Sinopsis Jodha Akbar Mnctv Episode 545 |
Apakah kamu ingin menjadi Ratu Negeri India ?” pertanyaan Jodha membuat Anarkali terkejut “Apakah kamu mempunyai impian seperti itu ?” selidik Jodha dengan tatapan tajamnya ke arah Anarkali “Aku hanyalah seorang penari dan aku sangat tahu statusku, aku tak pernah memikirkan hal itu” Anarkali mencoba merendah “Mengapa kamu ingin menikah dengan Salim ?”, “Karena aku mencintainya dan ia ingin menikahi aku, kebahagiaannya terletak pada pernikahannya denganku dan kebahagiaanku terletak pada kebahagiaannya, aku tak membutuhkan tahta ataupun mahkota” Jodha tersenyum masam “Kamu akan mendapatkan tahta dan mahkota setelah menikah dengannya tetapi Maan Bai yang lebih pantas menerimanya, Maan Bai adalah temanmu, apakah kamu ingin menghianatinya ? Kamu ingin menipunya ?” Anarkali merasa canggung di depan Jodha “Bukan seperti itu, Malika Hind ,,, aku tak pernah berfikir kalau aku akan mencintai pangeran Salim, aku mencintai pangeran Salim sebagai rakyat biasa dan ketika aku tahu kebenarannya, aku ingin ia menjauh dariku, aku telah mencoba untuk membencinya tetapi hatiku berkata lain, pangeran Salim datang ke depanku dan aku tak bisa menghentikan diriku sendiri, aku tak ingin menjadi seorang Ratu, aku bisa menjadi pelayannya sepanjang hidupku, aku tak mempunyai impian untuk menjadi seorang Ratu” Jodha mendengarkan ucapan Anarkali dengan seksama
“Kamu tahu kan kalau saat ini Salim dan ayahnya sedang bersitegang ?” Anarkali menganggukkan kepalanya “Aku tahu dan itu adalah kesedihanku karena gara gara mencintaiku seorang ayah dan anak harus bertengkar, itu menyakitkan aku”, “Cukup ! Anarkali ! Apa yang ingin aku lihat telah aku lihat saat ini, kamu memiliki kejujuran dari tatapan kedua bola matamu” Anarkali terkejut ketika Jodha memegang lengan atasnya sambil menatapnya tajam “Aku telah memutuskan, kalau aku akan bicara dengan Yang Mulia lagi, mungkin ini akan melukai Maan Bai dan Bhagwandas tetapi aku akan bicara dengan Yang Mulia sebelum semua ini terjadi, aku hanya ingin tahu apakah kamu benar benar mencintai Salim atau tak ? Dan aku telah melihatnya dari sinar matamu, sekarang aku akan bicara dengan Yang Mulia” Jodha kemudian memberikan restunya pada Anarkali dan berlalu meninggalkannya.
Di kamar Maan Bai, salah seorang pelayan menemui Maan Bai “Tuan Putri apa yang harus aku buat pada tanganmu ? Apakah Mehndi ?” Maan Bai kikuk dan bingung “Aku tak tahu ,,,” belum juga ucapan Maan Bai selesai Aram Bano telah memotong ucapan Maan Bai seraya menghampirinya bersama kakak perempuannya Shakrun Nissa “Kak Salim suka sekali Mehndi !”, “Terima kasih Aram Bano, kamu memang penolongku !” ujar Maan Bai sambil memangku Aram Bano yang lucu “Aku tahu semua rahasia kak Salim, kamu bisa menanyakan semuanya padaku” ujar Aram Bano polos “Jika kamu punya pesan untuk kak Salim maka katakan saja pada kami” ujar Shakrun Nissa yang duduk didepan Maan Bai “Aku pernah melihat kamu melirik ke arahnya” Maan Bai kaget dan tersipu malu “Tidak, aku tak melihatnya” Aram Bano tersenyum kearah Maan Bai “Jadi ia itu jelek ya ?” Maan Bai dan Shakrun Nissa tertawa mendengar ucapan Aram Bano “Tidak, Aram Bano ,,, kakakmu pangeran Salim itu sangat tampan” Maan Bai tersipu malu ketika mengatakan hal itu “Oh iyaaa, temanku yang namanya Anarkali tinggal disini juga di istana ini, bisakah kamu memanggilnya kesini ?” Aram Bano turun dari pangkuan Maan Bai seraya berkata “Pesanmu akan segera aku sampaikan” ujar Aram Bano kemudian berlalu dari sana
