Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 79. Jodha terpana melihat ular di tangan Jalal. Jalal mendekatkan ular yang lidahnya menjulur-julur keluar itu kedepannya. Dengan nada sarkastis Jalal bicara pada ular itu, "Apa salah ku padamu? Karena kau istriku marah padaku. Dia menuduhku gak menghormatinya. Kau menyentuh istriku yang diriku saja gak di perbolehkan menyentuhnya. Syukurlah aku menyelamatkanmu, karena jika kamu mengigitnya, entah apa yang terjadi padamu. Tak akan ada yang bisa menyelamatkanmu dari marah nya. Racunmu bisa membunuh manusia hanya dengan sekali gigit, tapi amarahnya bisa menyebabkanmu mati berkali-kali. paham? Lalu Jalal melemparkan ular itu keluar tenda. Jalal membenahi kelambu yang tersingkap karena dirinya, lalu mengatakan, "aku gak berniat untuk menyentuhmu ratu Jodha, aku hanya menyelamatkan nyawa ular itu." Jalal mengambil sesuatu dari pemanas api dan menyebarkannya di sekeliling ranjang Jodha sambil berkata, "aku mempunyai insting yang membuatku mengetaui adanya bahaya yang mengancam, sedang insting yang lain menempatkan aku dalam bahaya." Jodha berkata, "terima kasih karena telah menyelamatkan nyawaku." Jalal menyahut, "aku bersyukur pada tuhan karena bisa menyelamatkan ular ini. Karena jika terjadi sesuatu pada ular itu, maka orang-orang akan menyalahkan istriku." Jodha berpaling menyembunyikan senyumnya. Jalal melihatnya dan berkata, "itu hanya candaan, kau boleh tertawa." Saat Jalal membelakanginya, Jodha tersenyum lebar. Jalal kemudian berbaring kembali di sofa dengan punggung menghadap Jodha. Jodha pun turut membaringkan badan di tempat tidur. Tapi sesekali dia duduk untuk menengok Jalal. Jalal dengan mata terpejam berkata, "jangan kuwatir, ratu Jodha, kamu boleh tidur. Aku memegang janjiku dan gak akan mendekatimu." Jodha terduduk mendengarnya dan dengan heran bertanya, "bagaimana kau bisa tau kalau aku belum tidur? apa kau punya mata di belakang kepalamu?" Jalal tersenyum, "sebagai raja. aku harus selalu wapada setiap saat. Selamat malam, ratu Jodha."
Pagi nya, jalal keluar menemui lelaki penyusup yang tubuhnya di ikat di sebuah tiang dan di jaga oleh para pengawal. Jalal berkata, "aku tau kau datang kesini untuk membunuh ratu Jodha, tapi kau gak berhasil. Jangan kuatir aku gak akan membunuhmu, karena aku gak ingin menodai perjalanan ziarahku."
Rombongan Jalal kembali melanjutkan perjalanan ke Ajmer sharif. Jodha masih terlihat menahan malu karena menuduh Jalal yang bukan-bukan. Jalal melihat beberapa orang sedang mengumpulkan sumbangan. Jalal menyuruh rombongan berhenti dan menghampiri orang-orang itu. Jalal memberi salam pada Fakir sahab. Fakir sahab membalasnya dan mendoakan Jalal semoga jalal selalu berjaya. Jalal melihat perhiasan dan pakaian yang tergeletak didepannya. Jalal bertanya napa dia mengumpulkan semua itu. fakir sahab berkata kalau terjadi bencana di wilayah ini, banyak desa yang hancur, banyak penduduk yang kehilangan tempat tinggal, mereka gak punya pakaian dan makanan, itulah sebabnya dia melakukan perjalanan dari desa ke desa untuk mengumpulkan sumbangan. Dia hanya ingin membantu korban bencana. Mendengar penuturan Fakir sahab, Jodha segera mendekati mereka dan akan melepas perhiasannya. Jalal yang melihat itu melarang Jodha dan menyuruhnya kembali ke tandu. Jodha menurut, tapi dalam hati dia ngomel, "dia gak layak menjadi raja. Dia gak tau kewajibannya dan gak sadar. Orang macam apa dia, bagaimana dia bisa tega melihat rakyatnya sedang menderita. Dia gak melakukan apapun, bahkan melarangku membantu mereka." Sepeninggal Jodha, Jalal melepas turban dan pedangnya dan memberikannya