Sinopsis Veera Antv Kamis 18 Agustus 2016 - Episode 215

Posted by

Sinopsis Veera Antv Kamis 18 Agustus 2016 - Episode 215. Manjeet berusaha memprovokasi Baldev kalau Veera itu gak menghormati dirinya sebagai suami “Sepertinya Veera merasa kalau kamu ini gak bisa melakukan pekerjaan apapun” Bansuri mengangguk mengiyakan ucapan kakak iparnya ini “Lalu apa kamu akan melakukan seperti yang apa Veera inginkan ? Kalau ia itu gak setuju dengan idemu maka ia pasti akan melakukan apa yang ibunya kagakan” Baldev hanya terdiam penuh amarah mendengar masukan dari bibinya ini “Jika kamu mengagakan gak mau bekerja untuk desa ini maka ia yang akan mengerjakannya karena ia gak bisa mengagakan tidak, pada kenyataannya Veera itu gak tahu tentang kepercayaan dan rasa menghormati dalam sebuah hubungan” Baldev semakin marah mendengarnya, kemudian berlalu begitu saja dari sana, Manjeet dan Bansuri saling tersenyum satu sama lain dengan perasaan senang
Sinopsis Veera Antv Kamis 18 Agustus 2016 - Episode 215
Sinopsis Veera Antv Kamis 18 Agustus 2016 - Episode 215
Baldev segera mendatangi Veera dan melemparkan surat surat itu ke wajah Veera, Veera tertegun dengan sikap Baldev “Kamu membengak aku untuk surat surat ini kan ? Dan kamu pikir aku ini serakah sama uang ? Apakah kamu gak bisa berfikir sedikit saja kalau suamimu ini yang sangat mencintai kamu, gak akan bisa melakukan hal ini, faktanya aku telah menolak untuk kesepakatan pembangunan mall tersebut ! Meskipun ia lalu memberikan aku uang dan meminta aku untuk memikirkannya kembali, aku rasa ini gak ada gunanya, sia sia saja, aku sudah berfikir kalau aku akan mengembalikan uang ini dipagi hari namun kamu mengira kalau aku ini mengkhianati kamu” Veera tercengang gak percaya dan merasa menyesal

“Baldev, aku menyesal, aku minta maaf, tadi malam kamu mabuk, aku kira kamu telah mengubah pikiranmu lagi, aku tahu kalau seharunya aku mendengarkan kamu dulu, bukannya marah marah seperti tadi”, “Dulu kamu juga telah melakukan hal yang sama seperti ini, kamu selalu saja menyalahkan aku terlebih dulu dan gak penah percaya padaku, kalau kamu gak pernah percaya padaku itu karena kamu gak pernah menghargai aku sebagai suamimu” Veera menggeleng “Bukan seperti itu, Baldev”, “Untuk itu aku akan mengambil keputusan final kalau aku akan tetap membangun mall dan kali ini aku gak akan mengubah keputusanku ini !” Veera tercengang “Apa yang kamu kagakan ?”, “Apakah kamu gak mendengarnya ?” ejek Baldev dengan nada kesal

“Baldev, aku mohon agar kamu jangan terburu buru dalam mengambil keputusan”, “Lebih baik kamu berhenti berkata kata denganku ! Aku sudah memikirkannya baik baik, aku sebenarnya sudah siap untuk membangun sebuah sekolah, semata mata hanya untuk kebahagiaanmu saja, Veera,dengan mengorbankan impianku untuk membangun sebuah mall namun ketika kamu melihat uang itu, kamu langsung berfikiran kalau ini telah melakukan suatu hal yang salah ! Sekarang aku akan kembali menjadi buruk dimatamu dan membangun mall itu !” kata Baldev lantang Veera berusaha menjelaskan lagi ke Baldev “Bisakah kamu berfikiran positif tentang aku dan memberikan aku kesempatan untuk menjelaskannya dulu ?” Veera benar benar menyesal “Aku minta maaf, Baldev,aku mengaku salah, aku selalu berfikiran negatif tentang kamu” Veera menangis menyesali sikapnya sendiri

“Aku harap agar kamu gak mengambil sebuah keputusan yang salah” Baldev pun meradang “Apakah kamu pikir pembangunan mall itu adalah sebuah keputusan yang salah ? Kamu fikir apa yang aku fikirkan ini keliru ? Ini berbeda, Veera ! Apakah ini sebuah kebohongan ?” Veera hanya bisa menangis mendengar semua ucapan Baldev “Kenyataan yang sebenarnya adalah kamu gak pernah menghargai aku dan pekerjaanku ! Bagimu aku ini hanya orang yyang bodoh !” Veera menggeleng “Kamu salah paham, Baldev”, “Kamu yang memulai ! Dan aku mengambil keputusan ini ! Kagakan pada ibumu kalau aku gak akan mengembalikan tanah itu pada dewan desa” bengak Baldev dengan nada marah

Dirumah Ratan, Gunjan berniat untuk memberikan sebuah hadiah untuk Ranvi dan membantunya dalam menulis lirik lagu lagunya, saat itu Gunjan sedang membaca buku buku yang baru dibelinya, Ratan datang menemui Gunjan “Sepertinya kamu sudah cukup lama berkutat dengan buku buku itu”, “Iya, ibu,namun aku gak bisa mendapatkan apa apa disini” Gunjan merasa gelisah “Ya sudah, lebih baik kamu sarapan dulu, ibu akan pergi ke dewan desa” Ratan kemudian berlalu dari sana, gak lama kemudian Gunjan menemukan beberapa kalimat yang bagus dibuat sebagai sebuah lirik lagu “Kalimat ini pasti bagus kalau dibuat jadi lirik lagu” kata Gunjan penuh semangat