Diruang pribadi Jalal, Abu Fazal mengabarkan pada Jalal bahwa Salim pergi menemui Anarkali “Aku tak mengerti mengapa Sekhu tak juga mendengarkan ucapanku ! ia sepertinya menyepelekan kehormatanku pada situasi seperti ini !” Jalal mulai marah “Ada satu cara yang bisa kita lakukan, Yang Mulia ,,, kita bisa melemparkan Anarkali keluar dari Agra, selama pernikahan ini terjadi, kita bisa mengirimkan Anarkali ke suatu tempat, Yang Mulia” Jalal menyeringai senang “Ide yang bagus, Abu Fazal ! Aku tak bisa menghentikan Salim tetapi aku bisa menghentikan penari itu !” Jalal kemudian memerintahkan untuk segera mengirimkan Anarkali dan ibunya ke negara bagian lain di luar Agra, tepat pada saat itu Jodha menemuinya, semua orang kepercayaan Jalal meninggalkan mereka berdua “Yang Mulia, aku ingin bicara sesuatu denganmu”, “Jika kamu ingin bicara soal Salim dan penari itu maka lebih baik tak usah !” Jodha tertegun “Penari itu punya nama, Yang Mulia ,,, ia itu manusia juga, aku baru saja menemuinya, ia itu gadis yang baik, ia tak mempunyai impian pada tahta dan mahkota kerajaan Mughal, aku merasa Salim akan bahagia hidup bersamanya, paling tak pikirkan tentang hal ini sekali saja, Yang Mulia” Jodha menatap suaminya dengan perasaan haru karena menyangkut masa depan dan kebahagiaan anak sulungnya
“Sudah aku katakan sebelumnya kalau aku tak ingin membicarakan soal ini, Ratu Jodha !” Jalal terlihat kesal dan marah “Aku benar benar terkejut ketika kamu tak bisa mengerti perasaan cinta anakmu sendiri” Jodha semakin terharu “Aku tak percaya ketika kamu pergi ke rumah penari itu, Ratu Jodha !”, “Aku pergi ke rumah seorang gadis yang di cintai oleh anakku, Yang Mulia ,,, cinta tak mempunyai batasan, Yang Mulia” Jalal menatap Jodha tajam seraya berkata “Aku tahu bagaimana mengatur batasannya dan selama Salim melangsungkan pernikahan, aku akan mengirimkan penari itu keluar dari Agra !” Jodha terkejut “Apakah kamu tahu apa yang akan Salim lakukan setelah mengetahui semua ini ?”, “Aku akan mengatur semuanya, Ratu Jodha” Jodha menatap nanar ke arah Jalal “Apa yang kamu lakukan ini adalah tak benar, Yang Mulia” Jalal merasa heran dengan perangai Jodha “Lalu bagaimana dengan Maan Bai ?”, “Dia memang akan terluka tetapi jika ia tetap menikah dengan Salim, Salim tetap tak akan mencintainya” Jalal tersenyum masam “Dulu sebelum kita menikah, kita berdua juga tak saling mencintai bukan ? Yakinkan Salim untuk menyetujui pernikahan ini, mintalah padanya untuk tak keras kepala” Jalal kemudian membelai rambut Jodha “Aku sangat mencintai kamu, Ratu Jodha ,,, aku tak ingin berdebat dengan kamu, pernikahan ini tetap akan terjadi dan aku tak akan mengubah keputusanku” ujar Jalal kemudian pergi meninggalkan Jodha yang termangu disana “Aku sudah berusaha untuk mengatur semuanya tetapi rasanya semua yang terjadi semakin buruk saja” bathin Jodha dalam hati
