Sinopsis Jodha Akbar Mnctv Episode 106 |
Hoshiyar berkata, "tidak akan ada yang bisa menandingi kekuatan ratu Ruqaiya. ~ Ruq mendengarkan kata-kata Hoshiyar sambil menghirup hookah.~ Jangan khawatir, takdir ini akan menjadi milikmu. Kaulah yang seharusnya menjadi Mariam Uz Zamani. tapi lakhi telah menghancurkan segalanya. Kelak, kamu akan melahirkan pewaris dari kerajaan Mughal. Pikirkan itu, bagaimana kalau bayinya ratu Jodha tak akan pernah lahir?" Ruqaiya tertegun dengan saran Hoshiyar, lalu dengan cepat ia menampar pipi Hoshiyar dan menyuruhnya diam. Dengan marah ia mengancam Hoshiyar, "kalau kamu berani mengatakan itu lagi, aku akan memotong lidahmu dan membunuhmu! Jika ada orang yang ingin menyakiti bayi Jalal, aku tak akan membiarkan ia hidup." Hoshiyar dengan cepat meraih kaki Ruq dan memeluknya sambil memohon-mohon agar di maafkan. Ruq melirik Hoshiyar masih dengan marah dan berkata, "lain kali aku tak akan memaafkanmu. ~ruq berdiri dari duduknya~ Aku mengerti bagaimana perasaan wanita saat ia kehilangan bayinya. Aku tak akan pernah melakukan itu pada musuhku. Aku tak akan pernah menginginkan wanita di dunia ini mengalami hal yang sama sepertiku. Ya aku akan selalu menyesali kenyataan, jika jodha mendapatkan apa yang aku inginkan. Jika aku tak akan menjadi Mariam uz Zamani, bukan berarti aku akan melukai orang lain untuk menghilangkan penderitaanku." Ruq kemudian mengusir Hoshiyar pergi. "tinggalkan aku sendiri. Dan ya..satu hal lagi, jika kamu berani mengulang apa yang kamu katakan padaku, aku tak perduli kalau kamu telah melayaniku, aku tak akan menerimanya. Sekarang pergi dari sini!"
vlcsnap-2014-10-28-09h47m26s128Sinopsis Jodha Akbar episode 106. Semua wanita berkumpul di kamar Jodha, kecuali Ruqaiya. Maham datang di iringi oleh seseorang yang wajahnya tertutup cadar. Maham memberi salam pada para ratu dan mengucapkan selamat pada Jodha dan pada Hamida dengan wajah yang sumringah penuh rasa bahagia. Maham berkata, "kita semua ingin melihat pewaris dari kerajaan Mughal, ratu Jodha akan memenuhi keinginan itu." Jodha melirik Maham dengan masih menanggung wajah sedih dan kecewa, sangat kontras dengan binar-binar kebahagiaan yang memancar dari wajah Hamida yang ada di sisinya. Senyum tak pernah lepas dari wajah ibu ratu.
Terdengar pengumuman kalau jalal datang. Jalal memberi salam. Maham anga menyambutnya dan berkata, "tuhan itu tak pernah tak adil kepada semua orang. Aku ingin pergi ke Saint Shah Kalandar di Elawah untuk mencari mukjizat itu. Tapi doaku sudah terkabul sebelum aku tiba ke sini. Aku turut bahagia untukmu, selamat." Lalu mencium kening Jalal. Maham ternyata cukup sensitif, ia bisa melihat wajah tak bahagia Jalal, maham mencurigai sesuatu, dalam hati ia berkata, "ada apa? Aku rasa Jalal tak bahagia." Lalu katanya pada semua orang, "jika kalian semua mengizinkan aku, aku ingin memberkahi yang mulia dan ratu Jodha." Hamida mempersilahkan. Maham mengucapkan terima kasih dan berkata pada wanita bercadar yang mengiringinya tadi, "siapkan ritual untuk yang mulia dan ratu jodha. Upacara ini untuk menghindarkan dari godaan setan." Jalal menatap lurus kearah Jodha yang balas menatapnya dengan ekspresi yang sama. Wanita bercadar berkata, "yang mulia, silahkan berdiri di sebelah ratu Jodha. Agar aku bisa memberkati kalian berdua"
Jalal berjalan menghampiri Jodha dan berdiri di sampingnya. Semua tersenyum melihatnya, kecuali moti. Wanita bercadar itu memberi berkat pada Jalal dan Jodha dengan memukul kepalanya secara perlahan dengan segepok (?) bulu burung merak. Setelah itu dengan kakinya Jalal menyentuh mangkok berisi air yang di letakkan di lantai, Jodha juga melakukan hal yang sama. Setelah ritual selesai, tanpa berkata apa-apa, jalal pergi. Semua sepertinya tak menyadari akan kekakuan sikap Jodha dan Jalal antara satu sama lain, hanya maham anga yang jeli merasakannya. Maham berkata dalam hati, "pasti ada sesuatu. Jalal menyembunyikan sesuatu. Dan aku bisa memanfaatkan apapun yang ia sembunyikan."
