Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 133

Posted by

Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 133.  Hamida menemui Jalal dan menegurnya karena bersikap gak baik pada Jodha. Kata Hamida, "kau gak pernah begini sebelumnya, Jalal. kamu minta orang asing untuk duduk di posisi istri spesialmu. Lalu kamu minta istrimu untuk meninggalkan acara.  kamu gak perlihatkan rasa hormat pada hubunganmu dan istrimu dan gak melakukan etika mughal." Jalal mengelak, "ibu, kenapa kamu pikir saya melakukan ini tanpa alasan? saya lakukan semua ini karena ada alasannya. Dan sebagai kaisar, kurasa saya gak perlu menjelaskannya padamu." Dengan rasa ingin tahu Hamida bertanya, "Tapi apa alasannya?" Jalal menyahut, "ini antara saya dan istriku. Dan saya ingin tetap seperti itu." Hamida menyela, "suami dan istri harus selesaikan masalah mereka sendiri. gak pantas memperlihatkannya pada semua orang. kamu harus mempertahankan etika di sidang dewan. gak pantas untuk mempermalukan Ratu Jodha demi orang asing. Kuharap gak ada salah paham antara kalian berdua." Jalal berkata, "aku gak bisa menceritakannya pada ibu, tetapi saya ingin bilang kalau kali ini bukanlah salahku. kamu ingin mendengar nyanyian Ramtanu dan kamu sudah mendengarnya. Ini sudah malam, sebaiknya kamu tidur." Hamida merasa gak senang dan sedih mendengar kata-kata Jalal. Sambil menatap putranya dengan perasaan prihatin hamida berpikir, "astaga, kenapa ini sering terjadi? Kenapa mereka sudah dekat, sekarang semakin jauh lagi."
http://informasidiary.blogspot.com/2014/12/sinopsis-jodha-akbar-antv-episode-133.html
Ruq sedang duduk di teras sambil menikmati minumannya. Maham menghampirinya dan mengucapkan salam. Ruq meliriknya, membalas salam maham dan menyuruhnya duduk. Maham duduk di sofa di depan ruqaiya dan bertanya, "ratu Ruqaiya, apa kamu senang dengan acara malam ini?" Ruq menyahut, "saya senang mendengarkan suara Ramtanu lagi. ia memiliki suara yang luar biasa." Maham tertawa dan berkata, "aku gak bicarakan itu. Maksudku kecantikan Benazir. Bahkan kaisar terpesona. ia menjadi gak berdaya dan meminta Benazir duduk bersama ia dan bukannya Jodha. kamu harus lihat raut wajah Jdoha. Saat yang mulia menyuruh Jodha untuk...." Ruq memotong cepat, "cukup! saya gak mau dengar lagi. Semua orang melihat apa yang terjadi. saya sudah bersama Jalal sejak kami masih kecil. gak ada di dunia ini yang bisa memenangkan cinta dan perhatian Jalal. Dan mengenai kecantikan dia, Jalal menganggap kecantikan sebagai mainan dia. ia senang ia temani wanita cantik. kamu juga kenal ia lebih baik." Maham menyahut, "aku terima fakta. Kalau kamu kenal jalal sejak dulu dan kamu kenal ia lebih baik. tetapi saya punya pengalaman yang gak kamu miliki. Pria memiliki kebiasaan. Dan kebiasaan itu ada di setiap pria. Termasuk Jalal..." Ruq gak terima mendengarnya, "apa maksudmu Jalal akan menjauh dariku?" Maham tertawa, "Ratu Ruqaiya, kamu salah paham lagi. saya hanya ingin mengatakan kalau Jalal sekarang sedang di bawah pengaruh mantra Jodha. tetapi itu gak akan lama lagi. Benazir adalah orang terbaik untuk memisahkan Jodha dan Jalal. Benazir adalah alasan kenapa Jalal meminta Jodha meninggalkan acara itu. gak lama lagi, Jodha akan sangat ingin bersama Jalal berkat Benazir." Ruq tersenyum sinis, "itu dari sudut pandangmu. Secara pribadi, Jodha dan Benazir bukanlah ancaman untuk hubunganku. Karena saya memiliki tempat yang spesial dan tak ada siapapun yang bisa merebutnya. tetapi saya senang untuk Jalal. ia telah memiliki mainan baru. saya mau istirahat. kamu boleh pergi." Maham dengan tersinggung bangkit dari duduknya dan berkata, "Ratu Ruqaiya, kalau kamu berasumsi gak ada yang bisa merebut posisimu, itu gak masalah. tetapi tak lama lagi, Benazir akan merebut posisi Jodha. Kecantikan ia memiliki kakuatan untuk itu. Pikirkan itu saat kamu istirahat." Sambil memutar bola matanya Maham mengucapkan salam dan berlalu pergi.