pada pengawal. Lalu Jalal melepas seluruh perhiasan di tubuhnya dan menyerahkan pada fakir sahab. Jodha melihat apa yang di lakukan Jalal dengan rasa gak percaya. Jalal mengatakan kalau dia melarang ratunya memberikan perhiasannya dengan 2 alasan. Pertama karena gak pantas kalau seorang ratu gak memakai perhiasan. Kedua karena perhiasan Jalal lebih bernilai dari pada milik ratunya. Fakir memberi hormat. Saat Jalal akan menyumbangkan turbannya, fakir sahab melarang, " gak, yang mulia. Jangan berikan turban anda, ini sangat mahal sekali." Jalal tersenyum dan mengatakan, "ini memang mahal. Aku akan mengumpulkan dana untuk membantu para korban. Dan sudah menjadi tugas seorang raja untuk menjamin kesejahteraan rakyatnya." Jalal memberikan turbannya. Jodha melihat dengan sedikit rasa malu karena ~sekali lagi~ dia telah salah sangka pada Jalal. Jalal memberitau Fakir sahab kalau dia sedang dalam perjalanan ziarah ke Ajmer sharif, sebagai penziarah bukan raja. Fakir sahab mengatakan kalau seorang raja harus selalu mengenakan turban. Lalu fakir sahab mengambil sehlai kain dan memasangkannya di kepala Jalal sebagai ganti turban. Jalal menatapnya dengan rasa kagum yang coba di sembunyikan.
Percakapan jiwa Jodha - Jalal dari musoleumnya kembali terdengar,
Jiwa Jodha berkata: "Aku geram padamu. Aku gak suka saat kau melarangku memberikan perhiasan untuk para korban"
Jiwa Jalal berkata : "Aku juga marah padamu, Mariam Zamani. Tapi saat itu namaku masih Jalal, bukan Akbar.
Jiwa Jodha berkata : "Secara gak sadar aku tau, saat itu hidupku akan berubah selamanya. Setelah melakukan perjalanan ke Ajmer sharif."
Jalal dan Jodha telah tiba di Ajmer sharif. Seorang imam menyambut Jodha-jalal dan berdoa semoga Tuhan melalui Gareeb Nawaz memberkatinya. Imam itu juga berkata kalau dia senang seorang raja datang ketempat suci itu tanpa turban kerajaanya. Datang sebagai manusia biasa yang ingin berdoa pada tuhannya. Ketika seorang manusia melupakan harga dirinya di hadapan tuhan, martabatnya akan di junjung tinggi. Imam mempersilahkan Jalal dan Jodha berdoa. Jodha mengikuti Jalal, melihat apa yang dilakukan dan menirunya. Tapi saat berdoa, Jalal menegadahkan kepala dan menadahkan tangan, sedang Jodha melakukan sembah. Karena itu Jalal dengan kata-kata lembut menegurnya, "ratu Jodha, kami gak menundukan kepala saat berdoa tapi mengangkat kepala. Tapi kau boleh melakukan sesuai keinginanmu. Kalau tak mau berdoa, aku juga gak keberatan." Jodha berkata kalau dirinya ingin berdoa karena dia sering mendengar tentang Ajmer sharif, semua orang dari agama berbeda datang untuk berdoa. Jodha juga mendengar kalau Gareeb adalah hamba tuhan yang setia, lebih kuat dari semua raja yang ada didunia, tapi dia maha pengampun dan suka membantu orang dari segala umur dan segala lapisan dan segala perbuatan. Dia penyampai pesan damai dan harmonis pada semua orang. Jodha yakin jika dia berdoa di sini, doanya alan terkabul. Seorang imam memuji jodha atas pemikirannya yang benar yang akan membantu Jodha mencapai tujuannya. Imam itu mendoakan Jodha apapun yang diminta Jodha di kabulkan. Jodha dan Jalal kemudian berdoa dari segala sisi di depan makam Gareeb Nawaz. Sambil jodha akbar 79aberdoa sesekali Jalal melirik Jodha Setelah selesai berdoa, imam dengan memayungi Jodha-Jalal dengan sebuah kain mendoakan mereka berdua agar di berkati, hidup bahagia selamanya, cinta mereka membawa kebahagiaan bagi semua orang, ~jalal dan Jodha saling lirik~ semoga segera mendapat ahli waris, ~g berani lirik-lirikan~ dan selalu bahagia selamanya. Dan persatuan mereka akan menjadi contoh bagi semua orang selamanya.
