Sinopsis Jodha Akbar Mnctv Episode 124. |
Tiba-tiba Hoshiyar masuk kekamar Jalal sambil menangis. ia bersimuh di depan Jalal, "Yang mulia, kumohon tolonglah aku!" Jalal menatap Hosh dengan heran, "ada apa?" Hosh menjawab, "Ratu Ruqaiya, ia tak bisa mengendalikan diri, Yang Mulia. ia tiak bisa menerima apa yang terjadi di pengadilan. ia sangat gusar sekali, kumohon, tolonglah...Yang Mulia. Aku mohon!" Jalal berkata, "baiklah." Dan tanpa membuang waktu lagi ia segera pergi ke kamar Ruqaiya.
Jalal tiba di kamar Ruqaiya. ia sangat kaget dan heran melihat Ruqaiya melemparkan dan memecahkan berbagai jenis barang. Kamarnya seperti kapal pecah, berantakan sekali. Jalal segera menyuruh semua orang pergi. Dengan cemas ia menghampirinya dan bertanya, "Ruqaiya.." Ruq dengan sedih bertanya, "untuk apa kau kesini?" Jalal menatap barang-barang yang berserakkan dengan gusar, lalu katanya, "kendalikan dirimu, lihatlah tempat ini, kau telah merusak tepat ini." Ruq langsung menyembur Jalal dengan kata-kata kesalnya, "apakah kau masih peduli padaku, Jalal? Kau hanya perhatikan ini, ~sambil menunjuk kondisi kamarnya anbarang-barang yang berserakan~ apakah kau tahu bagaimana perasaanku?"
Jalal meminta Ruq agar tenang. Ruq menyahut, "Tidak, Jalal. Aku tak terima ini. Bagaimana aku bisa tenang menghadapi ini? Kau Kaisar kan? Kau hanya memikirkan persoalan ini dan Ratu Jodha. Pernikahan Adham dan kebaikan semua orang. Lalu bagaimana dengan hubungan kita? Kau sama sekali tak peduli. Kau lebih mementingkan keluhan Jodha, Adham Khan menghinaku dihadapan banyak orang dan kau diam saja. Mengapa ini terjadi, Jalal? Katakan sesuatu. Kenapa ketika ini menyangkut aku, teman masa kecilmu, istrimu, pendampingmu dalam kesedihan dan kesusahan, kau membiarkan semua ini terjadi? Apakah aku sudah tak berarti bagimu? Aku selalu membantumu selama ini, tapi di mana dirimu saat aku butuhkan? Katakan padaku!" Jalal dengan gusar menjawab, "aku melakukan ini demi kebaikan rakyat. Seorang raja harus memberikan contoh pada rakyatnya, aku harus merubah keadaan ini. Kendalikan dirimu sendiri, Kau adalah Ratu, Ruqaiya." #informasidiary.blogspot.com
Di tepatnya, Maham tertawa terbahak-bahak. Resham dengan rasa ingin tahu bertanya, "ada apa, Nyonya? Mengapa anda senang sekali?" Maham dengan tatapan yang berbinar-binar karena bahagia menjawab, "semua berjalan sesuai rencana. Aku memenangkan permainan ini tanpa ikut bermain." Resham bertanya, "bagaimana mungkin, nyonya?" Maham menjawab, "mungkin saja. Aku memberi orang tua Tasneem uang tanpa di ketahui siapapun. Dan sekarang Ruqaiya akan merasakan akibatnya." Resham bertanya lagi, "Apa yang akan terjadi dengan ratu ruqaiya, nyonya? apakah yang mulia akan menceraikannya?" Maham sambil tertawa menajwab, "tidak" Resham mengejar, "lalu kenapa anda tertawa?" Maham berbalik dan menghadap Resham, "kemenangan Resham. Adham khan telah mengatur semua ini. Aku bahagia dengan keadaan ini. Dengan begini Jalal akan menceraikan Ratu Ruqaiya atau Adham khan akan menikahi Tasneem. Kita akan segera tahu apa keputusan Jalal, apakah ia akan memenangkan keluhan ratu Jodha atau mempertahankan ratu Ruqaiya. Kali ini, Ratu Ruqaiya akan merasakan akibatnya karena berani menentangku. Dan kemenangan akan menjadi milikku." Resham kembali bertanya, "lalu bagaimana dengan Ratu Jodha? Yang mulia masih mendengarkannya dan ia sangat menentang perbuatan Adham Khan."
