Sinopsis Nakusha Senin 31 Juli - Episode 22 |
Dia berkata bahwa Dutta adalah tipe pria yang tenang dan ia gak pernah berbagi emosinya dengan siapa pun. Tapi ia melihat bahwa ia gak bisa mengalihkan pandangan darinya ke pesta pernikahan seorang teman sehingga ia merasa sangat menyukainya sehingga ia meneruskan rishta. Aai gak ingin menyembunyikan aything dari Supriya dan berkata kepadanya bahwa Dutta pernah tertipu dengan cinta. ia gak pernah berbagi rasa sakitnya tapi malah masuk ke shell. Meskipun ia sering tersenyum saat tersenyum kecil seolah meminta izin jika ini cukup banyak. Aai merasa bahwa SUpriya bisa mengajari dirinya cara tersenyum lagi dan membawa kebahagiaan ke dalam hidupnya. Supriya gak ada artinya. Aai memeluknya dan Supriya ada dalam pikirannya.
bekerja di pagi hari dengan sarung tangan tinju dan tas merah. Baaji berkomentar bahwa Dutta membuat tubuhnya untuk cinta. Dutta membalas bahwa ia sedang bekerja sehingga ia bisa melindunginya (baaji) dari musuh. Baaji bercanda tentang cinta agung dan Dutta memukulnya di rahang.
Baaji menyuruhnya untuk bersiap-siap berpuasa saat mereka mengadakan rapat. Dutta bertanya apa yang ia katakan. Baaji berkata bahwa ia harus mengingat semuanya agar Dutta dan Dutta bertanya kepadanya apakah ia sedang tidur nyenyak. Baaji berkata bahwa ia mengadakan pertemuan dengan Vahini bahwa pertemuan Aai Sahib telah dimulai dan ia meminta Supriya untuk tinggal di sini untuk tujuan itu saja.
Dutta berkata kepadanya untuk berhenti berbicara omong kosong. Baaji mencoba menjelaskan kepada Dutta tentang omong kosongnya. ia duduk di meja Dutta dan berkata bahwa ia harus melakukan segalanya untuk Bhau karena Bhau gak tahu apa-apa dan bahkan harus menjadi gadis patuh untuk bhau. Lalu ia meniru bagaimana Dutta akan melamar seorang gadis. Dutta akan berkata "Hei dengarkan hatiku berdetak seperti bom waktu, jika kamu gak bilang iya maka itu akan meledak sebentar lagi".
Dutta tersenyum setengah geli dan kembali ke tinju. Baaji menyarankan agar ia menulis surat cinta kepada Vahini dan Dutta hanya menggelengkan kepalanya dan terlalu sibuk memukuli tas merah itu. Baaji kemudian berpikir bahwa ia harus melakukannya sendiri seolah-olah Dutta menulis sebuah surat yang akan ia jalankan dengan susah payah, ia akan berkata sesuatu seperti "Shaadi karti hai ya uthvaaun Baaji se".
Baaji memulai surat itu dan berkata dengan lantang apa yang dipikirkannya "Jaaneman Meri, Dil ki bandkook mein sirf ek gooli baaki hai Tu bol untuk memicu dabaun. Tu bol to tere dil ko nishaana lagaaun. Arre tu bol to uski supari mein raton raat uthaun. Tu bol to saare samundar ka paani bhi pee jaaun "Dutta mengira Baaji gila. Baaji gak menyukai shaayari-nya dan membuangnya. Lalu ia berpikir dan mendapat ide lain.Baca Selanjutnya Sinopsis Nakusha Selasa 1 Agustus - Episode 23.