Jalal sedang berpikir sambil menghisap Hookah ketika pelayan memberitahu kalau Jodha ingin bertemu dengannya. Jalal menyuruhnya masuk. Begitu melihat Jodha, Jalal langsung berkata dengan ketusnya, "kenapa kamu kesini? saya gak memanggilmu. Bagaimana kalau saya mendorongmu sama seperti yang kamu lakukan padaku?" Jodha dengan wajah terluka menjawab, "aku kesini untuk mengembalikan ini. kamu memintaku untuk memakainya di acara itu. tetapi karena kamu gak ijinkan saya hadir di acara semalam, saya gak membutuhkannya." ~Jalal teringat saat ia memberikan gelang itu pada Jodha~ Dengan kasar Jalal mengambil kotak itu dari tangan Jodha dan berkata, "aku senang kamu mengembalikannya." Jodha terlihat semakin terluka. Tiba-tiba Jalal menatap kearah jodha, sambil tersenyum ia memuji, "subhanallah...kau kelihatan cantik sekali." Jodha terlihat binggung dan menoleh kebelakang. Benazir dengan pakaian seronok melangkah menghampiri Jalal dan memberi salam sambil berkata, "terima kasih yang mulia. kamu telah berikan saya pakaian indah ini." Jalal dengan lembut bertanya, "kau suka?" Benazir menjawab, "tentu." Jodha terabaikan. Jalal berkata, "syukurlah. Sebenarnya saya mempunyai tukang jahit khusus di harem yang bisa menjahit segala model pakaian. Dan saya minta ia membuatkan pakaian indah ini untukmu." Dengan suaranya yang mengoda benazir mengucapkan terima kasih. Benazir kemjudian melirik Jodha dan berkata pada Jalal, "aku rasa saya harus pergi sekarang, Yang Mulia Ratu sedang ada di sini." Jalal menggeleng, "tidak sama sekali. Tujuan ia kesini sudah selesai." Lalu sambil tertawa Jalal berkata pada Benazir, "aku punya hadiah untukmu.." Jalal memberikan kotak berisi gelang yang di kembalikan Jodha pada Benazir. Jodha muak melihatnya. Jalal bertanya, "apa kamu suka?" Benazir dengan senang hati menjawab, "tentu. Ini gelang yang sangat cantik" Jalal tertawa, "benar. tetapi saya yakin kalau itu akan terlihat indah kalau di pakai di tempat lain." Seperti mengerti apa yang di inginkan Jalal, benazir segera memakaikan gelang itu di kakinya sambil melirik Jodha. Jalal memuji, "sekarang terlihat sangat cantik." Jalal menatap kaki Benazir dengan tatapan kagum, lalu ia menatap Jodha dan bertanya, "kau ingin katakan sesuatu yang lain, ratu Jodha?" Jodha menatap Jalal dengan sakit hati dan jijik. Tanpa berkata apa-apa Jodha pun bergegas pergi di ikuti tatapan Jalal. Melihat itu, Benazir bertanya, "dia sepertinya Ratu Favorit anda." Mendengar itu jalal seperti tersadar, ada kemarahan di wajah. Benazir duduk disamping Jalal, tangannya diletakkan di lutut Jalal dan berkata, "maafkan saya Yang Mulia. Seharusnya saya gak berkata begitu. tetapi kamu tak bisa berhenti menatap dia. Karena selama ini, tak ada orang yang melihat wanita lain kalau ada saya di sana." Jalal terlihat galau, tanpa bicara ia berdiri dari duduknya dan meninggalkan Benazir yang tersenyum melihatnya.

