Khaibar Dapat Dikalahkan Jalal. Cerita Ini ada di Jodha Akbar ANTV Episode 293. Jalal yang sempat terjatuh karena diserang Khaibar, segera bangkit dengan amarah yang memuncak. Raja pun berlari ke arah Khaibar dan menyerangnya, Jalal berhasil bertengger di bahu Khaibar dan Jalal terus menyerang kepala Khaibar. Khaibar pun mulai lumpuh, setelah itu Jalal menusukkan belatinya di kaki Khaibar hingga Khaibar terjatuh.
Ketika Jalal hendak membunuh Khaibar dengan pedangnya, Jodha menghentikan aksi Jalal, karena Khaibar telah menyelamatkan Jodha dari pasukan musuh. Jalal pun menghentikan serangannya kemudian Jalal mendekat pada ratu Jodha untuk mengetahui keadaan Ratu Jodha. Lantas Jalal memerintahkan pasukan untuk memenjarakan Khaibar, semua pun kembali ke Agra.
Ketika Jalal hendak membunuh Khaibar dengan pedangnya, Jodha menghentikan aksi Jalal, karena Khaibar telah menyelamatkan Jodha dari pasukan musuh. Jalal pun menghentikan serangannya kemudian Jalal mendekat pada ratu Jodha untuk mengetahui keadaan Ratu Jodha. Lantas Jalal memerintahkan pasukan untuk memenjarakan Khaibar, semua pun kembali ke Agra.
Setibanya di gerbang Agra, pasukkan Jalal meneriakkan namanya berkali-kali dengan kerajaannya. Ibu Ratu Hamida yang melihat Jalal dan Jodha tersenyum penuh rasa syukur atas keselamatan kedua anaknya, sementara Khaibar mengaum-aum merasa kesal. Jalal membawa ratu Jodha ke dalam istana, tetapi saat di jalan, Jodha menoleh ke belakang dan melihat Khaibar, Khaibar yang melihat kepergian ratu Jodha mengeluarkan aumannya berkali-kali. Khaibar mengingat ratu Maha Chucak selaku tuannya bahwa ia telah dirinya selaku manusia telah di rubah menjadi binatang buas tanpa hati, dalam ingatannya ada seorang yang mengatakan bahwa Khaibar juga manusia yang punya hati, Maha Chucak tak tahu apakah Khaibar masih punya hati atau tidak. Khaibar pun kembali mengaum.
Di kamar Jodha, Jalal meminta pelayan untuk memanggil tabib dan memeriksa ratu Jodha, Jalal pun pamit karena masih ada urusan. Tabib pun memeriksa Jodha, sedangkan Jalal meminta ksatria Mughal untuk memperketat keamanan istana.
Di malam itu, Jalal berbicara dengan ratu Jodha, Jalal berusaha menenangkan Ratu Jodha dengan mengatakan bahwa Jalal meningkatkan keamanan istana. Jodha memegang perutnya dan mengatakan bahwa ia bisa merasakan bayinya bergera-gerak itu menujukkan bahwa kandungan Jodha baik-baik saja. Kemudian Jodha meminta Jalal untuk turut merasakan tendangan bayinya dengan menyentuh perut Jodha. Jodha pun memuji Jalal, tetapi Jalal tak ingin dirinya dianggap tuhan, Jalal hanya melakukan kewajibannya. Jalal pun minta maaf pada Jodha, karena telah membuat Jodha menderita apalagi Khaibar sempat berhasil membawa kabur Jodha. tetapi Jodha mengelak permintaan maaf Jalal, Jodha ( Paridhi Sharma ) pun mengatakan bahwa ia yakin bahwa Jalal akan menyelamatkan Jodha, mereka pun berpelukan.
Pagi harinya, Jodha memberi sesembahan, Jodha mendatangi kamar Jalal, di situ Jalal sedang melukis sesuatu. tetapi Jalal mengatakan ia kesulitan melukis Jodha, jalal ingin membuat lukisan Jodha yang tampak sedang hamil. Jodha pun tersenyum, perbincangan mereka pun berlangsung dengan hangat, Jodha meminta untuk tak menghukum Khaibar dengan berat. tetapi raja pun mengalihkan pembicaraan, mereka pun membicarakan anak-anak meraka kelak. Di hari puasa itu, Jodha ingin ikut puasa dengan Jalal, tetapi Jalal melarang, karena puasa tak wajib dilakukan untuk wanita hamil. Tiba-tiba penjaga memberitahukan bahwa Atgha Khan ingin bertemu dengan Raja, Raja pun pamit untuk pergi menemui Atgha Khan. Tapi Jodha masih tinggal kemudian Jodha melihat lukisan buatan Raja Jalal dan tersenyum bahagia.
Di luar, Jodha bertemu dengan Moti Bai, Jodha menengar suara teriak-teriak, Moti pun memerintahkan penjaga untuk menceritakan apa yang terjadi. Penjaga itu mengatakan bahwa Syarifudin sedang menghukum Khaibar, Jodha yang mendengar hal itu merasa kesal.