Ruqaiya menemui Jalal di kamarnya. Jalal sedang duduk terpengkur di sofa. Ruq berkata, "aku datang kesini bukan hanya mematuhi perintah kaisar, kalau tak aku tak akan datang. Kita tak akan menjadi teman lagi." Jalal mengangkat wajahnya menatap ruq lalu berdiri di sampingnya dan berkata, "Ruqaiya, aku setuju dengan rasa marahmu. Dan perintahku ini, kamu tak perlu mematuhinya. Aku hanya ingin bicara padamu sebagai teman saja." Ruq menyahut cepat, "aku biasa bicara dengan temanku yang tak pernah menyembunyikan rahasia dariku. Tapi aku sudah kehilangan teman itu. Aku izin pergi." Ruq memberi salam paa Jalal dan melangkah pergi. Tapi di pintu ia berpapasan dengan Jodha. Keduanya saling berpandangan dengan perasaan sama-sama tak bahagia. Ruqaiya tanpa berkata ataupun menyapa berniat untuk melanjutkan langkahnya tapi Jodha menahannya, "Ratu Ruqaiya, aku memintamu untuk tetap berada di sini. Aku ingin bicara dengan Yang Mulia di depanmu. Itulah kenapa aku kesini." Jodha kemudian menghampiri Jalal dan berdiri di depannya.
vlcsnap-2014-10-28-09h47m45s59Sinopsis Jodha Akbar episode 106. Jodha menatap Jalal dengan bara amarah dan kebencian yang terpancar nyata, katanya, "aku datang kesini bukan untuk bicara denganmu tapi bertanya padamu. Katakan padaku, kenapa kamu melanggar janjimu? kamu berjanji, jika aku boleh menganut agamaku. Untuk memenuhi janji itu kamu juga menentang semua pemuka agamamu. Kalau begitu kenapa kamu melanggar janjimu yang berhubungan dengan kehormatanku? Jawab aku! kamu sudah berjanji padaku. Kalau kamu tak akan pernah menyentuhku tanpa seizinku. Kalau begitu kenapa kamu melanggar janjimu? kamu punya cara untuk memenuhi janjimu. Tapi kamu tak bisa menahan nafsumu, lalu kenapa kamu memilih aku? Kenapa? kamu tak mencintai aku. ~jodha terpikir sesuatu dan semakin terluka~ Apa kamu melakukannya karena kamu membenciku? Atau kamu hanya ingin balas dendam? Dari situlah hubungan kita dimulai, iyakan? Jawab aku yang mulia, kenapa kamu melakukan ini padaku? Kenapa kamu mengkhianati kepercayaanku setelah kamu mendapatkannya?"
Jalal membuang muka, tak mau menatap Jodha. Jodha dengan histeris bertanya, "kenapa kamu menyentuhku vlcsnap-2014-10-28-07h36m02s72tanpa seizinku, yang mulia? Kenapa?" Ruq yang mendengarkan semua perkataan Jodha berpikir kalau pertanyaan jodha itu benar dan pertanyaan inilah yang sebenarnya ingin ia tanyakan pada Jalal. Kenapa Jalal melakukan ini. Jodha memaksa jalal agar menjawab pertanyaanya. Jalal menatap Jodha dan berpikir, "dia sangat geram. Apa yang ingin kamu buktikan ratu Jodha? Ini cara yang bagus untuk menghinaku di depan Ruqaiya." Jodha masih terus menuntut Jalal agar menjawab pertanyaanya. Dengan geram Jalal berkata, "aku tak ingin menjawab pertanyaanmu. tak ada orang yang berhak memerintah aku." Dalam hati Jalal berkata, "Aku pun ingin tahu siapa rekan kejahatanmu, ratu Jodha."