Terdengar lagi jiwa Jalal berkata, "saat itu kami kira imam mengatakan itu karena dia tak tau yang sebenarnya, tapi kami gak tau kalau tuhan mendegar doanya. Perjalanan kami gak berakhir di Ajmer sharif tapi di mulai dari sana."
Sinopsis Jodha Akbar episode 79. Jalal mengambil sehelai kelopak bunga mawar dan menyuruh Jodha memakannya, "kau harus makan ini, ini tabarruk ...~jodha gak mengert-~ hmmm.. prasad." Jodha tanpa bertanya memakannya. Lalu keduanya pergi untuk mengikatkan benang. Jodha berdoa dalam hati, "yang mulia telah merenggut segalanya dariku, Gareeb Nawaz. Tunjukan cara untuk memberinya pelajaran." Jalal bertanya, "apa yang kau doakan, ratu Jodha?" Jodha berkata kalau seseorang gak boleh memberitau orang lain apa yang dia doakan. Jika gak doa itu gak akan terwujud. Jalal berkata, "jika kau bertanya padaku, aku pasti memberitaumu." Lalu Jodha bertanya apa yang di doakan Jalal. Jalal menjawab, "aku gak berdoa apapun untuk diriku.." Jodha bertanya kenapa? Jalal berkata, "banyak yang telah aku renggut darimu. Maka aku berdoa pada tuhan agar mengabulkan keinginanmu. Dan lagi ini pertama kalinya kau kesini. Semoga doamu dikabulkan." Jodha mengatakan kalau dirinya senang Jalal berdoa untuknya. ~sesaat..terlihat kalau keduanya sangat akur~.
Setelah itu, Jodha dan Jalal mendengarkan Qawali. Wajah Jalal terlihat damai dan bercahaya. Jodha menatapnya.
Terdengar suara Jiwa Jodha berkata, "untuk pertama kalinya aku melihat sisi dirimu yang lain. Aku melihat cintamu sangat besar pada tuhan. Kau bilang kau gak punya hati. Untuk pertama kali aku mendengar suara detak jantung pada dirimu. Aku terkejut melihat sisi lain dirimu,
Diakhir qawali, ketika semua penyanyi berdiri dan berputar sambil memuji tuhan, Jalal terbawa perasaan dan ikut berputar bersama mereka. Jodha menatap Jalal dengan heran ata sapa yang dilakukannya.
Suara Jiwa Jodha: "untuk pertama kalinya aku melihat sedikit rasa kemanusiaan pada diri raja. Aku melihatmu memuja sang pencipta alam semesta. Walau semua orang mengira kau sangat kejam, aku bisa melihat kau gak sekejam yang mereka katakan."
Suara jiwa Jalal : "itu terjadi ketika seseorang sangat dekat dengan tuhannya, mariam uz zamani. Saat aku merasa sangat dekat dengan tuhan dari sebelumnya, sejenak aku lupa kalau aku adalah raja dari kerajaan mughal. Itulah sebabnya orang mengatakan kalau ingin mendapat ketenangan, berdoalah pada tuhan. Aku lupa segalanya, aku terlena dalam pujian tuhan."
Sinopsis Jodha Akbar episode 79. Sampai di tenda, Jalal mencoba senapannya. Atgah yang melihat bertanya, "maaf yang mulia, kenapa anda membawa senapan? apakah semuanya baik-baik saja?" Jalal meminta Atgah jangan khawatir, karena dia akan menggunakan senapan itu untuk berburu, besok pagi bersama ratu Johda. Atgah berkata kalau dia akan menyiapkan segalanya dan akan menemani jalal. Tapi jalal melarang, dia akan pergi sendiri. Atgah shah kuatir karena hutan yang akan di kunjungi Jalal banyak harimaunya. Jalal menegaskan kalau hanya dia dan Jodha yang akan pergi berburu dan mereka gak akan pergi jauh.
