Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 91

Posted by

Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 91. Jalal dan Pratap bermain chaufer. Seorang Rajvasnshi dari pihak Pratap memanas-manasi suasana dengan memuji kumar pratap, "raj kumar pratap dapat menguasai dadunya dengan sangat baik." Jalal tanpa menatap si pembicara berkomentar, "bukan berarti orang  yang menguasai dadu bisa mengendalikan permainan. Karena dadau gak berpihak pada siapapun" Jalal menatap Pratap yang juga sedang menatapnya tanpa ekspresi. Jalal mengambil dadu dan melemparnya. Das berbisik pada Bharmal, "akan lebih baik jika yang mulia gak mampir kesini." Dadu berkali-kali jodha akbar 91berpindah tangan di kocok oleh pemain. Sebentar pad aJalal, sebentar apda Pratap, semakin lama suasana menjadi semakin tegang. Krena hingga saat ini belum terlihat siapa yang akan memenangkan permainan. Rajvanshi yang sama dari pihak pratap mengatakan, "sekarang milik mu hanya tinggal sisa 1, raja. Kumar pratap  menemukan cara untuk menyerang, kau akan kalah." Bharmal dan Das menjadi sangat tegang mendengar kata-kata Rajvanshi itu. Pratap tetap memasang air muka tanpa ekspresi. Jalal menatap Pratap sambil dan mengatakan, "kadang, satu prajurit cukup untuk mengalahkan musuh yang banyak." Das menarik nafas lega.  Jalal memgocok dadu, dan sepertinya angka yang keluar bagus. Dia tertawa senang dan mengatakan, "seperti yang kubilang, dadu gak berpihak pada siapapun." Pratap ganti mengocok dadu, tapi hasilnya seperti mengecewakan. jalal tersenyum melihatnya. Permainan semakin seru dan menegangkan. Bharmal berbisik pad Bhagwan Das, "Bhagwan Das, mulai terjadi ketegangan, saya harus hentikan permainan ini." Bhagwandas, memnggil adiknya dan berbisik. Si adik kemudian menyuruh pengawal melsayakan sesuatu. Pengawal keluar lalu masuk lagi dan mengatakan, "Salam. Ratu mainawati mengirim pesan bahwa upacara akan segera di mulai, semua di minta agar segera menuju ke ruang utama." Bharmal dan Das saling tersenyum dan berdiri. Bharmal mengatakan, "kit aharus pergi sekarang. Yang mulia dan Kumar pratap, kumohon permainan ini diakhiri saja dengan hasil seri. Upacara akan segera di mulai." Rajvanshi provokator terlihat kecewa. Pratap gak menunjukan reaksi apa-apa. Jalal pura-pura menyesal dan mengatakan, "uPPP.satu gerakan lagi, dan saya bisa memenangkan permainan ini." Pratap menyahut, "saya juga bisa mengatakan hal serupa, saya bisa memenangkannya." Jalal menimpali cepat, "..kau juga bisa kalah." Pratap menyahut, "begitu pula denganmu." Jalal tertawa dan mengatakan, "kita harus meninggalkan permainan ini, jika ada kesempatan kita akan bermain lagi. Dalam posisi yang sama. Kita akan tahu siapa yang akan memenangkannya"  Pratap dengan diplomatis membalas, "saya akan menanti saat itu tiba." Jalal turun terlebih dahulu dari meja permainan dan melangkah pergi sementara pratap menatap kepergiannya tetap tanpa ekspresi. -sekilas dia tampak kalau dia menyukai Jalal dan seperti menyayangkan karena dia adalah musuhnya

