Sinopsis Mohabbatein Antv Episode 72

Posted by

Sinopsis Mohabbatein Antv Episode 72. Di tempat pertandingan karambol, Ishita akhirnya bisa memenangkan semua peserta yang ikut pertandingan ini, hal ini tentu saja membuat keluarga Iyer bangga, saat itu Raman datang dan ikut bermain menantang Ishita, keluarga Bhalla nampak senang melihat kemunculan Raman “Untung saja kakak datang, kakak telah menyelamatkan reputasi keluarga kita, kak” ujar Rumi senang “Ayooo, mari kita tunjukkan pada mereka siapa kita yang sebenarnya !” ujar Raman kesal, Mihika melirik kearah Mihir dan memberikan kode ke arahnya, nyonya Bhalla memberikan dukungan untuk Raman “Sekarang kau harus menang, Raman !  Dan tunjukkan pada kami !” ujar nyonya Bhalla girang,

Amma sendiri terkejut begitu mengetahui kalau Raman juga suka bermain karambol, Raman kemudian duduk di depan Ishita dan siap untuk bermain, Ishita dan Raman saling memandang  satu sama lain dengan tatapan yang saling menantang, akhirnya pertandingan pun dimulai, semua orang bertepuk tangan memberikan semangat pada keduanya, Amma yang memperhatikan pertandingan itu dengan serius berkata kalau Raman bermain sangat baik, Mihika memberikan semangat pada kakak sepupunya, sedangkan Mihir memberikan semangat pada Raman, sahabatnya, tak lama kemudian tiba tiba ponsel Ishita berdering,  Mihika yang mengangkatnya dan memberikan telfon itu ke Ishita “Kakak, ada telfon dari teman kakak” ujar Mihika,
Sinopsis Mohabbatein Antv Episode 72
Sinopsis Mohabbatein Antv Episode 72
Pertandinganpun berhenti sesaat karena Ishita sedang ngobrol dengan seseorang di telfon kemudian Ishita mengucapkan terima kasih banyak pada orang itu, Ishita sangat senang “Kenapa kau sangat bahagia ? kau masih harus bermain !” akhirnya pertandingan berlanjut dan dimenangkan oleh Raman, semua orang bertepuk tangan untuk Raman, nyonya Bhalla juga sangat senang karena putranya menang lagi “Untukku aku telah menang dari kedua sisi yaitu putriku dan menantuku” ujar Appa senang, begitu juga Amma yang juga sangat senang “Sudah kukatakan padamu posisi ratu selalu berada dibelakang raja !” Ishita tersenyum mendengar ucapan Raman “Ada sebuah bukti diatas sana untuk kamu, tuan Raman Kumar Bhalla ! Ayo kita lihat kesana ! Kita akan tahu siapa yang bermain dengan baik dan siapa yang tak !” sindir Ishita

“Baiklah ! Baru kemudian kau bisa merayakan kegagalanmu !” akhirnya Raman menuju ke kamarnya  kemudian Ishita datang sambil membawa hasil test uji DNA tersebut, berikannya hasil tersebut ke Raman “Apa ini ?”, “Buka saja ! Dan lihatlah” akhirnya Raman menuruti permintaan Ishita membuka hasil test uji DNA nya dan Ruhi, dibacanya dengan seksama, Raman sangat terkejut dan bahagia begitu membacanya, Raman teringat pada ucapan Ashok dan Ruhi, Raman tersenyum, Ishita melihat ke arahnya “Ruhi itu anakmu,  aku tak mengerti bagaimana kau bisa berfikir kalau ia itu anaknnya Ashok ?” Ishita kemudian berlalu dari sana

