Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 226

Posted by

Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 226. Malam itu juga, Jalal meninggalkan Amer, kembali ke Agra dengan wajah murung.  Jodha yang menolak untuk ikut ke Agra juga tak kalah murungnya. Jodha berpikir,  "saya kesal padamu karena kamu mempertanyakan kesetiaanku. Dan kemarahanku beralasan. Jika saya setuju pergi denganmu, itu akan menyakiti kehormatanku. Tetapi saya berada dalam dilema. saya gak mau pergi bersamamu, Tetapi saya juga gak mau kamu pergi dariku. saya merasa seperti saya kehilangan sesuatu yang sangat berharga bagiku."

Disaat bersamaan, diatas kudanya, jalal berpikir, "bahkan saya merasa seperti saya meninggalkan bagian dari diriku di Amer. Tubuhku kembali ke Agra Tetapi jiwsaya ada di Amer. saya melakukan banyak hal untuk menyenangkanmu. saya menelan harga diriku. Minta maaf berkali-kali. Tetapi saya gak bisa membujukmu. saya meninggalkan tahta dan mahkotsaya dan menghabiskan hari-hari mencarimu. Hanya agar saya bisa mendapat maafmu."
Terdengar percakapan Jiwa Jalal dan Jodha.
Suara Jiwa Jodha: "saya gak setuju kembali ke Agra bersamamu. Tetapi setelah kamu pergi, saya mulai menyesali keputusanku. Setiap saat saya terus memikirkan dirimu. Semua yang saya dapatkan adalah airmatsaya dan kenanganmu."
Suara Jiwa Jalal: "tapi apa gunanya meneteskan air mata? kamu belum siap untuk datang denganku. saya merasa seperti saya kehilanganmu.  Perlu waktu sebulan untuk merubah benci menjadi cinta. Tetapi hanya butuh sekejap untuk merubah cinta menjadi benci. Cintsaya gak tahan melawan harga dirimu, Ratu Jodha. saya punya tahta dan mahkota. Tetapi saya gak punya pendamping di sampingku. Pada saat itu, saya merasa seperti saya ini pria yang paling kesepian di bumi. saya merasa seperti musafir tanpa tujuan. saya kembali ke Agra hanya untuk melakukan tugasku sebagai seorang kaisar. Sebenarnya, saya ingin tinggal di Amer bersamamu."

Di Agra, Hamida sedang hilir mudik di kamarmya, memikirkan Maham anga yang pergi ke dalam hutan belantara. Hamida penasaran sekali dengan apa yang di lakukan Maham. Muncul berbagai macam dugaan dalam pikiran Hamida, Tetapi Hamida menepis semua itu karena dia tahu Maham sangat mencintai Jalal lebih dari anaknya sendiri. Jadi gak mungkin dia berkonspirasi melawan Jalal. Salima datang menemui Hamida. Salima memberi salam dan bertanya apakah Hamida memanggilnya? Hamida  menyuruh salima duduk dan mengatakan kalau dirinya sedang membutuhkan sarannya. Hamdia lalu menceritakan tentang Maham Anga dan apa yang di lihatnya. Di akhir ceritanya hamida bano berkata, "sejak itu, saya sangat kesal. saya gak senang melihat Maham pergi diam-diam ke dalam hutan belantara. Mungkin itu bukan sebuah masalah yang harus di khawatirkan. Tetapi kamu gak bisa menyembunyikan perasaan curiga." Salima menyarankan agar Hamida menanyakan langsung pada Maham daripada menyimpan kecurigaan. Karena kalau gak di bicarakan masalahnya, itu bisa merusak banyak hubungan selamanya. Hamida takut kalau nanti maham tersinggung, karena dia sangat mengkhawatirkan Jalal. Salima berkata, "saya rasa dia gak akan tersinggung, ibu. Jika dia gak melakukan sesuatu yang salah, lalu dia akan mengerti kenapa kamu khawatir." Hamida sangat senang dengan saran Salima dan mengucapkan terima kasih. Salima juga berkata kalau dia senang bisa membantu hamida dan akan menyuruh pelayan untuk memanggil maham anga.

Maham anga datang menemui Hamida. Dia berkata, "saya sudah lama menjadi pelayan setia kerajaan mughal, dan kamu mencurigai aku?" Hamida gak membenarkan ataupun menyangkal, dia hanya menatap Maham dengan rasa ingin tahu. Maham melanjutkan, "yang mulia, memang benar kamu yang melahirkan jalal, Tetapi saya yang menyusui, membesarkan dan mengajarinya berjalan. kamu lebih memperhatikan Jalal daripada anakku  sendiri. Dan kamu menanyakan kesetiaanku?" Hamida meminta maham agar gak tersinggung, "saya bukan mempertanyakan kesetiaanmu dan gak menuduhmu. saya hanya ingin tahu kenapa kamu pergi diam-diam kehutan belantara di belakang kuil, saya khawatir padamu. Tolong beritahu aku!" Maham memberitahu Hamida kalau dia pergi kesana untuk menenangkan diri dan berdoa, karena dia sangat khawatir tentang jalal. Dan dia merasa mendapat ketenangan kalau pergi kesana. Hamida berkata kalau maham punya kamar sendiri dan bisa berdoa kekamarnya dengan tenang. Maham berkata kalau dia gak bisa menjelaskan, Tetapi setiap kali ada masalah dia pergi kesana dan merasa damai. Maham menawarkan, kalau hamida masih penasaran, dia bisa ikut denganya ke sana. Hamida langsung menyetujui dan mengajak Maham pergi kesana sejkarang juga, hanya berdua. Maham jadi gelisah dan bingung.

