Sinopsis Jodha Akbar Mnctv Sabtu 28 Oktober - Episode 223

Posted by

Sinopsis Jodha Akbar Mnctv Sabtu 28 Oktober - Episode 223
Sinopsis Jodha Akbar Mnctv Sabtu 28 Oktober - Episode 223
Sinopsis Jodha Akbar Mnctv Sabtu 28 Oktober - Episode 223. Sambil membenahi kalung ganghaur, Jodha berdoa, " Dewi Parvati, tolong lindungi suamiku." Di hutan Jalal terpojok. Pundaknya sudah terluka, dan ia juga gak bersenjata. Sementara Abul Mali berdiri di depannya dengan pedang yang terhunus. Mali berkata, "tidak ada yang bisa menyelamatkanmu sekarang. Mayatmu akan di bawa ke Agra."

Kalung yang di perbaiki Jodha sudah jadi, Jodha memasangkan kalung itu ke lehernya dengan senyum puas dan rasa was-was. Sekali lagi ia berdoa memohon agar parvati melindungi Jalal. Di hutan, entah apa yang dilakukan Mali, yang jelas Jalal sudah terkapar di atas tanah, dan mali dengan ganas menghujamkan pedang ke perutnya. Kematian sudah begitu dekat, namun tak  mampu meraihnya karena koin suci pemberian Jodha yang tadi di selipkan Jalal di lipatan tali pinggangnya telah menyelamatkan nyawanya. Pedang mali mengenai koin itu. Mali masih ngeyel dengan menekankan pedang sekuat tenaga. namun gak tembus juga. Jalal lebih cerdas, melihat ada kesempatan, Jalal mengambil segenggam tanah dan melemparkan ke mata mali. Mali terpelanting kebelakang. Jalal mengeluarkan koin dari lipatan tali pinggangnya, mengamatinya sesaat dan mendekapnya di dada sambil mengucap syukur. Mali yang sudah bisa menguasai diri berlari menyerang jalal yang masih tergeletak di tanah. Begitu Mali sudah dekat, Jalal menendang dada Mali dengan sekuat tenaga. Sekali lagi Mali terpelanting kebelakang. Jalal bangkit dan bertarung dengan Mali tanpa senjata. namun dengan kakuatan dan pengalamannya, jalal berhasil merebut pedang di tangan mali dan merenggut lehernya. Jalal hendak mengorok leher Mali namun gak jadi, dengan sekuat tenaga ia memukul mata kiri mali hingga ia berteriak kesakitan. Mali jatuh ke tanah dengan mata berdarah. Jalal masih berdiri gagah dengan pedang ditangan meski dengan tubuh terluka parah. Jalal membuang pedang itu dan berkata, "Kau ingin membunuhku? kau tak dapat membunuhku. Kau akan teringat padaku setiap kali kau lihat wajahmu. Aku informasidiary.blogspot.com223berharap kau bukan saudara iparku. Aku berharap gak memikirkan perasaan adik perempuanku."  Jalal mendekati Mali yang terkapar di tanah menahan rasa sakit. Jalal mencengkeram bajunya dan menekan dada mali sambil berkata dengan geram, "kau tahu kenapa kau tak bisa membunuhku? Kau tahu kenapa kau gagal dalam misimu? Karena aku mempunyai doa dari seluruh rakyatku. Karena aku harus memenangi hati istriku, semua itu gak mengizinkan aku mati. Bahkan jika aku mati hari ini, pejuang dalam diri Jalaluddin Muhammad gak akan pernah mati. Karena aku telah mendapatkan cinta dari istriku, doa dari rakyatku dan harus melayani bangsaku, hingga gak ada yang bisa menyentuhku." Jalal meninggalkan Abul Mali. Abul Mali menggerang kesakitan dan memanggil nama Jalal. Jalal gak perduli. ia tetap melangkah pergi. Luka di tubuhnya telah banyak mengeluarkan darah dan membuatnya lemah. namun semangat dalam dadanya membuatnya tetap menguatkan diri untuk melangkah. Hingga suatu ketika saat kemampuan gak lagi sejalan dengan keinginan, Jalal tak sadarkan diri dan ambruk. namun sebelum tubuh perkasanya menyentuh tanah beberapa prajurit Amer telah menangkap tubuh itu dan membawanya ke Amer.

Di Amer, ganghaur Pooja berlangsung dengan meriah ~meski tak semeriah saat ada Shivani dan Sukanya~.  Para wanita keluarga kerajaan Amer, berdoa di depan patung pasangan Shiva dan Parvati yang di hias bak sepasang pengantin. Dadisa menyodorkan nampan arti pada, Jodha menerimanya. namun saat Menawati dan kakisa melakukan arti bersama-sama, Jodha hanya terdiam melamun. Kakisa memanggilnya. Jodha tak mendengar, ia terkenang saat Jala meminta maaf padanya di tepi sungai Yamuna. Kakisa menyengol Jodha dan memanggilnya. Jodha tersentak kaget. Kakisa menyuruhnya melakukan arti. Dalam hati Jodha berkata, "kenapa aku masih memikirkan kaisar? Kenapa aku masih merindukan dia? Aku tak bisa menerima pria yang gak mempercayai istrinya sendiri. Itu tak mungkin."