Maham menjawab, "aku tahu itu, Resham. Tapi keadaan yang Mulia sekarang sangat sulit. Jika ingin meneruskan hukum ini ia harus menceraikan Ruqaiya. Kalau tidak, maka adham akan tetap menikah dan menceraikan Javeda, lagipula ia terlalu bodoh untuk memahami hal ini. ia hanya akan menjadi penghalang saja. ~Resham mengangguk setuju sambil tertawa~ Aku harus membujuk Jalal agar tak menjatuhkan hukuman pada Adham. Aku harus bicara dengan orang tua Tasneem dan mencari jalan untuk menghentikan Ratu Jodha." Resham tertawa, "pintar sekali, nyonya." Maham mengangguk senang, "tapi kita harus hati-hati, Resham. Aku tak ingin rencana ini di ketahui orang lain. Aku sudah siapkan semuanya. Agar Adham Khan lolos dari tuntutan ini. Dan ini akan menjadi sangat menarik."
Sinopsis Jodha Akbar episode 124. Di kamarnya, Ruq masih tak terima dengan sikap kalem Jalal dalam menghadapi masalahnya. Ruq sambil menangis menuntut, "jalal kenapa kau tenang-tenang saja? apa yang akan kau lakukan untuk memberiku ketenangan? Apakah kau akan menceraikan aku?" Jalal tak menjawab, ia meraih tubuh Ruq dan memeluknya. Mendekapnya dengan penuh kasih sayang dan kesedihan, mengelus kepalanya sambil terus memikirkan cara bagaimana bisa keluar dari kondisi ini tanpa melukai Ruq dan menyakiti Jodha. Jalal terbayang kembali masa kecilnya bersama Ruq, bagaimana mereka selalu bermain dan belajar bersama, tentang janji mereka untuk selalu bersama selamanya.
Ruq dengan sedih berkata, "aku masih ada di sini. Aku masih menemanimu hingga sekarang. Aku takkan pernah meningalkanmu, Jalal. tak akan pernah." Jalal menggenggam tangan Ruq dan kening mereka saling bersentuhan. Kata Jalal, "Ruqaiya, aku mempunyai tanggung jawab yang harus kulakukan. Aku berjanji akan membuat keputusan yang adil. Apapun yang terjadi, kau akan selalu bersamaku. Aku takkan membiarkanmu pergi. Aku berjanji padamu, aku akan tetap menjadi suamimu, dan aku akan menjaga hubungan ini selamanya. Tapi sebagai kaisar, aku harus menegakkan hukum yang berlaku. Aku harap kau mengerti." Ruq mengangguk, "Jalal, aku tahu kau pasti akan membuat keputusan yang adil. Dan kau akan memberikan hukuman yang setimpal pada adham. Bagaimanapun ia telah melakukan kesalahan. Kau harus menghukum Adham Khan!" Ruq kembali menangis dan menyembunyikan wajahnya di dada Jalal. Jalal pun mendekapnya untuk memberinya ketenangan.
Jalal mengunjungi timbangan besar. Di tempat inilah setiap kali mendapat masalah yang susah di pecahkan, ia datang. Jalal berdiri di depan timbangan sambil berpikir, "apa yang harus kulakukan? Aku berada dalam sutiasi yang sulit. Di satu sisi aku harus pikirkan keluhan Jodha, dan hubunganku dengan Ratu Ruqaiya, di sisi lain aku harus menghindari jebakan Adham Khan." Jalal termenung lama. Tiba-tiba ia seperti melihat dirinya dan Ruq duduk diatas timbangan. Jalal membuang pandang. Saat ia melihatnya kembali, bayangan itu sudah lenyap.
Jodha datang menhampiri Jalal. Jalal meliriknya dan memintanya untuk bicara, "apa yang ingin kau sampaikan, RatuJodha? Bicaralah, aku akan mendengarkan pendapatmu. ~jalal menoleh kearah Jodha~ Ada apa? Bicaralah!" Jodha berkata, "kau membuat hubunganmu dengan Ruqaiya dalam bahaya. Bukankah kau sudah berjanji tak akan mengorbankan pernikahanmu?" Jalal menjawab, "aku mengerti maksudmu." Jodha menyela, "tapi kenapa kau mengorbankan hubunganmu dengan Ratu Ruqaiya, Yang Mulia? Kau inginkan yang terbaik untuk rakyatmu, tapi Adham, untuk meyembunyikan kejahatannya telah menjebakmu. Kau tak boleh terjebak olehnya. Kau harus adil. Ratu Ruqaiya tak besalah."
Jalal menyahut, "kau benar, ratu jodha. Aku menyamar kerumah Tasneem dan aku tahu keadaan yang sebenarnya seperti apa. ia di paksa menerima pernikahan ini agar orang tuanya mendapatkan sesuatu. Aku tak bisa biarkan ini terjadi. ia di paksa untuk menikahi Adham khan" Jodha berkata, "kalau begitu sekarang sudah jelas, yang mulia. Kau bisa membuat keputusan untuk menghukumnya. Adham Khan tak boleh lolos dari hukumannya." Jalal memberitahu Jodha, "bukan hanya itu, saat menyamar aku juga melihat sebuah pernikahan, aku melihat ada gadis kecil yang sedang menikah dengan pria yang lebih tua dari aku. ~jodha terpana~ Oleh karena itu, aku ingin memberikan contoh untuk rakyat, ratu Jodha. Aku tak bisa membiarkan hal ini terjadi. Aku berterima kasih padamu, karenamu aku bukan saja bisa menghentikan adham khan, tapi aku juga ingin kebaikan untuk semua orang Aku ingin menyelamatkan hidup gadis kecil."
