Sinopsis Jodha Akbar Mnctv Senin 2 Oktober - Episode 197 |
Sujamal :”aku tak menyerang jalal jodha”. Jodha menarik nafas lega, wajahnya terlihat senang.
Sujamal melanjutkan :”aku sudah berjanji padamu bahwa aku akan selalu melindungi suamimu..”
Jodha :”lalu mengapa saat itu kamu ada di jashn kak?”
Sujamal :”untuk memenuhi janjiku” jodha terlihat tak mengerti. Sujamal melanjutkan :”seseorang berencana untuk membunuh jalal jodha”. Sujamal lalu menceritakan peristiwa di jashn saat jalal akan diserang. Jodha terlihat terkejut mendengar penjelasan sujamal.
Sujamal :”aku tak beruntung karena mereka menjadikan aku tersangka dalam kasus ini” sujamal berkata sedih.
Jodha memandang sujamal dengan prihatin :”kita akan bicara pada yang mulia”
Sujamal menggeleng :”dia tak akan percaya jodha”. Jodha lalu teringat kata –kata pahit jalal mengenai sujamal.
Sujamal :”semua orang meragukanku tapi aku akan selalu memenuhi janjiku padamu jodha”
Jodha memandang sujamal dengan mata yang berkaca-kaca. Sujamal berkata dengan wajah serius :”seseorang di dalam istana berencana memberontak jalal, jodha. Berjanjilah padaku bahwa kamu tak akan berkata pada jalal bahwa kamu datang menemuiku di sini”
Maham yang dari tadi menguping pembicaraan mereka terkejut dan tersenyum jahat. Rencana jahat terlihat dari senyumannya.
Kembali ke jodha dan sujamal.
Jodha :”aku berjanji kak sujamal, aku tak akan pernah berkatanya kepada yang mulia”
Maham yang menguping berkata :”acaaa…, jadi ia adalah sujamal. aku akan berkata ini pada jalal” maham berpikir sebentar dan berkata lagi :”o tak gak , aku akan memainkan permainan yang lebih besar” maham tersenyum sinis dan puas dengan rencana jahat yang akan dilakukannya.
Di pagi hari, di kamar jodha.
Moti :”jodha, apa kamu akan berkata pada yang mulia tentang kakakmu(sujamal
)?”
Jodha mengeleng :”tidak moti, aku sudah berjanji pada kakakku bahwa aku tak akan pernah berkatanya pada yang mulia”
Jalal datang dan berkata :”wajahmu begitu damai ratu jodha” kata jalal senyam senyum.
Jodha :”ini semua karenamu”
Jalal duduk di depan jodha :”ke mana kamu tadi malam ratu jodha? aku datang menemuimu tapi kamu tak ada”
jodha agak terkejut tapi dengan tenaang berkata :” malam tadi aku pergi ke mandir”
Jalal :”di malam hari?”
Jodha :”ya, karena sebelumnya aku tak pergi ke sana”
Jalal mengangguk :”baiklah ratu jodha, tanggung jawab harem memang tak kecil, kamu sedih dan kamu melupakan orang orang di bawah tanggung jawabmu” jalal tersenyum dan mengajak jodha untuk bermain catur.
Jodha menjawab dengan rasa bersalah :”maafkan aku yang mulia, malam tadi aku tak beristirahat dengan baik, jadi aku tak bisa menemanimu bermain”
Jalal :”hm, baiklah” jalal pergi…
Jodha menatp kepergiannya dengan wajah sedih dan rasa bersalah :”maafkan aku yang mulia, aku tak bisa berkata apapun padamu”
Javeda datang menemui ruks, bandhi berkata bahwa ruks sedang tidur. Javeda lalu berkata kepada bandhi bahwa ruks adalah teman dekatnya, dan meminta bandhi untuk berkata pada ruks bahwa ia ingin menemuinya. Bandhi lalu mempersilahkan javeda untuk masuk. Javeda dengan menggerutu masuk ke kamar ruks. Javeda melihat ruks sedang tertidur. Javeda mencoba untuk menyentuh seledang ruks, tapi kemudian ruks bangun dan berkata :”jika kamu bosan untuk hidup, maka sentuhlah”
Javeda terkejut :”kau bangun ratu ruqaiya… kamu bermain dengan sangat baik di chogan, tolong ajari aku dan kamu juga terlihat cantik memakai gaun itu” kata javeda dengan cara bicaranya yang cerewet.