Atgah sedang berbicara dengan Atemad khan. Atgah shah terkejut dan tak habis pikir, kenapa maham melakukan itu, padahal jalal sudah menganggap maham seperti ibunya sendiri.  Athemad berkata kalau dirinya dan dilawar sudah 2 hari berada di agra, apa gak sebaiknya kalau mereka pergi? Atgah melarangnya dan meyuruh mereka menunggu kepulangan jalal. Athemad bertanya apakah itu artinya Atgah menahannya? Atgah berkata, "tidak ahtemad khan, saya memintamu tetap disini adalah untuk keselamatanmu sendiri. Pikirkan, jika Maham anga adalah dalang di balik konspirasi ini, dan mengatahui kalau kamu atau dilawar khan datang menemuiku, bisa jadi hidupmu mungkin dalam bahaya." Atgah khan akan menempatkan pengawal di depan kamar mereka untuk berjaga-jaga. Pada penjaga Atgah berkata agar memastikan kalau keamanan untuk ahteman dan dilawar di perketat dan gak tertembus. Karena jika kedua orang itu mengatakan yang sebenarnya, maka hidup mereka pasti dalam bahaya. Atgah berharap Maham gak mendengar kabar ini. para penjaga segera pergi untuk menjalankan perintah atgah. Dlam hati atgah berkata, "kalau maham anga tahu kalau Sujamal menyamar sebagai Dilawar, kenapa dia gak menangkapnya?"

Maham membawa Hamida ke hutan tempatnya berdoa. Hamida berkata kalau dulu sepertinya tempatnya gak sejauh ini. Maham bertanya apakah Hamida lelah dan takut? Hamidi berkata dia bersama maham dan gak takut apa-apa. Maham membawa Hamida memasuki hutan, dan memintanya agar dekat-dekat denganya. Di sebuah belokan, gaun hamida tersangkut ranting. Hamia melepaskan ranting itu, Tetapi setelah berhasil, dia gak melihat maham. Hamida berteriak-teriak memanggil maham. Tiba-tiba Maham muncul di belakangnya dan memintanya agar mengikuti dia dan gak boleh jauh-jauh, karena bisa-bisa hamida tersesat. Maham membawa Hamida masuk kesebuah gua dimana dia berdoa. Maham menunjukan tikar di lantai. Hamida masih penasaran. Tetapi tak bisa berkata apa-apa. Setelah ini, maham meminta hamida agar gak mencurigainya lagi. Maham kemudian mengajak Hamida pergi dari tempat itu.

Jalal tiba di istana Agra. Pelayan berlari memberitahu Ruq kalau Jalal datang. Ruq bertanya, jalal datang sendiri atau besama Jodha. Pelayan mengatakan kalau Jalal sendirian. Ruq tersenyum senang. Pelayan juga memberitahu Hamida kalau Jalal datang. Hamida sangat kecewa karena Jodha gak datang bersamanya. Gulbadan menenangkan Hamida, "Jalal pasti menemukan Jodha. Sekarang Jalal sudah datang, kamu bisa tanya langsung padanya apa yang sudah terjadi. Ayo kita pergi menyambut kedatanganya."

Para ratu dan Maham menyambut jalal. Jalal turun dari kudanya. Semua memberi hormat padanya.  Maham tertawa lebar menyambut jalal. Dia menyuapi Jalal manisan, melihat itu, adham membuang muka tak suka. Maham mengatakan kalau dia senang jalal pulang dengan selamat, "yang mulia, di mana ratu Jodha? saya juga ingin menyambutnya." Jalal dengan sedih mengatakan kalau Jodha gak datang bersamanya. Maham pura-pura perhatian dan sedih. Atgah dalam hati berkata, "maham anga gak pernah menunjukan perhatian seperti ini pada ratu Jodha. Lalu kenapa mengkhawatirkannya sekarang? Benar-benar mencurigakan. Dia pasti pura-pura khawatir karena merasa bersalah."