Jodha berkata, "tapi kau tak boleh mempertaruhkan hubunganmu dengan Ruqaiya, ia sangat mencintaimu, Yang Mulia." Jalal menyahut, "aku tahu itu, Ratu Jodha. Tapi sebagai Kaisar aku harus mengutamakan kepentingan rakyatku. Seorang raja tak boleh memetik buah dari sebuah taman yang dapat menyebabkan taman itu hancur. Raja harus mematuhi hukumnya. Aku ingin menjadikan diriku sebagai contoh. Kau bilang sendiri kalau wanita selalu diperlakukan tak adil. yang kaya dapat membeli wanita dan yang miskin menjual anak gadisnya dan beberapa di berikan sebagai hadiah. Wanita di perlakukan seperti barang. Mengapa hal seperti ini terus terulang? Kenapa wanita yang harus membuat pengorbanan?"
Jodha menjawab, "tapi kami wanita hanya melakukan yang terbaik demi orang yang kami cintai. Itulah sebabnya kami selalu berkorban." Jalal berkata, 'maka perngorbanan yang kau lakukan itu mempunyai arti yang sama. Aku harus merubah tradisi yang ada. Aku akan melakukan apapun untuk menghentikan ini. Aku tak ingin melihat wanita di perlakukan tak adil. Karena itu aku harus membuat peraturan baru. Aku harus merubah hal yang sudah lama yang terus berlangsung, karena ini berkaitan dengan kesejahteraan kerajaanku. Aku tak terima jika masalah ini terulang kembali. Semua orang melakukan ini tak peduli apakah ia itu Adham khan ataupun Jalaluddin. Kau berkorban dengan menikah denganku. Aku tak ingin melihat kejadian seperti ini lagi." Jodha tertegun. Jalal bertanya, "kenapa kau terkejut? Semua melakukan ini demi keluarganya. Kau menikahiku untuk menyelamatkan negerimu, sekarang Tasneem memberikan dirinya untuk menyelamatkan keluarganya. Coba katakan padaku, Ratu Jodha, mengapa mereka melakukan ini? Apa kau tahu alasannya?"
Jodha terdiam sesaat, matanya berkaca-kaca, "aku tak bisa menjawab pertanyaanmu, yang mulia. Tapi aku tahu satu hal, kau tak bisa merubah masa lalu dan apa yang sudah terjadi dengan hukum mu yang baru. Ratu Ruqaiya sangat mencintaimu. Kalau kau ingin memberikan keadilan pada Tasneem, kau juga harus berikan hal yang sama pada Ratu Ruqaiya. Ruqaiya telah sangat banyak membantumu. Jangan sampai kau melupakan dirinya demi mencapai apa yang kau inginkan. Kau tak boleh membuatnya kecewa dan menderita." Tanpa menunggu sahutan jalal, Jodha dengan menahan airmata pergi dari hadapan Jalal.
Sinopsis Jodha Akbar episode 124. Di harem, para wanita sedang mengosipkan Ruqaiya. Bahkan Hoshiyar yang sedang lewat, mereka hentikan hanya untuk di ejek, "ayo Hoshiyar, dengarkan, sepertinya sebentar lagi kau takkan punya tuan. Karena yang mulia akan menceraikan Ratu Ruqaiya." ratu yang lain menimpali, "Ratu Ruqaiya pasti sekarang sedang sedih." Resham yang mendengar itu tersenyum mengejek. Hoshiyar mendekati para ratu dan dengan geram berkata, "jangan sembarang, Yang mulia sangat menyayangi Ratu Ruqaiya. Semua akan baik-baik saja, kalian lihat saja nanti!" tanpa bicara lagi, Hoshiyar segera meninggalkan tempat itu. Melihat itu para Rau dan Resham tertawa terbahak-bahak. Salah seorang ratu berkata, "dia kesal sekali." Resham menimpali, "tentu saja, yang mulia akan menceraikan Ratu Ruqaiya. Siapa yang tak pusing dengan hal itu?" Para wanita itupun kemudian tertawa-tawa senang.
