Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 105. Jodha sedang berbicara dengan moti di kamarnya. Jodha terlihat begitu bahagia. Pada Moti Jodha mengatakan, "Moti, ibu mertu Saya..dia seperti ibuku sendiri. Dia sangat merawatku. Dia bisa memberiku perhiasan dan pakaian. Tetapi dia mengerti apa yang Saya inginkan. Saya suka hadiah dari ibu dari semua hadiah yang Saya terima." Tiba-tiba terdengar pengumuman kalau kaisar India Jalaludin Muhammad datang. Moti dan para pelayan segera meninggalkan Jodha. Jodha memberi salam.Jalal menyuruh Pria yang memgiringinya meletakkan nampan di meja. Jalal berdiri di depan Jodha dan mengatakan, "Saya minta maaf, Ratu Jodha. Saya terlambat memberimu hadiah. Sebenarnya, Saya belum memutuskan hadiah apa untukmu." Jodha dengan tatapan menganggu seperti biasa bertanya, "kenapa? ini bukan pertama kali kamu memberikan Saya hadiah. Saya yakin kamu sudah mendapatkan banyak masukan hadiah dari semua orang. Kenapa kamu belum memutuskan hadiah apa untukku?" Jalal menjawab, "Saya tahu. Apa kamu suka atau tidak, itu bisa di lihat dari pertanyaanmu." Jodha merajuk, "kapan kamu akan berhenti mengejekku?" Jalal menyahut, "itu sama seperti Saya tidak melihat ada tilak di keningmu." Jalal tertawa dan Jodha terpana. lalu jalal mengatakan, "mari bicara tentang hadiahmu, setelah berpikir dengan keras Saya membawakan hadiah ini untukmu. Saya yakin kamu akan menyukainya." Jodha menatap jalal dan mengatakan, " - dalam hati Jodha: "Saya sudah mengatakan kepada moti, Saya tidak bisa berpikir selain emas daan perak yang di pikirkan Jalal."- Tetetapi kamu baru saja bilang kalau kamu tidak mengerti apa yang Saya inginkan. Lalu kenapa kamu yakin Saya akan suka dengan hadiahmu?"
Jalal menjelaskan, "setelah sekian lama, Saya mulai tahu apa yang kamu suka dan tidak kamu suka. Saya yakin kamu akan menyukainya." Jodha menantang, "bagaimana jika Saya tidak suka?" Jalal menajwab cepat, "kalau begitu, orang bijak mengatakan, bahkan jika kamu tidak menyukai hadiahnya, kamu tetap harus menerimanya. Karena hadiahmu itu adalah niat tulus dari orang yang memberikannya." Jodha tersenyum dan mengatakan, "Saya ragu akan niatmu. Tidak ada orang yang bisa menebak apa niatmu itu. Saya sudah mengerti jika kamu itu tidak punya hati." Jalal menuduh, "jadi menurutmu Saya memilih hadiah ini tanpa perasaan? Silahkan lihat saja! Kita akan bertemu lagi nanti di pesta, ratu Jodha." Jalal mengangguk pada Jodha lalu pergi. Melihat Jalal pergi, Moti langsung bergegas masuk, mengambil nampan hadiah dari Jalal dan menyodorkannya pada Jodha, "lihatlah hadiah dari yang mulia." Jodha tidak tertarik untuk melihatnya. Dia menyuruh moti mengeluarkan hadiah itu dari kotaknya, "Saya yakin itu pasti kalung. itu pasti!" Moti geleng-geleng tak percaya dengan sikap Jodha. lalu dia mengambil kotak hadiah dari Jalal dan membukanya. Moti terpana takjub, "Jodha..lihat ini, cantik sekali." Jodha jadi penasaran, dia mengambil kotak hadiah dari tangan moti dan melihat isinya, dia pun terpana tak percaya. Dengan mata berbinar-binar dia mengatakan, "Saya bahkan tidak membayangkan, jika yang mulia tahu apa yang sangat Saya suka. Sejujurnya, Saya sudah bilang padamu jika dia itu aneh sekali. Dia membuktikan jika Saya sudah salah lagi. Saya pikir ibu yang akan memberikan Saya hadiah ini. Tetetapi tidak ada hadiah yang paling berharga selain bulu merak untuk patung dewa krishna. Ini adalah hadiah terbaik yang pernah Saya terima." Moti dengan tatapan mengoda mengatakan, "apa itu artinya Jodha, yang mulia tahu apa yang kamu suka?" Jodha tersipu. Moti meletakan kotak hadiah kosong kembali ketenpatnya. Jodha segera menghampiri patung krishna, menganti bansuri dan bulu burung yang lama dengan hadiah dari Jalal. Moti menatap apa yang di lSayakan Jodha dengan bahagia, dia berdoa dalam hati, "oh Kanha, semoga yang mulia dan Jodha selalu bersama-sama. "
Perayaan ulang tahun Jodha sedang di langsungkan. Semua orang termasuk Jalal sudah duduk di tempatnya masing-masing. Pengawal mengumumkan kalau Jodha datang. Dengan di iringi oleh Moti, Jodha memberi salam pada semua dan mengambil duduk di samping Jalal. Ruq memandang Jodha dengan tatapan iri. Atgah mengatakan, "Saya mengucapkan selamat datang pada kalian yang telah datang hari ini. Hari ini adalah hari ulang tahunnya Ratu Jodha, di acarakan yang membahagiakan ini, Saya mengucapkan selamat pada ratu Jodha atas nama kerajaan mughal. Untuk ratu Jodha, yang mulia telah mengundang penghibur khusus untuknya." Atgah mempersilahkan penghibur mempersembahkan hiburannya. Maka keluarlah beberapa penari wanita dengan gaya rajvanshi menari dan menyanyi menghibur para hadirin.
