Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 125. Setelah melakukan menyembah patung Krishna, Jodha menghampiri Ruqaiya dan bertanya, "Ratu Ruqaiya, duduklah. Ada apa?" Ruq dengan marah mengulang pertanyaan Jodha, "ada apa? Apa Kamu gak sadar dengan apa yang Kamu lakukan Ratu Jodha?" Jodha menjawab, "aku gak mengerti apa yang Kamu katakan." Ruq mengangkat tanganya sambil berkata, "cukup ratu Jodha, cukup! saya tahu kaulah yang merencanakan perceraian ini. saya tau jika kaulah yang menginginkan perceraian ini." Jodha menyahut, 'itu bukan niatku, Ratu Ruqaiya." Ruq menyela, "aku tahu kaulah yang merencanakan semua ini. saya tau niat jahatmu, Ratu Jodha, Kamu ingin menjadi istri utama dari kaisar. Jalal ingin menceraikan saya karena itu permintaan darimu. Kamu ingin menjadi istri utama. Kamu telah megkhianati aku!" Jodha menyangkal membiarkanmu, karena Kamu ingin meluahkan perasaanmu.
Tapi hari ini, Kamu telah melewati batas. Kamu harus tahu beberapa hal. Pertama, saya gak membenci yang mulia lagi, tetapi itu bukan berarti saya mencintainya. Kedua saya gak pernah ingin menjadi Marium uz zamani. Ketiga, Rajvanshi gak menyerang dari belakang. saya gak tahu kalau Adham khan akan memutar balikan kasus ini menjadi seperti sekarang ini. saya hanya mengingikan keadilan untuk tasneem, ini semua bukan tentang dirimu, saya ataupun Yang Mulia. Ini tentang Tasneem yang gak bersalah dan gadis-gadis lain yang seperti dirinya. gak kah Kamu juga menginginkan keadilan untuk mereka?" Ruqaiya berteriak dengan marah dan mengangkat tanganya, "cukup! saya gak perduli tentang Tasneem, Adham atau dirimu. saya hanya peduli pada Jalal, hubunganku dan posisiku. Kamu harus tahu, Ratu Jodha. Jika saya mendapat hinaan di ruang sidang hari dan di hadapan Jalal, karena kau! Kamu yang bertanggung jawab. Hanya kau!" Ruq menunjuk muka Jodha sambil melotot marah. Jodha juga balas melotot padanya. lalu tanpa bicara apa-apa lagi, Ruq segera pergi meninggalkan Jodha dengan menahan marah. Jodha menatap kepergian Ruq sambil berpikir, "kau gak tahu apa yang sebenarnya terjadi, Ratu Ruqaiya. Bagaimana saya akan mengatakan padamu kalau penyebab kerenggangan antara dirimu dan Yang Mulia adalah egomu dan kecintaanmu pada dirimu sediri dan kekuasaan."
Diwaan e khaas, Adham kembali berdiri di depan Jalal untuk di sidang. Atgah berkata kalau semua orang sudah hadir, "apakah gak sebaiknya kita mulai sesi ini?" Jalal mengangguk dan berkata, "dalam sidang khusus hari ini, keputusan akan di ambil tentang izin Adham khan. Adham khan ingin menikahi seorang gadis yang belum dewasa bernama Tasneem. dan keputusanku adalah..~Semua mata menatap Jalal dengan tegang, Jalal melirik Jodha~ pernikahan itu gak boleh terjadi." Semua tersenyum lega, baik itu Ruq, Hamida, Jodha dan Tasneem. tetapi Maham terlihat heran. Orang tua Tasneem saling pandang dan Adham gak terima. Adham berkata, "maka saya katakan kalau keputusan ini gak adil." Jalal bangkit dari duduknya dan berteriak dengan marah, "diam! ~semua ikut berdiri dengan tegang, Maham terlihat cemas~ Memotong ucapanku lagi dan lagi gak dapat di tolerir. saya sedang bicara. saya adalah pusat dari segala hukum. Dan keputusanku adalah ~jalal menatap Ruq~ saya akan menceraikan Ratu Ruqaiya." Ruq terparanjat tak percaya. Jodha terpana. Semua orang terkejut dan tak percaya pada keputusan Jalal. Maham memutar matanya dengan senang dan saling pandang dengan Adham. Jalal melanjutkan, "aku ingin keputusan ini disebarkan keseluruh negeri sehingga gak ada satu orang pun yang akan menikahi gadis di bawah umur. Perbuatan itu akan menjadi ilegal dan melanggar hukum. Patuhi perintahku!" Semua terlihat tegang dan bingung. Ruq dengan berderai air mata menatap Jodha. Jodha terlihat bingung dan di liputi rasa bersalah. Ruq menatap Jalal, Jalal menatap Ruq. Tanpa berkata apa-apa Ruq segera meninggalkan Diwaan e khass di ikuti Hoshiyar. Melihat itu, Hamida di dampingi Jiji anga dan Gulbadan begum keluar dari daerah bertirai menghampiri jalal dan berdiri di depannya.
