Sinopsis Abad Kejayaan Episode 13 Part 1. Permaisuri Mahi memegang erat tangan Sultan dan keduanya mulai berciuman. Tapi tiba tiba Sultan memundurkan wajahnya, dia teringat kembali ketika Mahi pernah menaruh racun di mejanya….ingatan itu kembali lagi, hubungan mereka berdua sudah tidak mungkin bisa diperbaiki….
Bagaimana mungkin kita bisa bercinta dengan seorang yang pernah dengan sengaja hendak membunuh kita….its’ imposible!!!
Hurrem yang marah kemudian menuju kamar Ibrahim, teriakan Sumbul tidak di indahkannya, ketika Ibrahim sudah berada didepannya
“Aku akan menggoyangmu….kau akan jatuh lebih cepat dari tempatmu berada saat ini….”
Bagaimana mungkin kita bisa bercinta dengan seorang yang pernah dengan sengaja hendak membunuh kita….its’ imposible!!!
Hurrem yang marah kemudian menuju kamar Ibrahim, teriakan Sumbul tidak di indahkannya, ketika Ibrahim sudah berada didepannya
“Aku akan menggoyangmu….kau akan jatuh lebih cepat dari tempatmu berada saat ini….”
Ibrahim membalasnya …”Jangan hanya berkata dan mengancamku…..lakukanlah! Jadi kita akan tahu sampai dimana kekuatanmu. Menggigitlah yang keras, jangan bicara terlalu keras. tidak ada seorangpun yang bisa mencampuri urusanku dengan Sultanku….”
“Aku tidak akan, tapi Khatijah Sultan sangat mungkin….” Kemudian Hurrem pergi dan Ibrahim terus memandangnnya dengan amarah yang terpendam.
Dikamar Sultan—-Sepanjang pertemuannya dengan Mahi Sultan tidak mengucapkan sepatah katapun. Lalu dia berdiri, Mahi langsung memeluknya dari belakang.
“jangan hukum saya seperti ini, saya sudah menunggu lama untuk cintamu. hentikanlah hukuman ini, sakit ini….” kata mahi. Sultan melepaskan tangan Mahi lalu dia keluar menuju balkon….Mahi memandangnya sambil menangis. Hubungan mereka benar benar sudah berakhir…Sultan membelakanginya, dia telah menutup pintu hatinya.
Hurrem yang kesal masuk kekamarnya, dia lalu membanting meja makan yang tadi dia persiapkan untuk menyambut Sultan…
Ibrahim mendekati Sultan yang sedang sendirian dibalkon, dia bertanya apakah ada sesuatu. Sultan mengatakan tidak ada apapun , dia hanya mencari udara segar karena didalam terasa sesak sekali….
Ibrahim sekalian meminta ijin kepada Sultan untuk kepergiannya esok hari. Sultan hanya berkata dia akan menunggu kedatangan Ibrahim kembali ke kerajaan
Khatijah Sultan dan Gulfem memandang keduanya dari kejauhan, Khatijah bertanya kepada Gulfem kira kira apa yang mereka bicarakan…”yang jelas bukan tentang kita Sultan…”kata Gulfem.
Khatijah sultan menitikkan air mata, dia merasa ini adalah terakhir kalinya bisa melihat Ibrahim…”Dia terlihat sangat sedih…”kata Khatijah kepada Gulfem.
Malam itu adalah malam yang panjang untuk Sultan, Permaisuri Mahi, Hurrem, Ibrahim dan Khatijah…mereka merasakan kegelisahannya masing masing.
Mahi keluar dari kamar Sultan dengan wajah masam, ketika Gulsah menyapanya, dia berkata dengan kasar…”tutup mulutmu!!!”
Tapi ketika hendak melewati para gadis Mahi memasang wajah senang, semua gadis yang di harem menyukainya….apalagi saat berpapasan dengan Hurrem, dia mengejek Hurrem yang sendirian malam itu…Hurrem berkata kepada dirinya sendiri …”tenang tenang…”
Saat masuk kekamarnya, wajahnya kembali muram, semua pelayannya disuruhnya pergi.Ia harus menutupi kejadian itu karena itu sangat merendahkan harga dirinya. Sultan menolaknya, dia ada ditempat tidur Sultan tapi Suleiman tidak menyentuhnya sama sekali
Ibrahim berlayar menuju tanah kelahirannya, dia telah menitipkan surat untuk Khatijah sultan…
Ia mengatakan kepada Khatijah bahwa dia akan pergi ke Parga, asal usul dimana dia tinggal sebelumnya. dia tidak mampu berkata apapun, dan ketika dia berhasil menemukan solusi yang pernah dia janjikan kepada Khatijah, Sultan dengan segera menyapunya….Ia sungguh tidak berdaya. Satuu hal yang pasti bahwa dia sangat mencintai Khatijah, dan akan selalu mencintainya sampai mati….