Jodha terlihat menikmati hiburan itu, juga salima dan hamida. Tetetapi Ruq terlihat tidak senang. Resham datang mendekati Jodha dan Jalal dan menawarkan jus spesial yang di buatnya untuk Jodha. Jodha menolak meminumnya karena sedang tidak ingin. Tetetapi Resham memaksa. Jodha melirik Jalal, Jalal memberi isyarat agar Jodha menerimanya. Jodha mengangguk pada Resham. Resham dengan senang hati menuangkan jus ke gelas dan memberikannya pada Jodha. Jodha segera meminumnya. Tarian dan nyanyian masih berlangsung. Jalal bertanya pada Jodha apakah dia suka dengan hadiahnya? Jodha tersenyum dan menjawab, "sejujurnya, Saya tidak bisa mengatakan apa-apa. Untuk mengekspresikan rasa terima kasihku atas hadiah itu. Hadiahnya indah sekali. Saya akan menginggat hadiah itu sepanjang hidupku." Jalaltersenyum, "syukurlah, untuk pertama kali kamu suka dengan hadiahku." Jodha turut tersenyum. Ruq melihat kearah mereka dengan perasaan iri. Jodha meminum lagi jus dari resham. tarian dan nyanyian masih berlangsung. Tiba-tiba Jodha merasa kepalanya pusing tak lama kemudian dia terjatuh pingsan. Semua yang hadir kaget melihatnya, Jalal sampai berdiri saking terkejutnya.
Tabib memeriksa kondisi Jodha dengan seksama. Semua menanti dengan tegang. Jalal bertanya pada tabib, "apakah dia baik-baik saja?" Tabib tersneyum dan mengatakan kalau mereka semua akan senang mendengar ini, "Saya punya berita bagus untuk yang mulia dan kerajaanmu. ratu Jodha hamil." Jalal kaget tak terkira, begitu pula Jodha, Ruqaiya dan moti. Tetetapi Hamida, Salima dan para bibi tersenyum sumringah. .
Jodha terduduk dan menatap Jalal dengan sangat marah. Dalam hati Jodha mencaci Jalal, "dia megkhianati kepercayaanku. Yang mulia telah berbohong kepadSaya. Dia mengambil keuntungan saat Saya pingsan." Jalal juga terlihat sangat terpukul, dalam hati dia mengatakan, "Tetetapi Saya tidak pernah meniduri Jodha. Kalau begitu kenapa dia bisa hamil. Tabib itu cukup terkenal, dia tidak akan berbohong. Apa artinya ratu Jodha bersama orang lain." Ruqaiya terlihat terluka dan berpikir, "Jalal berbohong padSaya. Dia bilang tidak meniduri Jodha malam itu."