Pada upacara pemberian hadiah, keluarga Bhalla mendapatkan piala tersebut, Ruhi juga sangat bahagia, keluarga Bhalla langsung menari nari, Ruhi juga ikut menari dengan piala ayahnya,  Raman menghampiri Ruhi, Ruhi menunjukkan piala itu pada ayahnya dan berkata “Kita menang, ayah !” Ishita tersenyum senang melihat kegembiraan mereka semua, Raman kemudian memeluk Ruhi penuh haru, semua orang melihat kearahnya, Raman menangis dan berkata “Iya sayang, kita menang ! Ayah menang !” dalam hati Ishita berkata “Dia lagi lagi memikirkan tentang kemenangan dan pertandingan dalam semua hubungan” bathin Ishita,  nyonya Bhalla meminta Raman untuk ikut dengannya untuk makan Golgappa “Ibu, gigiku masih sakit” Raman menolak permintaan ibunya

Raman kemudian masuk ke dalam kamarnya dan berkata pada dirinya sendiri “Awalnya aku takut melakukan test ini tapi Ishita melakukannya, aku seharusnya mengucapkan terima kasih padanya tapi bagaimana mengatakan padanya ? Aku akan mencobanya” kemudian Raman berpura pura mengucapkan terima kasih pada Ishita sambil berkaca di depan cermin “Terima kasih banyak, Ishita ,,, tapi mengucapkan terima kasih saja itu akan terlihat biasa, ia pasti tak setuju” Raman berfikir keras “Aku akan mengucapkan terima kasih padanya melalui sebuah kartu atau email ?” saat itu Ishita memasuki kamar, Raman melihatnya dan menghentikan langkah Ishita “Aku ingin mengatakan sesuatu ,,, terima kasih karena kau telah melakukan hal ini untukku”, “Aku tak perlu ucapan terima kasihmu itu” Ishita menyebut Raman tak punya perasaan

“Apakah kau butuh sebuah laporan untuk menerima anak kandungmu sendiri ? Apakah kau bahagia dengan kemenanganmu ini ?” tanya Ishita geram “Ashok yang mengatakan hal ini”, “Bagaimana bisa kau mempercayainya, bagaimana bisa kau tak melihat kalau Ruhi itu adalah anakmu ? kau tak mau mendonorkan darahmu padanya karena keraguan ini kan ?” Ishita mulai mengomel “Aku tak tahu golongan darahku, aku hanya takut di suntik, itu saja” Ishita kembali menegur Raman “Kamu ini tak pintar atau apa ? Hah ? Cobalah pahami sebuah hubungan, kau hanya memiliki ego yang terlalu besar dalam dirimu ! Aku datang ke rumah ini baru 20 hari tapi aku sudah bisa melihat Ruhi adalah anakmu dan kau tak bisa mengenalinya ? Bagaimana bisa kau berfikiran seperti itu, Raman ?” Raman hanya terdiam

“Ashok, Shagun dan kau saling menyakiti satu sama lain tapi yang sangat terluka dalam hal ini adalah Ruhi !  tak bisakah kau melihat penderitaan Ruhi, ia hanya menginginkan cinta darimu dan kau menarik dirimu sendiri darinya !”, “Cukup, Ishita ! Pikirkan lidahmu sendiri, aku sudah berterima kasih padamu, aku juga sudah meminta maaf, sekarang pergilah” Raman kembali kesal pada Ishita “Aku tak butuh ucapan terima kasihmu dan permintaan maafmu, aku melakukan semua ini demi Ruhi, ia sedang menderita, ibumu menjelaskan padaku untuk bertahan demi Ruhi, jadi aku tak mengharapkan apapun darimu dan aku juga tak ingin apapun darimu !” ujar Ishita,

Kemudian Ishita menyinggung sedikit tentang Aditya, Raman jadi marah “Kamu bilang kau akan mengembalikan Ruhi pada Ashok dan Shagun”,  “Aku tak sadar waktu itu, tetaplah pada batasanmu, Ishita ! Jadilah ibunya Ruhi ! Jangan coba coba menjadi istriku !” Ishita segera berlalu dari sana dengan perasaan jengkel, Raman juga berbalik dengan perasaan kesal. Baca Selanjutnya Sinopsis Mohabbatein Antv Episode 73


Tags: Mohabbatein, Sinopsis, Yeh Hai Mohabbatein

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Mohabbatein Antv Episode 72. Please share...!

Blog, Updated at: 11:20