Bhaksi dan pelayan sedang mempersiapkan hadiah untuk Sukanya. Pelayan bertanya,"kuharap semuanya sudah siap yang mulia." Bakshi menjawab, "ya. Di mana gaun yang di jahit Kashmiri? Cepat ambil." Sharifudin datang dan bertanya, "apa ini?" Bakshi banu menjawab, "ini hadiah untuk Sukanya. saya mendapat banyak hadiah dari keluarga Jodha. Sekarang giliranku bukan?" Sharif bertanya, "kenapa kurang banyak sekali? lagipula ini pernikahan adiknya jodha, bakshi banu. Kau harus menambahkan kalung zambrud dan nilam untuk hadiah." Bakshi banu tertawa senang Sharif menyetujuinya, "saya senang kau senang. saya kira kau akan marah. Lalu kenapa kau marah saat saya memberikan hadiah untuk ratu Jodha di hatri pernikahannya?" Sharif menyuruh Bakshi banu diam, "kau tak berhak bertanya pada suamimu, mengerti?. Tak ada yang perlu di rayakan. -Jodha datang ke ruangan mereka, tanpa Sharif dan Bakshi banu sadari- Kita akan mengambilnya kembali." Jodha meendengar kata-kata Sharif merasa heran, karena itu dia bertanya, "Saharifudin Ji, apa yang akan kau ambil kembali?" Sharifudin terlihat kaget, tapi dengan cepat dia menguasai keadaan. Sharif tertawa dan menyambut Jodha, "selamat datang, ratu Jodha. saya sedang memberitahu bakshi banu, bahwa orang yang memberikan  hadiah pada pernikahan seorang gadis tuhan akan memberikan pahala 10 kali lipat." Jodha tersenyum dan bertanya pad bakshi banu, "kau memanggilku kesini, bakshi banu?" Bakshi menjawab, "ya, kakak ipar. saya ingin memberikan semua hadiah ini untuk Sukanya. saya ingin tunjukan terlebih dahulu padamu, kuharap sukanya menyukainya. Bagaimana menurutmu?" Jodh tersenyum dan menjawab, "itu semua gak perlu, ami jaan sudah memberikan banyak hadiag." Sharifudin menyahut, "itu hadiah dari ami jaan. Kami juga punya kewajiban bukan? Lagipula, saya adalah saudara ipar yang mulia. Jadi saya juga mempunyai hubungan yang istimewa denganmu." Sharif tersenyum aneh. Jodha merasa canggung dan mengatakan pada Bakshi banu, "saya berterima kasih atas nama sukanya." Jodha memberi salam pada Bakshi dan Sharif -dengan canggung- lalu pergi.  Sharif mengantar kepergian Joidh adengan tatapan anerh dan gak senonoh, antara terpesona dan bergairah. Bakshi banu gak melihatnya. Setelah Jodha lenyap, bakshi bertanya dengan tsayat-tsayat, "maaf, jika saya mengajukan pertanyaan padamu lagi. saya tak mengerti saat kau katakan akan mengambil hadiah ini kembali." Sharif membentak Bakshi, "bukankah sudah ku bilang agar jangan banyak bertanya, Apakah kau gak paham? karena kau sudah bertanya, biar ku jawab. Pernikahan ini gak akan terjadi. Kita akan mengambil hadiah kita kembali." Bakshi terkejut, "Ya allah. Apa maksudmu?" Sharif menjawab kalau ini adalah gerakan politik. Kau tak akan memahaminya." Sharif meninggalkan Bakshi banu yang  terlihat sedih memikirkan nasib Sukanya.

Penjaga gajah Jalal sedang melihat pelayan meramu makanan untuk gajah. Dia memarahi pelayan itu karena gak memberinya makan dengan benar. Dia mengajari mereka sambil mengomel. Sebab kalau gajah gak makan dengan baik dia akan terlihat lemah. Adham datang bersama seorang pengawal. Pengawal itu mendekati penjaga gajah dan mensayat-nsayatinya. Lalu penjaga bertanya di mana gajah? Penjaga menunjuk tempat gajah di ikat. Pengawal tersebut segera mendekati gajah dan memberikan makanan yang sudah di campur dengan sesuatu. Semula gajah akan menyerangnya dan pengawal itu tsayat. Tapi Adham mengancamnya dengan pedang. Akhirnya dengan nekat, pengawal itu memberikan makanan pada gajah. Adham tertawa senang.