Khatijah menangis membaca surat Ibrahim
Dikamar Sultan—– Sultan masih asyik dengan pekerjaannya membuat perhiasan, sampai kemudian dia menemukan sebuah surat. Hurrem hatun datang kekamar Sultan, Suleiman mengijinkannya dan meminta dia menunggu. …
Surat itu adalah surat dari Ibrahim, berisi tentang pengakuan cintanya untuk Khatijah sultan
Suleiman kaget membacanya…”Ibrahim , dia telah mengkhianatiku….”
Ia lalu bertanya kenapa Hurrem menemuinya, Hurrem berkata bahwa dia melihat Khatijah sangat sedih, dia bertanya kepada Sultan apa yang bisa dia lakukan….
Sultan hanya menjawab jika sudah tidak ada lagi dia minta Hurrem pergi, Tapi Hurrem malah berkata bahwa semalam dia menunggu Sultan sampai Pagi….Sultan memandangnnya dengan tajam…
Hurrem langsung takut melihat wajah Sultan yang penuh amarah, Akhirnya Hurrem keluar dari ruangan….
Begitu keluar dari ruangan Sultan, Hurrem hatun segera menuju ke ruang Ibu suri. Dengan berbasa basi bahwa dia mengkhawatirkan Khatijah, Ibu suri memintanya untuk to the point saja. Akhirnya dia mengatakan bahwa Khatijah Sultan juga mencintai Ibrahim. Mendengar itu Ibu suri langsung meminta Hurrem untuk mengurus anaknya sendiri, dengan perasaan kesal dia minta Daye untuk membawa Khatijah kepadanya
Dengan kesal Ibu suri menanyai Khatijah soal Ibrahim, Khatijah hanya menunduk. Ibu suri sudah tahu apa yang terjadi, dia minta Khatijah keluar dari ruangannya…”ini sungguh memalukan…”katanya..
Keluar dari ruang ibunya, Khatijah segera menuju kamar SUltan. Tetapi Suleiman menolak untuk menemuinya….ia berjalan gontai meninggalkan ruangan Suleiman
Sultan suleiman menulis surat untuk Ibrahim dan meminta pengawal untuk segera memberikannya langsung kepada Ibrahim segera, entah apa isi surat tersebut….
Ibrahim telah sampai di Parga, wajahnya terlihat gembira….
Ia berjalan menuju sebuah rumah, tiba tiba kenangan masa kecil terlihat dipelupuk matanya. …ia ketok pintu rumah itu dengan keras.
Seminggu telah berlalu, Sultan suleiman masih mendiamkan Khatijah. Ibu suri juga meminta Suleiman untuk membiarkan Khatijah agar dia mendapatkan pelajaran karena telah membiarkan seorang pelayan mencintai dirinya.
Sultan suleiman tidak menjawabnya, dia mengalihkan pembicaraan dengan mengabari bahwa masjid yang akan dibangun untuk ibunya sebentar lagi akan selesai. Ibu suri senang sekali dia memeluk putranya dan mengingatkan bahwa ini adalah hari kamis….ia ingin Sultan mengundang Mahi kekamarnya.
Khatijah berjalan gelisah dikamarnya, dia sangat khawatir karena Suleiman tidak mau menemuinya selama seminggu ini…
Mahi curhat dengan Gulsah tentang Sultan yang tidak lagi mengiraukannya…tapi ketika Sumbul datang kepadanya, Permaisuri Mahi lansung ceria…ia tersenyum sangat senang.
Khatijah menemui Ibu suri dikamarnya, Ibu nya masih tidak mau melihat wajahnya…Ia memegang tangan ibunya dan meletakkan didadanya…”ibu dengarkanlah jantung yan terus berdetak ini…aku ingin menghentikannya karena saya tidak ingin melihat ibu malu….”kata Khatijah.
