Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 71. Maham angga palsu menepis pedang Jalal yang terarah ke lehernya. Dengan wajah garang dia berdiri menghadap Jalal dan berkata, "prajuritmu telah membakar rumahku hingga menjadi abu. Anakku mati terjebak api. Api itu sudah padam, tapi api kemarahanku terus membara. Saya kesini untuk balas dendam padamu. Saya tunggu sampai salah satu istrimu hamil. Saya ingin kamu merasakan kepedihan yang sama. Agar kamu tau Jalal, pedih hati ini. Saat kudengar kabar, ratumu hamil, Saya datang ke istana ini. Keberuntungan memihak ku. Wajah ibumu mirip dengan ku. jadi Saya datang kesini, menyamar sebagai dia dan membunuh calon anak mu." Semua terlihat tegang, Jalal dengan sangat marah berkata, "jika kamu telah membunuh anak ku, kenapa kamu masih ada di sini?" Maham angga palsu berkata, "untuk membunuhmu!" dia mengunus belati yang tersembunyi dibalik bajunya dan menyerang Jalal. Jalal merebut belati itu dan membuangnya. Maham angga palsu terlucuti dan tidak bisa berbuat apa-apa.
Jalal berkata, "kamu sudah meSayakan dosa dengan membunuh calon anakku, tapi kebodohan terbesarmu adalah kamu menyamar sebagai Maham untuak menjalankan kejahatannmu.." Jalal berteriak memanggil prajurit agar membawa maham palsu kepenjara dan membunuhnya, lalau mencabik-cabik tubuhnya hingga dia tidak akan menyerupai siapun. Setelah kepergian maham palsu, Jalal mendekati maham angga asli dan berkata, "syukurlah, kamu sekarang bebas dari semua tuduhan. " Hamid amemuji keadilan yang ditegakan Jalal. Tapi Jalal berkata belum, dia masih harus melanjutkan pengadilan ini. Jalal berkata, "Saya telah menghukum ratu Jodha dan kakak-kakaknya walaupun mereka tidak bersalah. Saya masih menyesali tindakanku itu. Saya akan melSayakan hal yang belum pernah di lSayakan pendahuluku, Saya minta maaf pada ratu Jpodha dan saudara-saudaranya didepan semua orang. Saya harap mereka memahami tugasku dan bebanku sebagai raja dan bersedia memaafkan Saya. " Semua mendengar kata-kata Jalal dengan tak percaya, apalagi jika melihat tatapan matanya yang penuh sesal. Bhagwandas berkata, "anda adalah raja sekaligus ipar kami, kami tidak bisa membiarkanmu membungkuk pada kami. Apapun yang kamu lSayakan hari itu, itu karena tugasmu. Hari ini kamu tak sekedar mengadili, tapi kamu telah menunjukan cara seorang raja menjalankan tugasnya, Yang mulia semoga selalu jaya." Kemudian terdengar semua mengelu-elukan nama jalal. Jodha menatap Jalal masih dengan rasa tak percaya.
Dengan Resha di kamarnya, Maham tertawa terbahak-bahak. Resham memujinya karena permainannya bergitu hebat dan tak ada yang bisa menandinginya. Maham melarang Resham membicarakan masalah ini lagi, mulai hari ini dan sampai kapanpun juga, masalah ini harus selesai sampai di sini. Tapi maham masih belum puas tertawa. Terdengar pengumuman kalau Jalal dan Hamida datang. Maham segera berdiri menyambutnya dan memberi salam. Maham berkata, "kenapa yang mulia repot-repot datang kemari, kirimkan saja utusan, Saya pasti akan datang." Jalal mengatakan kalau maham mempermalukan Jalal dengan berkata begitu." Dengan wajah sedih Maham mulai bersandiwara. Jalal bertanya kenapa maham masih sedih? Maham menajawab, karena dia tidak tau ada orang yang menyamar sebagai dirinya dan melSayakan konspirasi. Jika di atau, dia akan bisa menyelamatkan calon anak Jalal. Dia telah menyelamatkan Jalal dari pamannya, tapi tidak bisa menyelamatkan calon putranya. Jalal menenangnkan Maham dengan berkata kalau dia sediah kehilangan calon putranya, tapi akan lebih sedih kalau kehilangan Maham angga, dan berterima kasih pada tuhan karena telah membebaskan maham dari kecurigaan. Jalal memeluk Maham. Hamid a berkata, kalau Jalal benar, maham telah melSayakan banyak hal untuk jalal. Maham dengan merendah berkata kalau dia hanya melSayakan apa yang harus di lSayakan oleh seorang ibu dan dia bisa melSayakan apapun untuk anaknya. Jalal memberi salam pada Maham lalu pergi. Resham memuji Maham,. Kalau dia berkata di depan Jalal dia melSayakan semua untuk anaknya, Adham. Tapi Jalal tidak memahami perkataanya. Maham benar-benar artis yang sangat hebat. Dapat merubah diri kapan saja, bukan hanya wajah, tapi juga karakternya.
