Sinopsis Uttaran Minggu 21 Agustus 2016 - Episode 386

Posted by

Sinopsis Uttaran Minggu 21 Agustus 2016 - Episode 386.

Ekadish meminta Ambika untuk makan dulu sebelum pergi. Ambika lalu pura-pura batuk dan merasa pusing, Sankrant membawa Ambika kedalam kamar dan menelfon dokter.

Dokter turun dari atas setelah memeriksa Ambika.

Dokter : Dalam kondisi seperti ini, sakit perut itu normal. Selamat, istrimu hamil.

Sankrant bahagia mendengar kabar ini, ia menggendong Ambika sambil berputar2.

Ekadish : Tunggu dokter, kau dibayar berapa untuk mengatakannya? ia juga pernah melakukan drama seperti ini dimasa lalu.

Dokter : Bawa ia ke dokter lain dan periksa dengan alat-alat tes kehamilan jika kau gak percaya padaku.

Setelah dokter pergi, Sankrant bertanya pada Ekadish.

Sankrant : Kenapa kau gak mempercayai Ambika? ia akan menjadi ibu dari anakku, kau akan menjadi seorang nenek.

Ambika berjalan mendekati Ekadish.


Sinopsis Uttaran Minggu 21 Agustus 2016 - Episode 386.
Sinopsis Uttaran Minggu 21 Agustus 2016 - Episode 386.
Ambika : Aku akan pergi. Semua orang masih mencurigaiku. Aku gak ingin kalian berfikir bahwa aku adalah seorang pembohong. Aku akui aku pernah melakukan kesalahan tapi sekarang aku gak akan menyusahkan orang lain lagi. Aku bersumpah, kali ini aku gak berbohong/menipu. Aku sudah mengerti kalau gak ada anugerah lebih besar daripada menjadi seorang ibu. Aku akan membesarkan cucumu dengan baik. Bagaimanapun juga ia adalah darah dagingmu. Aku permisi sekarang.

Ambika berjalan perlahan sambil menunggu Ekadish menghentikannya.

Ekadish : Tunggu Ambika. Kau gak boleh pergi kemanapun. Kau memiliki harapan kami didalam tubuhmu. Anak itu akan dilahirkan di rumah ini.

Akash : Jangan mengambil keputusan terburu-terburu ibu. Aku gak punya dendam pribadi terhadap Ambika, tapi aku gak tidak akan pernah memaafkan apa yang telah ia lakukan terhadap Sankrant dan keluarga kita. Jika ia memang mengatakan yang sebenarnya, ia akan mendapat keadilan.

Ambika : Aku sudah menduga kau akan mempertanyakannya. Kau akan mendapatkan hasil tes DNA nya nanti. Kau akan mengetahui apakah aku berkata benar atau tidak. Aku akan tinggal sendirian sampai tes nya terbukti.

Ekadish : Kau gak boleh pergi kemanapun. Cucuku harus dilahirkan dan dibesarkan dihadapanku. Kau memiliki garis keturunan keluarga kami didalam dirimu.

Akash merasa kecewa dengan keputusan Ekadish, ia kembali ke kamar tanpa mengucapkan sepatah katapun.

Ekadish : Menantu, Semoga gak ada yang keberatan dengan keputusanku ini atau menanyakan apapun padaku. Ini adalah rumahku juga sekarang.

Meethi : gak apa-apa bu. Rumah ini juga milikmu. Jangan cemas dengan Akash, aku akan membuatnya mengerti.

Akash menerima telfon dari Vishnu yang memintanya untuk bertemu sekarang juga di suatu tempat.

Vishnu : Jangan beritahu Meethi dan yang lain.

Malvika memeluk Ambika.

Malvika : Akhirnya!

Ambika : Aku gak ingin siapapun curiga kalau aku adalah putrimu. Meethi pasti akan bertindak seperti detektif.