Saat Syarifudin mencambuk Khaibar karena telah menculik orang yang disayangnya secara diam-diam yaitu Ratu Jodha. Tiba-tiba Jodha datang dan menghentikan Syarifudin, Syarifudin pun tetap berlanjut mencambuk Khaibar, Jodha pun tetap melarang dan mengatakan bahwa Syarifudin telah melanggar perintah Raja. Syarifudin yang kesal lalu pergi, Jodha tetap di situ dan memerintahkan penjaga penjara untuk mengambilkan obat, tetapi penjaga itu takut. Lantas ratu Jodha memerintahkan penjaga untuk mengambil air hangat. Ketika Jodha sedang menyeka luka Khaibar, ibu Ratu Hamida dan Ruqaiyya datang ke penjara dan meminta Jodha untuk ikut dengan mereka. Khaibar pun mengaum karena Jodha dibawa pergi lagi.
Di sebuah ruang, Ibu Ratu Hamida berkata pada Jodha, bahwa Jodha memiliki tanggung jawab untuk menjaga pewaris kerajaan, meski ibu ratu menyayangi Jodha tak berarti Jodha boleh melakukan apa pun sesuka hatinya, terlebih itu menyangkut pewaris kerajaan. tetapi Jodha membantah dan berkata bahwa Syarifudin telah melanggar perintah raja dengan menghukum Khaibar, tetapi tiba-tiba terdengar suara yang mulia raja Jalal dari arah pintu dan berkata “Cukup Ratu Jodha” dengan nada kesal sedikit marah
Di kamar Jodha, Jalal meminta pelayan untuk memanggil tabib dan memeriksa ratu Jodha, Jalal pun pamit karena masih ada urusan. Tabib pun memeriksa Jodha, sedangkan Jalal meminta ksatria Mughal untuk memperketat keamanan istana.
Di malam itu, Jalal berbicara dengan ratu Jodha, Jalal berusaha menenangkan Ratu Jodha dengan mengatakan bahwa Jalal meningkatkan keamanan istana. Jodha memegang perutnya dan mengatakan bahwa ia bisa merasakan bayinya bergera-gerak itu menujukkan bahwa kandungan Jodha baik-baik saja. Kemudian Jodha meminta Jalal untuk turut merasakan tendangan bayinya dengan menyentuh perut Jodha. Jodha pun memuji Jalal, tetapi Jalal tak ingin dirinya dianggap tuhan, Jalal hanya melakukan kewajibannya. Jalal pun minta maaf pada Jodha, karena telah membuat Jodha menderita apalagi Khaibar sempat berhasil membawa kabur Jodha. tetapi Jodha mengelak permintaan maaf Jalal, Jodha ( Paridhi Sharma ) pun mengatakan bahwa ia yakin bahwa Jalal akan menyelamatkan Jodha, mereka pun berpelukan.
Pagi harinya, Jodha memberi sesembahan, Jodha mendatangi kamar Jalal, di situ Jalal sedang melukis sesuatu. tetapi Jalal mengatakan ia kesulitan melukis Jodha, jalal ingin membuat lukisan Jodha yang tampak sedang hamil. Jodha pun tersenyum, perbincangan mereka pun berlangsung dengan hangat, Jodha meminta untuk tak menghukum Khaibar dengan berat. tetapi raja pun mengalihkan pembicaraan, mereka pun membicarakan anak-anak meraka kelak. Di hari puasa itu, Jodha ingin ikut puasa dengan Jalal, tetapi Jalal melarang, karena puasa tak wajib dilakukan untuk wanita hamil. Tiba-tiba penjaga memberitahukan bahwa Atgha Khan ingin bertemu dengan Raja, Raja pun pamit untuk pergi menemui Atgha Khan. Tapi Jodha masih tinggal kemudian Jodha melihat lukisan buatan Raja Jalal dan tersenyum bahagia.
Di luar, Jodha bertemu dengan Moti Bai, Jodha menengar suara teriak-teriak, Moti pun memerintahkan penjaga untuk menceritakan apa yang terjadi. Penjaga itu mengatakan bahwa Syarifudin sedang menghukum Khaibar, Jodha yang mendengar hal itu merasa kesal.
Saat Syarifudin mencambuk Khaibar karena telah menculik orang yang disayangnya secara diam-diam yaitu Ratu Jodha. Tiba-tiba Jodha datang dan menghentikan Syarifudin, Syarifudin pun tetap berlanjut mencambuk Khaibar, Jodha pun tetap melarang dan mengatakan bahwa Syarifudin telah melanggar perintah Raja. Syarifudin yang kesal lalu pergi, Jodha tetap di situ dan memerintahkan penjaga penjara untuk mengambilkan obat, tetapi penjaga itu takut. Lantas ratu Jodha memerintahkan penjaga untuk mengambil air hangat. Ketika Jodha sedang menyeka luka Khaibar, ibu Ratu Hamida dan Ruqaiyya datang ke penjara dan meminta Jodha untuk ikut dengan mereka. Khaibar pun mengaum karena Jodha dibawa pergi lagi.
Di sebuah ruang, Ibu Ratu Hamida berkata pada Jodha, bahwa Jodha memiliki tanggung jawab untuk menjaga pewaris kerajaan, meski ibu ratu menyayangi Jodha tak berarti Jodha boleh melakukan apa pun sesuka hatinya, terlebih itu menyangkut pewaris kerajaan. tetapi Jodha membantah dan berkata bahwa Syarifudin telah melanggar perintah raja dengan menghukum Khaibar, tetapi tiba-tiba terdengar suara yang mulia raja Jalal dari arah pintu dan berkata “Cukup Ratu Jodha” dengan nada kesal sedikit marah