Di rumah Balwant, Bansuri sedang mengeluh tentang Veera “Lihat, nasibku ini, kak,aku ini punya menantu namun aku harus mengerjakan semua pekerjaan rumah ini sendirian”, “Veera saja gak menghargai Baldev sebagai suaminya, apa kamu kira ia akan menghargai kamu, namun bagus juga kalau Baldev telah melihat sisi keegoisan Veera saat ini” Bansuri mengangguk “Iya, benar, kak,sekarang aku berharap Baldev akan meninggalkan dirinya” gak lama kemudian Manjeet menelfon seseorang dan mengabarkan kabar baik ini “Sejauh ini semuanya berjalan sesuai dengan kita inginkan, jangan kirimkan mereka dulu sampai aku menelfon kamu lagi” kata Manjeet sambil tersenyum licik

Ratan sedang berkumpul bersama dengan dewan desa “Baldev akhirnya akan memberikan tanah itu untuk pembangunan sekolah” kata Ratan dengan perasaan senang, tepat pada saat itu Veera datang dan sangat sedih begitu mendengar ucapan ibunya “Bagaimana caranya aku mengagakan ke ibu ?” bathin Veera cemas, namun kemudian Veera akhirnya mencerigakan semuanya ke Ratan “Kenapa kamu marah, Veera ? Kamu seharusnya ngobrol dulu dengan Baldev” Veera mengangguk “Iya, ibu,namun kenapa ia marah dan tetap mengambil keputusan pembangunan mall itu ?” Ratan menggelengkan kepalanya “Ibu gak bisa menyalahkan Baldev dalam hal ini karena kamu mengagakan sesuatu tanpa berfikir terlebih dulu”,

“Iya, aku tahu, aku memang salah, lalu apa yang bisa lakukan sekarang, bu ?” Ratam juga merasa cemas “Ibu sudah mengagakan pada dewan desa tentang pembangunan sekolah itu, tuan Balwant juga gak bisa menjelaskan pada Baldev”, “Ayah kelihatannya juga sangat bahagia dengan pembangunan mall itu” Ratan tertegun “Apakah ia gak tahu tentang tanah dewan desa yang akan dipakai ?” Veera menggeleng “Tidak, ibu,aku akan coba mengagakan padanya dan kita akan lihat bagaimana reaksi ayah” Veera bergegas pergi dari sana, Ratan sangat khawatir karena permasalahan tanah ini bisa membuat hubungan antara Baldev dan Veera renggang lagi

Sesampainya dirumah, Gunjan terlihat sangat bahagia dan memberikan segelas lassi untuk ibu mertuanya ini “Sepertinya kamu telah mendapat jalan keluar ?”, “Iya, ibu,namun aku butuh bantuan ibu juga” Ratan mengangguk “Baiklah, ibu bisa melakukan apa saja” Gunjan sangat senang mendengarnya, sementara itu di rumah Balwant, Veera mencerigakan pada Balwant tentang tanah dewan desa dan dewan desa ingin membangun sebuah sekolah diatasnya “Ayah gak tahu mengenai hal ini, Veera,jika ayah harus memilih antara sekolah dan mall maka aku akan memilih sekolah”,

“Aku yakin jika ayah membicarakan tentang hal ini sekali saja dengan Baldev, maka Baldev bisa mengerti” Veera sangat berharap ayah mertuanya bisa membantu “Baiklah, ayah nanti akan bicara dengan Baldev, gak ada yang lebih penting buatku daripada keuntungan desa ini, apalagi itu kan tanah dewan desa yang aku beli dengan nama Baldev, ayah harus mengembalikannya pada mereka tepat waktu” kata Balwant gusar

Ranvi sedang ngobrol dengan produser rekaman via telfon yang memintanya untuk segera menulis lirik lagu, Ranvi menyanggupinya dengan perasaan tegang, kemudian Ratan memberikan secangkir teh “Ibu sangat mengkhawatirkan Gunjan karena ia belum pulang juga sampai sekarang, ia juga nggak ada di rumah nyonya Bansuri, lebih baik kamu pergi cari ia dan suruh ia pulang, Ranvi”, “Dia baik baik saja, bu” Ratan menggeleng “Tidak, ibu benar benar khawatir, Ranvi,ayooo pergilah dan cari dia” akhirnya Ranvi pergi mencari Gunjan, Ratan tersenyum senang melihat kepergian Ranvi Ketika Ranvi datang, dilihatnya Gunjan sedang mendekorasi ruangan, Ranvi langsung marah karena ia dan Ratan sangat mengkhawatirkan Gunjan, Ranvi menegur Gunjan dengan keras sambil berkata “Hubungan diantara kita gak akan membaik !” Gunjan menangis sedih. Baca Selanjutnya Sinopsis Veera Antv Sabtu 20 Agustus 2016 - Episode 217

Baca Juga Update Sinopsis Informasi Diary di Facebook 
Kumpulan Sinopsis Anak Jalanan RCTI
Kumpulan Sinopsis Abad Kejayaan 2 Kosem 
Kumpulan Sinopsis Cansu Hazal Season 2
Kumpulan Sinopsis Putri Biru Antv
Kumpulan Sinopsis Fatmagul Antv 
Kumpulan Sinopsis Ranveer dan Ishani 
Kumpulan Sinopsis Thapki Antv
Kumpulan Sinopsis Anandhi Antv 
Kumpulan Sinopsis Veera 
Kumpulan Sinopsis Kaali dan Gauri  
Kumpulan Sinopsis Ashoka 


Tags: Sinopsis, Veera

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Veera Antv Kamis 18 Agustus 2016 - Episode 215. Please share...!

Blog, Updated at: 02:07