Sinopsis Jodha Akbar Mnctv Episode 529 |
Malam itu Jodha sedang berada di kamarnya, Jodha sedang menggerai rambutnya yang panjang sambil menyisirnya perlahan di depan meja riasnya, Laboni menemuinya dengan tatapan matanya yang marah “Jodha ! Sekarang Jalal hanya akan tidur denganku saja ! Dan aku yang akan membangunkan kamu !” ujar Laboni lantang “Tidak ! Aku tak akan membiarkan kamu melakukan hal ini, Laboni !” ujar Jodha sambil berbalik kemudian berdiri menantang Laboni “Kamu tak bisa menghentikan aku, Jodha ! Kamu telah meningkatkan kekuatanku dengan membunuhku !” ujar Laboni tersenyum menang, Jodha panik hingga terjatuh, Jodha merasa khawatir dan kembali Laboni menghipnotis Jodha , Jodha terbaring di ranjang kemudian Laboni merasuki tubuh Jodha, awalnya tubuh Jodha menolak “Keluar kamu, Laboni ! Keluar !” namun tiba tiba Jodha berubah dan arwah Laboni mulai merasuki dirinya, Jodha tersenyum senang sambil tertawa terbahak bahak “Jodha ! Aku telah berada dalam dirimu sekarang” ujar Jodha pada dirinya sendiri, namun kemudian berubah lagi menjadi Jodha yang asli kembali “Tolong, aku mohon tinggalkan aku, Laboni !” ujar Jodha sambil menangis dan mengusap seluruh make up di wajahnya, hingga terlihat jelek, Jodha kembali berubah kerasukan arwah Laboni “Aku tak akan keluar dari tubuhmu, Jodha !” Laboni kembali mengontrol tubuh Jodha seraya berkata
JA logo 100“Jodha, Jodha kamu telah kalah kembali, heiii ... kamu telah menghapus make up mu ? Sehingga aku tak bisa jalan jalan keluar ? Hmm ... pakaian yang kamu kenakan ini juga sangat jelek ! Tubuhmu ini mungkin akan tetap menjadi tubuhmu akan tetapi jiwamu akan menjadi milikku dan aku akan berdandan sekarang” ujar Jodha yang kerasukan arwah Laboni berkata pada dirinya sendirinya dengan mata yang berbinar binar sambil menatap ke kaca riasnya yang berada di depannya, Jodha tertawa senang sambil menatap wajahnya yang menakutkan seperti hantu, tawa Jodha pun melengking tinggi, Jodha mulai mengambil beberapa perhiasaannya dan mulai mengenakannya mulai dari cincin, kalung, gelang dan gelang kaki. Setelah selesai berdandan dengan dandanan ala Laboni dengan rambutnya yang di gerai, Jodha keluar dari kamarnya, semua orang yang berpapasan dengan dirinya menatap heran dan merasa aneh pada Jodha karena Jodha tak biasanya berdandan seperti itu, apalagi tatapan Jodha tajam dan mempesona, Jodha berjalan santai melewati para prajurit sambil memlintir mlintir rambutnya yang ikal, sepasang prajurit mulai bergunjing “Apa yang di kenakan oleh Malika Hind ? Rasanya ada yang aneh” ujar salah seorang prajurit “Sudahlah kita tak usah ikut campur” ujar prajurit yang lain
Sementara itu di ruangan yang lain Murad sedang minum minuman keras, salah satu menteri Jalal, Sabudhin menemui Murad “Pangeran Murad, kamu harus tetap mempertahankan perasaanmu, seolah oleh tak sedang terjadi apa apa, tak boleh ada seorangpun yang tahu bahwa orang yang ingin membunuh pangeran Salim itu orang suruhanmu” bisik Sabudhin “Mengapa kamu mengirimkan orang yang bodoh seperti itu ?” ujar Murad marah sambil mabuk, tepat saat itu Rahim menemui adiknya seraya bertanya “Orang yang mana yang kamu maksud, Murad ?” tanya Rahim penuh selidik, Sabudhin terkejut tak mengira kalau Rahim menemui Murad saat itu “Pangeran Murad, menyuruh seseorang untuk membeli buah buahan, pangeran Rahim” ujar Sabudhin dengan nada canggung “Kamu seharusnya tak minum minuman beralkohol begitu banyak, Murad” ujar Rahim “Aku yakin, pasti Salim telah menceritakannya padamu” ujar Murad sambil asyik menikmati minuman itu “Kami semua peduli dan sayang sama kamu, Murad” ujar Rahim sedih “Aku tahu seberapa besar kalian menyayangi aku tapi aku tak membutuhkan itu semua !” ujar Murad dengan nada marah dan meninggalkan Rahim begitu saja