Malvika : Hahaha. Siapapun bisa melakukan yang mereka inginkan tapi gak seorangpun yang bisa mengusirmu dari rumah ini sekarang.

Ambika : Aku ingin balas dendam pada keluarga ini karena sudah mengirimku ke penjara.

Malvika : Ibu juga merasa marah dengan ibu mertuamu. ia fikir ibu adalah seorang pengemis.

Ambika : Mereka akan membayar setiap hinaan itu!

Malvika : Entah siapa yang bisa terus mengawasiku.

Ambika : Ibu, mungkinkah ibu mertuaku akan mengizinkan Rani menjadi putri di rumah ini? Mungkinkah Meethi benar-benar akan mengadopsinya?

Malvika : gak perlu cemas. Kau sudah datang kemari. Ibu mertuamu sudah mendapatkan kartu AS nya, pewarisnya. gak masalah jika Meethi ingin mengadopsi Rani.

Ambika : gak bu. Itu artinya Rani juga berhak atas rumah ini. Aku gak akan membiarkan siapapun merenggut semua hak anakku. Rumah ini hanya akan memiliki 1 orang pewaris, anakku!

Vishnu menceritakan tentang kedatangan anak buah Ratna ke rumahnya.

Vishnu : Mereka terlihat sangat berbahaya. Mereka menginginkan Rani. Akan sangat berbahaya jika kita gak menuruti apa yang mereka katakan.

Akash : Siapa sebenarnya mereka? Apa yang mereka inginkan?

Vishnu : Mereka memperingatkan kami agar gak melapor kepada polisi.

Nenek buyut berusaha menjelaskan logikanya kepada Mukhta.

Nenek : Jangan anggap remeh masalah ini. Kau mau menyerahkan anakmu demi Rani? Berhentilah memikirkan orang lain. Fikirkan putramu sendiri.

Mukhta : Tapi nek, aku gak bisa mengorbankan anak yang tak berdosa demi putraku.

Nenek : Fikirkan baik2, Rani bahkan bukan putrinya Meethi yang membuatmu gak bisa menyerahkannya pada penjahat itu. Lihatlah Manav! Kau sudah mengandungnya selama 9 bulan. Apa hidupnya tak berarti untukmu?

Mukhta meneteskan airmata dan memeluk Manav dengan erat.

Mukhta : Aku mencemaskan Rani sama seperti aku mencemaskan Manav. Vishnu pasti akan menemukan jalan keluarnya.

Nenek : Vishnu? Aku gak mempercayainya. ia bukan Dewa. Apa hubungan kita dengan Rani? ia akan kembali ke lingkungan tempat ia berasal. Akhiri kisah ini!

Mukhta : Nenek, berhenti bicara seperti itu tentang Rani!

Mukhta teringat saat Chameli menitipkan Rani kepadanya.

Mukhta : Aku gak bisa melakukannya.

Nenek : Kalau begitu bersiaplah karena para penjahat itu akan datang dan mengambil Manav mu. Sampai kapan kau bisa melindungi Rani dari para penjahat itu? Suatu hari mereka juga akan menemukannya. Bagaimana jika sesuatu terjadi pada Manav sebelum hari itu tiba? Ini benar-benar mirip dengan apa yang dilakukan Ichcha. ia berkelahi dengan Avinash Chatterjee demi Kanha dan mengabaikan Yuvraj. Walaupun Kanha selamat, tapi Yuvraj gak pernah bisa memaafkan ibunya. Bagaimana jika putramu mempertanyakannya padamu setelah ia dewasa?

Vishnu hanya memberitahu Akash karena Meethi mungkin akan shock mendengarnya.

Akash : Kita gak bisa menyerahkan Rani kepada mereka. Rani sudah bukan yatim piatu lagi. Kami sudah memutuskan untuk mengadopsinya.

Vishnu : Kita harus mencari cara agar kedua anak kita gak terluka. Para penjahat itu sangat kuat.