Benazir sedang mandi berendam dalam bathtub. Pada Zakira Benazir berkata, "katakan sesuatu padaku, Zakira. ia memintaku untuk duduk di samping ia saat perayaan itu, ia bilang saya spesial. ia juga berikan saya banyak hadiah indah. gak ada yang keberatan dengan itu kecuali Ratu Jodha." Zakira dengan suara khasnya menyahut, "lalu kenapa? ia adalah istrinya kaisar." Benazir dengan menerawang berkata, "tapi ini pertama kalinya di mana ada pria yang gak melihat ke arahku. Kaisar sama sekali gak menatapku, ia melihat ratu Jodha. saya kesal mengenai itu. ia mungkin istrinya, tetapi ia bisa membuat yang mulia gak memperhatikan aku." Zakira dengan heran bertanya, "jadi, kamu ada masalah dengan ratu Jodha?" Benazir menjawab, 'tidak, saya ada masalah dengan diriku sendiri. Ini pertama kalinya saya gagal mendapat perhatian dari seorang pria. saya bisa membuat orang jadi tergila-gila dengan satu tatapan. tetapi hari ini saya mulai mengidolakan seorang pria. Pria yang luar biasa. Pikirannya sangat dalam sama seperti matanya yang indah." Zakira berharap Benazir gak akan melenceng dari tujuannya, "kuharap kamu gak jatuh cinta pada kaisar." Benazir menjawab, "AKu gak akan pernah jatuh cinta pada siapapun. tetapi saat saya duduk di samping kaisar tadi malam, saya sadar kalau rasanya sangat menyenangkan untuk dekat dengan seseorang.." Zakira sambi tertawa berkata, 'kau sedang membuat rencana besar. Jalal menjadi Ratu bagi seorang pelayan sangatlah sulit dan berat. Terutama kalau kita bicarakan tentang Kaisar Jalaluddin Muhammad." Benazir tersenyum tipis mendengarnya.

Sinopsis Jodha Akbar episode 133. Jodha berdiri di depan Jendela dengan wajah marah dan muak. ia teringat semua yang telah terjadi yang menyakiti perasaanya. Mulai dari maham yang memintanya pergi dari perayaan atas perintah jalal, hingga kata-kata jalal yang mengatakan kalau dirinya gak mungkin mencintai Jodha hanya karena satu surat yang di kirimnya. Serta peristiwa yang terjadi barusan, ketika Jalal mengabaikannya di hadapan benazir. Jodha sangat terluka dan marah. Moti datang menghampirinya, "jodha, di sini sangat dingin. Bahkan saya sudah kedinginan di dalam kamar. Kenapa kamu berdiri di dekat jendela? ~Moti membuka sal untuk Jodha~ Tutupi tubuhmu dengan ini." tetapi Jodha menolak, "aku gak mau! ~dengan marah ia melangkah ketengah ruangan~ Sekarang saya sangat narah. Kaisar permalukan saya di depan sidang. ia telah menghina tuan putri rajput. ia memintaku meninggalkan acara itu. Saat saya kekamarnya untuk bicara dengan dia, ia bilang pada pelayan itu kalau ia gak ada waktu untuk bicara denganku. Setelah di permalukan seperti itu, saya seperti mau bunuh diri." Moti bertanya, "tapi siapa orang yang di ajak bicara oleh kaisar itu?" Jodha bertanya, "apa maksudmu?" Moti menjelaskan, "kau bilang tadi kalau kaisar permalukan kamu di depan seseorang, siapa dia?" Jodha menjawab, "orang yang sama yang duduk di sampingnya saat perayaan." Moti bertanya dengan penasaran, "tapi apa yang ia lakukan di kamar kaisar selarut ini?" Dengan kesal Jodha menyahut, "mana saya tahu! ~Jodha kemudian menatap Moti~ Kenapa kamu menanyakan pertanyaan yang aneh? saya gak menghitung siapa saja yang masuk ke kamarnya kaisar. Malam itu, ia bicara banyak hal saat ia mabuk. Dan sekarang...cih! memalukan! saya merasa jijik." Moti coba menenangkan Jodha dengan berkata, "mungkin saja kamu salah.." Jodha menatap Moti dengan kesal, "aku salah? Percuma saja bicara denganmu Moti. kamu selalu membela kaisar. Pergi dari sini! Tinggalkan saya sendiri!" Dengan prihatin, Moti meninggalkan Jodha sendirian.

