Sinopsis Mohabbatein Antv Episode 249

Posted by

Sinopsis Mohabbatein Antv Episode 249. Di pesta tilaknya Mihir dan Mihika, Ishita bertanya pada pelayan kenapa halwanya belum dibuat, dilihatnya Raman ada diujung sana “Apakah aku perlu bicara dengannya ? tak ! Aku tak ingin” tiba tiba Ishita terbatuk batuk untuk mendapatkan perhatian dari Raman namun Raman saat itu tak memperhatikan Ishita dan sibuk ngobrol dengan seorang pria, sementara itu Romi memainkan musik Punjabi yang begitu meriah dan memekakkan telinga, Ishita kemudian memberikan tanda pada Raman untuk datang padanya dan mengambilkan tabung gas, ketika Raman melihat kode dari Ishita, Raman malah menunjukkan jam tangannya dan berkata “Aku sedang sibuk ! Aku tak bisa kesana” ujar Raman kesal, Ishita juga sangat kesal, lalu memberitahu Appa untuk mengatakan pada Raman agar membawakan tabung gas,

Saat itu musiknya sangat kencang, begitu Ishita Appa berlalu, Appa bertemu dengan Bala yang meminta kunci rumah, Appa memberikan kunci itu dan memberikan perintah yang salah pada Bala tentang permintaan Ishita tadi, Bala lalu menyampaikan pesan itu ke Vandu tapi Vandu menolaknya karena ada banyak pekerjaan yang harus ditanganinya, akhirnya Bala menyampaikannya ke Romi, Romi kemudian menyampaikan pesan itu ke ayahnya, tuan Bhalla, mereka tak bisa mendengar apa apa karena musiknya sangat keras dan pesan yang disampaikan pun salah, akhirnya tuan Bhalla menyampaikannya ke Raman “Raman, tadi kata Ishita, kamu diminta untuk membawa drum yang berisi air padanya” saat itu musiknya berhenti “Baik, akan aku ambilkan, ia itu memang benar benar aneh, ia ingin drum yang berisi air ? Tapi sepertinya tadi ia memberikan kode kalau ia ingin tabung gas ?” Raman merasa bingung

Sinopsis Mohabbatein Antv Episode 249
Sinopsis Mohabbatein Antv Episode 249
Ishita mengatakan pada pendeta untuk menunggu sebentar karena Sheeranya belum siap, saat itu Ishita melihat Sanjana sudah datang ke pesta tersebut, Ishita sangat senang melihat kehadirannya, bergegas Ishita menemui Sanjana “Ishita, aku tak bisa masuk ke dalam”, “Kamu harus masuk, Sanjana” Sanjana nampak bingung dan ketakutan sambil menutupi sebagian wajahnya dengan kerudungnya “Ishita, pergilah, ini tak akan baik”, “Sanjana, paling tak temuilah Mihir” saat itu Amma datang dan menyuruh Ishita untuk ikut dengannya “Ishita, kamu memang sangat baik dengan mengundangku ke kemari, aku akan menunggu disini”, “Baiklah, tunggulah disini, aku akan kembali lagi nanti” Sanjana segera menutupi wajahnya lagi sambil berdiri disana, ketika Ishita sudah pergi meninggalkannya, kebetulan Raman berada dibelakang Sanjana dan melihat ke arah Sanjana dari belakang,

Raman bertanya tanya siapa wanita ini tapi ketika Raman hendak bertanya, Mihir memanggil Raman, sehingga Raman pun pergi dan tak jadi bertanya pada Sanjana, Mihir kemudian mengenalkan Raman dan Ishita juga Mihika pada teman kuliahnya dulu yang bernama Rakesh “Ishita ini mempunyai dua hubungan denganku, sebagai kakak ipar dan sebagai kakakku sendiri”, “Setahuku dulu Mihir sangat pemalu, aku rasa mungkin Mihika yang memulai duluan” Mihika langsung menyela ucapan Rakesh “Oh iya, tentu saja” Raman kemudian menyahut dengan memberitahu efek samping setelah menikah, Ishita langsung menyela “Iyaaa benar, beberapa orang seharusnya tetap berada di masa lalunya dan tak merusak orang lain di masa sekarang” Raman langsung membalas dengan berkata pada Rakesh