Di istana kesultanan Mughal, beberapa ulama dari agama Islam dan pendeta dari agama Hindu sedang sibuk memilih tanggal pernikahan untuk Salim dan Maan Bai, sementara itu keluarga kerajaan Mughal dan kerajaan Amer nampak menanti dengan sabar dan rupanya mereka menentukan tanggal yang sama untuk melangsungkan pernikahan yaitu pada bulan ini juga “Bagaimana Raja Bhagwandas, apakah kamu setuju ?” Bhagwandas langsung menganggukkan kepalanya “Kalau begitu kita akan melangsungkan pernikahan pangeran Salim dan putri Maan Bai pada bulan ini juga !” Jalal mengumumkan ke semua orang yang hadir disana termasuk para Ratu yang duduk di belakang Jalal yang tertutup tirai, semua orang senang mendengarnya “Tapi dimana pangeran Salim ? Apakah ia kesal dengan kami ?” Bhagwandas mulai penasaran karena sejak kemarin Salim tak terlihat batang hidungnya “Bukan seperti itu, Raja Bhagwandas, mungkin karena ini adalah pernikahannya yang pertama maka ia sedikit malu” Rukayah mencoba memberikan jawaban yang diplomatis, Jalal pun menyetujui pendapat Rukayah, sementara Jodha masih bingung dan gelisah karena tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi nanti “Apa yang akan Salim lakukan kalau tahu Anarkali akan dikirim ke kota lain ? Aku tak tahu bagaimana reaksinya” bathin Jodha dalam hati sementara Jalal memberikan selamat pada semua orang yang hadir disana, ketika Jalal melirik kearah Jodha, Jalal langsung berkata “Ratu Jodha, apakah kamu kelihatan tak bahagia ?” Jodha tertegun “Bukan seperti itu, Yang Mulia ,,, aku hanya berfikir layaknya seorang ibu, aku ingin anak anakku bahagia” Jala tersenyum seraya berkata “Suatu saat nanti, Salim pasti akan mengerti bahwa apa yang aku lakukan ini adalah benar, ini akan lebih baik mengirimkan penari itu keluar dari Agra” Rukayah sangat senang begitu mendengar ucapan Jalal yang serius ke arah Jodha “Malam ini adalah perayaan penyambutan keluarga kakakmu, ini adalah tanggung jawabmu untuk membawa anakmu ke pesta perayaan, aku tak ingin malu di depan semua orang ketika mereka menanyakan padaku tentang Salim ,,, bawa dia” ujar Jalal kemudian berlalu dari sana, Jodha tertegun “Bagaimana caranya membawa Salim ke pesta nanti malam ?” bathin Jodha gelisah
Di kamar Salim, Rukayah segera menemui anak tirinya itu “Salim, tanggal pernikahanmu telah ditetapkan yaitu jatuh pada bulan ini” Rukayah pura pura sedih “Apa ?” Salim benar benar kaget “Iya, Salim dan kabarnya kalau Anarkali akan di kirim keluar Agra, agar mereka bisa melangsungkan pernikahanmu” Salim semakin murka mendengar ucapan ibu tirinya
Kumpulan Sinopsis di Informasi
Diary – Blog Sinopsis
Sementara itu, di kamar Jodha, Jodha baru saja selesai berdandan, tiba tiba Jalal menemuinya dengan membawa kain panjang untuk turban Rajvanshinya “Yang Mulia ada apa ?” Jodha segera berbalik ketika dilihatnya sekilas dari pantulan kaca riasnya ada Jalal yang mendekat ke arahnya “Aku mau minta bantuanmu, Ratu Jodha ,,, maukah kamu mengenakan kain turban ini ? Aku ingin mengenakannya pada pesta perayaan malam ini, karena aku tak bisa membuat turban ala Rajvanshi” Jodha tersenyum kemudian menyuruh Jalal duduk di depan meja riasnya, dengan sigap Jodha mulai mengenakan turban Rajvanshi warna biru di kepala Jalal, Jalal memandangi Jodha dengan penuh cinta, ketika hampir selesai membuat turban tersebut, Jodha baru menyadari kalau Jalal memperhatikannya sedari tadi “Ada apa, Yang Mulia ? Kenapa kamu melihat aku seperti itu ?” Jalal tersenyum sambil terus memandangi Jodha dari pantulan kaca rias “Kalau aku perhatikan semakin hari kamu ini semakin cantik, Ratu Jodha” Jodha tersipu malu mendengar ucapan Jalal.Baca Selanjutnya Sinopsis Jodha Akbar Mnctv Episode 546