Pagi harinya, Jalal bersiap-siap untuk pergi berburu. Jodha protes. Dia melarang Jalal pergi berburu, karena mereka datang kesini untuk berdoa. Jodha gak bisa melihat Jalal membunuh hewan tak berdosa. Tapi Jalal mengatakan berburu adalah hobi dan kebiasaannya, dan jodha gak akan dapat menghentikannya. Jalal juga mengatakan kalau untuk bertahan hidup, makhluk hidup harus saling bunuh. Jodha berkata kalau yang di lakukan Jalal bukan bertahan hidup tapi bersenanhg-senang. Jalal berkata kalau berburu adalah kebiasaannya dan dia gak dapat membuang kebiasaan itu. Jalal menyuruh Jodha ikut karna dia juga tau kalau Jodha pandai memanah. Jalal berkata bahwa senapannya sangat hebat bisa membunuh hewan dalam sekali tembak. Jalal mencoba senapan itu di depan Jodha. Jodha menutup telinganya dengan sinis.
Sinopsis Jodha Akbar episode 79. Jodha mengikuti Jalal berburu. Mereka berjalan menyusuri jalan setapak di tengan hutan. Melihat Jodha diam, Jalal mengganggunya, "apa kau tak mau berbicara denganku, ratu Jodha?" Jodha berkata, "aku belum pernah bertemu manusia sadis seperti dirimu. Kau tau aku gak setuju dengan ini, tapi tetap memintaku untuk menemanimu. Dan sekarang kamu ingin aku menghiburmu dengan berbicara." Mendengar kata-kata pedas Jodha, jalal menyuruh agar Jodha diam, karna sudah cukup mengatakannya. Jodha bertanya apa yang akan di lakukan Jalal. Jalal berkata apalagi kalau bukan berburu. Jodha berkata kalau dia tak kan membiarkan Jalal berburu. Jalal tertawa mengejek dengan mengatakan kalau Jodha tak akan bisa menghentikan dirinya. Jodha berkata dia bisa menghentikan Jalal, seperti yang dulu pernah dia lakukan untuk mencegah jalal dan Ruq membunuh rusa. Jalal baru ngeh kalau orang yang menggangu waktu berburunya dulu adalah Jodha. Jalal mengatakan kalau sejak dulu Jodha sudah ingin mengalahkan Ruq. Jodha menyangkal, dia bilang dia hanya ingin menyelamatkan binatang yang tak berdosa. Jalal berkata kalau hewan-hewan itu akan merasa bahagia mengorbankan dirinya untuk sang raja. Jodha dengan sarkatis berkata, "kalau begitu aku yang akan sangat menderita melihat hewan itu di bunuh oleh hewan buas lainnya." Jalal tertawa dan berkata kalau senapan di tangannya akan membuktikan siapa yang jadi mangsa dan siapa yang jadi pemburu. JOdha dengan ketus mengatakan kalau senapan di buat untuk mempertahankan diri bukan untuk membunuh. Jalal dengan kesal menyuruh Jodha menyimpan sendiri pendapatnya dan jangan bersuara, karena nanti hewan buruannya bisa tau keberadaan mereka.
Jalal membawa Jodha menerobos lebatnya hutan. Jalal berjalan cepat dengan wajah penuh semangat, sedang Jodha mengikutinya di belakang dengan wajah cemas. Di satu tempat, Jalal berhenti. Dia menatap kesekeliling merasakan kehadiran hewan pemangsa ketika hewan-hewan lain tiba-tiba melarikan diri tergesa-gesa. Jalal menyadari kalau bukan kehadirannya yang di takuti hewan-hewan itu, tapi yang lainnya. Dengan gembira, Jalal berkata pada Jodha kalau ada harimau di dekat mereka..Sinopsis Jodha Akbar episode 80
Rombongan Jalal kembali melanjutkan perjalanan ke Ajmer sharif. Jodha masih terlihat menahan malu karena menuduh Jalal yang bukan-bukan. Jalal melihat beberapa orang sedang mengumpulkan sumbangan. Jalal menyuruh rombongan berhenti dan menghampiri orang-orang itu. Jalal memberi salam pada Fakir sahab. Fakir sahab membalasnya dan mendoakan Jalal semoga jalal selalu berjaya. Jalal melihat perhiasan dan pakaian yang tergeletak didepannya. Jalal bertanya napa dia mengumpulkan semua itu. fakir sahab berkata kalau terjadi bencana di wilayah ini, banyak desa yang hancur, banyak penduduk yang kehilangan tempat tinggal, mereka gak punya pakaian dan makanan, itulah sebabnya dia melakukan perjalanan dari desa ke desa untuk mengumpulkan sumbangan. Dia hanya ingin membantu korban bencana. Mendengar penuturan Fakir sahab, Jodha segera mendekati mereka dan akan melepas perhiasannya. Jalal yang melihat itu melarang Jodha dan menyuruhnya kembali