Sinopsis Saraswatichandra Episode 65. Kumud berdiri di depan patung Khrisna dan Radha yg ada di kuil dalam rumahnya. ia melihat huruf S di tangannya. Kumud, dengan Sindoor di dahinyanya, ia teringat saat Saras menulis huruf S di telapak tangannya.., saat Saras mengatakan ia adalah miliknya. Kumud menangis bahagia, ia saat-saat menyenangkan yang dilalui dengan Saras. semua moment indah mereka. Di tempat lain, Saras juga memikirkan hal yg sama dan tersenyum
Dugba terlihat tegang dan khawatir, ia memegang surat yg di kirim ayah kumara. Vidyachatur datang ada meminta sesuatu. melihat wajah Dugba, Dia bertanya apa yang terjadi.?
Dugba mengelak :” saya telah menua, jadi saya mudah lelah”
Vidya tertawa :” jika ada perrayaan menyenangkan di rumah, tak mungkin kamu akan merasa lelah. kamu bisa mengatur 10 pernikahan tapi tak lelah”
Dugba terisak :” saya selalu memenuhhi tanggung jawabku, vidya. tapi hari ini saya tak bisa melakukannya. jika ada yg membawa kumara dari ku, saya tak akan bisa hidup”
Vidya tak mengerti :” apa maksudmu, Dugba? tak aka nada yg mengambil Kumari dari mu”
Dugba berkata :” dia telah bebas dari penjara”
Vidya terkejut setelah mendengarnya :” bagaimana kamu bisa tahu?”
Dugba menunjukka surat yg di terimanya, vidya merampas lalu membacanya.
Vidya:” saya pasti mengambil..”
Dugba melanjutkan isi surat :” apa yg menjadi milikku.”
Dugba panik, ia takut kumari akan di ambil darinya. vidya lalu menenangkan, Ia berjanji akan menjaga Dugba dan Kumari. ia meyuruh Dugba melupakan surat itu.
Vidya lalu menyuruh Dugba kebawah membuat pengaturan pernikahan lainnya.
Di gerbang rumah, banyak orang keluar masuk. namun ada seorang pria yg hanya berdiri memegang terali pagar, pandangannya terarah ke dalam rumah.
Umesh dan Kumari sedang bersama. Umesh memeluk kumari dari belakang serta merayu nya. Kumari memebritahu Umesh jika sekarang dia tak akn mudah menemui umesh, ia curiga ibu nya sudah tahu hubungan mereka. Kumari meminta umesh segera menikahinya. umesh menolak dengan lihainya, ia menyentuh pipi kumari saat berkata :” kita akan menjadi suami istri seumur hidup kita. jadi setidaknya biarkan saya menjadi pacarmu sedikit lebih lama” ia lalu memeluk kumari dengan erat, lalu tersenyum culas, dalam hatinya :” ibu mu memang mengkhawatirkan sesuatu, dan hanya saya yg tahu apa, bukan kau” kumara melepas pelukan umesh lalu pergi. umesh menatap punggung kumari yg semakin menjauh, ia tersenyum senang :” kamu gadis yg lugu, kamu telah jatuh pada pesonaku, sebentar lg kamu akan jadi milikku, inspektur umesh”
di aula, saras dan kumud sedang mencari satu sm lain, mereka memegang tongkat dadiya di tangan. mereka tersenyum ketika akhirnya melihat 1 sm lain dr kejauhan. Saras membuat isyarat dengan stick dandiya, ia menantang kumud. kumud membalas, ia mengacungkan ibu jari ke bawah, lalu melambaikan tangan, bye..
Kumud berjalan menuju barisan para wanita, sedang saras menuju barisan pria, sepanjang waktu mereka terus saling menatap, dan melontarkan tantangan2 lucu 1 sama lain.
Vidya memulai acara, musik di mainkan. saras dan vidya menari dengan lincahnya. saras bermain dandiya dengan lincah dan lancar, ia berrpasangan dengan kumud.
Seorang pria tampak menyelinap ke aula, pria itu mendekati dugba lalu menghilang. dugba bertanya-tanya dalam hati, apakah itu pria yg dia maksud.. dugba lalu pergi ke kamarny, ia panik dan khawatir, ia menyentuh sindoor di keningnya, ia berfikir, mungkinkah itu suaminya? atau hanya khayalannya saja.
Dugba teringat saat dulu melaporkan suaminya hingga di penjara. suaminya marah dan berjanji akan kembali serta mengambil kumari.
Di aula, para wanita sedang berkumpul, merka membantu menyiapkan baju pengantin Sejal. Sejal sedih, ia mengatakan baju nya tak akan bisa selesai, ia tak akan medapat berrkat dari pamannya karena sang paman sudah meninggal, suasana menjadi sedih.
Vidya dan Nandu mendekat, mereka membawa kotak kain, dan mengatakan bhwa pakaian nya akan selesai, karena mereka yg akan jd paman sejal. orang tua sejal menjadi terharu.
