Sinopsis Akhir Cerita Jodha Akbar Mnctv Episode 566 |
JA logo 100Malam harinya, Rukayah menemui Jodha di kamarnya “Ratu Jodha, bolehkah aku masuk ke dalam kamarmu ?” pinta Rukayah sedih “Masuklah, Ratu Rukayah ,,, aku minta maaf kalau aku gak bisa mengurangi hukumanmu” Rukayah hanya tersenyum “Kadang kadang kita gak mengerti tentang seseorang sepanjang hidup kita, namun kamu ,,, kamu selalu bisa mengerti seseorang dalam beberapa detik saja, dulu ketika kamu memasuki istana ini, aku tahu kalau kamu itu orang yang baik, hal itulah yang membuat aku marah, aku tahu kalau aku gak bisa menyamai tingkat kebaikanmu, itulah mengapa aku selalu berbuat gak hormat padamu, aku ingin meminta maaf, Ratu Jodha” kata Rukayah sambil bersimpuh di kaki Jodha sambil menangis, Jodha menggelengkan kepalanya dan menyuruh Rukayah untuk bangun, Rukayah pun bangun dan berkata “Kamu telah membuat hukumanku menjadi sebuah tantangan maka dengan begitu aku gak begitu malu dan kamu juga telah membuka pintu untukku untuk kembali ke Agra, kamu juga telah memberikan kehidupan baru untuk Jalal, kamu telah mengubahnya dari Jalal ke Akbar, cintamu telah mengubahnya, cintamu telah memenangkan kebencianku, aku salut padamu, aku akan selalu berdoa agar cintamu dan Jalal diingat sepanjang masa” kata Rukayah tulus kemudian mereka berdua saling berpelukan erat
Keesokan harinya, Rukayah sudah bersiap siap hendak pergi dari Agra menuju ke Kabul, semua keluarga kerajaan telah berkumpul di teras tengah halaman istana untuk melepas kepergian Rukayah, Hamida, Salima juga sudah ada disana, Rukayah meminta maaf pada semua orang dan yang terakhir Rukayah meminta maaf ke Jalal namun Jalal hanya diam saja, ketika Jodha mendekati Jalal dan memegang bahu suaminya itu sebagai tanda dukungannya, Jalal mulai membuka suaranya sambil mendekat ke arah Rukayah yang saat itu hendak masuk ke dalam tandu “Sebuah hukuman diberikan bukan untuk menunjukkan penyiksaan namun untuk mengubah seseorang, Rukayah” Rukayah merasa senang bisa mendengar suara Jalal dan berbalik menghadap ke Jalal “Kamu ini adalah teman kecilku dan aku gak ingin kamu kalah ! Ratu Jodha telah memberikan kamu kesempatan dan aku ingin kamu menang !” Rukayah tersenyum senang penuh haru “Apakah kamu pikir Rukayahmu gak bisa melakukannya ?” Jalal tersenyum “Aku sangat tahu Rukayah, aku tahu Rukayah selalu menang” Rukayah tersenyum mendengar ucapan Jalal dan berkata “Aku akan segera membuktikannya, Jalal ! Bahwa aku gak kalah dengan Ratu Jodha ! Aku akan melakukannya karena itu adalah hidupku, aku gak bisa hidup tanpamu, Jalal” Jalal tersenyum “Aku akan menunggu kamu kembali, Rukayah” Jalal memeluk Rukayah erat, Rukayah sangat senang dan membalas pelukan Jalal sambil menangis haru “Aku harus pergi sekarang” tak lama kemudian Rukayah masuk ke dalam tandunya dan para pelayan segera membawa tandu Rukayah meninggalkan istana Agra.
