Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 434

Posted by

Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 434. Malam itu di istana kerajaan Mughal, para penari dan sang germo akhirnya tiba di istana kerajaan “Jangan sampai melakukan kesalahan ketika kalian menunjukkan tarian kalian ya !” sang germo memberikan instruksi pada para penarinya, pada saat itu Anarkali juga ikut dengan mereka, dia mengikatkan gelang kakinya dikedua kakinya, tidak lama kemudian Rukayah datang menemui mereka, Anarkali teringat bagaimana dulu Rukayah menegurnya, semua penari memberikan salam ke Rukayah “Ratu Rukayah pasti tidak akan memilih saya dalam keadaan apapun, jika saya tidak dapat hadiah ini lalu bagaimana saya bisa mengobati ayahku yang sedang sakit ?” bathin Anarkali dalam hati, Rukayah melihat Anarkali ada diantara para penari tersebut “Silahkan dimulai tariannya !” Rukayah memperhatikan para penari sambil menikmati hookahnya, para penari dan Anarkalipun mulai menari dengan tarian klasik kemudian setelah tariannya berakhir Rukayah mulai menyeleksi siapa yang boleh menari di depan Jalal, dilihatnya para penari itu satu per satu, ketika melewati Anarkali, Rukayah hanya memperhatikan sekilas kemudian memilih penari yang lain, namun kembali Rukayah memperhatikan Anarkali “Kamu ! bakatmu sungguh luar biasa, kau terpilih !” Anarkali sangat terkejut tetapi bahagia karena akhirnya dia bisa mendapatkan hadiah setelah menari, sementara Rukayah tersenyum sinis melihatnya, ketika Anarkali berkumpul dengan dua penari yang lain dengan tatapan yang angkuh Rukayah menuding kearah Anarkali “Kamu ! kau akan menari tepat didepan Yang Mulia Raja” Anarkali hanya menganggukkan kepalanya, sesaat kemudian Rukayah meninggalkan tempat tersebut “Terima kasih Tuhan untuk kesempatan ini” Anarkali senang bukan main kemudian memeluk sang germo.

http://informasidiary.blogspot.com/2015/02/sinopsis-jodha-akbar-antv-episode-434.html
Dikamar Rukayah, Hoshiyar rupanya penasaran dengan apa yang dilakukan oleh Rukayah “Yang Mulia Ratu, kenapa kau memilih Anarkali yang jelas jelas sangat dibenci oleh pangeran Salim”, “Dia memang membencinya tetapi dia adalah cinta pertamanya Salim juga, cinta pertama tidak akan pernah hilang, ketika Anarkali menari didepannya, kebenciannya pasti akan berubah menjadi cinta kembali kemudian Ratu Jodha akan mendapat banyak masalah, dia pikir bahwa anaknya mencintai Maan Bai akan tetapi saya tahu siapa yang Salim cintai yaitu hanya Anarkali !” Rukayah tersenyum senang.