Sinopsis Jodha Akbar episode 105. Hamida menghampiri Jodha dan duduk di sampingnya. Jiji anga mengucapkan selamat pada hamida dan Jodha. Hamida mengambil celak di ujung matanya dan meletakan dibelakang telinga Jodha. Hamida meraih kepala Jodha dan mencium keningnya. Jalal menatap kebahagiaan mereka dengan tatapan hampa dan menahan marah. hamida mendoakan, "semoga tuhan memberkatimu, Jodha. kami memberimu hadiah, Tetetapi kamu memberi hadiah terbaik dalam hidupku. Bukan hanya untukku. Tetetapi sebuah hadiah besar untuk kerajaan ini." Atgah menghampiri Jalal anmemgcuapkan selamat yang di sambut Jalal dengan seulas senyum yang paksakan. Jiji angga dan Gulbadan juga mengucapkan selamat pada Jalal. Hamida juga mengucapkan selamat dan mencium kening Jalal. Jalal menatap Jodha, yang saat itu juga sedang menatapnya. Dalam hati Jodha mengatakan, "dia mengkhianati kepercayaanku dan sekarang dia menerima ucapan selamat. Dia itu kejam." Jodha masih dengan marah menatap Jalal yang tesenyum menerima ucapan selamat. Saat dia bertetapan dengan Ruq, Jodha tak bisa menyembunyikan rasa malunya, di atersenyum jengah pada Ruq yang balas tersenyum padanya. Kabar kehamilan Jodha segera menyebar. Semua orang mengucapkan selamat dan bersyukur atas kehamilan Jodha.
Moti merawat Jodha yang sedang muntah-muntah. Moti mengelus punggung Jodha dan menyodorkan air minum untuknya. Tetetapi rasa mual ingin muntah yang diderita Jodha tak ada kunjung habisnya. Sudah menderita secara fisik, Jodha juga menderita batin. Moti meminta agar Jodha tenang. Jodha mengatakan, "bagaimana Saya bisa tenang, moti. Dia telah mengkhianatiku. Saya bangga dengan kenyataanya.jika Saya mungkin tidak akan mencintai suamiku, Tetetapi setidaknya dia memegang janjinya. Semuanya telah hancur, moti. Saya sudah hancur." Maoti mendekap Jodha di dadanya, "Saya minta maaf, Jodha. Saya tidak tahu harus mengatakan apa. Setelah apa yang telah terjadi." Jodha juga mengatakan kalau dia sendiri tidak tahu harus mengatakan apa, "semua orang memberikan Saya selamat dan memberkati Saya. Tetetapi berkah mereka itu sepertinya sebuah kutukan bagiku. Seorang istri mengharapkan suaminya untuk menghormati dan melindungi harga dirinya. Tetetapi ini sangat menyakitkan bagi istri, saat suami merampas kehormatannya dan memaksa dia untuk menerima konsekuensinya. Moti, yang mulia terlah bercinta denganku tanpa persetujuanku. -jodah menatap dan memegang perutnya- Dan anak di dalam rahimku, bukan simbol dari cinta, Tetetapi simbol dari suamiku yang telah merenggut kehormatanku." Moti jongkok didepan Jodha, menatapnya dengan lembut dan mengatakan, "apapun yang terjadi, kamu harus menerima kenyataan ini." Jodha dengan mata yang membara dengan amarah mengatakan kalau kenyataan itu seperti racun baginya, "ibu sangat bahagia. Tetetapi dengan racun yang ada dalam pikiranku ini, bagaimana Saya bisa berputa-pura di depannya? Setelah mendengar berita ini, semua orang pasti merayakan, Tetetapi bagaimana Saya menghapuskan penderitaan yang ada di dalam hatiku? Kaisar terla menghancurkan harga diri dan martabatku. Dia telah mengkhianatiku, dia telah melanggar janjinya. Sekarang Saya mengerti.. perbedaan antara Rajput dan rajvanshi. Moti.!" Moti kembali mendekap Jodha dan merusaha menenangkannya.
Sementara itu, di kamarnya Jalal sedang meredam kegeraman di hatinya. Dia berpikir dan berpikir, bagaimana hal ini bisa terjadi. Siapa yang berani berselingkuh dengan Jodha, "dia berani menkhianatiku dan seluruh kerajaan. Siapa ayah dari bayinya ratu Jodha? Siapa yang telah berani menikamku dari belakang?" Banya pertanyaan dberputar-putar di benak Jalal yang membuatnya tambah geram.