Sinopsis Jodha Akbar episode 223. Di Kamar Jodha, Jalal terbaring di temani tabib dan beberapa pengawal. Jalal tersadar, tabib mendekatinya, Jalal dengan cepat menerkam leher tabib menyangka kalau ia musuhnya. Terdengar suara Bharmal mencegahnya, "Jangan yang mulia. Kau ada diantara orang-orangmu sendiri." Jalal melepaskan tabib itu dan duduk menyandar di ranjang. Bharmal dan para pangeran menghampirinya. Jalal berkata kalau di ingat dirinya ada dihutan. Bharmal memberitahu Jalal kalau ia dengan diam-diam mengirim beberapa prajurit untuk membuntutinya. Bharmal senang karena keputusannya itu tepat. Jalal menanyakan keadaan Jodha. Bharmal berkata kalau Jodha baik-baik saja. Jalal ingin bertemu Jodha. Bharmal berkata kalau Jodha sedang pergi ke danau untuk ganghaur Pooja. Jalal ingin menemuinya. Bharmal mencegah dengan berkata ia akan memberi tahu Jalal kalau Jodha sudah kembali nanti. Jalal teringat pertemuan pertamanya dengan Jodha di upacara ganghaur tahun lalu. Jalal memaksa. Akhirnya dengan terpaksa Bharmal memenuhi keinginnya. Dengan di bantu oleh Khangar singh dan adiknya, Bharmal membawa jalal menemui Jodha di danau.

Rombongan Menawati dan Jodha tiba di tepi danau. Mereka segera keluar dari tandu. Menawati memberikan nampan arti pada Jodha dan berkata, "apa kau ingat hujan tahun lalau saat festival? Aku harap itu tak terjadi lagu. jika tidak, puja dan ritual akan terganggu. Ayo.." Menawati mengajak Jodha ke tepi danau. Menawati memberi pengarahan pada Jodha, "Jodha, kau harus menyalakan lampu ini, menghanyutkannya di danau dan buatlah permohonan. Berdoa pada dewa. Mereka bilang dewa akan mengabulkan permohonan seorang wanita yang berdoa dengan setulus hatinya saat ganghaur." Menawati menyentuh pipi Jodha dengan lembut lalu meninggalkannya. Jodha menatap kepergian Menawati sambil berpikir, "ibu selalu tahu apa yang terbaik untuk anaknya. tahun lalu ia memberitahu aku bahwa orang yang aku lihat di danau akan menjadi pendampingku di masa depan. Aku tahu sekarang ia meminta aku berdoa, karena ia tahu aku sedang tertekan. Seorang ibu mengerti anaknya dengan baik. Terima kasih ibu. Kau selalu ada untukku. Kau ibu terbaik di dunia." Jodha memberi hormat scara simbolis pada mena dengan menundukan kepala sesaat.

Jalal, di iringi Bharmal dan Pangeran tiba di tepi danau. Meski dengan manahan rasa sakit dan sekali-kali sempoyongan, Jalal tetap menguatkan dirinya. Raja bharmal menegurnya dan memberitahu kalau kondisinya gak memungkinkan ia untuk berjalan jauh. Jalal berkata kalau dirinya gak bisa tenang kecuali telah bicara pada Jodha.

Di tepi danau, Jodha menghapus airmatanya dan menyalakan diya. Lalu ia memejamkan mata untuk berdoa. Jalal telah sampai di tangga dan manatap Jodha yang berjongkok di tepi danau di bawahnya.  Jodha membuka mata. Alangkah terkejutnya ia saat melihat bayangan jalal di air danau. Jodha terpaku, "yang mulia? Di sini?" Jodha menutup matanya lagi. Jalal hendak menghampiri Jodha, namun luka di dadanya terasa menyengat hingga ia terduduk menahan sakit. Melihat itu Raja Bharmal dan Pangeran segera membawanya pergi dari tempat itu. Menawati yang melihat Jalal bersama dengan bharmal dan pangeran berkata dalam hati, "kaisar ada di sini? bagaimana? ia tampak terluka."

Jodha membuka matanya. Bayangan Jalal di air danau sudah hilang. Jodha menoleh keatas, gak ada siapa-siapa. Jodha berpikir keras. ia kemudian meletakkan diya di air dan kembali memejamkan mata.

Bharmal dan para pangeran hendak membawa Jalal kembali ke istana. Bharmal berkata kalau dirinya sekarang gak akan mendengarkan Jalal. Luka-lukanya tak akan sembuh kalau jalal terus memaksakan diri. Jalal adalah kaisar mughal, hidupnya sangat berharga. Bharmal berkata kalau ia tak bicara sebagai komandan pasukanya namun sebagai mertua. jalal menurut. Menawati menyapa mereka dan menanyakan kondisi Jalal. Bharmal berkata kalau Jalal terluka dan memaksa datang karena ingin bicara dengan Jodha, "tapi tak baik ia ada disini dengan kondisi seperi ini. Dan jodha pasti akan khawatir." Menawati setuju Bharmal membawa Jalal kembali keistana. Bharmal menyuruh para pangeran dan Jalal pergi lebih dulu, sedang ia bicara sebentar dengan  menawati. Menawati berkata, "kau tahu Jodha dengan baik, bukan? ia marah pada yang mulia." Bharmal menyahut, "menawati, satu-satunya yang aku harapkan adalah mereka saling mendengarkan saat mereka bertemu. Sebagai orang tua, setidaknya itu yang dapat kita lakukan untuk mereka." Bharmal berkata kalau Jalal membutuhkan dirinya lalu ia pergi meninggalkan menawati.
baca Selanjutnya Sinopsis Jodha Akbar Mnctv Minggu 29 Oktober - Episode 224


Tags: Jodha Akbar, Jodha Akbar Mnctv, Sinopsis

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Jodha Akbar Mnctv Sabtu 28 Oktober - Episode 223. Please share...!

Blog, Updated at: 16:06