Sementara itu, Jalal dan Jodha sedang berduaan dikamar, Jalal tidur dipangkuan Jodha, “Kamu tahu Yang Mulia, Maan Bai terlihat malu malu ketika melihat Salim, dia ingin duduk didekat Salim pada pesta perayaan nanti, Salim pasti akan sangat bahagia ketika kita mengumumkan tentang pernikahan mereka” ujar Jodha sambil mengelus elus rambut suaminya, “Yaa . sebagai ibunya kau telah memilih seorang gadis yang baik untuknya tetapi ini tidak adil karena ini pesta perayaan pernikahan kita jadi saya seharusnya yang mendapat hadiah” goda Jalal, “Kamu . saya sudah memesan gaun yang spesial untuk Maan Bai jadi biar Salim tidak akan pergi kemana kemana sedetikpun darinya” ujar Jodha, sementara itu di kamar Rukayah “Ketika Salim melihat Anarkali, dia pasti akan terkejut melihatnya, kemudia kisah ini akan dimulai dengan cerita yang baru” kata Rukayah , kembali ke kamar Jodha dan Jalal “Dengan pernikahan ini, semuanya akan baik baik saja, kau dan Salim akan menjalin hubungan yang baik bersama sama juga, sekarang hari hari akan menjadi lebih indah untuk kita” ujar Jodha lagi, di kamar Rukayah “Saat ini akan menjadi hari hari yang indah buatku dan hari hari yang buruk buat Ratu Jodha !” kata Rukayah dengan senyum sinisnya.
Ditempat Anarkali, “Untung sekali kau terpilih, Anarkali” kata sang germo, “Aku juga sangat berterimakasih padamu nyonya, saya mendapat kesempatan ini karena kamu, sekarang saya bisa mengobati ayahku”, “Itulah takdir, nak . yang membawa kau ke kami” ujar sang germo. tidak lama kemudian ketika Anarkali hendak menuju ke tempat pesta perayaan, gaun Anarkali terjebak dalam semak semak, semua penari sudah pergi meninggalkannya sementara Anarkali sedang berusaha melepaskan gaunnya yang tersangkut, dilihatnya semua penari telah pergi “Kemana saya harus pergi ?” bathinnya dalam hati , Anarkali tersesat didalam istana, sebuah tusukan mengena di kakinya, dia mengernyit kesakitan, dan darahpun keluar. Tepat pada saat itu Salim juga mendatangi tempat tersebut dimana ada Anarkali “Gawat ! kalau Salim sampai tahu saya ada disini, dia pasti akan melempar saya keluar dan tidak akan membiarkan saya untuk masuk ke istana lagi, jika saya tidak menari di pesta perayaan, ayahku pasti tidak bisa sembuh, saya harus bersembunyi” secepat kilat Anarkali langsung menyembunyikan wajahnya dari Salim dengan menutupi wajahnya dengan dupattanya, Salim menghampirinya “Siapa kau ?”, “Saya salah satu penari”, Mengapa kau ada disini ?”, “Maaf, pangeran saya lupa jalannya”, “Baiklah, mari saya tunjukkan jalannya”, “Tapi saya ini penari, pangeran”Anarkali merasa sungkan dengan Salim, “Rajalah yang mempunyai masalah dengan penari bukan saya, saya akan menunjukkan jalannya ke kamu”ketika hendak melangkah kembali Anarkali mengernyit kesakitan “Kakimu terluka”Salim langsung mengangkat tubuh Anarkali dan menggendongnya, Anarkali menutupi wajahnya dengan dupattanya sambil terus memperhatikan Salim lagu Rabba is pyar mein mulai terdengar. Salim terus berjalan keluar istana, dia menyuruh salah satu prajuritnya untuk mengirimkan Anarkali ke rumahnya “Antar gadis ini kerumahnya, dia terluka” kemudian berlalu meninggalkan Anarkali, Anarkali terus memandangi Salim yang sudah berjalan menjauh dengan tatapan antara cinta dan benci.

Sementara itu didalam istana, para pangeran dan putri raja sedang berkumpul, mereka sedang membahas tentang hadiah yang akan mereka berikan ke Jalal dan Jodha, “Kita harus segera memutuskan kira kira hadiah apa yang akan kita berikan ke Yang Mulia Raja dan Mariam Uz Zamani”, “Kami membutuhkan bantuanmu, Salim . Kami telah merencanakan untuk mempersembahkan sebuah drama dimana kau berperan sebagai Yang Mulia Raja dan Maan Bai yang bermain sebagai Ratu Jodha” pinta Danial “Tidak ! saya tidak mau ! saya tidak suka !” ujar Salim sambil pergi meninggalkan mereka semua. “Lihat kan ? Dia tidak mendengarkan aku, Danial kau suka berakting kan ? kau bisa bermain sebagai Yang Mulia Raja” pinta Murad, “Kalau begitu permasalahan kita telah selesai tetapi kita tidak tahu banyak tentang Yang Mulia dan Ratu Jodha” , “Ahaaa . saya punya sebuah rencana” kata Danial. tidak lama kemudian Aram Bano bertanya pada neneknya, Hamida tentang Jalal dan Jodha, Khannum kakak Aram Bano juga bertanya tentang Jalal dan Jodha pada Rukayah, mereka ingin tahu bagaimana kisah cinta antara Jalal dan Jodha “Kenapa kau bertanya padaku ?” Rukayah kelihatan tidak senang ketika anak anak tirinya itu bertanya padanya “Kami ingin memberikan hadiah pada ibu dan ayah, bibi” kemudian Rukayah menceritakan tentang Jalal dan Jodha. Sementara Salima menceritakan tentang Jalal dan Jodha pada Maan Bai, Murad dan Danial “Yang Mulia Raja dan Ratu Jodha benar benar sangatlah berbeda” , tidak lama kemudian Danial dan Maan Bai berlatih sandiwara menjadi Jalal dan Jodha, Danial selalu salah dalam latihan karena Danial selalu menganggap Maan Bai sebagai Maan Bai bukan sebagai Jodha, “Kamu harus memanggilnya Jodha, Danial bukan Maan Bai” perintah Shakhrun Nissa kakak Aram Bano “Hhh . saya ingin istirahat saja kalau begitu” ujar Maan Bai sambil meninggalkan tempat itu. tidak lama kemudian, Danial mengejar Maan Bai “Kamu marah padaku ? Karena saya melakukan kesalahan pada saat latihan tadi ?”, “Bukan begitu, Danial . saya sangat suka memainkan peran kisah cinta mereka berdua, kadang kadang saya merasa saya seharusnya mempunyai kisah cinta seperti mereka berdua” Maan Bai membayangkan seandainya dirinya menjadi Jodha, “Laki laki seperti apa yang kau sukai, Maan Bai ? Apakah kau menyukai seseorang ?” Danial benar benar penasaran dengan perasaan Maan Bai, “Apa yang bisa saya sembunyikan dari kamu, Danial, ayahku menemukan seorang pangeran dan saya merasa bahwa saya akan berakhir disebuah istana saja” Danial tersenyum mendengarnya “Mungkin ayahmu akan menemukan seorang pengantin pria hanya dari istana ini saja, Maan Bai” kemudian Danial berbicara pada dirinya sendiri “Kamu akan menyukai hubungan ini, Maan Bai” sementara Maan Bai mengira bahwa Danial berbicara tentang Salim, kemudian Maan Bai pergi meninggalkan Danial dengan tersipu malu, sementara Danial tersenyum senang, tepat pada saat itu Murad menghampiri Danial yang sedang senyum senyum sendiri “Danial ayoo kita makan !”, “Aku tidak lapar, Murad” , “Kamu baik baik saja, Danial ?”, “Ya saya baik baik saja , Murad” kata Danial mantap.

