Sinopsis Jodha Akbar Mnctv Jumat 29 September - Episode 194 |
Di kamarnya, Jodha berkata pada Moti, "aku gak percaya Sujamal berusaha membunuh Yang Mulia. Aku gak percaya ia ingin melukai suamiku." Moti bertanya, "Jodha kenapa kau tak percaya kalau Sujamal ingin membunuh yang mulia?" Jodha dengan prihatin menjawab, "tidak, aku gak percaya itu. Sujamal bukan hanya saudaraku, namun ia juga bangsa Rajput. Bangsa Rajput takkan mengkhianati seseorang dan ia tak pernah berbohong. Sujamal berjanji, ia akan selalu melindungi suamiku. ia tak kan biarkan sesuatu terjadi pada Yang Mulia. Tak ada yang mengenal Sujamal lebih baik daripada aku. ia memiliki semangat sejati sebagai seorang Rajput. ia rela mengorbankan nyawanya, namun ia takkan ingkar janji." Moti menyela, "tapi Jodha, Sharifuddin berkata kalau Sujamal mencoba untuk membunuh Yang Mulia." Jodha menyahut, "itu yang gak aku mengerti alasannya kenapa Sharifuddin berbohong. ia yang membantuku menyelamatkan Yang Mulia. Sujamal berkata paaku, ia akan meninggalkan Agra setelah menemuiku. Lalu mengapa Sujamal menghadiri perayaan?" Moti terkejut, "berarti, kau telah bertemu dengannya?" Jodha mengangguk, "ya, Moti. ia datang menyamar dan menemuiku di kuil. ia ingin tahu keadaanku, aku belum beritahu siapapun soal ini aku tak ingin membahayakan nyawanya." Moti ikut-ikutan Heran, Jika Sujamal ingin pergi, mengapa ia masih berada di sini." Jodha menggeleng, "aku gak bisa menjawab pertanyaanmu. namun aku tahu ada seseroang yang mencoba memperkeruh keadaan. Dan Sujamal akan menanggung akibat dari kesalahpahaman ini.
Dan yang mulia gak akan memaafkannya. Moti aku harus bertemu Yang Mulia. Aku harus menjelaskan padanya, aku harus beritahu yang sebenarnya kalau Sujamal gak akan melukai dia. Aku haru smenemuinya. Aku pergi.." Moti meraih tangan Jodha, "tidak, Jodha. Kau membuat kesalahan." Jodha menatap moti heran, "apa yang kau katakan?" Moti menjelaskan, "cobalah untuk mengerti, betapa seriusnya keadaan ini. Sujamal adalah saudaramu, namun kau adalah Ratu Mughal. Bukankah Yang Mulia akan marah jika kau katakan itu padanya? Bahwa kau telah bertemu dengan Sujamal. Bukankah ia bertanya padamu mengapa kau tak beritahu mengenai musuhnya? kau akan jawab apa Jodha? Sekarang hubunganmu dengan Yang Mulia sudah membaik. ia sudah mulai memahamimu. Aku gak ingin ada sesuatu yang mengancam hubunganmu dengan yang mulia. Yang Mulia sudah mulai mempercayaimu. Dan kau akan merusak kepercayaannya, jika kau beritahu ia soal Sujamal. Itu takkan menguntungkan siapapun." Jodha bingung, "lalu apa yang harus aku lakukan, Moti?" Moti meyahut, "mintalah petunjuk pada dewa agar keadaannya bisa berubah lebih baik dan agar hubunganmu terlindungi." Jodha memikirkan kata-kata Moti.
Ruq sedang bersama Maham. Maham berkata, "ini tak pernah berakhir. Yang Mulia selalu di serang setiap beliau keluar dari istana. Ini berarti petugas keamanan yang melindungi raja telah gagal. Itu artinya kepala keamanan gak becus bekerja." Ruq menyela, "kalau kau berkata kalau Atgah Khan gak becus bekerja, maka kau salah Maham anga. Menurutku atgah mampu mencegah bahaya yang mengancam Yang Mulia. Itulah sebabnya serangan terhadap Yang Mulia gak berhasil." Maham gak terima, "mengapa kau katakan ini? gak Ratu Ruqaiya, aku gak menyangka kau menjadi sesombong ini. Kau gak mengerti keadaan ini." Ruq menyahut, "tentu saja aku mengerti. Keselamatan yang Mulia sangat penting. dan Atgah sudah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Semua raja pasti menghadapi hal seperti ini. namun para penjaga dan perdana menteri harus mencegah serangan ini. Atgah Khan berhasil melindungi Yang Mulia bersama Sharifuddin."