Sinopsis Jodha Akbar episode 71
Jodha sedang duduk di tepi tempat tidur, ketika pelayan datang membawa lulur kecantikan karena sudah lama Jodha tidak melSayakan perawatan. Pelayan itu mengatakan kalau lulur itu akan membuat kulit wajah Jodha bersinar. Jodha menolaknya. Pengawal mengumumkan kalau Jalal datang. Semua pelayan serentak meninggalkan Jodha. Jodha memasang dupattanya dan berdiri menyambut Jalal. Jalal berkata kalau dia mempunyai kabar gembira untuk Jodha. Jodha menjawab dia tau kalau Jalal sudah membuat persiapan untuk kepulangannya ke Amer. Jodha merasa bahagia sangat bahagia. Meskipun harus pulang sebagai seorang wanita yang di ceraikan suaminya, setidaknya dia akan mendapat kedamaian kalau kembali ke Amer. Sebagai Janda kalau kembali kerumah orang tuanya, orang tuanya akan merasa malu, tapi Jodha yakin mereka akan menerimanya dan berusaha untuk membuatnya bahagia. Jodha meminta Jalal mengatakan tujuannya, dan berjanji akan mematuhi apapun yang di perintahkan Jalal dan tidak akan membuat malu ayahnya. Jalal menatap Jodha dan mendengarkan kata-katanya dengan emosi membara. Jalal membentak Jodha karena sejak dia bebas, dia selalu bicara tentang amer-amer dan amer saja. Jalal menginggatkan Jodha kalau dirinya masih di Agra. Jodha membalas dengan mengatakan bagaimana dia bisa lupa, di sini dia sekarat setiap saat. Tangan Jalal mengepal menahan marah. Jodha melihatnya dan menantang Jalal agar meluapkan amarahnya. Dan dia akan merasa senang karena telah membantu Jalal melepas marah. Jalal berkata kalau dia memang sangat marah dan ingin mengatakan banyak hal, tapi dia tidak akan mengatakannya, karena untuk apa mengeluh di depan tamu. Jalal meninggalkan Jodha yang terlihat tidak bahagia.
Javeda menemui Maham yang sedang Dengan Resham. Melihat Javeda Maham langsung merasa sakit kepala, dia mengeluh, "ya allah, datang juga kesalahan terbesarku. " Javeda mengucapkan salam, Maham dengan wajah tersenyum membalasnya. Javeda berkata kalau dia tidak suka ketika Jalal melempar Maham ke tanah. Maham berkata kalau itu bukan dirinya. Javeda ngeyel mengatakan kalau orang-orang berpikir itu maham karena sangat mirip sekali. Javeda berkata, coba pikir kalau Lakhi sampai sukses dengan rencana jahatnya, kerajaan mjghal akan hancur, dia pasti akan memengal kepala maham dan mengambil alih tahta. Maham dengan kesal berkata, Lakhi sudah di pengal kepalanya, memgerti!" Javeda berkata, "Oho... Saya tidak sedang membicarakan apa yang sudah terjadi, Saya bepikir apa yang kira-kira akan terjadi." Maham berkata, "tuhan tidak memberimu kemampuan itu. Kenapa membuang-buang waktumu Javeda?" Dengan polos Javeda bertanya, "apa maksudmu, ibu? Saya tidak paham." Maham menjelaskan agar Javeda jangan berpikir atau mencoba untuk memahami sesuatu, karena jika Javeda mencoba berpikir nanti malah sakit kepala. Javeda menatap maham masih dengan tatapan tidak mengerti. Maham berbisik pada Resham, "Saya kira dia bahkan tak bisa sakit kepala." Resham tertawa mendengarnya. Javeda berpamitan tapi sebelum pergi dia meminta mahan berpaikir hal-hal yang tidak mungkin dan kalau Jodha selalu mendapat masalah karena ulah maham. Maham emosi mendengarnya menyuruh Javeda agar pergi secepatnya. Maham berkata kalau dia bukan istri Adham, dia akan memancung kepalanya. tapi resham setuju dengan kata-kata Javeda, kalau Jodha selalu menjadi mendapat masalah karena maham. Maham berkata kalau dia juga mendapat masalah karena Jodha mengatakan kecurigaanya di depan semua orang. Resham berkata apakah kira-kira sekarang Jodha tidak mencurigai maham lagi? maham berkata dia akan segera tau saat dia menemuinya.