Javeda sedang merias diri. Dia mengenakan baju dan perhiasan pemberian dadisa. Javeda juga akan meletakan tilak di keningnya ketika maham datang dan menahan tangan javeda, "javeda, apa yang kau lsayakan? Kembalikan!" Maham menyuruh pelayan pergi dan menepis kotak tilak di tangan Javeda. Javeda berteriak senang, "lihat lah ibu mertua,  -terbawa logat Rajvanshi- nenek memberiku perhiasan yang sangat indah. saya akan memakai ini pada upacara malam ini." Maham bertanya, "kau bilang apa?" Javeda menjawab, "saya akan memakainya pada upacara malam ini." Maham mengatakan, "sebelum itu?" Javeda menjawab, "nenek memberikan ini padsaya." Maham mengejar lagi, "sebelum itu?" Javeda menjawab, "sasi masa (ibu mertua/rajvanshi)." Maham berteriak, "ami jaan! (ibu/mughal). Kau hanya akan memanggilku ami jaan. Kalau kau memanggil dengan sebutan lain saya gak akan mengampunimu." Dengan ketsayatan Javeda menjawab,  "ya ami jaan." Maham memyuruh Javeda melepas baju dan semua perhiasan pemberian dadisa dan memakai pakaian yang di bawanya dari Agra. Javeda protes dengan mengatakan kalau dia sudah sering memakai baju itu. Baju yang di pakainay sekarang masih baru dan merupakan pemberian dadisa, jadi haru sdi pakai untuk menghormatinya. Javeda juga bertanya apakah maham akan memakai pakaian pemberian nenek? Maham mengatakan kalau dia sudah membakar baju itu. Javeda kaget, dia bilang kenapa di bakar, maham kan bisa memberikan baju itu padanya. Maham mengatakan, "karena saya gak menerima hadiah dari bangsa rajput!" Javeda memgatakan kalau itu salah. Maham membentaknya agar diam, "kau pikir bisa mengajari mana yang salah, mana yang benar? Lsayakan seperti yang ku suruh. Berpakaiannlah seperti bangsa mughal untuk upacara malam ini.> Maham dengan marah pergi meninggalakan Javeda. Javeda kesl dia ngomel, "dia sangat aneh, kalau dia gak menikmati, biarkan orang lain menikmatinya. Kurasa dia memulai harinya dengan meminum jus labu pahit. Mengapa 'sasi masa/ibu mertua" seperti itu? -javeda teringat ancama maham- saya harus memanggilnya ami jaan (ibu).... ami jaan (ibu)!"

jodha akbar 91cMena sedang menuruni tangga bersama para wanita ketika dia melihat Jalal berbidi mematung di depan pintu. Mena bergegas menghampirinya dan bertanya, "yang mulia, apa yang sedang anda lsayakan di sini? Mari kita masuk, upacaranya akan segera di mulai." Jalal menjawab, "ibu ratu, saya sedang menunggu ratu Jodha." Menawati mengatakan, "anda gak tahu yang mulia, wanita membutuhkan waktu yang lama untuk berdandan. Cermin adalah teman baik mereka" Jalal membenarkan kata-kata menawati, "anda benar yang mulia. saya tak bisa menghukum cermin karena sudah membuatku menunggu." Menawati tersenyum dan mengatakan kalau  dirinya tak mau melihat Jalal menunggu, dia akan memanggil Jodha turun. Jalal mengatakan, "baiklah." Menawati akan berbalik pergi, ketika dia melihat Jodha menuruni tangga bersama para pelayannya. Menawati memberi tahu Jalal kalau Jodha datang. Jalal menoleh kearah tangga. Dia melihat Jodha mengenakan gaun hijau yang di pilihnya. Jalal terpesona. Jodha melihat tatapan Jalal yang terarah kepadanya, dia balas menatapnya  dengan tatapan penuh selidik, -mungkin ingin tahu reaksi Jalal melihat Jodha mengenakan warna hijau yang di bencinya-. Jalal membatin, "Keahlian apalagi yang di punyai ratu Jodha kali ini? Mengatakan gak pada gaun ini tapi memakainya juga. Ratu Jodha bersikap aneh." Jodha menghampiri menawati dan Jalal. Menawati memberitahu Jodh akalau Jalal sudah lama menunggu, "dia sangat peduli padamu." Jalal tak melepaskan pandangannya dari Jodha. Jodha terlihat jengah. Sukanya mengoda Jodha, "jodha jiji, matsaya gak percaya. -Jodha bertanya dengan isyarat mata- mengapa kau bisa memakai gaun warna hijau?" Jodha tak tahu harus menjawab apa. Jalal yang menjawab, "Sukanya, dia memakai gaun berwarna hijau karena saya.  saya menyukai warna hijau, terutama jika dikenakan oleh ratu Jodha." Semua yang hadir tersenyum, Jodha tak percaya Jalal mengatakan itu di depan orang banyak, "kita kedalam?" jalal mengangguk. Tapi tiba-tiba dia melihat juru masak yang pernah di temuinya saat menyamar dulu. Jalal menyuruh para wanita masuk terlebih dahulu nanti dia akan menyusul.