Maham telah kembali dari perjalanannya. Adham menemui mahan dan bertanya, "apa kamu sudah dengar, ibu? Jalal akan menjadi seorang ayah lagi. Terakhir kali kamu menggunakan lakshi, untuk menghancurkan mimpinya sebelum berkembang. Ap ayang akan kamu lSayakan kali ini? Apa yang kamu lSayakan selama ziarah, ibu? kamu berdoa untuk apa? Sepertinya kamu tidak berdoa untuk masa depan kita. Karena semua mimpi sekarang telah sirna, ibu!" Maham anga mengangkat tanganya menyuruh Ahdam diam, "Saya harus berpikir dan Saya akan mencari solusinya." Adham meluapkan emosinya lagi, "apa yang akan kamu lSayakan, ibu? kamu sudah mengatakan kalau Jalal sebentar lagi akan kehilangan ketertarikannya pada Jodha. kamu bilang dia akan bosan tidak lama lagi. Apa yang terjadi dengan semua kata-kata itu? Tidak lama lagi, kita sudah tidak penting lagi nerada di sini. Kita akan menari diatas kegembiraannya ratu Jodha. Ratu Jodha akan melahirkan pewaris kaisar kerajaan ini. Dia akan menjadi Mariam uz Zamani. kamu dan Saya akan tetap berada di tempat yang sama. Seorang pembantu dan pelayan. Sekarang kita harus menyembah dia sepanjang hidup kita. kamu selalu mengatakan padSaya, Adham jangan cepat-cepat mengambil keputusan dan menunggu untuk waktu yang tepat. Apa gunanya menunggu, ibu? Sekarang Jalal akan mempunyai pewaris dari tahta Agra. Dan kita akan tetap menajdi pelayan." Maham tanpa perasaan mengatakan pada adham, "kalau kamu berpikir seperti itu, kamu akan menjadi pelayan seumur hidupmu. Dan kamu akan menggunakan lidah dan idemu sebagai pelayan, " Maham berdiri menatap adham, ada kegeraman di matanya saat menatap adha, "kamu ingin menjadi kaisar, kamu ingin mendapatkan tahta itu. Tetetapi Saya tidak bisa membeli tahta itu di pasar dan memberikannya padamu agar kamu senang. Saya memberitahumu hari ini, simpan di dalam pikiranmu. Jalal itu seperti kakak bagimu, karena Saya yang membesarkan dia. Salah satu dari kalian harus menjadi pewaris tahta ini dan bukan kamu orangnya. Dan kamu bukan anggota kerajaan Babur atau keluarganya. Bahkan saat Jalal tidak memiliki anak sepanjang hidupnya, tidak akan mudah kamu mendapatkan tahtanya. kamu bisa mendapatkan tahta itu hanya jika kamu memaksa untuk mendapatkan tahta itu. Dengan konspirasi atau dengan kekuatan. hakim mirza tidak akan lagi datang dari kabul. Ratu Ruqaiya dan Salima bisa menuntut tahta itu. Karena mereka berdua berasal dari keluarga kerajaan, adham. Tetetapi kamu bukan. kamu itu terlalu bernafsu. Dan kamu tidak punya kekuatan untuk melawan Jalal. Dan sekarang bukanlaj saatnya untuk berkonspirasi. Jadi Saya meminta padamu adham, Saya mohon dengarkan nasihatku. Biarkan Saya yang berpikir." Adham tersenyum mengejek dan mengatakan, "tidak ada gunanya berpikir sekarang, ibu. kamu tidak akan bisa merubah apa yang telah terjadi. Saya tahu Saya tidak akan bisa merubah apa yang telah terjadi. Saya tidak bisa menghentikan arah panah yang sudah di tembakan, tapu Saya bisa merubah targetnya. Tetetapi untuk itu, Saya perlu berpikir. Saat sendirian, Saya akan berpikir lebih baik. Jadi, Saya memintamu untuk pergi dan biarkan Saya sendiri, adham." Adham berdiri dan mengatakan, "pikirkan itu ibu, pikirkan itu! Saya sudah mengerti jika sepanjang hidupku Saya akan menjadi budaknya jalal. kamu teruslah berpikir!" Adham pergi meninggalkan Maham yang berteriak mengantar kepergiannya, "kamu akan mendapatkan aspirasi, Adham. kamu tidak di takdirkan menjadi budaj seumur hidupmu!" Tetetapi adham tak memperdulikannya. Sepeninggal adham maham berpikir, "adham benar! Ratu Jodha tidak akan kehilangan posisinya sekarang. Ratu JOdha bermimpi akan mnejadi pendamping Jalal di singasananya. Saya harus melSayakan sesuatu, janga sampai ramalan pelayan itu menjadi kenyataan. Ini pertama kalinya, rencanSaya tidak berhasil."