Maham pergai menemui Jodha. Dalam perjalanan dia melihat Rahim bermain. Maham mendekati dan menatap Rahim dengan melotot, dia berkata, "kamu yang mencuri kotak itu, iyakan?" Rahim ketSayatan dan berlari memeluk Jodha. Jodha menyangka Rahim membuat masalah dengan ibunya dan menegurnya? Rahim berkata kalau Maham angga yang mencarinya bukan Salima. Jodha heran, kenapa maham mencari rahim. Maham datang menemui Jodha dan Rahim. Melihat maham angga, Rahim memeluk Jodha lagi. Maham bertanya pada Rahim, "ada apa, kenapa kamu bersembunyi setelah melihatku? Saya kemari untuk bicara denganmu" Maham menarik Rahim dari pelukan Jodha. Maham bertanya apa kabarnya Rahim. Rahim menjawab dia baik-baik saja. Maham berkata, "syukurlah. kamu terlihat sangat akrab dengan ratu Jodha hanya dalam beberapa hari. Apakah kamu tidak rindu maham angga lagi? kamu masih ingat cerita yang Saya dongengkan padamu? kamu masih ingat cerita raja dan peri?" Rahim menjawab kalau dirinya sudah lupa. Maham tersneyum dan mecnubit pipi rahim. Maham berkata itulah anak-anak, mereka tidak ingat hal-hal yang sudah lama. Jodha menatap maham angga dengan rasa penasaran. Maham mengucapkan terima kasih pada Rahim, karena telah mencuri kotak itu karena tanpa itu dia tidak akan bisa membuktikan kalau dirinya tidak bersalah. Maham menyuruh Rahim main di luar.
Jodha bertanya alasan maham mengunjunginya. Maham mengatakan kalau dia senang mereka semua terbebas dari tuduhan. Karena itu dia ingin membuat kheer yang di buat Jodha di dapur hari itu. Jodha teringat peristiwa di dapur ketika dia memanggil maham angga dan menuduhnya telah mencampur dathura dalam kesar. Jodha kaget. Maham angga tersenyum dan beranjak pergi, tapi Jodha menahannya. Jodha berdiri dihadapan maham dan berkata, "apapun yang kamu katakan, yang ada di dapur itu adalah dirimu, benar? Bukan tiruanmu?" Maham tersenyum keji dan berkata, "haruskah ku katakan kepadamu ratu Jodha, tak ada gunanya menangisi susu yang tumpah. Jalal telah membebaskan Saya dari segala tuduhan, pelSaya telah di hukum. Semua percaya kalau Saya tidak bersalah, tapi kenapa Saya berpikir kamu masih mencurigaiku?" Maham bertanya bagaimana caranya membuang kecurigaan Jodha? Maham mengajak Jodha menemui Jalal untuk meminta keadilan sekali lagi. Jodha masih ingat apa yang terjadi saat mereka berdua menghadap Jalal. Jodha menatap Maham dengan tatapan muak. Maham berkata kalau tatapan Jodha mengingatkan dia pada ibunya. Bahwa jika kamu yakin ada racun di depanmu, kamu tidak bisa mencicipinya untuk membuktikan keyakinanmu, karena kamu akan mati, dan keyakinan anda tidak akan terbukti. Maham berkata dia akan pergid dan mereka akan bertemu lagi. Jodha berdiri terpSaya dengan menahan rasa muak dan jijik
Javeda menemui Maham yang sedang Dengan Resham. Melihat Javeda Maham langsung merasa sakit kepala, dia mengeluh, "ya allah, datang juga kesalahan terbesarku. " Javeda mengucapkan salam, Maham dengan wajah tersenyum membalasnya. Javeda berkata kalau dia tidak suka ketika Jalal melempar Maham ke tanah. Maham berkata kalau itu bukan dirinya. Javeda ngeyel mengatakan kalau orang-orang berpikir itu maham karena sangat mirip sekali. Javeda berkata, coba pikir kalau Lakhi sampai sukses dengan rencana jahatnya, kerajaan mjghal akan hancur, dia pasti akan memengal kepala maham dan mengambil alih tahta. Maham dengan kesal berkata, Lakhi sudah di pengal kepalanya, memgerti!" Javeda berkata, "Oho... Saya tidak sedang membicarakan apa yang sudah terjadi, Saya bepikir apa yang kira-kira akan terjadi." Maham berkata, "tuhan tidak memberimu kemampuan itu. Kenapa membuang-buang waktumu Javeda?" Dengan polos Javeda bertanya, "apa maksudmu, ibu? Saya tidak paham." Maham menjelaskan agar Javeda jangan berpikir atau mencoba untuk memahami sesuatu, karena jika Javeda mencoba berpikir nanti malah sakit kepala. Javeda menatap maham masih dengan tatapan tidak mengerti. Maham berbisik pada Resham, "Saya kira dia bahkan tak bisa sakit kepala." Resham tertawa mendengarnya. Javeda berpamitan tapi sebelum pergi dia meminta mahan berpaikir hal-hal yang tidak mungkin dan kalau Jodha selalu mendapat masalah karena ulah maham. Maham emosi mendengarnya menyuruh Javeda agar pergi secepatnya. Maham berkata kalau dia bukan istri Adham, dia akan memancung kepalanya. tapi resham setuju dengan kata-kata Javeda, kalau Jodha selalu menjadi mendapat masalah karena maham. Maham berkata kalau dia juga mendapat masalah karena Jodha mengatakan kecurigaanya di depan semua orang. Resham berkata apakah kira-kira sekarang Jodha tidak mencurigai maham lagi? maham berkata dia akan segera tau saat dia menemuinya.