Melihat ketegangan itu ruq berkata, "yang mulia, kamu bilang kalau kamu tak keberatan menjawab pertanyaan jika didepanku. kalau begitu jawablah pertanyaanya! Ratu Jodha menanyakan sesuatu padamu. Apa alasannya kamu melanggar janjimu?" Jalal menatap Jodha dan berkata, "jika kamu ingat, kamu itu sedang sakit malam itu, ratu Jodha. kamu tak ingat apa yang terjadi malam itu. Aku sudah berjanji padamu jika aku tak akan menyentuhmu tanpa seizinmu. Tapi bagaimana jika kamu tak bisa memberikan izinmu untuk itu?" Jodha menyahut dengan ketus, "itu tak dibenarkan!" Jalal balas menyahut, "kenyataanya sekarang adalah kamu hamil. Itu sudah cukup jelas, Ratu Jodha. Aku tak ingin bicara denganmu sekarang. Pergi dari sini." Tapi Jodha tak segera beranjak pergi. ia masih menatap Jalal dengan tatapan marah dan tak terima. Melihat itu Jalal segera mendekatinya, sangat dekat dan mengusirnya dengan kasar, "aku bilang pergi dari sini!" Jodha masih dengan perasaan tak terima meninggalkan jalal dan Ruqaiya.
vlcsnap-2014-10-28-09h48m30s5Jalal berlatih pedang dengan para prajurit. Tapi dalam emosinya, tanpa sadar Jalal telah melukai mereka semua. Atgah yang melihat itu berusaha menghentikan Jalal dengan maju sebagai lawannya. Jalal pun berhasil mengalahkan Atgah hinga terjatuh di tanah. Untungnya Jalal keburu tersadar sebelum pedangnya terayun melukai atgah. Atgah segera bangkit dan mengatakan kalau bukan hanya ia saja, tapi telah banyak prajurit yang terluka karena berlatih pedang denganya.
Jalal dengan mata merah membara menatap sekeliling, banyak prajurit yang tergeletak di tanah dengan luka-luka di tubuhnya. Mereka semua sedang di tolong dan di rawat oleh parjurit lain. Jalal berkata, "aku tak ingat apa ini latihan atau perang." Atgah mengatakan kalu Jalal sepertinya kelihatan tak sehat, "apakah itu karena cuaca dinginya?" Jalal berkata tidak, "seorang ksatria harus mengatasi segala masalah yang sulit sendiri. Baik itu adalah masalah pribadi atau karena cuaca." Atgah berkata kalau Jalal mau ia akan membatalkan sidang hari ini. Tapi Jalal melarang karena itu adalah tugasnya dan ia akan melakukannya.
Sinopsis Jodha Akbar episode 106. Jalal menghadiri sidang untuk mendengarkan aduan rakyatnya dan memutuskan perkara mereka. Jalal masuk keruang sidang, semua orang memberi salam padanya, ia membalas salam mereka. Jalal memanggil penuntut pertama. Seorang pria datang bersama tersangka. jalal bertanya apa tuntutannya. Lelaki itu berkata kalau ia menitipkan seekor kuda pada terdakwa, tapi ia malah mencurinya. Jalal memutuskan perkara itu dengan sangat cepat, karena hukuman bagi pencuri adalah potong tangan, maka ia memerintahkan agar tangan terdakwa di potong. Semua orang saling padang. Terdakwa memohon-mohon tapi Jalal tak bergeming. Hadirin yang datang mulai saling berbisik mengatakan kalau Jalal sepertinya sangat marah hari ini. karena biasanya pencuri hanya di cambuk 20 sampai 30 kali paling banyak, tapi ini harus potong tangan. Beberapa yang lain hanya bisa berkata kalau Jalal adalah raja mereka, dan mereka harus mematuhinya.
