Sinopsis Rahmat Cinta Rabu 6 Desember - Episode 35 |
Ibu tadi terlihat begitu peduli dengan Bella, tapi ternyata dia malah mengajak Bella untuk menjual diri di lapaknya. Bella kembali terkejut, dia malah semakin takut. Ibu itu malah menarik tangan Bella dengan kuat dan mengajak untuk ikut dengannya, Bella di iming-imingi uang. gak patah arang, ibu itu terus memaksa Bella. Tapi, tiba-tiba terlihat tangan yang melepaskan tangan Bella dari genggaman ibu itu.
Bella menoleh kaget, tangan itu ternyata adalah tangan Andrey. Dengan tegas Andrey mengatakan jika Bella tidak akan mengikuti kemauannya. Ibu tersebut akhirnya meminta maaf sambil menahan sakit di tangannya akibat genggaman Andrey yang begitu kuat.
Setelah ibu itu pergi, Andrey terlihat bertanya pada Bella dengan lembut, Andrey memastikan apakah Bella baik-baik saja. Bella mengangguk, wajahnya tampak masih trauma. dia kemudian tersadar jika tangan Andrey masih menggenggam tangannya. Dengan risih, Bella segera melepaskan tangan Andrey, namun Andrey malah tampak kecewa.
Bella kemudian bertanya pada Andrey kenapa dia bisa tahu jika Bella ada di tempat itu. Mendapati Bella terlihat mencurigainya, Andrey kemudian menjelaskan bahwa dirinya sudah gak seperti dulu. Andrey nampak kecewa dengan balasan Bella yang malah menaruh curiga setelah Andrey menolongnya. Bella tertunduk malu sambil mengucapkan terima kasih. Andrey menjelaskan jika tadi dia berada di cafe seberang jalan dan melihat Bella mencoba melamar pekerjaan tapi ditolak, maka dari itu Andrey kemudian mengikuti Bella. Andrey tampak kesal, dia juga bertanya untuk apa Bella melakukan pekerjaan seperti itu, Andrey bertanya apakah Dewa gak sanggup memberinya makan. Bella terlihat emosi, dia dengan kesal menjawab bahwa itu bukanlah urusan Andrey. Bella kemudian berjalan pergi dari situ.
Setelah Bella berjalan cukup jauh, Andrey tertawa licik. dia megatakan bahwa cinta gak akan cukup jadi acauan kebahagiaan. Andrey akan membuktikan pada Bella jika uang adalah segalanya. Di samping mobil, Andrey terlihat mendekati ibu yang tadi menarik tangan Bella. Ibu itu meminta bayaran pada Andrey karena dia merasa telah menyelesaikan tugasnya. Andrey membayar ibu-ibu itu. Andrey tersenyum dingin dan langsung pergi dari sana.
Sing hari di depan sekolah, Andrey tampak menantikan Dewa. gak lama, Dewa muncul dan terkejut melihat Andrey ada disana. Dewa merasakan gelagat mencurikan pada Andrey, tanpa membuang waktu Dewa langsung bertanya apa keperluan Andrey menemuinya. Andrey pun terlihat seolah-olah kecewa mengetahui Dewa membiarkan Bella yang berusaha mencari kerja. Mendengar itu, Dewa terkejut dan mengatakan bahwa dia gak pernah meminta Bella untuk mencari kerja.
Andrey menarik nafas panjang, dia kemudian mengatakan jika saat ini kondisi keuangan Dewa sangatlah sulit. Andrey kemudian meminta Dewa bicara dengan Bella apakah Bella merasa kekurangan sampai memutuskan untuk bekerja seperti itu. Andrey kemudian berpura-pura menawarkan bantuan dan meminta Dewa gak sungkan padanya. Dewa merasa gak enak, dia kemudian menolak dengan halus tawaran tersebut dan mengucapkan terimakasih atas kebaikan Andrey. Dewa memutuskan pergi, namun Andrey diam-diam menyelipkan amplop cokelat berisi uang di tas yang dibawa Dewa. Andrey kemudian tersenyum misterius.
Sore hari, Tineke dan Sarah tengah dalam perjalanan pulang di mobil. Tineke masih merasa sedih dengan kabar yang baru saja diterima dari ortu angkat Juna yang sebenarnya adalah orang suruhan Sarah. Tineke terus membuang wajahnya ke arah jalan, sambil terus terngiang apa yang dikatakan bapak angkat Juna. Sarah menghibur Tineke dan mengatakan bahwa dia turut prihatin dengan informasi yang baru saja Tineke dengar tadi, Sarah merasa jika Juna tumbuh menjadi pribadi yang urakan.
Tineke merasa jika semua itu adalah salahnya karena telah lalai menjaga Juna. Sarah menenangkan kembali dan mengatakan jika semua itu bukanlah salah Tineke, Sarah mengatakan jika ini semua adalah salah Juli yang telah merencanakan kejadian itu. Juli berniat mendapatkan semua yang telah dimiliki Tineke. Sarah pura-pura merasa sungkan dan mengatakan jika keberadaanya saat ini hanya bisa menggali luka di hati Tineke. Tineke sebaliknya, dia merasa keberadaan Sarah sangat membantunya.
Tineke pun meminta Sarah tetap tinggal karena dia masih membutuhkan bantuan Sarah untuk mencari anak kandungnya. Dalam hati Sarah merasa senang karena Tineke sudah sangat bergantung kepadanya. Sarah lalu bertanya bagaimana jika Martin mengetahui keberadaanya. Tineke mengatkan jika saat ini Martin bukanlah sosok yang harus ditakuti, karena tanpa uang dan kuasa, dia bukan siapa-siapa. Tineke mengatakan jika dia telah memperketat penjagaan rumahnya lebih dari sebelumnya. Tineke juga yakin jika Martin tidak akan pernah bisa memasuki rumahnya. Sarah menyeringai senang dalam hati karena melihat Tineke yang terlalu polos.
Baca Selanjutnya Sinopsis Rahmat Cinta Kamis 7 Desember - Episode 36.