Adham dan sharifudin sedang membicarakan Jalal. Adham mengatakan kalau Jalal anerh, dia tak punya hak membagikan hadiah pada keluarga Amer, "pertama dia mengembalikan harta Amer yang sudah kau rampas. Sekarang dia memberikan hadiah harta kerajaan. Pernikahan agung terjadi karena bangsa mughal." Sharifudin tersenyum misterius dan mengatakan, "gak ada yang tahu kalau pernikahan agung ini akan berubah menjadi kekacauan. Yang mulia memberi hadiah hari ini, kau tak kan pernah tahu, rakyat akan mulai menyalahkannya besok." Adham menimpalia, "akan terjadi kekacauan, baik itu karena mu ataupun karena saya." Sharifudin terkejut, "tindakanmu? Tindakan apa yang kau lsayakan?"  Adham menjawab kalau sudah menjadi hobinya untuk mempermainkan hidup Jalal. Sharifudin memaksa Adham memberitahuny apa yang dia lsayakan. Adham menyuruh Sahrif melihat saja, nanti juga dia akan tahu. Sharifudin penasaran, adham tersenyum puas.

Juru masak sedang memberi perintah pada anak buahnya melakkan ini dan itu karena dia harus pergi ada urusan. Tapi anak buahnya yang tahu kalau dia akan pergi untuk menghindari Jalal, segera menahanya. Keduanya terlibat pertengkaran dan tarik-tarikan. Jalal datang. Juru masak langsung memohon-mohon pada Jalal agar jangan di hukum. Jalal memegang leher juru masak dan mensayatnsayatinya, kalau sampai masakan nya gak selezat saat dia mencicipinya dulu, dia akan di hukum. Pratap melihat insiden itu dari jauh, berhenti untuk melihat apa yang di lsayakan Jalal. Pratap berkat akalau bangsa mughal selalu membuat masalah di manapun dia berada. Mereka gak menyukai kedamaian dan gak membiarkan orang lain damai. Jalal masih mengganggu juru masak. Juru masak berjanji kalau makana penutupnya akan lebih lezat dari yang dulu. Jalal tersenyum puas. Dia menepuk-nepuk dada juru masak dan pergi meninggalkannya. Juru masak terlihat lega dan bangga karena Jalal telah memaafkan dirinya.

Perayaan di mulai. Beberapa penari menghibur dengan tarian khas Rajvanshi. Rancak dan mempesona. Semua yang hadir terhibur. Sesekali Jalal melirik ke arah Jodha. Kadang-kadang tatapan mata mereka bertemu. Tapi sayang, kemeriahan pesat aitu di nodai oleh amukan gajah. gajah yang telah di ganggu adaham mengamuk. Tapi karena mengamuknyasalah sasaran, akhirnya adhan turun tangan an memancing gajah itu berjalan ke arah pesta. Prajurit mengeluakan tombak mengelilingi gajah. Jalal melarang prajurit menyakiti gajah, dia yang akan menenangkannya. Jalal menyuruh prajurit pergi. Jalal berkali-kalai coba menjinakna gajah. berkali-kali pula Jalal terjatuh terkena hentakan belalai gajah.  Jodha dan para wanita terlihat tegang, tsayat terjadi apa-apa pada sang araja. Melihat itu Pratap mengatakan pada para menterinya, kalau Jalal harus naik kepunggung gajah dan mengelus kepalanya. Jalal melsayakan persis seperti apa yang di katakan pratap. Menterinya samapi terkagum-kagum. Mereka bilang kalau sepertinya Pratap dan Jalal berguru pada orang yang sama. Pratap mengatakan kalau Jalal adalah musuhnya dan dia mengsayai kalau Jalal telah berlatih dengan sangat baik Jalal berhasil mejinakan gajah. Dia mengatakan pada penjaga gajah, kalau gak seorang pun akan di hukum, karena ini bukan kesalahan mereka. jalal yakin ada orang yang membuat gajah mengamuk, tapi dia tak tahu siapa orang itu.....Sinopsis Jodha Akbar episode 92



Tags: Jodha Akbar, Sinopsis

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 91. Please share...!

Blog, Updated at: 22:54