ke tandu. Jodha menurut, tapi dalam hati dia ngomel, "dia gak layak menjadi raja. Dia gak tau kewajibannya dan gak sadar. Orang macam apa dia, bagaimana dia bisa tega melihat rakyatnya sedang menderita. Dia gak melakukan apapun, bahkan melarangku membantu mereka." Sepeninggal Jodha, Jalal melepas turban dan pedangnya dan memberikannya pada pengawal. Lalu Jalal melepas seluruh perhiasan di tubuhnya dan menyerahkan pada fakir sahab. Jodha melihat apa yang di lakukan Jalal dengan rasa gak percaya. Jalal mengatakan kalau dia melarang ratunya memberikan perhiasannya dengan 2 alasan. Pertama karena gak pantas kalau seorang ratu gak memakai perhiasan. Kedua karena perhiasan Jalal lebih bernilai dari pada milik ratunya. Fakir memberi hormat. Saat Jalal akan menyumbangkan turbannya, fakir sahab melarang, " gak, yang mulia. Jangan berikan turban anda, ini sangat mahal sekali." Jalal tersenyum dan mengatakan, "ini memang mahal. Aku akan mengumpulkan dana untuk membantu para korban. Dan sudah menjadi tugas seorang raja untuk menjamin kesejahteraan rakyatnya." Jalal memberikan turbannya. Jodha melihat dengan sedikit rasa malu karena ~sekali lagi~ dia telah salah sangka pada Jalal. Jalal memberitau Fakir sahab kalau dia sedang dalam perjalanan ziarah ke Ajmer sharif, sebagai penziarah bukan raja. Fakir sahab mengatakan kalau seorang raja harus selalu mengenakan turban. Lalu fakir sahab mengambil sehlai kain dan memasangkannya di kepala Jalal sebagai ganti turban. Jalal menatapnya dengan rasa kagum yang coba di sembunyikan.
Percakapan jiwa Jodha - Jalal dari musoleumnya kembali terdengar,
Jiwa Jodha berkata: "Aku geram padamu. Aku gak suka saat kau melarangku memberikan perhiasan untuk para korban"
Jiwa Jalal berkata : "Aku juga marah padamu, Mariam Zamani. Tapi saat itu namaku masih Jalal, bukan Akbar.
Jiwa Jodha berkata : "Secara gak sadar aku tau, saat itu hidupku akan berubah selamanya. Setelah melakukan perjalanan ke Ajmer sharif."
Jalal dan Jodha telah tiba di Ajmer sharif. Seorang imam menyambut Jodha-jalal dan berdoa semoga Tuhan melalui Gareeb Nawaz memberkatinya. Imam itu juga berkata kalau dia senang seorang raja datang ketempat suci itu tanpa turban kerajaanya. Datang sebagai manusia biasa yang ingin berdoa pada tuhannya. Ketika seorang manusia melupakan harga dirinya di hadapan tuhan, martabatnya akan di junjung tinggi. Imam mempersilahkan Jalal dan Jodha berdoa. Jodha mengikuti Jalal, melihat apa yang dilakukan dan menirunya. Tapi saat berdoa, Jalal menegadahkan kepala dan menadahkan tangan, sedang Jodha melakukan sembah. Karena itu Jalal dengan kata-kata lembut menegurnya, "ratu Jodha, kami gak menundukan kepala saat berdoa tapi mengangkat kepala. Tapi kau boleh melakukan sesuai keinginanmu. Kalau tak mau berdoa, aku juga gak keberatan." Jodha berkata kalau dirinya ingin berdoa karena dia sering mendengar tentang Ajmer sharif, semua orang dari agama berbeda datang untuk berdoa. Jodha juga mendengar kalau Gareeb adalah hamba tuhan yang setia, lebih kuat dari semua raja yang ada didunia, tapi dia maha pengampun dan suka membantu orang dari segala umur dan segala lapisan dan segala perbuatan. Dia penyampai pesan damai dan harmonis pada semua orang. Jodha yakin jika dia berdoa di sini, doanya alan terkabul. Seorang imam memuji jodha atas pemikirannya yang benar yang akan membantu Jodha mencapai tujuannya. Imam itu mendoakan Jodha apapun yang diminta Jodha di kabulkan. Jodha dan Jalal kemudian berdoa dari segala sisi di depan makam Gareeb Nawaz. Sambil jodha akbar 79aberdoa sesekali Jalal melirik Jodha Setelah selesai berdoa, imam dengan memayungi Jodha-Jalal dengan sebuah kain mendoakan mereka berdua agar di berkati, hidup bahagia selamanya, cinta mereka membawa kebahagiaan bagi semua orang, ~jalal dan Jodha saling lirik~ semoga segera mendapat ahli waris, ~g berani lirik-lirikan~ dan selalu bahagia selamanya. Dan persatuan mereka akan menjadi contoh bagi semua orang selamanya.