Penuntut kedua di ajukan, seorang suami yang menuduh istrinya selingkuh. Suami istri itupun di hadirkan ke hadapan Jalal. Jalal bertanya pada si suami, "apa keluhanmu?" Si suami berkata kalau istrinya mengkhianati dirinya. Istrinya telah berzinah dan ia bukan ayah dari bayi yang akan dilahirkannya, "aku sedang keluar kota beberapa bulan untuk berdagang dan ketika pulang istriku sudah hamil." Jalal tercenung mendengarkan kata-kata si suami, tiba-tiba saja ia membayangkan dirinya berada dalam posisi tersebut. jalal membayangkan suami yang berdiri di depannya saat ini adalah dirinya sendiri yang sedang mengadukan Jodha karena berselingkuh. Jalal menatap wanita yang di bayangkannya sebagai Jodha. Bayangan Jalal berkata, "aku ingin keadilan, jika seorang istri telah berselingkuh dari suaminya, apakah ia pantas untuk hidup bersamaku?" Jalal tertunduk. Lalu ia menatap bayangan Jodha dan bertanya apakah ia ingin mengatakan sesuatu untuk membela diri?
vlcsnap-2014-10-28-09h50m01s149
Bayangan Jodha berkata, "yang ingin aku katakan adalah kalau anakku ini bukan hasil dosaku, tapi adalah simbol dari cintaku. Aku mencintai seseorang, tapi suamiku belum siap untuk menceraikan aku. Aku setuju jika suamiku bukan ayah dari bayi ini. Aku hanya punya satu permintaan. Aku mohon suruh suamiku untuk menceraikan aku." Bayangan Jalal menyahut, "aku selama ini setia padanya, yang mulia. Aku memenuhi semua tanggung jawabku dan aku mencintainya. Aku berusaha membuatnya bahagia dan memberikan ia kebebasan juga. tapi ia malah mengambil keuntungan dari itu. ia telah berselingkuh dariku." Bayangan Jodha membantah, "aku tak pernah berjanji akan setia kepadanya. Aku menikah dengan ia bukanlah keinginanku. Keluargaku memaksa aku untuk menikah dengannya, aku tak pernah mencintainya. ~lalu bayangan Jodha memandang suaminya dan berkata~ Aku tak pernah suka saat kamu menyentuhku. Aku tak pernah suka saat kamu menatapku dan memberikan cintamu padaku. Aku tak pernah mencintaimu, tak akan pernah. Aku mencintai ayah dari bayi ini."
Si suami, 'bayangan Jalal' berkata, "seharusnya kamu malu, semua orang menertawakanmu." Bayangan Jodha dengan cepat menyahut, "mereka tak menertawakan aku, tapi menertawakanmu. Mereka menertawakan kebodohan dan kemandulanmu. Aku tak akan sanggup melihat pria yang kucintai..." Bayangan Jalal berteriak, "cukup! kamu sudah menghina cinta dan kesetiaanku. ~lalu kata bayangan Jalal pada Jalal 'sang raja"~ Yang mulia, ia telah menghina cinta dan kesetiaanku. Sangat buruk sekali bagi pria jika istrinya bertanya tentang kemampuannya. Aku ingin keadilan yang mulia." bayangan Jodha juga mengatakan yang sama kalau dirinya juga menginginkan keadilan karena ia tak bisa hidup dengan pria yang tak ia cintai.