Ghuman berdiri di depan pintu kamar Kumud, tiba-tiba ibu yash datang. Ghuman kaget dan menyembunyikan dompet yg di bawanya di balik pakaian. ibu yash meminta ghuman turun. Ghuman menyuruh ibu yash turun duluan, ia lalu menyeringai licik setelah ibu yash pergi.
para wanita sedang melakukan rasam haldi pada Sejal, mereka meluluri wajah dan badan Sejal dengan lulur yg terbuat dari campuran susu untuk membuat kulitnya bercahaya.
Saras memperhatikan dari jauh, seorang wanita masuk membawa nampan yg berisi haldi (lulur) . saras mengambil 1 mangkuk lulur . ia berjalan mencari kumud, ia tersenyum senang, dalam hatinya :” kumud, saya ingin melihat wajahmu bersinar karena cintaku”
Kumud sedang duduk di pinggir kolam, tangan nya berada di dalam air. saras mendekat, lalu bertanya :” sedang apa kau?”
Kumud, :” cincinku jatuh ke dalam air” kumud menunjukan cincinnya pd Saras lalu memakainya di jari. Kumud melihat mangkuk lulur yg di bawa saras, ia bertanya :” apa yg sedang kamu lakukan? ini upacara untuk wanita, bukan untuk pria”
saras mengambil mangkuk, :” saya membawa ini untukmu” Saras berdiri , namun kumud mencegah, :” tunggu! saya peringkatkan jangan”
Saras kecewa, ia duduk kembali di tepi kolam :” saya sudah menyentuhnya, wajah mu jg akan bersinar karena cintaku.”
Kumud menggodanya :” benarkah? apa kamu mempelaiku? jangan berani mencoba menyentuhku” kumud memainkan tangannya di dalam air.
Saras berkacak pinggang, :” bagaimana saya memakaikannya, jika tak boleh menyentuhmu?”
Kumud :” gunakan saja jari mu, tapi kamu tak boleh mendekat”
Saras berfikir bagaimana caranya memakaikan lulur tanpa menyentuh kumud secara langsung. ia melihat tangan kumud di dalam air, ia tersenyum karena mendapat ide bagaimana caranya.
Saras bertanya :” bagaimana jika saya bisa melakukannya tanpa menyentuhmu? kamu mau memakainya?”
Kumud :” apa yg akan kamu lakukan? jangan mendekat”
saras pelan-pelan mengambil segenggam lulur dan menghayutkannya ke dalam air, ia berkata :” saya menyetujui syaratmu, jadi kamu harus mau memakainya”
kumud heran :” apa maksudmu? apa yg kamu lakukan? beritahu saya apa yg akan saya lakukan?”
dengan tampang innocent, saras menjawab :” saya bisa bilang apa? liat saja sendiri”
Kumud :” sungguh? saya tak akan membiarkan kamu melakukannya” tangan kumud msh di dalam air. saras diam, ia memperhatikan haldi sudah mengenai tangan kumud, saras berkata :” nona kumud, kamu sudah memakainya”
kumud heran :” apa?”
Saras :’ lihat tangan mu”
kumud tercengang melihat tangannya kuning karena lulur
Vidya tak mengerti :” apa maksudmu, Dugba? tak aka nada yg mengambil Kumari dari mu”
Dugba berkata :” dia telah bebas dari penjara”
Vidya terkejut setelah mendengarnya :” bagaimana kamu bisa tahu?”
Dugba menunjukka surat yg di terimanya, vidya merampas lalu membacanya.
Vidya:” saya pasti mengambil..”
Dugba melanjutkan isi surat :” apa yg menjadi milikku.”
Dugba panik, ia takut kumari akan di ambil darinya. vidya lalu menenangkan, Ia berjanji akan menjaga Dugba dan Kumari. ia meyuruh Dugba melupakan surat itu.
Vidya lalu menyuruh Dugba kebawah membuat pengaturan pernikahan lainnya.
Di gerbang rumah, banyak orang keluar masuk. namun ada seorang pria yg hanya berdiri memegang terali pagar, pandangannya terarah ke dalam rumah.
Umesh dan Kumari sedang bersama. Umesh memeluk kumari dari belakang serta merayu nya. Kumari memebritahu Umesh jika sekarang dia tak akn mudah menemui umesh, ia curiga ibu nya sudah tahu hubungan mereka. Kumari meminta umesh segera menikahinya. umesh menolak dengan lihainya, ia menyentuh pipi kumari saat berkata :” kita akan menjadi suami istri seumur hidup kita. jadi setidaknya biarkan saya menjadi pacarmu sedikit lebih lama” ia lalu memeluk kumari dengan erat, lalu tersenyum culas, dalam hatinya :” ibu mu memang mengkhawatirkan sesuatu, dan hanya saya yg tahu apa, bukan kau” kumara melepas pelukan umesh lalu pergi. umesh menatap punggung kumari yg semakin menjauh, ia tersenyum senang :” kamu gadis yg lugu, kamu telah jatuh pada pesonaku, sebentar lg kamu akan jadi milikku, inspektur umesh”
di aula, saras dan kumud sedang mencari satu sm lain, mereka memegang tongkat dadiya di tangan. mereka tersenyum ketika akhirnya melihat 1 sm lain dr kejauhan. Saras membuat isyarat dengan stick dandiya, ia menantang kumud. kumud membalas, ia mengacungkan ibu jari ke bawah, lalu melambaikan tangan, bye..