Terdengar lagi jiwa Jalal berkata, "saat itu kami kira imam mengatakan itu karena dia tak tau yang sebenarnya, tapi kami gak tau kalau tuhan mendegar doanya. Perjalanan kami gak berakhir di Ajmer sharif tapi di mulai dari sana."
Sinopsis Jodha Akbar episode 79. Jalal mengambil sehelai kelopak bunga mawar dan menyuruh Jodha memakannya, "kau harus makan ini, ini tabarruk ...~jodha gak mengert-~ hmmm.. prasad." Jodha tanpa bertanya memakannya. Lalu keduanya pergi untuk mengikatkan benang. Jodha berdoa dalam hati, "yang mulia telah merenggut segalanya dariku, Gareeb Nawaz. Tunjukan cara untuk memberinya pelajaran." Jalal bertanya, "apa yang kau doakan, ratu Jodha?" Jodha berkata kalau seseorang gak boleh memberitau orang lain apa yang dia doakan. Jika gak doa itu gak akan terwujud. Jalal berkata, "jika kau bertanya padaku, aku pasti memberitaumu." Lalu Jodha bertanya apa yang di doakan Jalal. Jalal menjawab, "aku gak berdoa apapun untuk diriku.." Jodha bertanya kenapa? Jalal berkata, "banyak yang telah aku renggut darimu. Maka aku berdoa pada tuhan agar mengabulkan keinginanmu. Dan lagi ini pertama kalinya kau kesini. Semoga doamu dikabulkan." Jodha mengatakan kalau dirinya senang Jalal berdoa untuknya. ~sesaat..terlihat kalau keduanya sangat akur~.
Setelah itu, Jodha dan Jalal mendengarkan Qawali. Wajah Jalal terlihat damai dan bercahaya. Jodha menatapnya.
Terdengar suara Jiwa Jodha berkata, "untuk pertama kalinya aku melihat sisi dirimu yang lain. Aku melihat cintamu sangat besar pada tuhan. Kau bilang kau gak punya hati. Untuk pertama kali aku mendengar suara detak jantung pada dirimu. Aku terkejut melihat sisi lain dirimu,
Diakhir qawali, ketika semua penyanyi berdiri dan berputar sambil memuji tuhan, Jalal terbawa perasaan dan ikut berputar bersama mereka. Jodha menatap Jalal dengan heran ata sapa yang dilakukannya.
Suara Jiwa Jodha: "untuk pertama kalinya aku melihat sedikit rasa kemanusiaan pada diri raja. Aku melihatmu memuja sang pencipta alam semesta. Walau semua orang mengira kau sangat kejam, aku bisa melihat kau gak sekejam yang mereka katakan."
Suara jiwa Jalal : "itu terjadi ketika seseorang sangat dekat dengan tuhannya, mariam uz zamani. Saat aku merasa sangat dekat dengan tuhan dari sebelumnya, sejenak aku lupa kalau aku adalah raja dari kerajaan mughal. Itulah sebabnya orang mengatakan kalau ingin mendapat ketenangan, berdoalah pada tuhan. Aku lupa segalanya, aku terlena dalam pujian tuhan."