Di ruang keluarga, Rukayah sedang melihat lihat perhiasan miliknya sambil menghisap hukkahnya, saat itu Salima menemani Rukayah dan tiba tiba Jodha datang menemui mereka disana “Tolong berikan padaku kalung yang berwarna merah itu” ujar Rukayah sambil menunjuk ke kalung emas, Jodha mengambil kalung itu dan berdiri di depan Rukayah seraya berkata “Aku akan memberikannya padamu tapi aku pikir rasanya kalung ini lebih pantas berada di kakiku daripada berada di lehermu” ujar Jodha sambil mengenakan kalung Rukayah di kakinya dengan mengangkat kakinya di meja, semua orang yang hadir disana terkejut dan tak percaya pada apa yang dilakukan Jodha “Kamu itu tak pantas mengenakan baju yang semeriah ini di usiamu yang telah tua, baju ini lebih pantas di pakai oleh aku atau gadis gadis muda yang lain, ini tak akan kelihatan bagus di lehermu dan rasanya tak ada yang bisa membuat kamu kelihatan lebih cantik” ujar Jodha sambil tertawa terbahak bahak “Kali ini saatnya kamu berjalan menggunakan tongkat, Ratu Rukayah” Rukayah marah dan tak suka dengan ucapan Jodha, ia mengutarakan sesuatu yang tak di dengar Jodha sehingga Jodha bertanya pada Rukayah
“Apa kamu bilang, Ratu Rukayah ?” ujar Jodha dengan tatapannya yang menantang “Kalung itu akan terlihat indah di leher seorang wanita yang keturunan darah bangsawan kesultanan Mughal yang asli” ujar Rukayah “Kamu mempunyai darah seorang pecundang, pengkhianat !” ujar Jodha lantang, Rukayah terkejut “Berani beraninya kamu menghina ayahku !” ujar Rukayah marah “Aku tak akan menjadi Jodha yang sama seperti dulu ! Yang selalu bertahan dengan penghinaanmu ! Mengapa aku harus ngobrol denganmu ?” ujar Jodha dengan nada mengejek, Salima yang selama selalu mendukung Jodha dalam setiap keadaan menjadi bingung dan heran karena Jodha yang kali ini bukan Jodha yang ia kenal selama ini “Ratu Jodha, mengapa kamu mengatakan hal seperti itu ? Bagaimanapun juga ia adalah kakakmu, istri tertua Yang Mulia” ujar Salima heran, Jodha malah tertawa terbahak bahak “Kamu lebih baik diam saja, Ratu Salima ! tak ada bedanya antara kamu dengan Hoshiyar ! Aku adalah Ratu Malika Hind ! Seseorang yang sangat dekat dengan Yang Mulia ! Kebenaran memang selalu menyakitkan !” ujar Jodha lantang
Kumpulan Sinopsis di Informasi
Diary – Blog Sinopsis
Tepat pada saat itu Jalal memasuki ruangan tersebut dan mendapati ke tiga istri kesayangannya sedang berkumpul disana semua “Waaah, ketiga istriku ada disini semua rupanya, aku senang melihatnya” ujar Jalal sambil melirik ke arah Jodha “Ratu Jodha, kamu kelihatan berbeda hari ini, lalu kenapa kamu sedih, Ratu Salima ?” ujar Jalal ketika melihat ke arah Salima “Tidak, tak ada apa apa Yang Mulia, aku hanya lelah saja” ujar Salima sedih “Kalau begitu selamat ulang tahun Ratu Rukayah” ujar Jalal sambil mengembangkan kedua tangannya lebar bermaksud memeluk Jodha, Rukayah segera menghampiri dan memeluk Jalal “Terima kasih, Jalal” ujar Rukayah yang membalas pelukkan Jalal sambil melirik ke arah Jodha, yang saat itu Jodha sangat cemburu melihat kemesraan mereka “Aku harap seperti tahun tahun sebelumnya, malam ini kamu akan menghabiskan waktumu hanya denganku saja, Jalal” ujar Rukayah penuh harap “Tentu saja, Rukayah” ujar Jalal “Tidak ! Yang Mulia” tiba tiba Jodha menyela pembicaraan mereka “Tidak Ratu Jodha ! Ini adalah hari specialku, jangan katakan pada Jalal bahwa ada sesuatu yang penting ! ia hanya milikku malam ini !” ujar Rukayah “Tentu saja, Rukayah ... aku akan melakukannya sama seperti tahun tahun sebelumnya setiap tahun” ujar Jalal yang mencoba menengahi pertikaian di antara para istrinya “Apakah ada yang salah, Ratu Jodha ?” ujar Jalal “Tidak, tak ada Yang Mulia” ujar Jodha yang akhirnya mengalah, kemudian Jalal memberikan sebuah hadiah untuk Rukayah “Aku yakin kamu pasti mengingat benda ini, benda ini dulu biasanya kita mainkan bersama” ujar Jalal, Rukayah teringat masa kecilnya bersama Jalal, ketika mereka bermain bersama sama “Kamu mengingatnya juga, Jalal ? Benda ini benar benar sangat dekat dengan hatiku” ujar Rukayah “Ratu Jodha lah yang menyarankan aku untuk memberikan hadiah itu padamu, Rukayah” ujar Jalal.Baca Selanjutnya Sinopsis Jodha Akbar Mnctv Episode 530