Maham kesal, "pertanyaanya adalah..mengapa pelakunya bisa mendekati Yang Mulia?" Ruq berkata, "yang perlu di ingat adalah pelakunya gak berhasil menyerang Yang Mulia meski ia berada di dekatnya. Aku lebih senang mendengar kabar kalau Jalal baik-baik saja. Orang yang harus di salahkan adalah saudaranya Jodha, Sujamal. Mengapa Jalal masih mempercayai Jodha? Sujamal telah menyerang Mewat dan mencoba membunuhnya. namun jalal berkata itu bukan salah Jodha. Maham anga, kau perdana menteri. Kirim pasukan untuk menangkap Sujamal." Maham setuju, "kau benar aku akan patuhi perintahmu. Aku akan menangkap Sujamal, dan aku akan memberinya hukuman yang berat." Ruq senang, "terima kasih. Aku senang kau dapat memahami kekuatiranku. Aku harus istirahat. Banyak yang harus aku lakukan esok. Selamat malam." Maham membalas, "selamat malam." Keduanya lalu berbalik dan pergi ke arah yang berlawanan.
Sinopsis Jodha Akbar episode 194. Pagi harinya, beberapa pelayan menemui Jodha. Jodha menemui mereka dan menyapa, "terima kasih sudah datang kesini." Seorang pelayan yang sudah berumur berkata, "kami ingin berterima kasih, karena anda sudah membebaskan kami. Kalau gak ini gak akan terjadi. Kami ingin mengucapkan terima kasih pada anda." Jodha mnegatakan kalau rasa terima kasih mereka hanya untuk Jalal, semua terjadi karena Jalal, sebab Jalal telah memberinya izin untuk mengambil keputusan. Para pelayan menjawab, kalau Jalal juga berada di sana, dulu, namun gak melakukan apa-apa. namun setelah ada Jodha, ada orang yang mau mendengarkan keluhan mereka. Karena itu mereka berterima kasih pada Jodha. Jodha menyahut, "aku hanya menjalankan kewajibanku saja." Tiba-tiba terdengar pengumuman kalau Jalal datang. Jalal masuk ke kamar Jodha dan tertegun melihat para pelayan. Para pelayan mengucapkan terima kasih pada Jalal lalu beranjak pergi.
Jalal menatap kepergian para pelayan dengan heran, "kenapa mereka berterima kasih padaku?" Jodha tersenyum dan berkata, "aku juga ingin berterima kasih padamu. AKu gak tahu kau akan mendukungku sampai sejauh ini." Jalal balas tersenyum, "mengapa kau perlu berterima kasih padaku? Aku menjadi paham dengan kenyataan yang ada. Kaulah yang memberitahuku soa keluhan para pelayan. Berkatmu aku bisa mengakhiri perbudakan. Aku sangat bangga padamu, Ratu Jodha." Jodha dengan rasa tak percaya bertanya, "mengapa kau bangga padaku?" jalal menjawab, 'kau telah menyelamatkan aku dari hukuman tuhan. Setelah kau beritahu, aku menyamar di antara rakyat dan aku mengetahui kalau perbudakan masih ada dan itu merupakan hal yang memalukan bagi kerajaan Mughal." Jodha heran, "apakah kau menyamar diantara rakyat?" Jalal mengangguk, "ya. Aku melakukan itu karenamu. Kau membutaku sadar akan kenyataan, itulah sebabnya aku mengakhiri perbudakan. Menurutku kau adalah manusia mulia. kau bisa menjadi penasihat hebat, aku gak salah memilihmu sebagai ratu Kepala.
