Sinopsis Jodha Akbar Mnctv Episode 152 |
Di aula, imam berkata pada Jalal bahwa waktu yg ditentukan untuk pernikahan hampir usai, tetapi Pengantinnya belum muncul juga. Jalal meletakkan pedangnya dan beranjak dari singgah sananya menghampiri Bharmal, “Raja Bharmal apa ini? Apa yg mereka lakukan di mandir hingga membutuhkan banyak waktu?” Bharmal juga memikirkan hal tersebut, “Ibu, menagapa kau mengizinkan pergi?” Nenek menimpali, “Itu adalah permintaan Shivani sebelum menikah.”
Jalal meminta Atghah Shahib untuk menyuruh prajurit memeriksa ke Mandir dan apa yg terjadi. Atgah Shahib memutuskan ia sendiri yg akan memeriksanya, kemudian ia segera beranjak dari aula setelah meminta izin.
Di Mandir, Jodha sangat tegang dan bertanya, “Dengan siapa Shivani pergi? Apakah ia melarikan diri atau diculik seseorang? Jika ia tak menginginkan pernikahan ini, ia seharusnya mengatakannya padaku. Ya Baghwan, apa yang harus aku lakukan?”
Seorang pengawal istana menghampiri Jodha, “Kami tak meneukannya. Kami telah mengikuti jejak kaki kuda hingga ke tepi sungai. Namun disana hanya ada seeokor kuda. Kemungkinan mereka pergi dengan menyeberangi sungai tersebut.” Pengawal itu pun segera pergi.
Jodha ketakutan, “Aku telah mengusulkan pernikahan ini dan Yang Mulia menyetujui saranku. Apa yang harus aku lakukan, mereka pasti telah menungguku dan Shivani. Ini adalah penghinaan untuk Bagsa Amer dan Kerajaan Mughal. Apa yang harus aku lakukan? Apa yg akan terjadi selanjutnya dengan hubunganku dan Yang Mulia?”
Di istana Ruqaiya menghampiri Jalal, “Jalal, ini tak benar. Ratu Jodha telah mempermalukan Kerajaan ini. ia tak seharusnya membuatmu dan semua orang menunggu. Jika ia tepat waktu, pasti rangkaian pernikahan telah selesai sekarang.”
Jalal mengatakan, “Aku tahu Shivani belum matang, tapi Ratu Jodha adalah orang yg bertanggung jawab, ia seharusnya tak terlambat.” Imam berkata, “Yang Mulia, waktu yg ditentukan telah selesai, dan bahkan jika Pengantin datang sekarang, pernikaahn tetap tak dapat dilakukan.” Jalal tertegun, Mirza patah hati.
Adham datang ke kamar Maham dan saat itu Maham sedang memeriksa surat Shivani. Adham mengatakan, “Aku pikir ia melarikan diri dan ini adalah waktu yang tepat untuk menyerahkan surat-surat ini kepada Jalal.” Maham mengatakan, “Aku tak akan memberikan surat-surat ini kepada Jalal tetapi kepada Ratu Ruqaiya. Jika aku memberikan surat ini langsung kepadanya, ia mungkin akan bertanya dari mana aku mendapatkannya atau apakah saya tahu tentang hal ini sebelumnya dan mengapa tak memberitahunya. Tetapi jika Ratu Ruqaiya yg menunjukkan surat-surat ini kepada Jalal, maka ini akan memiliki lebih banyak pengaruh padanya.” Adham berkata bahwa itu pemikiran yg besar. Maham Anga tersenyum dan meletakkan surat-surat itu ke dalam peti kecil lagi.
Maham menunjukkan semua surat-surat tersebut kepada Ruqaiya. Ruqaiya terkejut dan bertanya, “Dari mana kau mendapatkan ini?” Maham menjawab, “Aku mendapatkannya dari kamar Ratu Jodha.” Ruqaiya berkata dengan penuh kemarahan, “Kali ini aku tak akan mebiarkan Jodha, Jalal telah memberinya terlalu banyak kebebasan sehingga ia menghina Mughal tapi tak kali ini.” ia meminta Hoshiyar untuk memanggil Jalal.
Hoshiyar pergi dan memberitahu Jalal. Jalal yg sedang bersama para Menterinya langsung bergegas meninggalkan tempat, “Aku akan kembali lagi nanti.” Setelah Jalal pergi, para menteri bertanya-tanya, “Mengapa Yang Mulia begitu tergesa-gesa?”
Jalal datang menemui Ruqaiya yang menunjukkan kepadanya semua surat-surat.
Di tempat lain, Maham berkata kepada Adham, “Jalal tak akan mampu mengira bahwa istrinya melakukannya.”
Di Kamar Jalal, Ruqaiya terus berkata dengan nada tinggi, “Lihat ini, ini adalah bukti bukti. Jodha telah membohongimu.”
Di tempatnya, Maham berkata, “Jalal akan terluka mengetahui Jodha melakukannya.” Dan Adham mengatakan, “Ia juga akan mendapatkan hukuman. Seperti ia memberikan hukuman padaku dan Sharifuddin. Setelah mengetahui hal ini, ia akan memberikan keadilan, tanpa memandang siapapun itu.”
Di Kamar Jalal, Ruqaiya terus berkata, “Orang lain mungkin tak akan berani berkata seperti ini padamu Jalal. Tapi Kau telah dibodohi Ratu Jodha.” Jalal berteriak, “CUKUP!!!”
Ruqaiya masih dengan nada tingginya, “Sadarlah Jalal. Jauhkan Ratu Jodha dari dirimu. Kau telah tertarik dengan ratu Jodha, dan itulah yg membuatmu selalu mempercayainya. Kau telah menjadi pemburu dan berpikir bahwa kau akan menang, tapi tidak, rusa ini sangat pintar dan ia membodohimu.” Jalal berteriak, “Hentikan. Jika kau bukan istriku...”
Kumpulan Sinopsis di Informasi
Diary – Blog Sinopsis
Sinopsis Bidaai Antv Ruqaiya memotong ucapannya, “Kau akan memenggalku. Tapi sebelumnya biar aku selesaikan ucapanku. Dimana Jalal yg selalu melawan segala rintangan, yang kepalanya selalu menatap tinggi dan memiliki kendali pada setiap orang? Dan sekarang kau kehilangan itu semua hanya karena satu istrimu. Jika kau berpikir aku salah, kemudian perintahkan Ratu Jodha untuk membaca surat-surat ini ketika ia kembali. ia ingin adiknya juga menikahi seorang raja dan ia memanfaatkanmu. ia berbuat kesalahan berulang kali denganmu. Pertama, ia mengambil peluru dari pistolmu, kemudian mendorongmu di Kamarnya, tapi sekarang ia yang menghina Bangsa Mughal.” Jalal meminta Ruqaiya membaca surat-surat tersebut. Ruqaiya membacakannya.
Di kamar Maham, Maham mengatakan, “Jalal akan memberikan kesempatan pada Ratu Jodha untuk menjelaskannya. Jodha sekarang harus menghadapi pertanyaan-pertanyaan sulit dari Jalal.”Baca Selanjutnya Sinopsis Jodha Akbar Mnctv Episode 153