Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 354. Jalal berangkat berperang dengan suasana hati yang marah. Hati Jodha hancur berkeping keeping melihat suaminya dalam keadaan seperti itu, dia meratapi kepergian Jalal yang akan membalas dendam atas kematian anak anaknya dengan membunuh bangsa Rajvanshies (ras keturunan keluarga Jodha). Ayah Jodha, Raja Bharmal berdiskusi dengan Jodha tentang perang yang gak bisa terhindarkan tersebut, gak masalah siapa yang akan sekarat terlebih dulu apakah orang orang Rajvanshies atau orang orang Mughal, karena mereka sama sama kuat dalam berperang. Lalu ayah Jodha bertanya : “Apakah perang ini dapat dicegah, Jodha ?”, Jodhapun patah hati mendengarnya.
Di Istana para wanita, Rukayah sedang berada dikamar Hamida dan bilang : “Ibu apa yang dilsayakan Jodha tadi, menolak memberikan talak untuk Jalal, itu adalah sebuah pertanda yang buruk” tapi Hamida mencoba menjelaskan ke Rukayah : “Buat Jodha ini pasti berat karena dua duanya antara Rajvanshies dan Mughal semuanya adalah keluarganya, Rukayah” tapi kalo Rukayah tetep ngotot : “Ibu, kalo saya jadi Jodha ... saya akan selalu mendukung Jalal karena bagaimanapun juga seorang istri harus mengikuti apa kata suami ” ujar Rukayah
Di Istana para wanita, Rukayah sedang berada dikamar Hamida dan bilang : “Ibu apa yang dilsayakan Jodha tadi, menolak memberikan talak untuk Jalal, itu adalah sebuah pertanda yang buruk” tapi Hamida mencoba menjelaskan ke Rukayah : “Buat Jodha ini pasti berat karena dua duanya antara Rajvanshies dan Mughal semuanya adalah keluarganya, Rukayah” tapi kalo Rukayah tetep ngotot : “Ibu, kalo saya jadi Jodha ... saya akan selalu mendukung Jalal karena bagaimanapun juga seorang istri harus mengikuti apa kata suami ” ujar Rukayah
Di Istana Agra, Jodha sangat sedih karena siapapun Raja yang menang dalam perang ini merupakan kekalahan baginya, baik itu Rajvanshies yang kalah atau Mughal yang kalah, kedua duanya adalah keluarganya. Ini merupakan kekalahan yang amat menyesalkan. Jodha mengatakan pada ayahnya bahwa perang ini bisa saja membunuh semua orang Rajvanshies, lalu ayah Jodha Raja Bharmal bersama dengan pasukan yang dibawanya bertahan di melindungi istana Jalal di Agra.
Dalam pengadilan Chittor Maharaj Udai singh memutuskan untuk gak melawan Moghuls bersama dengan Chittor,
tentara Rajvanshies yang ada di Istana Jalal, diberikan tilak dan arti oleh istri istri mereka, Jodha mengamati mereka dari kejauhan, dia melihat para istri menyerahkan perhiasan untuk suami mereka. ketika mereka akan berangkat ke medan perang.
Jodha menyuruh MOti untuk memanggil ayahnya, Jodha bilang ke ayahnya bahwa dia harus mengirim semua perhiasan yang dia punyai : “Ini mungkin akan dibutuhkan oleh keluarga Rajvanshies atau tentara Mughal yang mati dalam perang” ujar Jodha. Tapi Bharmal memberitahu Jodha bahwa dia gak berangkat ke medan pertempuran, karena Jalal telah memintanya untuk tinggal di istana Agra untuk memegang kendali benteng. Jodha bertanya-tanya dalam hati siapa yang bisa melsayakannya , menyerahkan semua perhiasan ini ke medan pertempuran, karena sepertinya semua orang telah pergi. bagaimana caranya dia bisa membantu tentara moghul dan tentara rajwanshi ?
Tentara Mughal sudah siap dalam pertempuran, sudah siap untuk berperang, Jalal memberikan instruksi pada tentaranya . Jalal yang kejam berteriak bahwa gak ada tempat untuk belas kasihan dan kebaikan, Shehenshah dan tentaranya gak punya hati, mereka hanya mengerti bahasa pedang. Hanya yang perkasa dan yang kejam memerintah bumi dan yang baik hati tewas tanpa ampun. Dia memerintahkan dan menginspirasi pasukannya untuk melawan secara kejam dan brutal.
Semuanya mengangkat pedang mereka dan berteriak : Fateh Fateh Fateh …
Jalal menengadah menatap langit dan berkata pada Tuhan
Dia menuduh Tuhan mungkin telah tertawa ketika bayi yang tak berdosa dibunuh pada hari itu, hari ini Jalal akan membunuh semua orang yang gak bersalah dan tertawa, dan itu adalah waktu untuk Tuhan untuk menonton dia tertawa,sudah waktunya untuk Tuhan menangis seperti Jalal yang telah menangisi bayinya yang sudah meninggal dulu.
Dalam pengadilan Chittor Maharaj Udai singh memutuskan untuk gak melawan Moghuls bersama dengan Chittor,
tentara Rajvanshies yang ada di Istana Jalal, diberikan tilak dan arti oleh istri istri mereka, Jodha mengamati mereka dari kejauhan, dia melihat para istri menyerahkan perhiasan untuk suami mereka. ketika mereka akan berangkat ke medan perang.
Jodha menyuruh MOti untuk memanggil ayahnya, Jodha bilang ke ayahnya bahwa dia harus mengirim semua perhiasan yang dia punyai : “Ini mungkin akan dibutuhkan oleh keluarga Rajvanshies atau tentara Mughal yang mati dalam perang” ujar Jodha. Tapi Bharmal memberitahu Jodha bahwa dia gak berangkat ke medan pertempuran, karena Jalal telah memintanya untuk tinggal di istana Agra untuk memegang kendali benteng. Jodha bertanya-tanya dalam hati siapa yang bisa melsayakannya , menyerahkan semua perhiasan ini ke medan pertempuran, karena sepertinya semua orang telah pergi. bagaimana caranya dia bisa membantu tentara moghul dan tentara rajwanshi ?
Tentara Mughal sudah siap dalam pertempuran, sudah siap untuk berperang, Jalal memberikan instruksi pada tentaranya . Jalal yang kejam berteriak bahwa gak ada tempat untuk belas kasihan dan kebaikan, Shehenshah dan tentaranya gak punya hati, mereka hanya mengerti bahasa pedang. Hanya yang perkasa dan yang kejam memerintah bumi dan yang baik hati tewas tanpa ampun. Dia memerintahkan dan menginspirasi pasukannya untuk melawan secara kejam dan brutal.
Semuanya mengangkat pedang mereka dan berteriak : Fateh Fateh Fateh …
Jalal menengadah menatap langit dan berkata pada Tuhan
Dia menuduh Tuhan mungkin telah tertawa ketika bayi yang tak berdosa dibunuh pada hari itu, hari ini Jalal akan membunuh semua orang yang gak bersalah dan tertawa, dan itu adalah waktu untuk Tuhan untuk menonton dia tertawa,sudah waktunya untuk Tuhan menangis seperti Jalal yang telah menangisi bayinya yang sudah meninggal dulu.