Akash : Kita harus meminta bantuan polisi.

Vishnu : gak Akash, kita gak bisa memberitahu polisi. Para penjahat itu sudah memberi peringatan.

Vishnu akhirnya setuju setelah Akash berhasil meyakinkannya.

Ambika sangat senang bisa kembali ke rumah itu, tapi ia masih merasa jijik dengan Sankrant. Malvika memintanya untuk bersabar.

Malvika : Tunggu sampai anakmu lahir, baru kita tunjukkan siapa sebenarnya kita.

Meethi berusaha menghubungi ponsel Akash tapi gak aktif, ia mendengar suara orang sedang bicara didalam kamar tamu.

Meethi : Siapa yang ada didalam kamar tamu?

Meethi mengetuk pintu.

Meethi : Siapa didalam? Tolong buka pintunya.

Ambika membukakan pintu, Malvika bersembunyi dibelakang pintu.

Meethi : Maaf, aku gak tau kau ada disini. Aku mendengar suara orang sedang bicara, jadi aku ingin melihatnya. Tapi apa yang sedang kau lakukan disini? Kau seharusnya ada dikamar adik ipar.

Ambika keluar dari dalam kamar dan berjalan mendekati Meethi.

Ambika : Kurasa aku harus tidur di kamar ini sampai semua orang di rumah ini mau menerimaku.

Meethi : Aku seperti mendengar kau sedang bicara dengan seseorang.

Ambika : Aku sudah terbiasa bicara sendiri. Aku tau kau belum bisa memaafkanku. Kau gak senang aku tinggal disini?

Meethi : Fikirkan saja dirimu sendiri. Jangan fikirkan kebahagiaanku.

Ambika : Aku sudah berubah. Aku ingin anakku jadi orang baik seperti dirimu. Aku ingin anakku belajar darimu bagaimana cara menjadi orang yang baik.

Meethi : Itu adalah anaknya Sankrant, ia akan mendapatkan seluruh kasih sayang di rumah ini. Aku rasa kau masih belum berubah. Kau masih Ambika yang sama. Mungkin memang benar kau sedang hamil, tapi kurasa kau sedang memanfaatkannya untuk drama2mu yang lain. Kau sedang mempermainkan perasaan ibu.

Ambika menangkupkan kedua telapak tangannya dengan canggung.

Meethi : Untuk kau ketahui, jangan pernah berfikir untuk menyakiti siapapun di rumah ini selama aku dan Akash ada disini. Bahkan gak didalam mimpimu. Satu lagi, menjadi seorang ibu adalah pengalaman yang indah. Dewa sudah memberimu kesempatan baru. Jika mungkin, berubahlah! Kau beruntung memiliki suami seperti Sankrant yang sangat mencintaimu. Jangan hancurkan hatinya lagi karena ia bisa benar-benar hancur. Ingat itu! . Baca Selanjutnya Sinopsis Uttaran Senin 22 Agustus 2016 - Episode 387

Baca Juga Update Sinopsis Informasi Diary di Facebook 
Ramalan Zodiak September 2016
Kumpulan Sinopsis Anak Jalanan RCTI
Kumpulan Sinopsis Abad Kejayaan 2 Kosem 
Kumpulan Sinopsis Cansu Hazal Season 2
Kumpulan Sinopsis Putri Biru Antv
Kumpulan Sinopsis Fatmagul Antv 
Kumpulan Sinopsis Ranveer dan Ishani 
Kumpulan Sinopsis Thapki Antv
Kumpulan Sinopsis Anandhi Antv 
Kumpulan Sinopsis Veera 
Kumpulan Sinopsis Kaali dan Gauri  
Kumpulan Sinopsis Ashoka 


Tags: Headline, Sinopsis, Uttaran

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Uttaran Minggu 21 Agustus 2016 - Episode 386. Please share...!

Blog, Updated at: 15:59