah kembali dari berburu, Syarifudin pun berfikir hendak memberitahukan perihal Khaibar kepada raja Jalal. Ketika Raja Jalal dan Atifa tiba di Agra mereka berpandangan dan tak melepas satu sama lain. Melihat gelagat raja dan Atifa, Syarifudin pun mengurungkan niatnya untuk memberitahu raja perihal Khaibar. Namun setelah raja meminta Atifa untuk pergi istirahat, Syarifudin berkata pada raja bahwa ia hendak memberitahukan hal penting pada raja tentang Khaibar.
Di pagi hari, Syarifudin memarahi prajurit dan berkata bahwa ia tahu bahwa salah satu dari prajurit itu telah membantu Khaibar untuk keluar dari penjara, Syarifudin bertekad untuk mencari pelakunya. Sementara itu, raja Jalal sudah kembali dari berburu, Syarifudin pun berfikir hendak memberitahukan perihal Khaibar kepada raja Jalal. Ketika Raja Jalal dan Atifa tiba di Agra mereka berpandangan dan tak melepas satu sama lain. Melihat gelagat raja dan Atifa, Syarifudin pun mengurungkan niatnya untuk memberitahu raja perihal Khaibar. Namun setelah raja meminta Atifa untuk pergi istirahat, Syarifudin berkata pada raja bahwa ia hendak memberitahukan hal penting pada raja tentang Khaibar.
Di ruangannya, Raja ditemani Atgha Khan mendengar perkataan Syarifudin, Raja pun marah dan bertanya bagaimana binatang bisa masuke ke dalam istana wanita. Perbincangan serius pun terjadi diantara mereka perihal bebasnya Khaibar dari penjara. Setelah Syarifudin pergi, Atgha menyatakan ketidaksukaannya pada gaya penceritaan Syarifudin tentang ratu Jodha yang agak posesif, namun Raja tak peduli ia hanya ingin menemukan pelaku yang membantu membebaskan Khaibar.
Sementara itu, di kamar Atifa ia sedang duduk dan tersneyum melihat perhiasan yang diberikan oleh raja, suami Atifa pun datang. Ketika Atifa bercerita betapa perhatiannya raja, tiba-tiba suaminya menyela bahwa mereka akan pergi dari istana. Suami Atifa pergi tanpa memberi penjelasan lebih dalam.
Di kamarnya, ratu Jodha mendengar bahwa ia akan menghukum mati Khaibar, ratu Jodha pun bertanya-tanya bagaimana raja bisa menghukum seseorang yang tak bersalah. Tiba-tiba raja datang menghampiri ratu Jodha, ratu Jodha pun mengatakan untuk tak membunuh siapa pun di bulan ramahdan ini. Raja pun menolak dan raja akan tetap menghukum Khaibar supaya menjadi contoh bagi yang lain, bahwa memasuki istana ratu adalah terlarang. Perdebatan diantara keduanya pun tak terhindarkan, Jalal pun tetap bersi kukuh untuk menghukum mati Khaibar.
Persiapan hukuman mati untuk Khaibar sudah disiapkan, rakyat pun sudah berkumpul di altar. Atgha juga hadir, ia memberi salam pada ratu Jodha dan berkata bahwa ia mengetahui bahwa Jodha sedang berfikir bahwa raja tak seharusnya mengukum Khaibar berkata demikian. Atgha berkata bahwa pria adalah orang yang suka berubah, ada dua kemungkinan seseorang akan berubah, pertama seseorang itu mengambil jalan yang salah dan kedua seseorang itu terpengaruh oleh orang lain. Ratu Jodha pun menyahut dengan pertanyaan, bahwa kenapa kalau Atgha berfikir raja salah kenapa tak menghentikannya. Atgha Khan pun menjawab bahwa raja dalah ornag yang keras kepala.
Di altar istana, prajurit sudah bersiap untuk menghukum mati Khaibar setelah mendapat perintah dari raja Jalal. Ketika Khaibar merasakan sakit atas lemaparan batu orang-orang, ia melihat ke arah ratu Jodha yang tengah menghampiri raja. Ratu Jodha ingin berbicara berdua dengan raja, namun raja menolak, ratu Jodha pun berbicara di lokasi dengan nada lirih, ia meminta memenuhi satu janjinya pada istrinya tanpa bertanya. Ratu Jodha meminta janjinya untuk dikabulkan hari itu untuk pengampunan Khaibar. Raja Jalal pun merasa geram, lantas ia mengumumkan pada rakyatnya bahwa ia mengampuni Khaibar. Jalal pun pergi dengan membawa malu dan kehinaan di hadapan rakyatnya atas tindakan ratu Jodha.
Sementara itu, di kamar Atifa ia sedang duduk dan tersneyum melihat perhiasan yang diberikan oleh raja, suami Atifa pun datang. Ketika Atifa bercerita betapa perhatiannya raja, tiba-tiba suaminya menyela bahwa mereka akan pergi dari istana. Suami Atifa pergi tanpa memberi penjelasan lebih dalam.
Di kamarnya, ratu Jodha mendengar bahwa ia akan menghukum mati Khaibar, ratu Jodha pun bertanya-tanya bagaimana raja bisa menghukum seseorang yang tak bersalah. Tiba-tiba raja datang menghampiri ratu Jodha, ratu Jodha pun mengatakan untuk tak membunuh siapa pun di bulan ramahdan ini. Raja pun menolak dan raja akan tetap menghukum Khaibar supaya menjadi contoh bagi yang lain, bahwa memasuki istana ratu adalah terlarang. Perdebatan diantara keduanya pun tak terhindarkan, Jalal pun tetap bersi kukuh untuk menghukum mati Khaibar.
Persiapan hukuman mati untuk Khaibar sudah disiapkan, rakyat pun sudah berkumpul di altar. Atgha juga hadir, ia memberi salam pada ratu Jodha dan berkata bahwa ia mengetahui bahwa Jodha sedang berfikir bahwa raja tak seharusnya mengukum Khaibar berkata demikian. Atgha berkata bahwa pria adalah orang yang suka berubah, ada dua kemungkinan seseorang akan berubah, pertama seseorang itu mengambil jalan yang salah dan kedua seseorang itu terpengaruh oleh orang lain. Ratu Jodha pun menyahut dengan pertanyaan, bahwa kenapa kalau Atgha berfikir raja salah kenapa tak menghentikannya. Atgha Khan pun menjawab bahwa raja dalah ornag yang keras kepala.
Di altar istana, prajurit sudah bersiap untuk menghukum mati Khaibar setelah mendapat perintah dari raja Jalal. Ketika Khaibar merasakan sakit atas lemaparan batu orang-orang, ia melihat ke arah ratu Jodha yang tengah menghampiri raja. Ratu Jodha ingin berbicara berdua dengan raja, namun raja menolak, ratu Jodha pun berbicara di lokasi dengan nada lirih, ia meminta memenuhi satu janjinya pada istrinya tanpa bertanya. Ratu Jodha meminta janjinya untuk dikabulkan hari itu untuk pengampunan Khaibar. Raja Jalal pun merasa geram, lantas ia mengumumkan pada rakyatnya bahwa ia mengampuni Khaibar. Jalal pun pergi dengan membawa malu dan kehinaan di hadapan rakyatnya atas tindakan ratu Jodha.