Ibu suri terdiam, dia pun menitikkan air mata. dia sangat mencintai putrinya tapi dia tidak mau putrinya berpasangan dengan seorang pelayan
Ibrahim menemui ayahnya setelah mendapatkan informasi dari elena, yang dulu pernah menjadi tetangganya…
Ia memeluk ayahnya erat sekali, melepas kerinduan. Setelah berpisah selama 17 tahun, semua orang mengira dia telah meninggal…Ibrahim menangis saat ayahnya memberitahu tentang ibunya yang telah meninggal 10 tahun yang lalu…
Ibrahim juga bertemu dengan saudara kandungnya, Niko
Hurrem sedang makan bersama para gadis di Harem, ketika Mahi dan Gulsah datang. Gulsah memanggil Nigal dengan keras, agar menyiapkan kamar mandi untuk Permaisuri Mahi. dia akan bertemu Sultan malam ini…
Hurrem yang mendengar itu tampak marah. Ayse mengejeknya..terjadilah pertengkaran diantara keduanya. Mahi mendengarkan pertengkaran itu dari balik dinding….
Victoria juga memperhatikan kejadian itu dari atas. BACA SELENGKAPNYA SINOPSIS ABAD EPISODE 13 BAGIAN 2
“Aku tidak akan, tapi Khatijah Sultan sangat mungkin….” Kemudian Hurrem pergi dan Ibrahim terus memandangnnya dengan amarah yang terpendam.
Dikamar Sultan—-Sepanjang pertemuannya dengan Mahi Sultan tidak mengucapkan sepatah katapun. Lalu dia berdiri, Mahi langsung memeluknya dari belakang.
“jangan hukum saya seperti ini, saya sudah menunggu lama untuk cintamu. hentikanlah hukuman ini, sakit ini….” kata mahi. Sultan melepaskan tangan Mahi lalu dia keluar menuju balkon….Mahi memandangnya sambil menangis. Hubungan mereka benar benar sudah berakhir…Sultan membelakanginya, dia telah menutup pintu hatinya.
Hurrem yang kesal masuk kekamarnya, dia lalu membanting meja makan yang tadi dia persiapkan untuk menyambut Sultan…
Ibrahim mendekati Sultan yang sedang sendirian dibalkon, dia bertanya apakah ada sesuatu. Sultan mengatakan tidak ada apapun , dia hanya mencari udara segar karena didalam terasa sesak sekali….
Ibrahim sekalian meminta ijin kepada Sultan untuk kepergiannya esok hari. Sultan hanya berkata dia akan menunggu kedatangan Ibrahim kembali ke kerajaan
Khatijah Sultan dan Gulfem memandang keduanya dari kejauhan, Khatijah bertanya kepada Gulfem kira kira apa yang mereka bicarakan…”yang jelas bukan tentang kita Sultan…”kata Gulfem.
Khatijah sultan menitikkan air mata, dia merasa ini adalah terakhir kalinya bisa melihat Ibrahim…”Dia terlihat sangat sedih…”kata Khatijah kepada Gulfem.
Malam itu adalah malam yang panjang untuk Sultan, Permaisuri Mahi, Hurrem, Ibrahim dan Khatijah…mereka merasakan kegelisahannya masing masing.
Mahi keluar dari kamar Sultan dengan wajah masam, ketika Gulsah menyapanya, dia berkata dengan kasar…”tutup mulutmu!!!”
Tapi ketika hendak melewati para gadis Mahi memasang wajah senang, semua gadis yang di harem menyukainya….apalagi saat berpapasan dengan Hurrem, dia mengejek Hurrem yang sendirian malam itu…Hurrem berkata kepada dirinya sendiri …”tenang tenang…”
Saat masuk kekamarnya, wajahnya kembali muram, semua pelayannya disuruhnya pergi.Ia harus menutupi kejadian itu karena itu sangat merendahkan harga dirinya. Sultan menolaknya, dia ada ditempat tidur Sultan tapi Suleiman tidak menyentuhnya sama sekali
Ibrahim berlayar menuju tanah kelahirannya, dia telah menitipkan surat untuk Khatijah sultan…
Ia mengatakan kepada Khatijah bahwa dia akan pergi ke Parga, asal usul dimana dia tinggal sebelumnya. dia tidak mampu berkata apapun, dan ketika dia berhasil menemukan solusi yang pernah dia janjikan kepada Khatijah, Sultan dengan segera menyapunya….Ia sungguh tidak berdaya. Satuu hal yang pasti bahwa dia sangat mencintai Khatijah, dan akan selalu mencintainya sampai mati….
Khatijah menangis membaca surat Ibrahim
Dikamar Sultan—– Sultan masih asyik dengan pekerjaannya membuat perhiasan, sampai kemudian dia menemukan sebuah surat. Hurrem hatun datang kekamar Sultan, Suleiman mengijinkannya dan meminta dia menunggu. …
Surat itu adalah surat dari Ibrahim, berisi tentang pengakuan cintanya untuk Khatijah sultan
Suleiman kaget membacanya…”Ibrahim , dia telah mengkhianatiku….”
