Cerita Jalal Selamat dan Mugal Menang Dalam Perang. Cerita ini ada pada Jodha akbar ANTV episode 285. Perang yang terjadi antara Ratu Jodha dan Abul Mali tengah berlangsung, Jodha berhasil melumpuhkan Abul Mali. Jodha pun berkata pada Abul Mali, kalau dia dulu memaafkan Abul Mali karena Abul Mali masih saudara ipar Raja. Ratu Jodha pun berhasil menjatuhkan Abul Mali saat dia hendak menyerang, tetapi Abul Mali tetap licik, dia mengambil segenggam tanah dan dilemparkannya pada Ratu Jodha hingga dia berhasil melarikan diri. Ratu Jodha pun melihat ke perkemahan, dia melihat prajurit Abul Mali sudah membakar tenda para ratu. Di saat bersamaan Ratu Jodha sedang melihat Nigar mengayunkan pedangnya pada seorang wanita, Ratu Jodha berhasil menahan pedang Nigar dan pertengkaran pun tidak terhindarkan antara Ratu Jodha dan Nigar.Di dalam persembunyian, Abul Mali hendak membunuh Raja Jalan yang terikat dengan kondisi tubuh penuh luka. Abul Mali hendak membunuh Jalal dengan pedangnya, tetapi sebelum itu terjadi berjatuhanlah anak panah arah yang gelap. Abul Mali yang geram meminta prajuritnya untuk mencari tahu siapa yang telah melakukan itu. Mansing pun menunjukkan dirinya dari pintu Goa yang bersiap dengan anak panah terpasang pada busurnya. Raja tersenyum melihat kehadiran ksatria dari Raj Puth, Mansing.
Abul Mali pun memerintahkan prajuritnya untuk menyerang, pertarungan antara prajurit Abul Mali dan tentara Mughal pun berlangsung sengit hingga Mansing berhasil melukai tangan Abul Mali. Seperti sifat Abul Mali yang licik, saat dia terjerambah ke tanah, dia mengambil segenggam tanah dan melemparkannya ke arah Mansing hingga Mansing gagal menyerang Abul Mali dan Abul Mali pun kabur menggunakan kuda dengan sangat cepat. tetapi di jalan Abul Mali, bertemu dengan Todar Mal, mereka pun bertarung, saat Todar Mal terjerambah, Raja Jalal dan Mansing tiba tetapi belum sempat terjadi perlawanan, Abul Mali berhasil melarikan diri. Todar Mal senang melihat keadaan Raja yang baik-baik saja, Todar Mal pun memeluk Raja Jalal dengan perasaan senang. Raja pun bertanya pada Todar Mal, siapa yang menjaga para ratu, mendengar jawaban Todar Mal yang menyatakan bahwa para Ratu ditinggal tanpa penjagaan, Raja Jalal bergegas menghampiri perkemahan para ratu.
Sesampainya di perkemahan, yang terlihat oleh raja adalah kehancuran kemah para ratu, banyak mayat bergeletakan dan tenda yang habis terbakar. Jalal berjalan sambil kakinya terluka dan berkata pada hatinya bahwa semua itu disebabkan oleh Abul Mali. Raja Jalal pun menghampiri Atgha Khan yang sedang berbicara dengan para prajurit, Raja Bharmal dan para kerabat kerajaan Amer . Adham Khan yang melihat Raja Jalal selamat, merasa tidak senang dan menunjukkan wajah kekecewaannya.
Sementara di tempat lain, Ratu Jodha dan para wanita sedang mengobati luka mereka, kabar Raja Jalal selamat pun tiba di telinga para wanita Mughal, rasa syukur seraya menggema di ruang itu. Ratu Jodha pun merekahkan senyumnya dan memegang perutnya penuh dengan harapan. Jalal datang menghampiri ibu ratu Hamida dan para ratunya. Raja Jalal pun di sambut oleh para ratunya dengan bahagia, Ratu Salima, Ratu Ruqaiyya, ibu Ratu Hamidah semua saling bersahut menceritakan kejadian hingga mereka berani berperang melawan Abul Mali. Pujian tidak henti tertuju pada ratu Jodha yang telah membangkitkan keberanian para ratu Mughal. Maham Anga yang melihat hal itu kelihatan tidak menyukainya.