Sinopsis Jodha Akbar episode 125. Hamida berkata, "adalah kejahatan menentang keputusan kaisar, tetapi sebagai ibu kaisar, saya ingin mengatakan kalau keputusan ini gak adil. Hukum yang di putuskan hari ini gak seharusnya berpengaruh pada hubungan yang telah terjadi bertahun-tahun yang lalu sebelum hukum di buat. saya ingin Kamu mempertimbangkannya. Dia adalah istri utamamu dan dia berhak mendapatkan keistimewaan dari yang lainnya." Atgah mendukung ucapan Hamaida, "Yang Mulia Ratu benar, Yang Mulia. Kamu harus mempertimbangkan lagi apa yang sudah Kamu putuskan." Beberapa menteri mendukung ucapan Atgah. Atgah melanjutkan, "..menurutku, pernikahanmu sekarang ini sudah sah secara agama dan itu bukan pelanggaran." Jalal mendengarkan saran ibu dan para menterinya dengan serius, lalu dia berkata, "aku ingin mendengar pendapat Maham anga." Maham melangkah mendekati Jalal dan berkata, "maafkan saya Yang Mulia. saya setuju dengan pendapat Atgah khan. Hanya karena marah pada Adham Kamu gak seharusnya menghancurkan hidupmu sendiri. Keputusanmu harus di hormati, tetapi kita gak dapat merubah apa yang sudah terjadi. Kenapa Kamu ingin mengakhiri pernikahanmu?" Jalal menyahut, "aku gak bicara tentang diriku sendiri maham anga." lalu tanya Jalal pada Atgah, "Atgah Shahab, sampai mana berita di kerajaan Mughal dapat menyebar?" Atgah menjawab, "dari Agra, Mathura, Ajmer, Lahor, Mewaj, Jonphur, Merta, Naghot dan masih banyak lagi." jalal lalu memerintahkan Atgah agar menyebarkan berita keseluruh negeri. Karena dia sudah menceraikan Ruq, maka semua pernikahan yang di lakukan di bawah umur harus segera di ceraikan, itu adalah perintah nya. Jodha dan Hamida terlihat sangat khawatir. Jalal menatap Adham dengan sengit lalau pergi. Maham dan Adham saling pandang.
Semua orang membicarakan keputusan Jalal. Ada yang setuju ada yang kontrak. Para Ulama sedang mmendiskusikannya. Begitu pula para wanita di Harem. Jiji anga berkata kalau maham anga sebenarnya dapat menghentikan Jalal. Maham dengan diplomatis berkata kalau dirinya sudah mencoba, "salah satu anakku menjadi pengkhianat dan yang lainnya membuat hukum yang bodoh ini. Demi mencegah adham khan menikahi Tasneem, jalal telah menghancurkan pernikahannya sendiri." Gilbadan begum berkata kalau keputusan Jalal ini akan membuat kekacauan di kerajaan Mughal, dan ini seharusnya gak boleh terjadi. Maham menyakinkan kalau itu gak akan terjadi, karena dia adalah perdana menteri. Dia akan menjamin kalau segalanya akan baik-baik saja. Hamida berkata, "aku gak tahu harus berbuat apa, Maham anga. Ratu Ruqaiya bukan hanya istri Jalal, tetapi juga anakku. Dia adalah putri dari adik raja Humayun. Dia pasti sangat menderita karena keputusan ini, ini tak boleh terjadi..." Dengan menagis sedih, Hamida beranjak dari hadapan Maham dan duduk di sofa. Di depan Hamida maham pura-pura menghapus air mata, tetapi saat membelakangi Hamida, Maham memperlihatkan wajah jahatnya, dengan tatapan mata senang dan senyum puas tersungging di sana.