Ia lalu bertanya kenapa Hurrem menemuinya, Hurrem berkata bahwa dia melihat Khatijah sangat sedih, dia bertanya kepada Sultan apa yang bisa dia lakukan….
Sultan hanya menjawab jika sudah tidak ada lagi dia minta Hurrem pergi, Tapi Hurrem malah berkata bahwa semalam dia menunggu Sultan sampai Pagi….Sultan memandangnnya dengan tajam…
Hurrem langsung takut melihat wajah Sultan yang penuh amarah, Akhirnya Hurrem keluar dari ruangan….
Begitu keluar dari ruangan Sultan, Hurrem hatun segera menuju ke ruang Ibu suri. Dengan berbasa basi bahwa dia mengkhawatirkan Khatijah, Ibu suri memintanya untuk to the point saja. Akhirnya dia mengatakan bahwa Khatijah Sultan juga mencintai Ibrahim. Mendengar itu Ibu suri langsung meminta Hurrem untuk mengurus anaknya sendiri, dengan perasaan kesal dia minta Daye untuk membawa Khatijah kepadanya
Dengan kesal Ibu suri menanyai Khatijah soal Ibrahim, Khatijah hanya menunduk. Ibu suri sudah tahu apa yang terjadi, dia minta Khatijah keluar dari ruangannya…”ini sungguh memalukan…”katanya..
Keluar dari ruang ibunya, Khatijah segera menuju kamar SUltan. Tetapi Suleiman menolak untuk menemuinya….ia berjalan gontai meninggalkan ruangan Suleiman
Sultan suleiman menulis surat untuk Ibrahim dan meminta pengawal untuk segera memberikannya langsung kepada Ibrahim segera, entah apa isi surat tersebut….
Ibrahim telah sampai di Parga, wajahnya terlihat gembira….
Ia berjalan menuju sebuah rumah, tiba tiba kenangan masa kecil terlihat dipelupuk matanya. …ia ketok pintu rumah itu dengan keras.
Seminggu telah berlalu, Sultan suleiman masih mendiamkan Khatijah. Ibu suri juga meminta Suleiman untuk membiarkan Khatijah agar dia mendapatkan pelajaran karena telah membiarkan seorang pelayan mencintai dirinya.
Sultan suleiman tidak menjawabnya, dia mengalihkan pembicaraan dengan mengabari bahwa masjid yang akan dibangun untuk ibunya sebentar lagi akan selesai. Ibu suri senang sekali dia memeluk putranya dan mengingatkan bahwa ini adalah hari kamis….ia ingin Sultan mengundang Mahi kekamarnya.
Khatijah berjalan gelisah dikamarnya, dia sangat khawatir karena Suleiman tidak mau menemuinya selama seminggu ini…
Mahi curhat dengan Gulsah tentang Sultan yang tidak lagi mengiraukannya…tapi ketika Sumbul datang kepadanya, Permaisuri Mahi lansung ceria…ia tersenyum sangat senang.
Khatijah menemui Ibu suri dikamarnya, Ibu nya masih tidak mau melihat wajahnya…Ia memegang tangan ibunya dan meletakkan didadanya…”ibu dengarkanlah jantung yan terus berdetak ini…aku ingin menghentikannya karena saya tidak ingin melihat ibu malu….”kata Khatijah.
Ibu suri terdiam, dia pun menitikkan air mata. dia sangat mencintai putrinya tapi dia tidak mau putrinya berpasangan dengan seorang pelayan
Ibrahim menemui ayahnya setelah mendapatkan informasi dari elena, yang dulu pernah menjadi tetangganya…
Ia memeluk ayahnya erat sekali, melepas kerinduan. Setelah berpisah selama 17 tahun, semua orang mengira dia telah meninggal…Ibrahim menangis saat ayahnya memberitahu tentang ibunya yang telah meninggal 10 tahun yang lalu…
Ibrahim juga bertemu dengan saudara kandungnya, Niko
Hurrem sedang makan bersama para gadis di Harem, ketika Mahi dan Gulsah datang. Gulsah memanggil Nigal dengan keras, agar menyiapkan kamar mandi untuk Permaisuri Mahi. dia akan bertemu Sultan malam ini…
Hurrem yang mendengar itu tampak marah. Ayse mengejeknya..terjadilah pertengkaran diantara keduanya. Mahi mendengarkan pertengkaran itu dari balik dinding….
Victoria juga memperhatikan kejadian itu dari atas. BACA SELENGKAPNYA SINOPSIS ABAD EPISODE 13 BAGIAN 2