Ruks berkata dengan malas :”aku sedang sibuk”
javeda tak menyerah :”kau sudah meninggalkan jabatanmu maka kamu bebas sekarang”
Ruks berkata marah :”aku meninggalkan jabatanku tapi bukan berarti aku bebas dan tak sibuk, pergilah!”
Javeda ikut marah :”kau begitu arogan, itulah mengapa jabatanmu di ambil ratu jodha”
Javeda berharap jodha tahu tentang permainan ini dan bisa mengajarinya, diapun pergi meninggalkan ruqaiya.
Maham datang menemui jalal.
Maham berkata dengan wajah serius sekaligus terlihat bingung (tentu saja bersandiwara):”aku ingin berbicara secara pribadi denganmu jalal”. Jalal memandang maham dengan penasaran. Maham melanjutkan :”aku tak tahu bagaimana caranya memberitahu dirimu. aku tak ingin mengganggu, aku tahu kamu dan ratu jodha semakin dekat akhir akhir ini. Apa kamu menanyakan padanya kemana ia pergi tadi malam?”
Jalal semakin penasaran dengan apa yang ingin dikatakan maham :”ya, ia berkata ia pergi ke mandir untuk berdoa”
Maham bingung(masih sandiwara) :”dia tak seharusnya pergi kesana di tengah malam ketika ada orang berbahaya di sana. aku tak meragukan kejujurannya jalal, kamu tahu itu”. Masih dengan wajah bingung, cemas dan seriusnya yang penuh sandiwara maham melanjutkan :”hanya untuk memastikan keselamatannya aku pergi mengikutinya tadi malam. Jalal, aku mohon jangan terkejut, jodha pergi ke sana untuk menemui seorang laki-laki”. Jalal terkejut bagai disambar petir. Maham makin memanasi jalal dengan memfitnah jodha :”dia adalah seorang istri raja, ia bisa bertemu siapapun dimanapun. aku tak meragukan keyakinannya, tapi aku hanya ingin tahu, apa ia berkata padamu bahwa ia ke sana untuk menemui seorang laki-laki?”
Jalal hanya diam, terjadi pertarungan hebat di dalam dirinya, satu sisi ia sangat mempercayai jodha namun di satu sisi ia sangat mempercayai maham sang ibu angkatnya.
Maham :”aku mohon maaf karena sudah mengikutinya, tapi aku harus membuktikan keraguanku. Pagi kemarin seseorang mengirim pesan pada jodha melalui sehelai daun, karena itulah…”. Jalal lalu ingat bahwa ia memungut daun itu di lantai saat menemui jodha di kamarnya. Maham memandang jalal dengan pandangan jahatnya dan melanjutkan :”pesan itu berkata bahwa ratu jodha harus menemuinya di mandir dan mereka berbicara mengenai kenangan mereka di amer. Sangat aneh ada yang berbicara seperti itu pada ratu jodha, mereka kelihatan sangat dekat. Ini berat bagiku, Tapi sebagai perdana menteri aku pikir aku harus memberitahukannya padamu jalal…”. Maham tertawa dalam hati dan berkata :”aku berhasil memainkan permainan besar”
Kumpulan Sinopsis di Informasi
Diary – Blog Sinopsis
Sinopsis Bidaai Antv maham bisa melihat kemarahan di wajah jalal.
Jalal :”terima kasih bari ammi”
Maham :”kehormatan seorang wanita sedang dipertaruhkan, jadi kamu harus memberikan perlindungan ekstra…”
Jalal menjawab tanpa memandang maham :”jangan khawatir”
Maham pergi dengan rasa puas, sementara jalal masih berpikir keras tentang perkataan maham.Baca Selanjutnya Sinopsis Jodha Akbar Mnctv Selasa 3 Oktober - Episode 198