Atgah dan para menteri juga mendiskusikan keputusan Jalal. Sebagian besar dari mereka gak setuju jalal menceraikan Ruqaiya dan menentang keputuan itu. tetapi mereka gak bisa berbuat apa, karena tahu kalau Jalal gak akan menarik kembali keputusannya. Mereka meminta Atgah khan untuk mengatakan pendapat mereka pada Jalal. Karena dia sangat dekat dengan kaisar. Atgah berkata kalau dia akan berusaha.
Para ratu di harem juga membicarakan hal ini, sebagian mereka terkejut dengan keputusan Jalal, sebagian lagi merasa senang. Mereka bahkan membicarakan siapa yang akan menggantikan Ruq sebagai istri utama. Hoshiyar mendengar pembicaraan itu dan menghampiri mereka dengan marah, "apa yang kalian maksudkan? Apa kalian pikir kalian pantas mengantikan ratu Ruqaiya sebagai istri utama?" Resham datang dan mengejek Hoshiuar, "hai..hai... saya rasa Kamu akan kehilangan majikan, karena yang mulia sebentar lagi akan menceraikan ratu Ruqaiya." Hoshiyar menatap Resham dengan marah.
Di kamarnya adham terlihat senang, "aku senang Ratu Ruqaiya akan di ceraikan. Itu berita bagus sekali." Adham tertawa dan duduk di sofa di depan maham. Maham terlihat tegang, Adham bertanya, "Ibu, apa yang Kamu pikirkan? Kurasa ini adalah kabar yang mengembirakan untuk kita." Maham menjawab, "benar sekali. saya sangat senang dengan berita ini. Akhirnya saya bisa membalas dendam pada ratu Ruqaiya. Dia telah menyebutku pelayan, sekarang dia gak akan menjadi ratu lagi, tetapi saya tetap menjadi perdana menteri. Dia akan datang padaku untuk meminta bantuan. Sekarang dia tahu, siapa pemenang dari permainan ini" Adham menimpali, "dan semua orang akan menyalahkan ratu Jodha atas perceraian ratu Ruqaiya. Tuan puteri rajvanshi akan merasa bersalah seumur hidupnya. Dia akan menggantikan posisi Ruqaiya. dan semua ini akan memudahkan saya untuk merebut mahkota jalal." Maham memperingatkan Adham agar gak menanggap enteng Jodha, "aku gak tau kenapa jalal mengambil keputusan seperti hanya untuk menghukummu." Adham berkata kalau selama ini Maham selalu mengatakan dirinya bodoh, tetapi sebenarnya jalal yang gak pintar karena mendengarkan saran Jodha. Adham tersenyum dan dengan tenang berkata, "ibu, saya rasa Jalal telah terjebak dengan permainanny asendiri. Maham dengan ragu-ragu berkata, "Jalal gak bodoh. saya merasa perceraian Jalal dan Ruqaiya bukan akhir dari semua masalah ini. Dia sangat suka mempermainkan orang. saya takut kalau dia sedang merencana sesuatu di belakang ini semua."
Ruq mengamuk di depan Hamida, Jiji anga, Gulbadan dan Salima. Ruq berteriak dengan marah dan sedih, "siapa dia yang ingin menghancurkan hubungan yang di buat oleh raja Humayun. saya gak rela di ceraikan, saya gak berbuat kesalahan apapun. ~kata Ruq pada Hamida~ Ibu, saya mohon hanya Kamu yang bisa membatalkan proses perceraian ini. karena perbuatan Adham khan, Yang Mulia akan menceraikan aku. ~Ruq menghampiri Jiji anga~ Jiji anga, kenapa atgah gak menghentikan Yang Mulia, dia adalah penasehat jalal." hamida mencoba menenagkan Ruq, "Ruqaiya, perceraian gak akan terjadi, Jalal gak akan menceraikanmu." Ruq menhampiri hamia dan memegang tanganya, "tidak ibu. jalal selalu melakukan apa yang sudah di katakannya. saya mengenalnya sejak kecil. Dia akan mmenceraikan saya untuk memenuhi ucapannya." Ruq juga meminta Gulbadan Bagum untuk membujuk Jalal membatalkan perceraian mereka, "tolong katakan padanya." Pada salima, Ruq juga memohon hal yang sama, meminta dia memberi pengertian dan membujuk Jalal agar gak menceraikan dirinya. Salima hanya bisa menangis sedih. Salima membelai pipi Ruq dengan penuh kasih sayang. Hamida berkata tegas, "tenanglah, Ratu Ruqaiya. Apa yang di katakan Jalal gak akan terjadi. Walaupun Jalal raja, tetapi saya juga adalah ratu. saya gak akan membiarkan hal ini terjadi." Para wanita penting agra membuat keputusan kalau sampai jalal menceraikan Ruq, mereka semua akan pergi bersama Ruq.