Jalal masih berpikir dan terus berpikir. Semakin di pikir semakin geram. Jalal berkat adalam hati, "tidak hanya malam itu atau malam sebelumnya. Saya tidak pernah becinta dengan ratu Jodha. Kalau begitu siapa pemgkhiantnya?" Ruqaiya datang menghampiri Jalal. Tanpa menoleh, Jalal menyuruh Ruqaiya masuk. Dengan wajah terluka dan kesal, Ruqaiya mengatakan, "jika kedatanganku tidak mengganggumu, pertanyaanku juga seharusnya tidak mengganggumu. kamu tahu jika Saya tidak masalah kalau kamu menginap dengan siapa. Dan tidak menggangguku jika kamu menyembunyikan sesuatu dariku. Tetetapi saat kamu berbohong padSaya, Saya tidak terima. Sebagai kaisar kamu punya hak untuk tidur dengan salah satu ratumu. Tetetapi sebagai istri utama, Saya punya hak untuk mengetahui semuanya tentangmu. Dan sebagai teman, Saya bahkan tahu segalanya. " Jalal merasa terganggu dengan kata-kata Ruqaiya, dia meminta agar Ruqaiya tidak membicarakan hal itu sekarang. Tetetapi Ruqaiya tidak mengubrisnya, dia ingin bicara tentang hal itu sekarang, "kamu harus menjawab pertanyaanku sekarang juga. Saya ingin melahirkan pewaris dari kerajaan mughal. Saya ingin melahirkan anak pertamamu. Tetetapi kamu sudah menghilangkan kesempatan itu dariku. kamu sudah membuat ikatan yang mana itu sangat penting bagiku. Ratu Jodha telah menghancurkan persahabatan kita, Jalal. Dia menciptakan dinding pemisah antaar kamu dan Saya. Saya tidak akan pernah mau menyebrangi dinding pembatas itu. Dan kamu tidak akan bisa melSayakannya juga." Jalal menghampiri Ruq dan berdiri di hadapannya, "Ruqaiya, dengarkan Saya." Tetetapi Ruqaiya dengan marah dan geram sudah beranjak pergi meninggalkan Jalal yang menatap kepergiannya tanpa bisa berbuat apa-apa. jalal mengatakan dalam hati, "Ratu Jodha bukan hanya mengejek kepercayaanku padanya. Tetetapi dia juga telah menghancurkan ikatan kepercayaan antara Ruqaiya dan Saya. Saya tidak akan pernah memaafkan dia atau pria yang membantu dia. Tetetapi siapa pria itu sebenarnya?" Jalal melepas kegeraman yang menyelimuti dirinya dengan membanting vas bunga..
Perayaan ulang tahun Jodha sedang di langsungkan. Semua orang termasuk Jalal sudah duduk di tempatnya masing-masing. Pengawal mengumumkan kalau Jodha datang. Dengan di iringi oleh Moti, Jodha memberi salam pada semua dan mengambil duduk di samping Jalal. Ruq memandang Jodha dengan tatapan iri. Atgah mengatakan, "Saya mengucapkan selamat datang pada kalian yang telah datang hari ini. Hari ini adalah hari ulang tahunnya Ratu Jodha, di acarakan yang membahagiakan ini, Saya mengucapkan selamat pada ratu Jodha atas nama kerajaan mughal. Untuk ratu Jodha, yang mulia telah mengundang penghibur khusus untuknya." Atgah mempersilahkan penghibur mempersembahkan hiburannya. Maka keluarlah beberapa penari wanita dengan gaya rajvanshi menari dan menyanyi menghibur para hadirin.
Jodha terlihat menikmati hiburan itu, juga salima dan hamida. Tetetapi Ruq terlihat tidak senang. Resham datang mendekati Jodha dan Jalal dan menawarkan jus spesial yang di buatnya untuk Jodha. Jodha menolak meminumnya karena sedang tidak ingin. Tetetapi Resham memaksa. Jodha melirik Jalal, Jalal memberi isyarat agar Jodha menerimanya. Jodha mengangguk pada Resham. Resham dengan senang hati menuangkan jus ke gelas dan memberikannya pada Jodha. Jodha segera meminumnya. Tarian dan nyanyian masih berlangsung. Jalal bertanya pada Jodha apakah dia suka dengan hadiahnya? Jodha tersenyum dan menjawab, "sejujurnya, Saya tidak bisa mengatakan apa-apa. Untuk mengekspresikan rasa terima kasihku atas hadiah itu. Hadiahnya indah sekali. Saya akan menginggat hadiah itu sepanjang hidupku." Jalaltersenyum, "syukurlah, untuk pertama kali kamu suka dengan hadiahku." Jodha turut tersenyum. Ruq melihat kearah mereka dengan perasaan iri. Jodha meminum lagi jus dari resham. tarian dan nyanyian masih berlangsung. Tiba-tiba Jodha merasa kepalanya pusing tak lama kemudian dia terjatuh pingsan. Semua yang hadir kaget melihatnya, Jalal sampai berdiri saking terkejutnya.