Ibu ratu Hamida menghampiri Mirza Hakim dan mengungkapkan kekagumannya, Hamida pun meminta Mirza Hakim untuk menemui Raja Jalal selaku kakaknya. Maham Anga pun juga menghampiri Jalal dan mengucapkan selamat, tetapi Jalal hanya merespon dengan anggukan saja.
Di ruang ratu Jodha, tabib sedang memeriksa keadaan ratu Jodha dan kandungannya, tabib mengatakan semua baik-baik saja, Jodha pun berkata bahwa yang mulia akan senang. Tiba-tiba raja Jalal datang dan bertanya apa yang membuat senang, tabib yang mendengar pertanyaan raja langsung menjawab bahwa ratu jodha baik-baik saja meski sedikit terluka. Tabib dan Mori Bai pun keluar, Jodha hendak berdiri menyambut raja, tetapi raja melarangnya dan meminta tetap beristirahat Raja Jalal yang mendatangi ratu Jodha. Ratu Jodha meluapkan kebahagiannya dengan bersandar pada bahu raja. Perbincangan pun terjadi di antara mereka, Raja Jalal mengungkapkan kekagumannya atas keberanian ratu Jodha dan para ratunya yang melawan Abul Mali.
Sesampainya di perkemahan, yang terlihat oleh raja adalah kehancuran kemah para ratu, banyak mayat bergeletakan dan tenda yang habis terbakar. Jalal berjalan sambil kakinya terluka dan berkata pada hatinya bahwa semua itu disebabkan oleh Abul Mali. Raja Jalal pun menghampiri Atgha Khan yang sedang berbicara dengan para prajurit, Raja Bharmal dan para kerabat kerajaan Amer . Adham Khan yang melihat Raja Jalal selamat, merasa tidak senang dan menunjukkan wajah kekecewaannya.
Sementara di tempat lain, Ratu Jodha dan para wanita sedang mengobati luka mereka, kabar Raja Jalal selamat pun tiba di telinga para wanita Mughal, rasa syukur seraya menggema di ruang itu. Ratu Jodha pun merekahkan senyumnya dan memegang perutnya penuh dengan harapan. Jalal datang menghampiri ibu ratu Hamida dan para ratunya. Raja Jalal pun di sambut oleh para ratunya dengan bahagia, Ratu Salima, Ratu Ruqaiyya, ibu Ratu Hamidah semua saling bersahut menceritakan kejadian hingga mereka berani berperang melawan Abul Mali. Pujian tidak henti tertuju pada ratu Jodha yang telah membangkitkan keberanian para ratu Mughal. Maham Anga yang melihat hal itu kelihatan tidak menyukainya.
Ibu ratu Hamida menghampiri Mirza Hakim dan mengungkapkan kekagumannya, Hamida pun meminta Mirza Hakim untuk menemui Raja Jalal selaku kakaknya. Maham Anga pun juga menghampiri Jalal dan mengucapkan selamat, tetapi Jalal hanya merespon dengan anggukan saja.
Di ruang ratu Jodha, tabib sedang memeriksa keadaan ratu Jodha dan kandungannya, tabib mengatakan semua baik-baik saja, Jodha pun berkata bahwa yang mulia akan senang. Tiba-tiba raja Jalal datang dan bertanya apa yang membuat senang, tabib yang mendengar pertanyaan raja langsung menjawab bahwa ratu jodha baik-baik saja meski sedikit terluka. Tabib dan Mori Bai pun keluar, Jodha hendak berdiri menyambut raja, tetapi raja melarangnya dan meminta tetap beristirahat Raja Jalal yang mendatangi ratu Jodha. Ratu Jodha meluapkan kebahagiannya dengan bersandar pada bahu raja. Perbincangan pun terjadi di antara mereka, Raja Jalal mengungkapkan kekagumannya atas keberanian ratu Jodha dan para ratunya yang melawan Abul Mali.