Jalal menemui Ruq di kamarnya. Dia melihat Ruq sedang duduk di tepi tempat tidur dengah sedih. Jalal mendekatinya dan duduk di sampingnya. Ruq memejamkan mata, air mata menetes di pipinya. Jalal dengan penuh kasih sayang mengusap air mata di pipi ruq dan menatapnya. Ruq menyerahkan gulungan surat pada Jalal. Jalal menatap gulungan itu, menerimanya dan berkata, "Ruqaiya, Kamu tahu saya gak membaca, kenapa Kamu memberiku surat?" Ruq menjawab, "aku gak menulis namamu, tetapi surat ini memang untukmu." Jalal meminta Ruq untuk membacakannya. tetapi Ruq menolak. jalal kemudian menyuruh pelayan memanggil ratu salima. Jalal menyuruh salima membacakan surat Ruq untuknya. Jalal memberikan surat itu pada salima. Salima segera membacakannya. Isinya natara lain..
"....hubungan yang telah di buat oleh Raja Humayun untuk kita akan berakhir besok. jalaluddin Muhammad akan menceraikan aku. Dan hubungan kita yang telah terjalin sejak kecil akan berakhir sampai di sini. Dan takdir kita berdua juga berakhir ampai di sini. Dan saya akan sendirian di dunia ini... ~salima membaca surat Ruq sambil menangis. Jalal menatap Ruq dengan rasa sedih yang amat sangat. Sedangkan Ruq hanya tertunduk sambil meneteskan air mata~ saya gak akan pernah melupakan hubungan yang pernah saya jalani dengan suamiku dan juga teman kecilku. Jalal, Kamu sudah menjadi temanku sejak kecil. Perpisahan ini sudah membuatku hancur. saya akan menderita sepanjang sisa hidupku. saya gak akan pernah berhenti mencintaimu dan berdoa untuk kebaikanmu. Perpisahan ini adalah perpisahan antara dua orang teman dan juga perpisahan antara suami dan istri. Semoga Kamu bisa menjaga dirimu, Jalal, saat saya sudah gak ada lagi di sampingmu. Kesedihanku bukan karena perceraian tetapi karena berakhirnya kepercayaan yang mendasari hubungan kita. Jika pernikahan kita ilegaal, maka semua orang harus bertanggung jawab, karena mereka punya harapan pada hubungan ini. Dan Kamu punya tanggung jawab untuk memenuhi harapan mereka. saya gak bisa membagi kesedihan ini dengan orang lain, karena itu saya membaginya dengan temanku. Jika Kamu ada di sana, Kamu pasti akan menghukum Jalal. saya akan terpisah dari keluarga ini. saya gak tahu apakah saya sanggup menghadapi semua ini. Kesedihan ini gak akan pernah berujung. saya hanya bisa menitipkan cintaku padanya. Dariku.. Ruqaiya Sultan."