Maham pergai menemui Jodha. Dalam perjalanan dia melihat Rahim bermain. Maham mendekati dan menatap Rahim dengan melotot, dia berkata, "kamu yang mencuri kotak itu, iyakan?" Rahim ketSayatan dan berlari memeluk Jodha. Jodha menyangka Rahim membuat masalah dengan ibunya dan menegurnya? Rahim berkata kalau Maham angga yang mencarinya bukan Salima. Jodha heran, kenapa maham mencari rahim. Maham datang menemui Jodha dan Rahim. Melihat maham angga, Rahim memeluk Jodha lagi. Maham bertanya pada Rahim, "ada apa, kenapa kamu bersembunyi setelah melihatku? Saya kemari untuk bicara denganmu" Maham menarik Rahim dari pelukan Jodha. Maham bertanya apa kabarnya Rahim. Rahim menjawab dia baik-baik saja. Maham berkata, "syukurlah. kamu terlihat sangat akrab dengan ratu Jodha hanya dalam beberapa hari. Apakah kamu tidak rindu maham angga lagi? kamu masih ingat cerita yang Saya dongengkan padamu? kamu masih ingat cerita raja dan peri?" Rahim menjawab kalau dirinya sudah lupa. Maham tersneyum dan mecnubit pipi rahim. Maham berkata itulah anak-anak, mereka tidak ingat hal-hal yang sudah lama. Jodha menatap maham angga dengan rasa penasaran. Maham mengucapkan terima kasih pada Rahim, karena telah mencuri kotak itu karena tanpa itu dia tidak akan bisa membuktikan kalau dirinya tidak bersalah. Maham menyuruh Rahim main di luar.
Jodha bertanya alasan maham mengunjunginya. Maham mengatakan kalau dia senang mereka semua terbebas dari tuduhan. Karena itu dia ingin membuat kheer yang di buat Jodha di dapur hari itu. Jodha teringat peristiwa di dapur ketika dia memanggil maham angga dan menuduhnya telah mencampur dathura dalam kesar. Jodha kaget. Maham angga tersenyum dan beranjak pergi, tapi Jodha menahannya. Jodha berdiri dihadapan maham dan berkata, "apapun yang kamu katakan, yang ada di dapur itu adalah dirimu, benar? Bukan tiruanmu?" Maham tersenyum keji dan berkata, "haruskah ku katakan kepadamu ratu Jodha, tak ada gunanya menangisi susu yang tumpah. Jalal telah membebaskan Saya dari segala tuduhan, pelSaya telah di hukum. Semua percaya kalau Saya tidak bersalah, tapi kenapa Saya berpikir kamu masih mencurigaiku?" Maham bertanya bagaimana caranya membuang kecurigaan Jodha? Maham mengajak Jodha menemui Jalal untuk meminta keadilan sekali lagi. Jodha masih ingat apa yang terjadi saat mereka berdua menghadap Jalal. Jodha menatap Maham dengan tatapan muak. Maham berkata kalau tatapan Jodha mengingatkan dia pada ibunya. Bahwa jika kamu yakin ada racun di depanmu, kamu tidak bisa mencicipinya untuk membuktikan keyakinanmu, karena kamu akan mati, dan keyakinan anda tidak akan terbukti. Maham berkata dia akan pergid dan mereka akan bertemu lagi. Jodha berdiri terpSaya dengan menahan rasa muak dan jijik