Tabib memeriksa kondisi Jodha dengan seksama. Semua menanti dengan tegang. Jalal bertanya pada tabib, "apakah dia baik-baik saja?" Tabib tersneyum dan mengatakan kalau mereka semua akan senang mendengar ini, "Saya punya berita bagus untuk yang mulia dan kerajaanmu. ratu Jodha hamil." Jalal kaget tak terkira, begitu pula Jodha, Ruqaiya dan moti. Tetetapi Hamida, Salima dan para bibi tersenyum sumringah. .
Jodha terduduk dan menatap Jalal dengan sangat marah. Dalam hati Jodha mencaci Jalal, "dia megkhianati kepercayaanku. Yang mulia telah berbohong kepadSaya. Dia mengambil keuntungan saat Saya pingsan." Jalal juga terlihat sangat terpukul, dalam hati dia mengatakan, "Tetetapi Saya tidak pernah meniduri Jodha. Kalau begitu kenapa dia bisa hamil. Tabib itu cukup terkenal, dia tidak akan berbohong. Apa artinya ratu Jodha bersama orang lain." Ruqaiya terlihat terluka dan berpikir, "Jalal berbohong padSaya. Dia bilang tidak meniduri Jodha malam itu."
Sinopsis Jodha Akbar episode 105. Hamida menghampiri Jodha dan duduk di sampingnya. Jiji anga mengucapkan selamat pada hamida dan Jodha. Hamida mengambil celak di ujung matanya dan meletakan dibelakang telinga Jodha. Hamida meraih kepala Jodha dan mencium keningnya. Jalal menatap kebahagiaan mereka dengan tatapan hampa dan menahan marah. hamida mendoakan, "semoga tuhan memberkatimu, Jodha. kami memberimu hadiah, Tetetapi kamu memberi hadiah terbaik dalam hidupku. Bukan hanya untukku. Tetetapi sebuah hadiah besar untuk kerajaan ini." Atgah menghampiri Jalal anmemgcuapkan selamat yang di sambut Jalal dengan seulas senyum yang paksakan. Jiji angga dan Gulbadan juga mengucapkan selamat pada Jalal. Hamida juga mengucapkan selamat dan mencium kening Jalal. Jalal menatap Jodha, yang saat itu juga sedang menatapnya. Dalam hati Jodha mengatakan, "dia mengkhianati kepercayaanku dan sekarang dia menerima ucapan selamat. Dia itu kejam." Jodha masih dengan marah menatap Jalal yang tesenyum menerima ucapan selamat. Saat dia bertetapan dengan Ruq, Jodha tak bisa menyembunyikan rasa malunya, di atersenyum jengah pada Ruq yang balas tersenyum padanya. Kabar kehamilan Jodha segera menyebar. Semua orang mengucapkan selamat dan bersyukur atas kehamilan Jodha.
Moti merawat Jodha yang sedang muntah-muntah. Moti mengelus punggung Jodha dan menyodorkan air minum untuknya. Tetetapi rasa mual ingin muntah yang diderita Jodha tak ada kunjung habisnya. Sudah menderita secara fisik, Jodha juga menderita batin. Moti meminta agar Jodha tenang. Jodha mengatakan, "bagaimana Saya bisa tenang, moti. Dia telah mengkhianatiku. Saya bangga dengan kenyataanya.jika Saya mungkin tidak akan mencintai suamiku, Tetetapi setidaknya dia memegang janjinya. Semuanya telah hancur, moti. Saya sudah hancur." Maoti mendekap Jodha di dadanya, "Saya minta maaf, Jodha. Saya tidak tahu harus mengatakan apa. Setelah apa yang telah terjadi." Jodha juga mengatakan kalau dia sendiri tidak tahu harus mengatakan apa, "semua orang memberikan Saya selamat dan memberkati Saya. Tetetapi berkah mereka itu sepertinya sebuah kutukan bagiku. Seorang istri mengharapkan suaminya untuk menghormati dan melindungi harga dirinya. Tetetapi ini sangat menyakitkan bagi istri, saat suami merampas kehormatannya dan memaksa dia untuk menerima konsekuensinya. Moti, yang mulia terlah bercinta denganku tanpa persetujuanku. -jodah menatap dan memegang perutnya- Dan anak di dalam rahimku, bukan simbol dari cinta, Tetetapi simbol dari suamiku yang telah merenggut kehormatanku." Moti jongkok didepan Jodha, menatapnya dengan lembut dan mengatakan, "apapun yang terjadi, kamu harus menerima kenyataan ini." Jodha dengan mata yang membara dengan amarah mengatakan kalau kenyataan itu seperti racun baginya, "ibu sangat bahagia. Tetetapi dengan racun yang ada dalam pikiranku ini, bagaimana Saya bisa berputa-pura di depannya? Setelah mendengar berita ini, semua orang pasti merayakan, Tetetapi bagaimana Saya menghapuskan penderitaan yang ada di dalam hatiku? Kaisar terla menghancurkan harga diri dan martabatku. Dia telah mengkhianatiku, dia telah melanggar janjinya. Sekarang Saya mengerti.. perbedaan antara Rajput dan rajvanshi. Moti.!" Moti kembali mendekap Jodha dan merusaha menenangkannya.