“Kalau begitu, jangan menikah dulu” Mihika yang hanya menjadi pendengar sedari tadi, langsung berbisik ke Ishita “Kakak, kenapa kakak malah menyindir Raman”, “Dia itu orang yang tak berperasaan” sahut Ishita kesal “Sudahlah, lupakan saja, ayoo kita pergi”, “Mihika, aku tak ingin duduk disebelahnya pada saat acara puja nanti” Mihika tertegun “Kenapa ? Memangnya apa yang telah Raman lakukan ?”, “Sudah tak usah merusak harimu” ujar Ishita sambil memamerkan Sanjana dari kejauhan pada Mihika, Mihika menatapnya dari jauh “Sanjana tak ingin membuat masalah, makanya ia ingin duduk disana dan menonton acara tilakmu dengan Mihir”, “Baiklah” Mihika merasa senang

Pendeta kemudian memberitahu pada nyonya Bhalla kalau saat ini waktu baiknya telah tiba, nyonya Bhalla menyuruh Raman duduk disana di dekat pendeta untuk melakukan puja “Dimana istrimu ? Kamu harus duduk dengan istrimu disini” ujar pendeta “Dimana Ishita ?”, “Mungkin ia sedang bersama beberapa tamu, ibu” Raman menyahut ucapan ibunya, saat itu Ishita datang dan akhirnya duduk disebelah Raman dengan perasaan dongkol “Silahkan pendeta, bisa dimulai pujanya” pinta Raman, pendeta pun mulai membaca doa doa, sementara itu ketika semua orang sedang berkumpul melihat pemujaan, Ruhi dan Shravan mengecek keamanan dengan walkie talkienya untuk menangkap pencuri yang datang

Pendeta kemudian meminta Raman dan Ishita untuk mengambil Sankalp untuk pemujaan, Ishita meletakkan tangannnya diatas tangan Raman, mereka berdua saling memandang dengan perasaan kesal satu sama lain, Mihir dan Mihika yang berbada tepat dibelakang mereka berdua hanya bisa geleng geleng kepala melihat sikap suami istri ini, sementara itu Shravan bertanya pada Ruhi tentang keadaan disana, Ruhi mencurigai Sanjana karena ia duduk sendirian di pojok dan dan menutupi wajahnya, saat itu pendeta mengatakan bahwa pemujaan telah selesai “Berikan aarti ini pada semua orang” ujar pendeta, kemudian Ishita berbisik ke Vandu “Kakak, tolong ambilkan halwanya” Vandu bergegas pergi, tak lama berselang Vandu datang lagi dan bilang “Ishita, halwanya belum jadi” Ishita kaget dan langsung menyindir Raman karena tak mengurusi tabung gasnya

“Kapan kamu mengatakannya padaku ?”, “Aku kan sudah mengatakannya pada ayah untuk menyampaikannya ke kamu” Appa bingung dan menyela ucapan mereka “Aku tadi minta tolong Bala untuk mengatakannya ke Raman”, “Aku tadi juga titip pesan ini ke Romi” Bala menimpali ucapan ayah mertuanya “Iyaa, lalu aku menyampaikannya ke ayah”, “Iyaaa, itu benar, lalu aku menyampaikannya ke Raman kalau kamu minta drum berisi air” ujar tuan Bhalla polos, Ishita semakin kesal mendengarnya dan kemudian mereka berdebat satu sama lain “Sudah sudah sudah, cukup ! Raman, bilang sama pendeta untuk menggunakan ladu saja” sela nyonya Bhalla

Sementara itu Shravan bergegas memberitahu Amma dan menunjuk ke arah Sanjana “Nenek, dari gerak geriknya sangat mencurigakan, ia pasti pencuri” Amma kaget sambil memperhatikan Sanjana, Amma bergegas menghampirinya dan mulai memarahi Sanjana, Sanjana bingung dan berusaha lari dari sana, semua orang yang mendengar Amma berteriak “Pencuri ! Pencuri !” bergegas datang kesana untuk melihat apa yang terjadi, Raman dan Ishita juga segera menghampiri mereka, Amma yang bisa menangkap Sanjana langsung berkata “Dia ini pencuri !” Ishita pun berteriak “Ibu, bukan ! ia bukan pencuri ! ia ,,, ia adalah kakaknya Mihir !” semua orang terkejut mendengarnya, Mihir sendiri juga bingung “Apa yang kamu katakan ? Aku tak punya hubungan apa apa dengan ia !” Mihir mulai angkat bicara “Iyaa aku tau kamu marah dengannya kan ? Tapi bicaralah dengannya ?”, “Kenapa kamu menekan aku ? Aku tak mengerti, kenapa kamu memaksa aku ? Aku tak kenal dengan perempuan ini” ujar Mihir heran