Kumud berjalan menuju barisan para wanita, sedang saras menuju barisan pria, sepanjang waktu mereka terus saling menatap, dan melontarkan tantangan2 lucu 1 sama lain.
Vidya memulai acara, musik di mainkan. saras dan vidya menari dengan lincahnya. saras bermain dandiya dengan lincah dan lancar, ia berrpasangan dengan kumud.
Seorang pria tampak menyelinap ke aula, pria itu mendekati dugba lalu menghilang. dugba bertanya-tanya dalam hati, apakah itu pria yg dia maksud.. dugba lalu pergi ke kamarny, ia panik dan khawatir, ia menyentuh sindoor di keningnya, ia berfikir, mungkinkah itu suaminya? atau hanya khayalannya saja.
Dugba teringat saat dulu melaporkan suaminya hingga di penjara. suaminya marah dan berjanji akan kembali serta mengambil kumari.
Di aula, para wanita sedang berkumpul, merka membantu menyiapkan baju pengantin Sejal. Sejal sedih, ia mengatakan baju nya tak akan bisa selesai, ia tak akan medapat berrkat dari pamannya karena sang paman sudah meninggal, suasana menjadi sedih.
Vidya dan Nandu mendekat, mereka membawa kotak kain, dan mengatakan bhwa pakaian nya akan selesai, karena mereka yg akan jd paman sejal. orang tua sejal menjadi terharu.
Ghuman berdiri di depan pintu kamar Kumud, tiba-tiba ibu yash datang. Ghuman kaget dan menyembunyikan dompet yg di bawanya di balik pakaian. ibu yash meminta ghuman turun. Ghuman menyuruh ibu yash turun duluan, ia lalu menyeringai licik setelah ibu yash pergi.
para wanita sedang melakukan rasam haldi pada Sejal, mereka meluluri wajah dan badan Sejal dengan lulur yg terbuat dari campuran susu untuk membuat kulitnya bercahaya.
Saras memperhatikan dari jauh, seorang wanita masuk membawa nampan yg berisi haldi (lulur) . saras mengambil 1 mangkuk lulur . ia berjalan mencari kumud, ia tersenyum senang, dalam hatinya :” kumud, saya ingin melihat wajahmu bersinar karena cintaku”
Kumud sedang duduk di pinggir kolam, tangan nya berada di dalam air. saras mendekat, lalu bertanya :” sedang apa kau?”
Kumud, :” cincinku jatuh ke dalam air” kumud menunjukan cincinnya pd Saras lalu memakainya di jari. Kumud melihat mangkuk lulur yg di bawa saras, ia bertanya :” apa yg sedang kamu lakukan? ini upacara untuk wanita, bukan untuk pria”
saras mengambil mangkuk, :” saya membawa ini untukmu” Saras berdiri , namun kumud mencegah, :” tunggu! saya peringkatkan jangan”
Saras kecewa, ia duduk kembali di tepi kolam :” saya sudah menyentuhnya, wajah mu jg akan bersinar karena cintaku.”
Kumud menggodanya :” benarkah? apa kamu mempelaiku? jangan berani mencoba menyentuhku” kumud memainkan tangannya di dalam air.
Saras berkacak pinggang, :” bagaimana saya memakaikannya, jika tak boleh menyentuhmu?”
Kumud :” gunakan saja jari mu, tapi kamu tak boleh mendekat”
Saras berfikir bagaimana caranya memakaikan lulur tanpa menyentuh kumud secara langsung. ia melihat tangan kumud di dalam air, ia tersenyum karena mendapat ide bagaimana caranya.
Saras bertanya :” bagaimana jika saya bisa melakukannya tanpa menyentuhmu? kamu mau memakainya?”
Kumud :” apa yg akan kamu lakukan? jangan mendekat”
saras pelan-pelan mengambil segenggam lulur dan menghayutkannya ke dalam air, ia berkata :” saya menyetujui syaratmu, jadi kamu harus mau memakainya”
kumud heran :” apa maksudmu? apa yg kamu lakukan? beritahu saya apa yg akan saya lakukan?”
dengan tampang innocent, saras menjawab :” saya bisa bilang apa? liat saja sendiri”
Kumud :” sungguh? saya tak akan membiarkan kamu melakukannya” tangan kumud msh di dalam air. saras diam, ia memperhatikan haldi sudah mengenai tangan kumud, saras berkata :” nona kumud, kamu sudah memakainya”
kumud heran :” apa?”
Saras :’ lihat tangan mu”
kumud tercengang melihat tangannya kuning karena lulur