Sinopsis Jodha Akbar episode 79. Sampai di tenda, Jalal mencoba senapannya. Atgah yang melihat bertanya, "maaf yang mulia, kenapa anda membawa senapan? apakah semuanya baik-baik saja?" Jalal meminta Atgah jangan khawatir, karena dia akan menggunakan senapan itu untuk berburu, besok pagi bersama ratu Johda. Atgah berkata kalau dia akan menyiapkan segalanya dan akan menemani jalal. Tapi jalal melarang, dia akan pergi sendiri. Atgah shah kuatir karena hutan yang akan di kunjungi Jalal banyak harimaunya. Jalal menegaskan kalau hanya dia dan Jodha yang akan pergi berburu dan mereka gak akan pergi jauh.
Pagi harinya, Jalal bersiap-siap untuk pergi berburu. Jodha protes. Dia melarang Jalal pergi berburu, karena mereka datang kesini untuk berdoa. Jodha gak bisa melihat Jalal membunuh hewan tak berdosa. Tapi Jalal mengatakan berburu adalah hobi dan kebiasaannya, dan jodha gak akan dapat menghentikannya. Jalal juga mengatakan kalau untuk bertahan hidup, makhluk hidup harus saling bunuh. Jodha berkata kalau yang di lakukan Jalal bukan bertahan hidup tapi bersenanhg-senang. Jalal berkata kalau berburu adalah kebiasaannya dan dia gak dapat membuang kebiasaan itu. Jalal menyuruh Jodha ikut karna dia juga tau kalau Jodha pandai memanah. Jalal berkata bahwa senapannya sangat hebat bisa membunuh hewan dalam sekali tembak. Jalal mencoba senapan itu di depan Jodha. Jodha menutup telinganya dengan sinis.
Sinopsis Jodha Akbar episode 79. Jodha mengikuti Jalal berburu. Mereka berjalan menyusuri jalan setapak di tengan hutan. Melihat Jodha diam, Jalal mengganggunya, "apa kau tak mau berbicara denganku, ratu Jodha?" Jodha berkata, "aku belum pernah bertemu manusia sadis seperti dirimu. Kau tau aku gak setuju dengan ini, tapi tetap memintaku untuk menemanimu. Dan sekarang kamu ingin aku menghiburmu dengan berbicara." Mendengar kata-kata pedas Jodha, jalal menyuruh agar Jodha diam, karna sudah cukup mengatakannya. Jodha bertanya apa yang akan di lakukan Jalal. Jalal berkata apalagi kalau bukan berburu. Jodha berkata kalau dia tak kan membiarkan Jalal berburu. Jalal tertawa mengejek dengan mengatakan kalau Jodha tak akan bisa menghentikan dirinya. Jodha berkata dia bisa menghentikan Jalal, seperti yang dulu pernah dia lakukan untuk mencegah jalal dan Ruq membunuh rusa. Jalal baru ngeh kalau orang yang menggangu waktu berburunya dulu adalah Jodha. Jalal mengatakan kalau sejak dulu Jodha sudah ingin mengalahkan Ruq. Jodha menyangkal, dia bilang dia hanya ingin menyelamatkan binatang yang tak berdosa. Jalal berkata kalau hewan-hewan itu akan merasa bahagia mengorbankan dirinya untuk sang raja. Jodha dengan sarkatis berkata, "kalau begitu aku yang akan sangat menderita melihat hewan itu di bunuh oleh hewan buas lainnya." Jalal tertawa dan berkata kalau senapan di tangannya akan membuktikan siapa yang jadi mangsa dan siapa yang jadi pemburu. JOdha dengan ketus mengatakan kalau senapan di buat untuk mempertahankan diri bukan untuk membunuh. Jalal dengan kesal menyuruh Jodha menyimpan sendiri pendapatnya dan jangan bersuara, karena nanti hewan buruannya bisa tau keberadaan mereka.
Jalal membawa Jodha menerobos lebatnya hutan. Jalal berjalan cepat dengan wajah penuh semangat, sedang Jodha mengikutinya di belakang dengan wajah cemas. Di satu tempat, Jalal berhenti. Dia menatap kesekeliling merasakan kehadiran hewan pemangsa ketika hewan-hewan lain tiba-tiba melarikan diri tergesa-gesa. Jalal menyadari kalau bukan kehadirannya yang di takuti hewan-hewan itu, tapi yang lainnya. Dengan gembira, Jalal berkata pada Jodha kalau ada harimau di dekat mereka..Sinopsis Jodha Akbar episode 80