Esok paginya, Jodha sedang melakukan pemujaan sambil menyanyikan Bhajan, "jai ho jagdamba jagtarini". Ramtanu mendengar suara Jodha sangat terkesan. Pada pengawal ia bertanya, 'dia istri kaisar bukan?" Pengawal menjawab, "ya, ia ratu Rajvanshi." Kemudian, Ramtanu ikut menyanyikan Bhajan itu bersama Jdoha. Jodha sangat senang. Selesai menyanyikan Bhajan, Jodha memberi salam pada Ramtanu dan menyentuh kakinya untuk memohon restu. Kata Jodha, "salam. saya sangat bersyukur sekali kamu bernyanyi bersamaku saat berdoa." Ramtanu menyahut, "kau bernyanyi sangat bagus meski gak bersamaku. kamu hanya butuh sedikit latihan. Kurasa kamu pernah latihan musik." Jodha mengiyakan, "benar. saya adalah murid tuan Mahabal." Mendengar itu, Ramtanu terlihat kagum, "itu luar biasa. kamu belajar musik dari guru yang hebat. kamu harus selalu melatihnya. Jangan berhenti." Jodha tersenyum dan mengangguk, "ya, saya akan selalu berusaha. kamu adalah idolaku. saya sangat senang berkesempatan bernyanyi denganmu." Ramtanu balik memuji, "aku juga senang kamu masih menjaga kebudayaan kita. saya akan pergi hari ini. Jadi saya memutuskan untuk berdoa. saya beruntung bertemu denganmu." Jodha membalas, "aku juga beruntung kalau bisa mendengarkan musikmu lagi. Kuharap kamu akan mengunjungi Agra lagi." Ramtanu menyela, "boleh saya katakan sesuatu? saya tak tertarik tampil di Agra lagi. saya kesini atas permintaan rajaku. kalau tidak, harga diriku tak kan mengizinkan saya tampil di depan bangsa Mughal." Jodha dengan penuh pengertian berkata, "musik gak ada batasan. Dan kamu gak perlu ragu. Apakah itu di Amer, Riwa atau Agra. saya berdoa pada dewi Amba, agar semua orang di hindustan tahu tentang bakat musikmu. Kuharap saya akan punya kesempatan untuk mendengar musikmu lagi." Setelah itu Jodha menyembah Dewi Amba dan pergi dari sana. Ramtanu juga turut menyembah, lalau mendekati seorang prajurit dan berkata, "aku gak mengerti, apakah saya harus bangga karena kerajaan Mughal memiliki Ratu Rajput atau saya harus marah karena itu."

Jalal sedang berlatih pedang di halaman istana. Benazir hendak menghampirinya, tetapi pengawal menghalanginya. Jalal melihat itu dan menyuruh pengawal membiarkannya masuk. Benazir menghampiri Jalal. Seorang pengawal mendekati rekannya dan berkata, "sejak Benazir di sini, saya tak bisa memalingkan mataku." Rekannya mengangguk mengiyakan. Benazir mendekati Jalal dan memberinya salam, "..luar biasa. kamu sangat ahli memainkan pedang. saya terpesona melihat kamu mengayunkan pedangmu." Jalal membalas, "aku terpesona sejak saya pertama kali melihatmu. ~jalal mengulurkan pedangnya pada Benazir~ Apa kamu bisa memainkan pedang?" Dengan penuh percaya diri Benazir menjawab, "tidak. Mataku sudah lebih dari cukup." Jalal tersenyum dan setuju dengan apa yang di katakan Benazir, "benar. tetapi saya sarankan agar kamu bisa bermain pedang. kamu tak pernah tahu kapan kamu harus lindungi dirimu dari musuh. Ayo, saya akan ajarkan kamu bermain pedang." Benazir menyahut, "tapi saya tak punya pakaian untuk berlatih pedang." Jalal kemudian berteriak pada pelayan agar memberikan pakaian yang di pakai ratu Jodha saat ia berlatih pedang, "dia akan pakai itu dan berlatih dengankku." Jalal menyuruh Benazir mengikuti pelayan itu." Benazir meninggalkan Jalal diikuti tatapan para pengawal yanga ada di tempat itu. Pengawal yang sama kembali berbisik pada rekannya, "tidak peduli apapun, tetapi saya tak bisa palingkan mataku dari Benazir. saya hanya menunggu kesempatan. saya hanya ingin habiskan 1 malam bersama dia."