Setelah salima selesai membaca surat Ruq, jalal dengan sedih meraih tubuh Ruq dan memeluknya...... BACA SELANJUTNYA Sinopsis Jodha Akbar episode 126
Diwaan e khaas, Adham kembali berdiri di depan Jalal untuk di sidang. Atgah berkata kalau semua orang sudah hadir, "apakah gak sebaiknya kita mulai sesi ini?" Jalal mengangguk dan berkata, "dalam sidang khusus hari ini, keputusan akan di ambil tentang izin Adham khan. Adham khan ingin menikahi seorang gadis yang belum dewasa bernama Tasneem. dan keputusanku adalah..~Semua mata menatap Jalal dengan tegang, Jalal melirik Jodha~ pernikahan itu gak boleh terjadi." Semua tersenyum lega, baik itu Ruq, Hamida, Jodha dan Tasneem. tetapi Maham terlihat heran. Orang tua Tasneem saling pandang dan Adham gak terima. Adham berkata, "maka saya katakan kalau keputusan ini gak adil." Jalal bangkit dari duduknya dan berteriak dengan marah, "diam! ~semua ikut berdiri dengan tegang, Maham terlihat cemas~ Memotong ucapanku lagi dan lagi gak dapat di tolerir. saya sedang bicara. saya adalah pusat dari segala hukum. Dan keputusanku adalah ~jalal menatap Ruq~ saya akan menceraikan Ratu Ruqaiya." Ruq terparanjat tak percaya. Jodha terpana. Semua orang terkejut dan tak percaya pada keputusan Jalal. Maham memutar matanya dengan senang dan saling pandang dengan Adham. Jalal melanjutkan, "aku ingin keputusan ini disebarkan keseluruh negeri sehingga gak ada satu orang pun yang akan menikahi gadis di bawah umur. Perbuatan itu akan menjadi ilegal dan melanggar hukum. Patuhi perintahku!" Semua terlihat tegang dan bingung. Ruq dengan berderai air mata menatap Jodha. Jodha terlihat bingung dan di liputi rasa bersalah. Ruq menatap Jalal, Jalal menatap Ruq. Tanpa berkata apa-apa Ruq segera meninggalkan Diwaan e khass di ikuti Hoshiyar. Melihat itu, Hamida di dampingi Jiji anga dan Gulbadan begum keluar dari daerah bertirai menghampiri jalal dan berdiri di depannya.
Sinopsis Jodha Akbar episode 125. Hamida berkata, "adalah kejahatan menentang keputusan kaisar, tetapi sebagai ibu kaisar, saya ingin mengatakan kalau keputusan ini gak adil. Hukum yang di putuskan hari ini gak seharusnya berpengaruh pada hubungan yang telah terjadi bertahun-tahun yang lalu sebelum hukum di buat. saya ingin Kamu mempertimbangkannya. Dia adalah istri utamamu dan dia berhak mendapatkan keistimewaan dari yang lainnya." Atgah mendukung ucapan Hamaida, "Yang Mulia Ratu benar, Yang Mulia. Kamu harus mempertimbangkan lagi apa yang sudah Kamu putuskan." Beberapa menteri mendukung ucapan Atgah. Atgah melanjutkan, "..menurutku, pernikahanmu sekarang ini sudah sah secara agama dan itu bukan pelanggaran." Jalal mendengarkan saran ibu dan para menterinya dengan serius, lalu dia berkata, "aku ingin mendengar pendapat Maham anga." Maham melangkah mendekati Jalal dan berkata, "maafkan saya Yang Mulia. saya setuju dengan pendapat Atgah khan. Hanya karena marah pada Adham Kamu gak seharusnya menghancurkan hidupmu sendiri. Keputusanmu harus di hormati, tetapi kita gak dapat merubah apa yang sudah terjadi. Kenapa Kamu ingin mengakhiri pernikahanmu?" Jalal menyahut, "aku gak bicara tentang diriku sendiri maham anga." lalu tanya Jalal pada Atgah, "Atgah Shahab, sampai mana berita di kerajaan Mughal dapat menyebar?" Atgah menjawab, "dari Agra, Mathura, Ajmer, Lahor, Mewaj, Jonphur, Merta, Naghot dan masih banyak lagi." jalal lalu memerintahkan Atgah agar menyebarkan berita keseluruh negeri. Karena dia sudah menceraikan Ruq, maka semua pernikahan yang di lakukan di bawah umur harus segera di ceraikan, itu adalah perintah nya. Jodha dan Hamida terlihat sangat khawatir. Jalal menatap Adham dengan sengit lalau pergi. Maham dan Adham saling pandang.