~Jalal menatap Jodha dengan rasa ingin tahu~ Apakah aku boleh tahu mengapa kau terlihat gelisah? Mengapa kau tak senang setelah aku memujimu?" Jodha dengan sedikit gugup menjawab, "aku sedang memikirkan Sujamal. Yang Mulia aku gak percaya ia mencoba menyerangmu. Aku tahu ia melakukan pemberontakan di Amer. namun ada alasan politik di balik serangan itu. ia ingin membebaskan daerah itu dari penguasa. Aku gak percaya Sujamal berusaha melukaimu." Jalal berkata, "kau sangat mempercayai Sujamal." Jodha dengan tegas menjawab, "ya. Karena ia adalah saudaraku. Tak ada yang mengenal dirinya lebih baik dari aku. ia mempunyai semangat rajput dan selalu melaksanakan tugasnya. ia berjanji padaku kalau ia akan selalu melindungi suamiku. Sujamal tak mungkin menyakitimu." Jalal mengangguk, "aku tau ia saudaramu, namun kau tahu kalau ia juga seorang pejuang. Semua pria yang ada di medan perang adalah pejuang. Yang di inginkan seorang pejuang adalah mengalahkan musuhnya.
Dan ia bisa melakukan apapun untuk itu. Jodha, kau takkan percaya padaku. Ibu menyayangiku dan menganggapku orang yang baik. ia lebih mengenal diriku dari siapapun. namun saat ia melihatku di medan pertempuran, ia menolak mengakuiku sebagai anaknya. Karena ia tak bisa melihat amarahku, kekejamanku. Di medan pertempuran sangat penting agar seorang prajurit menjadi kejam. Menurutku Sujamal adalah seorang pejuang sejati. vlcsnap-2015-01-02-08h57m39s234Seorang anak rela membunuh ayahnya demi kekuasaan. Dan sujamal bukan hanya saudaramu ia juga seorang pejuang. Akan lebih baik kalau kau gak membelanya. Maaf, aku tak bisa lari dari kenyataan yang ada. Aku permisi dulu." jalal meninggalkan Jodha. Jodha terlihat sangat gelisah.
Ruq sedang melakukan sesuatu di bantu para pelayan. Maham datang dan tertawa geli menatap Ruq. Ruq jadi heran sendiri, sambil melirik maham Ruq berkata, "mengapa aku merasa kalau pikiran Maham Anga sedang gak beres?" Maham tertawa terbahak-bahak. Ruq berdiri dari duduknya dan menyuruh pelayan pergi. Maham masih tertawa. Ruq bertanya, "Maham anga, boleh aku tahu mengapa kau tertawa? Apa kau sudah gila?" Maham sambil tertawa menjawab, "tidak, ratu Ruqaiya. Aku baik-baik saja. Aku tertawa karena betapa ironisnya keadaan ini." Ruq menjadi gak sabar, "bisakah kau berkata lebih jelas lagi?" Masih dengan tertawa, Maham berkata, "ya. Akan ku katakan. Masalahnya adalah para pelayan dulu takut saat kau masih memimpin. Menatapmu saja sudah takut. Sekarang mereka sudah bebas. Sekarang mereka berhadapan dan bicara denganmu tanpa rasa takut. Apa yang kau alami saat itu terjadi? Apa yang akan kita alami? ~Maham berubah kesal~ Kita selalu menganggap pelayan sebagai budak kita. Jodha melakukan tindakan luar biasa untuk mempermalukan kita. Sungguh permainan yang luar biasa! maaf, meski kau ratu kepala, namun Ratu Jodha yang mendapat perhatian dari semua orang. ia mengubah peraturan di Harem hanya dalam waktu 3 hari. ia mengakhiri perbudakan di harem dan di seluruh kerajaan Mughal. Dengan tindakan ini, ia tak hanya mendapatkan tempat istimewa di hati Jalal namun juga di hati rakyat."
Kumpulan Sinopsis di Informasi
Diary – Blog Sinopsis
Sinopsis Bidaai Antv Ruq tersenyum sinis, "sudah? Ada lagi yang ingin kau katakan, Maham anga? Ratu Jodha takkan bisa menggantikan tempatku. Karena sekarang saatnya aku bertindak. Aku akan bermain caughan dengan Jalal besok. Lalu aku dan Jalal akan pergi berburu di hutan. jalal akan terpisah dari Jodha. Kau tak perlu risau. Tenanglah, biar aku yang mengurus Jalal. Sampai jumpa!" Maham masih belum mau pergi, "kurasa hanya Allah yang bisa membantuku. Karena Jalal akan semakin jauh dari jangkauanmu, Ratu Ruqaiya! Sampai Jumpa." Baca Selanjutnya Sinopsis Jodha Akbar Mnctv Sabtu 30 September - Episode 195