Sinopsis Mohabbatein Antv Episode 232. Di cafe, Romi baru menyadari kesalahannya “Jadi ia adalah saudaramu, Sarika ?”, “Iyaa tentu saja ! Vishal adalah saudaraku ! ia datang agar aku bisa mengikatkan benang rakhi untuknya” ujar Sarika kesal “Saale, maksudku saudaraku, aku minta maaf” Romi langsung salah tingkah di depan Sarika dan Vishal, Romi meminta maaf pada Sarika “Maafkan aku, Sarika” Sarika dan Vishal duduk kembali di kursi mereka, Romi ikut bergabung dengan mereka “Maafkan aku, aku benar benar tak tahu, bagaimana kalau kita makan samosa saja” Romi berusaha akrab dengan saudara Sarika
“Tidak mau ! Kamu saja yang makan ! Nanti aku yang bayar !” ujar Vishal sambil berdiri, Romi langsung memeluk Vishal “Aku bisa mengerti tentang kamu” bisik Vishal “Maafkan aku, kakak” kemudian Vishal berlalu meninggalkan mereka, begitu Vishal sudah pergi, Sarika bertanya pada Romi “Romi, kenapa kamu mencari aku ?”, “Ini tentang liga Kabaddi, aku harus memberikan tiket nonton pertandingan ini pada teman temanku karena kak Raman memberikan aku pekerjaan, kebetulan mereka yang mempromosikan” jelas Romi
Di rumah keluarga Bhalla, nyonya Bhalla sedang memasak didapur, saat itu Ishita keluar dari kamarnya, nyonya Bhalla tersenyum melihatnya dan bertanya “Ishita, apakah ada yang special hari ini ? Kamu terlihat sangat cantik dan bersinar”, “Tidak ada apa apa, ibu” ujar Ishita sambil ikut gabung dengan ibu mertuanya di dapur “Raman di mana ?”, “Dia sedang bersiap siap dikamar” saat itu telfon rumah berdering, tuan Bhalla yang mengangkatnya “Baiklah, aku akan mengatakannya” kemudian tuan Bhalla memberitahu istrinya kalau semua orang ingin bicara dengan Raman “Waaah semua media ingin bicara dengannya ? Raman anakku memang hebat !” puji nyonya Bhalla senang,
Sinopsis Mohabbatein Antv Episode 232 |
Saat itu Raman keluar dan mendengar apa yang dibaca oleh Ishita, Raman segera mengambil koran tersebut dan mulai membaca berita tersebut, semua orang terkejut, Raman hanya menahan marahnya dan bergegas pergi dari sana, Ishita berusaha mencegahnya “Ramaan ,,,” namun Raman tetap ngeloyor pergi dengan perasaan marah, diluar Ishita berhasil menghentikan langkah Raman “Apa yang kamu pikirkan ? Kamu kira aku bisa melakukan hal ini ?”, “Aku tahu, kalau kamu tak akan bisa melakukannya” hibur Ishita “Aku tak akan menjelaskan apapun”, “Aku juga tak ingin penjelasan apa apa, paling tak bicaralah, karena ada seseorang yang memberikan kabar ini ke media” Raman bergegas pergi dari sana, Ishita merasa cemas melihat kondisi Raman
Di tempat parkir Raman bertemu dengan Mihir disana “Raman, aku yakin kalau Ashok yang melakukan hal ini untuk merusak citramu dimata masyarakat maka dengan begitu ia akan mendapatkan kesepakatan baru”, “Aku tahu, Mihir” ujar Raman geram “Tapi tanda tanganmu ,,,”, “Shagun mempunyainya, kenapa ia memanfaatkan putriku ? Dan tak memikirkan Ruhi, ia boleh saja membalaskan dendamnya padaku, tapi kenapa Ruhi ? Hal ini pasti akan mempengaruhi Ruhi juga” Raman benar benar kesal sama Raman, saat itu Pathak menelfon Raman dan meminta Raman untuk menemuinya dikantor, Raman segera pergi dari sana “Shagun telah meninggalkan Raman, kenapa tak selesai selesai juga, kenapa Shagun selalu saja mengejarnya” Mihir merasa heran
Di dalam rumah, nyonya Bhalla sedang memamerkan foto foto bayi Ruhi ke Ishita di kamarnya “Dulu Raman sangat takut menggendong Ruhi tapi kemudian ia menjadi ayah dan ibunya sekaligus, aku tak tahu kenapa Tuhan selalu saja menguji putraku itu, ia sangat mencintai Shagun, ia bahkan berani bertengkar dengan ayahnya demi perempuan itu, lihat kali ini Shagun memanfaatkan luka lama Raman untuk melawannya” ujar nyonya Bhalla sambil menangis sedih “Aku doakan Shagun tak akan mendapatkan kedamaian di neraka nanti”, “Memangnya apa yang Shagun lakukan, ibu ?” Ishita mulai penasaran “Apa yang tertulis dikoran itu hanya setengah kebenarannya dan Raman melakukan hal ini untuk menyelamatkan Shagun karena waktu itu ia mengalami komplikasi, dokter bilang kalau hanya satu yang bisa diselamatkan, akhirnya Raman mengambil keputusan ini”, “Hal itu pasti sangat sulit baginya” Ishita mulai mengerti
“Sangat sulit, Ishita ,,, Raman sangat menderita, ia ingin seorang anak lagi setelah menunggunya sekian lama, ia kira ia bisa mempunyai seorang anak lagi tapi waktu itu ia harus menyelamatkan Shagun “Itu memang peraturan pemerintah juga kalau seorang ibu hanya mempunyai hak terlebih dulu untuk hidup, lalu bagaimana Ruhi ,,,” nyonya Bhalla langsung menyahut “Tuhanlah yang menolongnya juga”, “Bagaimana Shagun bisa melakukan hal ini ?” Ishita merasa heran “Akhirnya Tuhan memperlihatkan semuanya, ia menyakiti Raman, ia tak bisa menang, Ishita”, “Raman tak sendirian, ibu ,,, aku akan selalu bersamanya, aku akan membongkar kedok Shagun” hibur Ishita, nyonya Bhalla memberikan restu padanya dan memeluknya erat Baca Selanjutnya Sinopsis Mohabbatein Antv Episode 233