Sinopsis Abad Kejayaan Kosem Episode 135. Fahriye tak merespon kata kata gadis kecil itu, ia tetap duduk dikamarnya. melike kembali datang dan akhirnya fahriye pun keluar kamar. ia membawa fahriye kepintu keluar pondok dimana tampak mehmet sdh menunggu disana.Fahriye berdiri dan tampak ragu untuk keluar dari pondok. Tanpa ia sadari jika kosem dan semua penjaga ada disekitar tempat itu. termasuk zulfikar.
“apa yang kau lakukan disini?? dan apa yang ingin kau katakan??” tanya fahriye. ini sangat penting untuk dikatakan, benarkah kata katamu tempo hari?? kau tak mencintaiku lagi?? kata mehmet. Pergilah dari sini !! kata fahriye.
“aku tak akan pergi sebelum mendptkan jawaban darimu “kata mehmet
Fahriye kemudian berjalan maju dan mendekati mehmet.”tidak diragukan lagi, kau dan cintaku kepadamu sudah mati, pergi dari sini, aku tak ingin melihatmu lagi.”kata fahriye dan berusaha menjauh dari mehmet. kau benar ini sudah terlambat untuk kita kata mehmet, sambil memeegang tangan fahriye erat.
Sinopsis Abad Kejayaan Kosem Episode 135 |
Mehmet berlinang air mata mengingat pertemuan rahasianya dengan kosem dan zulfi sebelum mereka ada ditempat itu.”jika kau ingin menebus kesalahanmu dan tak menyerah untuk shahin maka kau harus memberikan fahriye kepada kami dan kau akan mencari jalan agar ia keluar pondok “kata kosem
“jika kau melakukan ini, maka shahin tak akan dieksekusi, “kata zulfi.
fahriye-bertobat“aku akan melakukan ini, aku akan membuat fahriye keluar dan kau akan membiarkan aku mengucapkan salam perpisahan kepadanya”kata mehmet.
Safiye tiba terlambat, ia berteriak memanggil sang putri. safiye tampak panik. ketika berlari menuju fahriye , safiye berpapasan dengan kosem.”kau pikir semua hanya permainan , sekarang kita ada dalam kenyataan, inilah bagaimana mereka mendptkan anakmu “kata kosem. Safiye tak berkata kata, wajahnya penuh penyesalan dan tak berdaya melihat fahriye ditangkap begitu saja.
Sementara itu ditaman istana, .”semua bukti melawan dirimu, tak ada sedikitpun yang membuktikan kau tak bersalah”kata sultan. dervish berkata jika perangkap yang ditujukan kepadanya sangat sempurna sehingga ia tak bisa membuktikan dirinya tak bersalah, tapi ia adalah seorang tentara dan jika keputusan untuknya adalah kematian maka ia sudah siap.
“hal yang paling menyakitkanku adlaah bahwa aku mati sebagai pengkhianat, Yang mulia permintaan terakhirku jangan biarkan aku mati ditangan eksekutor, tapi biarkan aku mati ditanganmu.”kata dervish.
Dilorong istana, handan menangis karena memikirkan dervish yang akan dieksekusi. ia hampir tak bisa berjalan karena lemas. Dari kejauhan nampak halime melihat itu dan menatap handan sinis.”apakah air mata itu untuk dervish pasa??” kata halime. semua orang yang melihat ia akan berpikir jika yang mati adalah anaknya kata menekshe. atau kekasihnya kata halime.
Sultan kemudian menyuruh dervish untuk berdiri.”sebenarnya, aku yakin banyak dari kita adalah tersangka, hari ini bukanlah hari untuk eksekusi, meski semua bukti melawan dirimu, aku memutuskan dari dalam hatiku jika aku tak akan memaafkanmu karena tak ada kesalahan untuk itu, aku percaya kau tak bersalah dalam kejahatan ini.”kata ahmet membuat dervish kaget sekaligus berbinar senang. aku tak tahu harus bilang apa kata dervish.
Ahmet berkata jika ia meragukan dervish sejak berbohong kepadanya soal fahriye sultan. sultan kemudian memberikan sebuah anak panah kepada dervih dan berkata jika dervish haruslah jujur dan lurus seperti anak panah itu,.” jadi kesetianmu kepadaku dapat memberimu kedamaian, jika dimasa depan meski sekali saja aku ragu maka keadilanku akan menusuk hatimu seperti panah ini, ketahuilah itu.” kata ahmet kemudian.
Fahriye sultan dibawa oleh penjaga, kau akan membayar ini kata fahriye ketika berhadapan dengan kosem. pikirkan dirimu sendiri kata kosem. sedangkan safiye sultan sendiri berteriak .”tunggu!!!”katanya. ia ingin diijinkan masuk keistana tapi penjaga melarang atas perintah kosem.
“sangat tak mungkin bagimu untuk masuk kedalam, karena ini adalah perintah Yang mulia sendiri jika kau dilarang masuk kedalam istana kerajaan lagi.”ucap kosem. pintu pun tertutup, safiye hanya bisa berdiri menangisi putrinya.
Bagaimana nasib fahriye? Baca Selanjutnya Sinopsis Abad Kejayaan Kosem Episode 136