Sementara itu, di kamarnya Jalal sedang meredam kegeraman di hatinya. Dia berpikir dan berpikir, bagaimana hal ini bisa terjadi. Siapa yang berani berselingkuh dengan Jodha, "dia berani menkhianatiku dan seluruh kerajaan. Siapa ayah dari bayinya ratu Jodha? Siapa yang telah berani menikamku dari belakang?" Banya pertanyaan dberputar-putar di benak Jalal yang membuatnya tambah geram.
Maham telah kembali dari perjalanannya. Adham menemui mahan dan bertanya, "apa kamu sudah dengar, ibu? Jalal akan menjadi seorang ayah lagi. Terakhir kali kamu menggunakan lakshi, untuk menghancurkan mimpinya sebelum berkembang. Ap ayang akan kamu lSayakan kali ini? Apa yang kamu lSayakan selama ziarah, ibu? kamu berdoa untuk apa? Sepertinya kamu tidak berdoa untuk masa depan kita. Karena semua mimpi sekarang telah sirna, ibu!" Maham anga mengangkat tanganya menyuruh Ahdam diam, "Saya harus berpikir dan Saya akan mencari solusinya." Adham meluapkan emosinya lagi, "apa yang akan kamu lSayakan, ibu? kamu sudah mengatakan kalau Jalal sebentar lagi akan kehilangan ketertarikannya pada Jodha. kamu bilang dia akan bosan tidak lama lagi. Apa yang terjadi dengan semua kata-kata itu? Tidak lama lagi, kita sudah tidak penting lagi nerada di sini. Kita akan menari diatas kegembiraannya ratu Jodha. Ratu Jodha akan melahirkan pewaris kaisar kerajaan ini. Dia akan menjadi Mariam uz Zamani. kamu dan Saya akan tetap berada di tempat yang sama. Seorang pembantu dan pelayan. Sekarang kita harus menyembah dia sepanjang hidup kita. kamu selalu mengatakan padSaya, Adham jangan cepat-cepat mengambil keputusan dan menunggu untuk waktu yang tepat. Apa gunanya menunggu, ibu? Sekarang Jalal akan mempunyai pewaris dari tahta Agra. Dan kita akan tetap menajdi pelayan." Maham tanpa perasaan mengatakan pada adham, "kalau kamu berpikir seperti itu, kamu akan menjadi pelayan seumur hidupmu. Dan kamu akan menggunakan lidah dan idemu sebagai pelayan, " Maham berdiri menatap adham, ada kegeraman di matanya saat menatap adha, "kamu ingin menjadi kaisar, kamu ingin mendapatkan tahta itu. Tetetapi Saya tidak bisa membeli tahta itu di pasar dan memberikannya padamu agar kamu senang. Saya memberitahumu hari ini, simpan di dalam pikiranmu. Jalal itu seperti kakak bagimu, karena Saya yang membesarkan dia. Salah satu dari kalian harus menjadi pewaris tahta ini dan bukan kamu orangnya. Dan kamu bukan anggota kerajaan Babur atau keluarganya. Bahkan saat Jalal tidak memiliki anak sepanjang hidupnya, tidak akan mudah kamu mendapatkan tahtanya. kamu bisa mendapatkan tahta itu hanya jika kamu memaksa untuk mendapatkan tahta itu. Dengan konspirasi atau dengan kekuatan. hakim mirza tidak akan lagi datang dari kabul. Ratu Ruqaiya dan Salima bisa menuntut tahta itu. Karena mereka berdua berasal dari keluarga kerajaan, adham. Tetetapi kamu bukan. kamu itu terlalu bernafsu. Dan kamu tidak punya kekuatan untuk melawan Jalal. Dan sekarang bukanlaj saatnya untuk berkonspirasi. Jadi Saya meminta padamu adham, Saya mohon dengarkan nasihatku. Biarkan Saya yang berpikir." Adham tersenyum mengejek dan mengatakan, "tidak ada gunanya berpikir