Semua orang membicarakan keputusan Jalal. Ada yang setuju ada yang kontrak. Para Ulama sedang mmendiskusikannya. Begitu pula para wanita di Harem. Jiji anga berkata kalau maham anga sebenarnya dapat menghentikan Jalal. Maham dengan diplomatis berkata kalau dirinya sudah mencoba, "salah satu anakku menjadi pengkhianat dan yang lainnya membuat hukum yang bodoh ini. Demi mencegah adham khan menikahi Tasneem, jalal telah menghancurkan pernikahannya sendiri." Gilbadan begum berkata kalau keputusan Jalal ini akan membuat kekacauan di kerajaan Mughal, dan ini seharusnya gak boleh terjadi. Maham menyakinkan kalau itu gak akan terjadi, karena dia adalah perdana menteri. Dia akan menjamin kalau segalanya akan baik-baik saja. Hamida berkata, "aku gak tahu harus berbuat apa, Maham anga. Ratu Ruqaiya bukan hanya istri Jalal, tetapi juga anakku. Dia adalah putri dari adik raja Humayun. Dia pasti sangat menderita karena keputusan ini, ini tak boleh terjadi..." Dengan menagis sedih, Hamida beranjak dari hadapan Maham dan duduk di sofa. Di depan Hamida maham pura-pura menghapus air mata, tetapi saat membelakangi Hamida, Maham memperlihatkan wajah jahatnya, dengan tatapan mata senang dan senyum puas tersungging di sana.
Atgah dan para menteri juga mendiskusikan keputusan Jalal. Sebagian besar dari mereka gak setuju jalal menceraikan Ruqaiya dan menentang keputuan itu. tetapi mereka gak bisa berbuat apa, karena tahu kalau Jalal gak akan menarik kembali keputusannya. Mereka meminta Atgah khan untuk mengatakan pendapat mereka pada Jalal. Karena dia sangat dekat dengan kaisar. Atgah berkata kalau dia akan berusaha.
Para ratu di harem juga membicarakan hal ini, sebagian mereka terkejut dengan keputusan Jalal, sebagian lagi merasa senang. Mereka bahkan membicarakan siapa yang akan menggantikan Ruq sebagai istri utama. Hoshiyar mendengar pembicaraan itu dan menghampiri mereka dengan marah, "apa yang kalian maksudkan? Apa kalian pikir kalian pantas mengantikan ratu Ruqaiya sebagai istri utama?" Resham datang dan mengejek Hoshiuar, "hai..hai... saya rasa Kamu akan kehilangan majikan, karena yang mulia sebentar lagi akan menceraikan ratu Ruqaiya." Hoshiyar menatap Resham dengan marah.
Di kamarnya adham terlihat senang, "aku senang Ratu Ruqaiya akan di ceraikan. Itu berita bagus sekali." Adham tertawa dan duduk di sofa di depan maham. Maham terlihat tegang, Adham bertanya, "Ibu, apa yang Kamu pikirkan? Kurasa ini adalah kabar yang mengembirakan untuk kita." Maham menjawab, "benar sekali. saya sangat senang dengan berita ini. Akhirnya saya bisa membalas dendam pada ratu Ruqaiya. Dia telah menyebutku pelayan, sekarang dia gak akan menjadi ratu lagi, tetapi saya tetap menjadi perdana menteri. Dia akan datang padaku untuk meminta bantuan. Sekarang dia tahu, siapa pemenang dari permainan ini" Adham menimpali, "dan semua orang akan menyalahkan ratu Jodha atas perceraian ratu Ruqaiya. Tuan puteri rajvanshi akan merasa bersalah seumur hidupnya. Dia akan menggantikan posisi Ruqaiya. dan semua ini akan memudahkan saya untuk merebut mahkota jalal." Maham memperingatkan Adham agar gak menanggap enteng Jodha, "aku gak tau kenapa jalal mengambil keputusan seperti hanya untuk menghukummu." Adham berkata kalau selama ini Maham selalu mengatakan dirinya bodoh, tetapi sebenarnya jalal yang gak pintar karena mendengarkan saran Jodha. Adham tersenyum dan dengan tenang berkata, "ibu, saya rasa Jalal telah terjebak dengan permainanny asendiri. Maham dengan ragu-ragu berkata, "Jalal gak bodoh. saya merasa perceraian Jalal dan Ruqaiya bukan akhir dari semua masalah ini. Dia sangat suka mempermainkan orang. saya takut kalau dia sedang merencana sesuatu di belakang ini semua."