vlcsnap-2014-10-28-09h49m39s161Sinopsis Jodha Akbar episode 106. Mendengar kata-kata bayangan Jodha, Jalal sang Raja berteriak marah, "Diam kamu wanita jahat! Apa kamu tak takut pada Allah? Bagaimana bisa kamu mencintai orang lain selain suamimu. Kenapa kamu tak menghormati pernikahannya? Kenapa kamu mengabaikan tugasmu sebagai seorang istri yang telah di takdirkan oleh agamamu? Ini adalah dosa besar, kamu telah mengkhianati suamimu dan berselingkuh dengan oranag lain. ~kata Jalal pada pendeta~ Ceraikan wanita ini dari suaminya, tanyakan kepada jurimu tentang masalah ini karena aku akan menghukum wanita ini, tapi bukan anak yang belum lahir darinya. Jadi setelah ia melahirkan anaknya, ia akan di rajam sampai mati di depan umum. Selingkuhannya itu juga akan mendapat hukuman yang sama." Si wanita 'bayangan jodha' berkata kalau ini tak adil karena kekasihnya tak bersalah. Jalal berteriak marah, "dia juga turut bertanggungjawab karena ia adalah rekan kejahatanmu. ia tahu kalau kamu itu wanita yang sudah menikah dan ia telah bercinta denganmu. ~kata jalal pada Atgah~ Atgah sahab. Sebelum aku kehilangan kendali, bawa wanita jahat ini pergi." Bayangan Jodha memohon-mohon agar diberi keadilan. tapi jalal tak bergeming. Pengawal membawa bayangan Jodha pergi yang kini telah berubah kerupa aslinya. Semua yang hadir saling pandang. Hamida pun terlihat tak percaya, tapi tak bisa membantah perintah raja. Jalal duduk di singgasananya dengan wajah sangat marah.
vlcsnap-2014-10-28-09h51m19s152Di kamar, Moti sedang menemani Jodha yang masih berkeluh kesah tak terima dengan kehamilannya. Jodha berkata, "aku rasa semua wanita itu menginginkan anak. Jika seorang ratu hamil akan menjadi berita yang sangat membahagiakan. Bukan hanya bagi keluarga, tapi untuk kerajaannya juga. Orang sangat mengharapkan. Andai saja bukan seperti ini, aku akan merasa senang dengan kehamilan ini. Aku tak ingin di hormati karena kehormatanku. Aku tak akan melupakan ini karena yang mulia tak meminta izinku." Moti memegang pundak Jodha, "jodha jangan begitu. kamu tak bisa merubah apa yang sudah terjadi." Hamida datang. Jodha berdiri memberi salam. Hamida berkata semoga tuhan memberkatinya. Hamida mengabarkan kalau pendeta dari Payanaran Badayu datang untuk memberkati Jodha dan bayinya. Hamida meminta Jodha mengikutinya.
Kumpulan Sinopsis di Informasi
Diary – Blog Sinopsis
Sinopsis RangrasiyaDi kamarnya, maham memberitahu Jalal kalau pendeta senior telah datang untuk mendoakan bayinya, "berkah mereka akan sangat penting untuk pewaris dari kerajaan mughal. Aku ingin kamu bertemu mereka." Jalal berkata dalam hati, "bayi yang akan lahir itu bukan pewaris dari kerajaan mughal. Tapi aku tak boleh mengatakan apapun kalau aku ini telah di khianati." Maham anga yang melihat Jalal melamun berpikir, "ada apa? jalal sepertinya tak kelihatan bahagia bahkan saat mendengar pendeta senior datang untuk memberkati pewarisnya. ia kelihatan bingung." Maham berkata pada Jalal, "Jalal, aku sedang bicara padamu." Jalal menoleh pada maham dan berkata kalau ia mendengarnya dan mengatakan kalau itu berita yang bagus. jalal kemudian mengajak para wnita yang ada di kamarnya menemui pendeta senior.
Di tempat lain, Jodha juga sedang dalam perjalanan menemui pendeta senior. Sambil berjalan, Jodha berpikir, "kau telah mengkhianati aku, yang mulia. Penderitaan ini tak akan hilang selamanya." Di waktu yang sama tapi di tempat terpisah, Jalal memikirkan hal yang sama, 'ratu Jodha, belum pernah ada orang yang melukai aku sesakit yang kamu berikan." Kedua rombongan akhirnya bertemu. Jodha degan hamida, Jalal bersama Maham, gulbadan dan Jiji anga. Jodha menatap Jalal dengan marah dan benci yang sangat kentara. sampai-sampai maham, Jiji anga terdiam tak tahu berkata apa. Hanya Hamida yang wajahnya terlihat sangat cerah dan bahagia. Hamida tersenyum menyambut jalal, yang juga balas tersenyum padanya meski dengan sangat terpaksa.Baca Selanjutnya Sinopsis Jodha Akbar Mnctv Episode 107