Pada malam harinya, Jodha sedang terbaring di kamarnya, Jodha merasa lelah tak lama kemudian Jalal memasuki kamarnya namun Jodha mengira kalau yang datang itu adalah Moti pelayan setianya, tanpa melihat ke arah Jalal, Jodha meminta padanya untuk memijat kakinya “Moti, tolong pijat kakiku” Jalal dengan lembut mulai memijat kaki Jodha “Moti, kamu tahu ,,, aku telah membukakan jalan untuk Ratu Rukayah untuk kembali ke Agra, semuanya pasti akan baik baik saja” kata Jodha sambil menengok ke arah Jalal, Jodha langsung kaget dan menarik kakinya yang tadi dipijat oleh Jalal “Yang Mulia, kenapa kamu menyentuh kakiku ? Aku ini istrimu” Jalal hanya tersenyum dan berkata “Kamu juga selalu memijat kakiku”, “Orang lain nanti bisa melihatnya, Yang Mulia” kata
Jodha panik sambil menengok ke kanan kiri dengan cemas “Tidak ada seorangpun yang bisa masuk ke sini tanpa seijinku !” kata Jalal, kemudian Jodha pura pura manja ke Jalal “Kalau begitu layani aku dengan baik, kamu mau kan memijat tanganku” kata Jodha sambil melirik manja ke Jalal, Jalal tersenyum kemudian memijat lengan Jodha lembut, melihat Jalal mau melakukan hal itu, Jodha kembali menggoda suaminya “Aduuuh, kepalaku sakit, kamu bisa kan memijat kepalaku ?” kata Jodha sambil merebahkan kepalanya di pangkuan Jalal, Jalal hanya diam dan tersenyum sambil memperhatikan Jodha yang mulai manja padanya, Jalal memijat kepala Jodha namun kemudian Jodha memegang tangan Jalal dan menghentikan pijatannya “Cukup, Yang Mulia” Jalal menurut perintah Jodha “Yang Mulia, semuanya akhirnya berakhir bahagia”, “Iya benar, itu semua terjadi karena kebijaksanaanmu, kamu selalu saja menunjukkan jalan padaku setiap saat” Jodha bangun dari tidurnya dan berkata “Tidak Yang Mulia, ini semua karena kepercayaanmu padaku” kata Jodha “Ini semua terjadi karena cinta kita, Ratu Jodha” kemudian Jodha merebahkan kepalanya di bahu Jalal, Jalal memeluk Jodha erat, mereka tersenyum bersama sama sambil membayangkan masa lalu yang pernah mereka alami berdua dulu.
Di Moseleum Jalal, jiwa Jalal dan jiwa Jodha berbincang bincang satu sama lain, mengingat ketika mereka masih hidup
jiwa Jalal : “Malam itu adalah malam yang indah, Ratu Jodha”
Jiwa Jodha : “Iya, Yang Mulia ,,, aku teringat akan perjalanan kita dulu, kamu ingat ketika suatu hari aku telah bersumpah di hadapan Dewi Kali, kalau aku akan membawa kepala orang yang telah merusak tanahku”
Jiwa Jalal : “Aku juga ingat ketika aku berlari lari di belakangmu hanya untuk melihat wajahmu”
Jiwa Jodha : “Kamu ingat juga ketika suatu hari aku menaruh sebuah pedang tepat di lehermu karena aku pikir kamu hanyalah seorang prajurit”
Jiwa Jalal : “Bagaimana bisa seseorang yang akan membunuhku waktu itu menjadi pendamping hidupku, menjadi ratuku”
Jiwa Jodha : “Aku juga gak pernah berfikir bahwa seseorang yang ingin aku bunuh, ternyata akan aku doakan sepanjang hidupku”
Jiwa Jalal : “Cintamu telah mengubah aku, Ratu Jodha ,,, aku harus mengikuti semua keinginanmu, aku mau menundukkan kepalaku di depan Dewi Kali, kemudian kebencianmu berubah menjadi cintamu padaku”
Jiwa Jodha : “Kita gak tahu bahwa cinta kita ini akan benar benar mengubah diri kita sepenuhnya”
Jodha dan Jalal teringat pada masa lalu mereka, bagaimana ketika dulu mereka saling membenci kemudian mereka saling mengaku satu sama lain kalau saling mencintai, bagaimana ketika cinta mereka semakin kuat dengan berjalannya sang waktu.
Jiwa Jodha : “Sesuatu yang kecil selalu membawa kita bersama sama”
Jiwa Jalal : “Permainan pedangmu benar benar mengesankan aku, Ratu Jodha ,,, aku sampai sampai gak bisa menjelaskan kehebatanmu, aku masih ingat ketika kamu bertarung dengan Abu Mali untuk melindungi aku”
Kumpulan Sinopsis di Informasi
Diary – Blog Sinopsis
Jiwa Jodha : “Aku harus melindungi kamu, Yang Mulia ,,, karena kamu adalah kehidupanku”
Narator : “Itulah kisah Jodha dan Akbar, sebuah perjalanan kehidupan dua orang manusia mulai dari rasa benci yang berubah menjadi cinta, perubahan seseorang menjadi lebih baik, kisah cintanya adalah sejarah dan akan diingat selama bertahun tahun” ~ TAMAT~