sekarang, ibu. kamu tidak akan bisa merubah apa yang telah terjadi. Saya tahu Saya tidak akan bisa merubah apa yang telah terjadi. Saya tidak bisa menghentikan arah panah yang sudah di tembakan, tapu Saya bisa merubah targetnya. Tetetapi untuk itu, Saya perlu berpikir. Saat sendirian, Saya akan berpikir lebih baik. Jadi, Saya memintamu untuk pergi dan biarkan Saya sendiri, adham." Adham berdiri dan mengatakan, "pikirkan itu ibu, pikirkan itu! Saya sudah mengerti jika sepanjang hidupku Saya akan menjadi budaknya jalal. kamu teruslah berpikir!" Adham pergi meninggalkan Maham yang berteriak mengantar kepergiannya, "kamu akan mendapatkan aspirasi, Adham. kamu tidak di takdirkan menjadi budaj seumur hidupmu!" Tetetapi adham tak memperdulikannya. Sepeninggal adham maham berpikir, "adham benar! Ratu Jodha tidak akan kehilangan posisinya sekarang. Ratu JOdha bermimpi akan mnejadi pendamping Jalal di singasananya. Saya harus melSayakan sesuatu, janga sampai ramalan pelayan itu menjadi kenyataan. Ini pertama kalinya, rencanSaya tidak berhasil."
Jalal masih berpikir dan terus berpikir. Semakin di pikir semakin geram. Jalal berkat adalam hati, "tidak hanya malam itu atau malam sebelumnya. Saya tidak pernah becinta dengan ratu Jodha. Kalau begitu siapa pemgkhiantnya?" Ruqaiya datang menghampiri Jalal. Tanpa menoleh, Jalal menyuruh Ruqaiya masuk. Dengan wajah terluka dan kesal, Ruqaiya mengatakan, "jika kedatanganku tidak mengganggumu, pertanyaanku juga seharusnya tidak mengganggumu. kamu tahu jika Saya tidak masalah kalau kamu menginap dengan siapa. Dan tidak menggangguku jika kamu menyembunyikan sesuatu dariku. Tetetapi saat kamu berbohong padSaya, Saya tidak terima. Sebagai kaisar kamu punya hak untuk tidur dengan salah satu ratumu. Tetetapi sebagai istri utama, Saya punya hak untuk mengetahui semuanya tentangmu. Dan sebagai teman, Saya bahkan tahu segalanya. " Jalal merasa terganggu dengan kata-kata Ruqaiya, dia meminta agar Ruqaiya tidak membicarakan hal itu sekarang. Tetetapi Ruqaiya tidak mengubrisnya, dia ingin bicara tentang hal itu sekarang, "kamu harus menjawab pertanyaanku sekarang juga. Saya ingin melahirkan pewaris dari kerajaan mughal. Saya ingin melahirkan anak pertamamu. Tetetapi kamu sudah menghilangkan kesempatan itu dariku. kamu sudah membuat ikatan yang mana itu sangat penting bagiku. Ratu Jodha telah menghancurkan persahabatan kita, Jalal. Dia menciptakan dinding pemisah antaar kamu dan Saya. Saya tidak akan pernah mau menyebrangi dinding pembatas itu. Dan kamu tidak akan bisa melSayakannya juga." Jalal menghampiri Ruq dan berdiri di hadapannya, "Ruqaiya, dengarkan Saya." Tetetapi Ruqaiya dengan marah dan geram sudah beranjak pergi meninggalkan Jalal yang menatap kepergiannya tanpa bisa berbuat apa-apa. jalal mengatakan dalam hati, "Ratu Jodha bukan hanya mengejek kepercayaanku padanya. Tetetapi dia juga telah menghancurkan ikatan kepercayaan antara Ruqaiya dan Saya. Saya tidak akan pernah memaafkan dia atau pria yang membantu dia. Tetetapi siapa pria itu sebenarnya?" Jalal melepas kegeraman yang menyelimuti dirinya dengan membanting vas bunga..