Sementara itu ditempat Anarkali, Anarkali akhirnya bisa menemui ibunya kembali namun saat itu ibunya sedang menangis sedih “Aku tidak bisa melihat Rashid seperti ini, saya tidak tahu mengapa Tuhan menguji kita seperti ini”, “Tenang, ibu . Besok saya akan membawa uang”, “Dari mana uang itu, katakan pada ibu yang sebenarnya !” Zil Bahar terheran heran, “Besok adalah pesta perayaan pernikahan Yang Mulia Raja dan Ratu Jodha, saya akan menari di pesta tersebut” , “Apakah kau gila, Nadira ? kau akan menari disana ?” , “Iyaaa ibu saya akan pergi kesana”, “Nadira, kau itu tidak pernah suka menari”, “Kadang kadang kita harus melakukan sesuatu yang tidak kita suka, ibu, saya harus membawa uang untuk ayah jadi saya akan pergi kesana, tidak ada jalan keluar lagi sekarang, semuanya mengira kita ini adalah pengkhianat”

Jiwa Jodha berbicara : “Aku masih mengingat pada pesta pernikahan itu, dimana pada suatu masa ketika saya biasanya sangat membenci kau dan sekarang hatiku dipenuhi oleh cintamu” , Jiwa Jalal menjawab : “Ya itu benar, hubungan kita yang membuat rasa keras kepala kita menjadi sebuah tanggungjawab kemudian berubah menjadi sebuah cinta, cinta kita selalu bertambah dari hari ke hari”
Keesokan harinya Jodha menemui Jalal dikamarnya dan memberikan Jalal manisan, Jodha dan Jalal saling mengucapkan selamat hari pernikahan mereka satu sama lain dan berharap kebaikan untuk mereka kemudian mereka saling berpelukan “Yang Mulia, sebelum kita melakukan segala sesuatu, makan manisan ini dulu yang dibuat khusus buat kamu” , “Tapi mengapa banyak sekali mangkok yang penuh dengan manisan didalam nampan ini, yang mana yang harus saya makan ?”, “Salah satu mangkok diantara mereka adalah manisan yang saya masak, kau harus mencobanya dan katakan padaku yang mana yang saya buat ?” pinta Jodha sambil memegang nampan berisi mangkok mangkok manisan itu, “Sampai hari ini pun kau tetap menguji aku, Ratu Jodha” kemudian Jalal mencoba merasakan manisan itu satu per satu, lalu menyuapi Jodha manisan yang dibuat oleh Jodha sendiri “Kamu tahu rupanya, Yang Mulia”, “Ketika saya merasakan kehadiranmu, dan ketika saya merasakan perasaanmu maka bagaimana tidak bisa saya mengira makanan mana yang kau masak, Ratu Jodha”, “Aku harap Salim dan Maan Bai mempunyai hubungan yang sama seperti ini”, “Itu pasti akan terjadi, Ratu Jodha”, “Lalu apakah kau sudah siap untuk memberikan saya hadiah, Yang Mulia ?”, “Aku sangat siap, bagaimana dengan kau ?”, “Aku juga akan memberikan kau hadiah pada saat pesta pernikahan kita nanti”, “Selamat hari jadi pernikahan, Ratu Jodha” ujar Jalal sambil membuka lengannya hendak memeluk Jodha, Jodha menyambut pelukan Jalal sambil direbahkannya kepalanya dalam pelukan Jalal. BACA SELANJUTNYA Sinopsis Jodha Akbar episode 435


Tags: Jodha Akbar, Sinopsis

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 434. Please share...!

Blog, Updated at: 02:22