Raman menyela pembicaraan mereka dan langsung menegur Ishita, Ishita juga membalasnya “Hubungan persaudaraan kalian tak akan berakhir seperti ini, aku tau apa alasannya kamu meninggalkan kakakmu ini, Mihir” Mihir semakin bingung dan tak mengerti apa yang dikatakan oleh Ishita, sedangkan Sanjana hanya terdiam “Ishita, ia ini bukan kakakku ! Dan alasannnya sangat besar !”, “Alasannya adalah Raman ! Raman mempunyai hubungan kan dengan Sanjana ? Itulah mengapa kamu memutuskan hubunganmu dengannnya !” Raman kaget mendengar ucapan Ishita “Apa ? Aku bahkan tak kenal dengan dirinya”, “Aku rasa ada seseorang yang mencoba membuatmu bingung, ia ini bukan kakakku !” Sanjana mulai berakting di depan Mihir, Mihir langsung memarahinya “Cukup, Mihir ! Ini adalah salah Raman juga”, “Ishita, apakah kamu sudah kehilangan akal ? Perempuan ini berbohong padamu !” Raman menimpali ucapan Ishita “Aku sudah melihat buktinya juga”, “Dia berbohong, Ishita !” Mihir masih bersikeras meyakinkan Ishita

“Semua orang tau kalau kamu merindukan kakakmu ini, aku mencoba untuk menyatukan kamu dan dia”, “Ishita, cobalah kamu mengerti, ia ini bukan kakakku !” Mihir semakin kesal “Baiklah, Sanjana ,,, coba katakan pada mereka”, “Sudah cukup, Ishita ! Kamu tak tau tentang Mihir dan kakak perempuannya, aku peringatkan padamu” Raman memperingati Ishita “Aku hanya mencoba untuk menyatukan mereka, Raman”, “Ishita, perempuan ini tak bisa menjadi kakakku karena Shagun adalah kakakku !” semua orang yang hadir disana kaget dan tercengang begitu Mihir mengakui siapa kakak perempuannya yang sebenarnya,

Saat itu Shagun masuk ke dalam ruangan tersebut dengan senyum yang tersungging dibibirnya, sebuah senyum kemenangan “Terima kasih, Mihir” semua orang melihat kearah Shagun “Terima kasih, Mihir karena kamu telah menerima aku sebagai kakakmu” Mihir tak suka dengan kedatangan Shagun, mereka berdua mulai bertengkar “Aku telah mengirimi kamu benang Rakhi dan kamu tak mengakuinya” Shagun teringat ketika Shagun dan Mihir sedang ngobrol di telfon “Aku tak ingin kamu datang dalam pesta pernikahanku yang manapun !”, “Aku ini keras kepala, Mihir ! Aku juga ingin datang kesana !” kemudian Shagun menemukan sebuah cara untuk membuat Mihir tak berdaya dan membuat Mihir mengakui kalau Shagun adalah kakaknya “Aku tau kalau Mihir hendak melakukan pernikahannya dalam catatan sipil, lalu aku berusaha menghentikannnya dengan menulis surat keberatan tapi ia tak menganggapnya secara serius”


Shagun teringat ketika Mihir menelfon dirinya saat Mihir berada di kantor pengadilan, dimana Mihir tetap bersikeras tak mempuyai hubungan apa apa dengannya sekarang “Kemudian aku menelfon Sanjana, aku tau kalau hati Ishita akan luluh begitu melihat dan mendengar cerita sedihnya, seseorang yang bisa membawa kakak Mihir pulang kerumah dengan selamat, ia memang mempunyai hati yang begitu mulia, aku minta maaf, Ishita ,,, karena kamu harus memotong kakimu dengan kapakmu sendiri” Ishita hanya bisa terdiam seribu bahasa Baca Selanjutnya Sinopsis Mohabbatein Antv Episode 250


Tags: Mohabbatein, Sinopsis, Yeh Hai Mohabbatein

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Mohabbatein Antv Episode 249. Please share...!

Blog, Updated at: 08:32