Sinopsis Jodha Akbar Mnctv Kamis 12 Oktober - Episode 207. |
Sang ratu ingin melakukannya sekalian menyatakan bahwa bibit cinta di hatinya mulai bersemai. Moti meminta Ratu Jodha untuk pergi dan mengatakannya pada Raja Jalal sekarang juga.
Di sisi lain, Raja Jalal mengungkapkan pada Ibu Angkatnya, PM Maham, atas kekesalannya terhadap sikap Ratu Jodha. ia gak yakin masih bisa mempercayainya atau tidak? "Bagaimana aku bisa bertanya padanya sementara ia ingin menyembunyikannya dariku?" desis Raja Jalal. PM Maham diam mendengarkannya saja.
"Aku gak meragukannya," sambung Raja Jalal, "Tapi kenapa ia bisa menyembunyikan sesuatu dariku? Itulah pertanyaan besarnya."
Di aula istana, PM Maham memberikan laporan bahwa putranya, Adham Khan, telah kembali dengan berita kemenangan. gak hanya itu, ia juga membawa harta rampasan perang yang banyak. Raja Jalal berkomentar bahwa itu berita yang bagus. Meski begitu, ia yakin Bahadur masih hidup dan akan menyusun kekuatan untuk menyerang Malwa lagi. Karenanya, ia memutuskan menunjuk Abdullah sebagai menteri di Malwa atas rekomendasi Tuan Atgah Khan.
Tentu saja Adham Khan menggeram. Yang memenangkan perang dirinya, yang mendapat jabatan orang lain. Raja Jalal memerintahkan Adham Khan untuk terjun lagi ke medan laga – mencari beberapa negara dalam lingkup Mughal yang membutuhkan bantuan. Selepas itu, sang raja pergi. Adham Khan hanya bisa menatap wajah Ibunya sambil menahan amarah yang bergemuruh di dalam dadanya.
Seorang prajurit rekanan Adham Khan, namanya Shahab, meniup-niup api kemarahan di dada Adham Khan dengan melontarkan sebuah pertanyaan: kenapa PM Maham selaku Ibunya Adham Khan gak mengatakan apapun, sewaktu Raja Jalal menunjuk Abdullah sebagai menteri di Malwa? PM Maham menyahut bahwa dirinya tak berhak mengatakan apapun.
"Aku yang menang perang, namun orang lain yang mendapat jabatan!" sembur Adham Khan, "Tuan Atgah Khan-lah biang kerok semuanya. Yang kata-katanya lebih dianggap dibandingkan perdana menterinya. Ibu, Raja Jalal hanya menganggap kamu sebagai pelayannya saja, padahal jabatan kamu adalah perdana menteri."
Mendengar pernyataan putranya yang keras, PM Maham meminta Shahab membuat Adham Khan mengerti. Namun, Shahab justru membela apa yang diucapkan Adham Khan. "Kesabaranku habis! Akan kumulai perang melawan Raja Jalal. Tak sudi aku menjadi bayangannya terus. Akan kubunuh dia!" lanjut Adham Khan.
PM Maham meminta semuanya pergi, karena ingin bicara empat mata dengan Adham Khan. ia menjanjikan akan membawakan takhta Deli untuk Adham Khan tanpa harus berperang atau membunuh Raja Jalal. ia akan memenangkan takhta itu gak lama lagi. Adham Khan bosan bertaruh dengan waktu dan muak mendengar janji-janji Ibunya. ia pergi.
Kepergian Adham Khan membuat PM Maham menitikkan air mata kesedihan. Dalam hati ia berjanji akan merebut takhta Deli dari tangan Raja Jalal dan memberikan pada putranya. "Aku harus memainkan permainanku sekarang!" tukasnya, sambil menyeka air mata.
Ratu Ruqaiya menemui PM Maham untuk memberitahu bahwa dirinya ingin memberikan Raja Jalal dan Ratu Jodha sebuah kejutan. Dengan begitu, keduanya akan semakin menjauh. ia telah menerima informasi perselingkuhan Ratu Jodha dari Hoshiyar. "Bukankah Hoshiyar telah menjadi pelayan Ratu Jodha?" tanya PM Maham. Ratu Ruqaiya membenarkannya, namun Hoshiyar menyatakan kesetiaan untuknya. Menjadi pelayan Ratu Jodha adalah alibi sempurna untuk mendapatkan informasi. PM Maham tersenyum, memuji kehebatan Ratu Ruqaiya.
"Aku gak peduli pujian kamu, Ibu Maham. Yang ada di benakku adalah membiarkan Ratu Jodha menemui pria itu, sehingga Raja Jalal akan meragukan kesetiaannya jika tahu."
"Baiklah, saya akan memberikan kejutan untuk kamu," tukas PM Maham, "Pria yang ditemui Ratu Jodha ada di istana ini. ia menyamar sebagai seorang pelayan, yang bekerja untuk Bakshi Bano. kamu tentu tahu siapa dia?" Mendapat informasi ini, Ratu Ruqaiya terlihat bersemangat, mengajak PM Maham untuk melaporkannya pada Raja Jalal, biar Ratu Jodha diusir.
Kumpulan Sinopsis di Informasi
Diary – Blog Sinopsis
PM Maham meminta ratu kepala bersabar hingga Ratu Jodha dan Dilawar KW bertemu. "Kita akan membuat Raja Jalal melihat dengan mata kepalanya sendiri. Mereka akan tertangkap basah tanpa bisa mengelak!" ia mengatakan rencananya. baca Selanjutnya Sinopsis Jodha Akbar Mnctv Jumat 13 Oktober - Episode 208