Jalal menemui Hamida di kamarnya. Hamida berkata, "aku ingin kau pikirkan lagi dengan baik, Jalal. Kau tak boleh mengorbankan dirinya demi menegakkan keadilan. Ruqaiya bukan hanya menantuku, tapi juga putriku. Kumohon, kau harus menjaga hubungan ini. Aku tak ingin peristiwa seperti bakshi bano terulang kembali. Bakshi bano telah membuatmu terpukul, aku tak ingin hal ini juga terjadi pada Ruqaiya. Kau boleh menghukum Adham Khan, tapi jangan sampai kau melupakan Ruqaiya." Jalal menatap Hamida dan berkata, "ibu, jangan khawatir, sebagai seorang Raja, anak, kakak dan suami aku berjanji akan menjaga hubungan ini. Aku akan membuat keputusan yang adil. Aku ingin agar ibu percaya padaku. Aku akan selalu menjaga Ratu Ruqaiya." Setelah berkata begitu, Jalal memberi salam dan pergi di ikuti tatapan sedih dan cemas dari Hamida bano.
Di kamarnya, Ruq sedang menghibur diri dengan menghisap Hookah. ia teringat kata-kata Adham Khan saat ia meminta Jalal menceraikan Ruqaiya. Maham mendatangi Ruq. ia memberi salam dan berkata, "aku turut prihatin terhadap kejadian yang menimpamu. Aku tahu kau pasti kecewa." Dengan ketus Ruq menyahut, "jangan berpura-pura, Maham anga. Aku tahu kau membantu Adham melakukan ini." Dengan memasang wajah prihatin, maham berkata, "Yang Mulia Ratu, sebagai perdana menteri aku sama sekali tak ingin ini terjadi. Adham khan hanya korban." Ruq menantang, "apakah aku harus percaya padamu kalau adham khan tak merencanakan ini?" maham berkata, "benar, coba pikirkan. Semua ini sudah di rencanakan Ratu Jodha. Jodha yang membuat jalal melakukan ini hingga adham khan terpaksa mengatakan hal seperti itu. Dialah dalang di balik semua ini." Ruq mulai bimbang. Melihat itu, Maham melanjutkan, "Ratu jodha ingin mendekati Jalal" Dengan ragu, ragu Ruq berkata, "kau pikir aku bodoh? Adham khan yang melakukan kesalahan dan menghinaku! kau pikir aku akan percaya dengan ucapanmu begitu saja?"
Maham kemudian mengambil gelas yang berisi air dari meja Ruq. ia memasukan telunjukan ke dalam air itu dan mengangkatnya. Ruq dengan heran bertanya apa yang dilakukan Maham. Maham menjelaskan, "kau paham? ia sedang meracuni Jalal. Dan ia akan terus mendengarkan saran ratu Jodha. Jika ia sudah berhasil, takkan ada yang bisa menyentuhnya. Dan ia akan merebut kedudukanmu dan berkuasa. Sebaiknya kau pikirkan dengan baik. Cepat atau lambat kau akan tahu. Karena Jalal sudah mulai menyukainya. Saat itu terjadi, kau takkan bisa berbuat apapun, ratu Ruqaiya. Sebaiknya kau memikirkan kedudukanmu yang sedang terancam, kuharap kau akan segera menyadarinya. dan melihat maksud ia yang sebenarnya. Setelah ia menguasai Jalal, ia akan menyingkirkanmu. ~Maham meneliti raut wajah Ruq, saat melihat kebimbangan yang semakin dalam, Maham terlihat lega~ masih banyak yang harus kukerjakan untuk membantu Adham Khan. Jodha tak akan melewatkan kesempatan yang akan ia dapatkan melakui Adham Khan. ia akan menguasai segalanya dan membuatmu pergi dari sini. Aku pergi dulu." Maham menatap Ruq dengan puas dan berkata, "sampai jumpa." Ruq yang memalingkan wajahnya akhirnya menatap Maham sebelum ia pergi. Maham tersenyum menyerigai. Ruq telihat emosi. Rupanya hasutan Maham anga sudah merasuk dalam hatinya. Sambil berpikir ia mengambil gelas yang sudah tercelup jari maham. Mengamatinya sebentar lalu dengan marah melemparkannya ke lantai.
Kumpulan Sinopsis di Informasi
Diary – Blog Sinopsis
Jodha dan Moti sedang duduk di depan mandir melakukan puja. Jodha sedang menyanyikan Bhajan "hay Maan Mohan" dengan khusuk dan hikmat. Ketika tiba-tiba Ruqaiya menerobos masuk kekamarnya dan menghentikan Jodha. Ruq berteiak dengan lantang, "hentikan, Ratu Jodha!" Dengan penuh kebencian, Ruq menatap Jodha. Jodha telihat bingung dan kaget, ia dan moti saling berpandangan. Ruq dengan geram berkata, "apakah kau ingin merebut kedudukanku?" Jodha menyembah patung Krishna dengan diawasi tatapan tajam dari Ruqaiya. Baca Selanjutnya Sinopsis Jodha Akbar Mnctv Episode 125