Ruq mengamuk di depan Hamida, Jiji anga, Gulbadan dan Salima. Ruq berteriak dengan marah dan sedih, "siapa dia yang ingin menghancurkan hubungan yang di buat oleh raja Humayun. saya gak rela di ceraikan, saya gak berbuat kesalahan apapun. ~kata Ruq pada Hamida~ Ibu, saya mohon hanya Kamu yang bisa membatalkan proses perceraian ini. karena perbuatan Adham khan, Yang Mulia akan menceraikan aku. ~Ruq menghampiri Jiji anga~ Jiji anga, kenapa atgah gak menghentikan Yang Mulia, dia adalah penasehat jalal." hamida mencoba menenagkan Ruq, "Ruqaiya, perceraian gak akan terjadi, Jalal gak akan menceraikanmu." Ruq menhampiri hamia dan memegang tanganya, "tidak ibu. jalal selalu melakukan apa yang sudah di katakannya. saya mengenalnya sejak kecil. Dia akan mmenceraikan saya untuk memenuhi ucapannya." Ruq juga meminta Gulbadan Bagum untuk membujuk Jalal membatalkan perceraian mereka, "tolong katakan padanya." Pada salima, Ruq juga memohon hal yang sama, meminta dia memberi pengertian dan membujuk Jalal agar gak menceraikan dirinya. Salima hanya bisa menangis sedih. Salima membelai pipi Ruq dengan penuh kasih sayang. Hamida berkata tegas, "tenanglah, Ratu Ruqaiya. Apa yang di katakan Jalal gak akan terjadi. Walaupun Jalal raja, tetapi saya juga adalah ratu. saya gak akan membiarkan hal ini terjadi." Para wanita penting agra membuat keputusan kalau sampai jalal menceraikan Ruq, mereka semua akan pergi bersama Ruq.
Jalal menemui Ruq di kamarnya. Dia melihat Ruq sedang duduk di tepi tempat tidur dengah sedih. Jalal mendekatinya dan duduk di sampingnya. Ruq memejamkan mata, air mata menetes di pipinya. Jalal dengan penuh kasih sayang mengusap air mata di pipi ruq dan menatapnya. Ruq menyerahkan gulungan surat pada Jalal. Jalal menatap gulungan itu, menerimanya dan berkata, "Ruqaiya, Kamu tahu saya gak membaca, kenapa Kamu memberiku surat?" Ruq menjawab, "aku gak menulis namamu, tetapi surat ini memang untukmu." Jalal meminta Ruq untuk membacakannya. tetapi Ruq menolak. jalal kemudian menyuruh pelayan memanggil ratu salima. Jalal menyuruh salima membacakan surat Ruq untuknya. Jalal memberikan surat itu pada salima. Salima segera membacakannya. Isinya natara lain..
"....hubungan yang telah di buat oleh Raja Humayun untuk kita akan berakhir besok. jalaluddin Muhammad akan menceraikan aku. Dan hubungan kita yang telah terjalin sejak kecil akan berakhir sampai di sini. Dan takdir kita berdua juga berakhir ampai di sini. Dan saya akan sendirian di dunia ini... ~salima membaca surat Ruq sambil menangis. Jalal menatap Ruq dengan rasa sedih yang amat sangat. Sedangkan Ruq hanya tertunduk sambil meneteskan air mata~ saya gak akan pernah melupakan hubungan yang pernah saya jalani dengan suamiku dan juga teman kecilku. Jalal, Kamu sudah menjadi temanku sejak kecil. Perpisahan ini sudah membuatku hancur. saya akan menderita sepanjang sisa hidupku. saya gak akan pernah berhenti mencintaimu dan berdoa untuk kebaikanmu. Perpisahan ini adalah perpisahan antara dua orang teman dan juga perpisahan antara suami dan istri. Semoga Kamu bisa menjaga dirimu, Jalal, saat saya sudah gak ada lagi di sampingmu. Kesedihanku bukan karena perceraian tetapi karena berakhirnya kepercayaan yang mendasari hubungan kita. Jika pernikahan kita ilegaal, maka semua orang harus bertanggung jawab, karena mereka punya harapan pada hubungan ini. Dan Kamu punya tanggung jawab untuk memenuhi harapan mereka. saya gak bisa membagi kesedihan ini dengan orang lain, karena itu saya membaginya dengan temanku. Jika Kamu ada di sana, Kamu pasti akan menghukum Jalal. saya akan terpisah dari keluarga ini. saya gak tahu apakah saya sanggup menghadapi semua ini. Kesedihan ini gak akan pernah berujung. saya hanya bisa menitipkan cintaku padanya. Dariku.. Ruqaiya Sultan."
Setelah salima selesai membaca surat Ruq, jalal dengan sedih meraih tubuh Ruq dan memeluknya...... BACA SELANJUTNYA Sinopsis Jodha Akbar episode 126