Ruq tak dapat menahan perasaanya. Di depan semua orang dia berlari memeluk Jalal dan dengan gembira berkata, "jalal, saya sangat senang kamu sudah kembali. saya tak bisa gambarkan dalam kata-kata betapa bahagianya aku. saya sangat merindukanmu, Jalal. kamu bahkan gak mengirim kabar padaku. Tetapi tak apa. gak ada yang lebih baik selain keyataan kalau kamu sudah kembali dengan selamat." Ruq mengajak Jalal pergi dengannya, karena di ingin menceritakan banyak Hal. Tetapi jalal menolak dengan alasan kalau dirinya sangat lelah. Jalal menatap sekeliling mencari Hamida, Tetapi tak melihatnya. Jalal bertanya, "ibu kemana?" Gulbadan memberitahu Jalal kalau Hamida gak terlalu sehat. Lalu dengan diringi Atgah, Jalal melangkah pergi.

Jalal menemui Hamida yang duduk sedih seorang diri. Jalal mendekati Hamida dan berkata, "ibu, saya sudah berjanji padamu. Bahwa saya akan membawa putrimu kembali bersamaku..." Hamida dengan wajah sedih dan nada gak suka bertanya, "lalu kenapa kamu di sini sendirian, jalal? Kenapa Jodha gak kembali bersamamu? Jawab aku, Jalal!"

Di Amer, Menawati juga sedang memarahi Jodha yang menolak untuk makan, "kau berikan jawaban yang sama setiap kali mereka membawakan mu makanan. gak mau makan atau kamu gak merasa mau makan. Sudah lima hari Jodha dan kamu hanya duduk di dalam kamarmu. kamu belum makan apapun. Ada apa? Beritahu aku, Jodha! Apa kamu ingin menyusul yang mulia ke Agra?" Jodha menatap Menawati dengan perasaan tak menentu mendengar dia menyebut yang mulia dan Agra. Menawati menjadi hilang kesabaran, "jawab aku, Jodha! Apa yang kamu inginkan? Setiap harga diri ada batasnya. kamu jangan seperti itu. saya sudah tahu kalau hatimu terluka. saya kira akan baik-baik saja, Tetapi saya salah. kamu sepertinya gak peduli. Kaisar datang untuk meminta maaf padamu. Dia memohon pengampunan. Dia gak membuat kesalahan besar itu dengan sengaja. Tetapi kamu menolak untuk memaafkannya." #sinopsisjodhaakbar.blogspot.com

Di Agra, Hamida berkata, "kau telah membuat kesalahan besar, Jalal. Hukuman apapun akan terlalu kecil untuk apa yang sudah kamu lakukan. Jodha melakukan banyak hal untuk kepentinganmu. Dia minum racun untuk menyelamatkan hidupmu. Dia mempertaruhkan hidupnya untuk menyelamatkan hidupmu. Dan kamu menuduh dia gak setia? Mencurigainya. saya merasa malu memanggilmu putraku! kamu berjanji akan membawanya kembali. Lihat dirimu, kamu berani datang padsaya tanpanya. dan bilang kalau kamu gak bisa menepati janjimu. Karena kamu gak bisa menyakinkan Jodha agar kembali. Jawab aku, Jalal. Di mana anakku?" Jalal setengah menangis berkata, "ibu, saya telah lakukan semua cara untuk menemukannya. saya berhasil menemukannya. Tetapi saya gagal membujuknya untuk kembali ke Agra. Dia gak mau memaafkan aku, ibu. Dia sangat marah padaku. saya merasa sangat malu  karena gak dapat menepati janjiku padamu, ibu.  Kuharap suatu saat kamu akan meaafkan aku." Tanpa menunggu sahutan Hamida jalal dengan gontai melangkah pergi.

Di Amer, Menawati berkata, "jika kamu sudah memutuskan gak ingin kembali, kenapa terus memikirkan dia? Jodha, yang mulia meninggalkan Agra dan tahtanya dan mencarimu ke semua tempat. Dia bahkan terluka dalam perjalanannya, dia menumpahkan darah demi kau. Tetapi dia gak bisa menggoyahkan keputusanmu. Padahal ada ratu lain di istananya, kamu harus menganggap dirimu beruntung. ~menawati menyentuh pundak Jodha~ Jodha, saya tahu bahwa yang mulia membuat kesalahan. Tetapi dia sudah cukup menunjukan penyesalannya. kamu harus memaafakan dia. Saat yang mulia gak ada di sini, kamu terus memikirkan tentang dia. Dan saat dia datang kesini, kamu menolak untuk kembali dengan dia. Apa menurutmu itu adil? Jodha, Amer adalah rumahmu. saya  gak akan memaksakan keputusanku padamu. saya gak akan memintamu kembali ke Agra. Tetapi sebagai ibu, saya ingin memberimu nasehat, jangan membangun dinding yang tinggi di sekeliling hatimu. Yang membuat dirimu sendiri gak bisa memanjatnya saat kamu menginginkannya. Pada akhirnya, kamu yang harus memutuskan." Kemudian menawati pergi meninggalkan Jodha yang masih berdiri mematung memikirkan semua ucapan menawati dengan hati yang pedih.
 SELANJUTYA
Sinopsis Jodha Akbar episode 227

Artikel Lainnya :
Tips Tidur Nyenyak
Penyebb Sulit Tidur


Tags: Jodha Akbar, Sinopsis

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 226. Please share...!

Blog, Updated at: 00:33