Sinopsis Jodha Akbar episode 133. Tak lama kemudian benazir kembali pada Jalal sambil mengenakan pakaian yang selalu di kenakan Jodha saat belatih pedang. Jalal menatapnya dengan penuh kekaguman. Benazir mendekati Jalal. Jalal mengulurkan pedang. Benazir mengambilnya. Jalal pergi kebelakang Benazir dan mengajarinya cara memegang dan mengayunkan pedang dengan memegang kedua tanganya. Tubuh Jalal sangat rapat dengan tubuh benazir. Selagi Jalal melakukan itu, tiba-tiba Jodha muncul dan memperhatikan apa yang di lakukan Jalal dan benazir dengan  perasaan gak suka. Jalal sepertinya gak menyadari kedatangan Jodha. Jodha melihat pakaian yang di kenakan Benazir, "itu adalah pakaianku yang saya pakai saat berlatih pedang. Pelayan itu tak mungkin berani memakainya. saya yakin kaisar yang meminta ia memakainya.."

Benazir dan jalal kemudian berlatih bersama, saling menyerang dan saling menangkis. Tiba-tiba Jalal ternampak Jodha dan kehilangan kosentrasinya sehingga Benazir berhasil menyerangnya. Latihan terhenti. Sambil melirik Jodha, Jalal bertanya pada Benazir, "kau bisa main pedang?" Benazir menjawab, "ya, Yang Mulia. tetapi saya tak butuh bakat ini, seperi kubilang, mataku lebih berguna bagiku. Dari pedang manapun di dunia." Jodha masih berdiri disana mendengarkan percakapan Jalal dan Benazir dengan tatapan cemburu. Jalal memuji benazir, "aku terkesan dengan bakatmu." Benazir tersenyum, "aku memang anggap diriku beruntung. saya permisi dulu." Benazir menyerahkan pedang apda pengawal dan hendak melangkah pergi, tetapi mengurungkannya. ia berkata pada Jalal, "aku akan menunggumu di kamarku.." Jalal mengangguk. Mendengar itu, dengan kesal dan cemburu Jodha meninggalkan tempat itu. Di ikuti tatapan mata Jalal. Melihat itu Benazir bertanya, "apa kamu sungguh ingin mengajariku atau hanya ingin tunjukkan pada ia kalau kamu melatihku?" Jalal bertanya, "apa maksudmu?" Benazir menjawab, "maksudku setelah ia pergi, kamu seperti anggap saya gak ada." Jalal menyahut cepat, tetapi masih dengan menatap Jodha yang sudah jauh pergi, "itu gak benar. Saat saya melihatmu bermain pedang, saya merasa kamu gak butuh latihan. Dan seperti yang kamu bilang, matamu sudah lebih dari cukup." Setelah berkata begitu, Jalal pergi meninggalkan Benazir sambil menyempatkan diri memandang kejurusan di mana Jodha menghilang. Melihat itu benazir berkata lirih, "ini pertama kalinya saya bertemu pria seperti dia. Yang lain tak bisa palingkan matanya dariku. tetapi ia bahkan gak memperhatikan aku.BACA SELANJUTNYA "Sinopsis Jodha Akbar episode 134


Tags: Jodha Akbar, Sinopsis

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 133. Please share...!

Blog, Updated at: 02:21