Sinopsis Efsun dan Bahar Minggu 5 Juni - Episode 142. Cemal tetap memilih untuk bersama zenep meski ibunya gak merestui mereka, keluarga kismet menyambut pria muda itu dengan hangat.
Dirumah atahan, huliya gak sadar jika sultan memegang kartu truf untuk arda. dia merekam ketika pria itu terbunuh dan juga ada rekaman arda mengubur pria yang mati itu dihutan. sultan menahan amarahnya.
Semua keluarga berkumpul dirumah atahan, Muge akhirnya kembali kerumah, meninggalkan negaranya membuat dia depresi berat dan hatinya patah berkeping keping.
Dirumah atahan, huliya gak sadar jika sultan memegang kartu truf untuk arda. dia merekam ketika pria itu terbunuh dan juga ada rekaman arda mengubur pria yang mati itu dihutan. sultan menahan amarahnya.
Semua keluarga berkumpul dirumah atahan, Muge akhirnya kembali kerumah, meninggalkan negaranya membuat dia depresi berat dan hatinya patah berkeping keping.
 |
| Sinopsis Efsun dan Bahar Minggu 5 Juni - Episode 142 |
Ia gak ingin pergi lagi katanya, muge yang marah kemudian membawa mobil pergi. efsun sendiri berusaha mencegah karena dia belum bisa menyetir. akhirnya efsun masuk kedalam mobil. Mobil melaju gak terkendali, semua anggota keluarga ikut mengejar mobil muge.
Efsun yang ketakutan hanya bisa berteriak memberi peringatan kepada muge agar hati hati dengan mobil mobil didepan mereka. suasana makin tegang ketika muge berhadapan dengan sebuah mobil dan akhirnya mobilnya masuk ke parit.
Yang lainnya berbondong bondong menuju mobil moge dan tiba tiba duarrrr, mobil itu meledak. huliya histeris membayangkan kehilangan putri kesayangannya. namun tiba tiba dari balik asap tebal muncullah efsun memapah muge. ternyata ketika mereka terjebak didalam mobil, efsun dengan sekuat tenaga meski tanganya terluka terus membantu muge melepaskan sabuk pengamannya sehingga muge bisa selamat.
Kejadian ini membuat huliya dan arda menjadi berhutang budi kepada efsun, mehmet sendiri berubah bersikap lunak.
Ilyas jatuh dalam keterpurukan, dia telah merusak hidup kedua putrinya karena ketidakmampuannay sendiri. dia menangis sambil melihat foto foto kecil dan juga raport sekolah bahar.
Sejak kejadian kecelakaan itu, Hubungan efsun daan muge makin akrab dan harmonis, namun gak halnya hubungan efsun dengan bahar. sultan mendengar jika bahar masih saja ingin menghukum efsun. sultan kemudian memberitahu efsun tentang hal ini
Keduanya lagi lagi bersitegang.
Ilyas memutuskan meninggalkan perkampungan mereka digilincik hil.
Sebuah rahasia gak akan selamanya tertutupi, kesalahan dimasa lalu digunakan efsun untuk membuat bahar menjadi sasaran tembaknya. Bahar yang tahu tentang kematian yusuf erkan dan gak memberitahu hasret membuat hasret sangat kecewa kepadanya.
Bahar harus kehilangan orang orang dia cintai, hasret lalu ates. ates memutuskan meninggalkannya dan pergi bersama arzu dan duruk. bahar menyusul ates di stasiun tpi ternyata kehadirannya gak jua membuat ates mengurungkan niatnya.
Ates melambaikan tangannyanya, bahar berlari menangis mengejar kereta yang mulai menjauh.
Efsun yang ketakutan hanya bisa berteriak memberi peringatan kepada muge agar hati hati dengan mobil mobil didepan mereka. suasana makin tegang ketika muge berhadapan dengan sebuah mobil dan akhirnya mobilnya masuk ke parit.
Yang lainnya berbondong bondong menuju mobil moge dan tiba tiba duarrrr, mobil itu meledak. huliya histeris membayangkan kehilangan putri kesayangannya. namun tiba tiba dari balik asap tebal muncullah efsun memapah muge. ternyata ketika mereka terjebak didalam mobil, efsun dengan sekuat tenaga meski tanganya terluka terus membantu muge melepaskan sabuk pengamannya sehingga muge bisa selamat.
Kejadian ini membuat huliya dan arda menjadi berhutang budi kepada efsun, mehmet sendiri berubah bersikap lunak.
Ilyas jatuh dalam keterpurukan, dia telah merusak hidup kedua putrinya karena ketidakmampuannay sendiri. dia menangis sambil melihat foto foto kecil dan juga raport sekolah bahar.
Sejak kejadian kecelakaan itu, Hubungan efsun daan muge makin akrab dan harmonis, namun gak halnya hubungan efsun dengan bahar. sultan mendengar jika bahar masih saja ingin menghukum efsun. sultan kemudian memberitahu efsun tentang hal ini
Keduanya lagi lagi bersitegang.
Ilyas memutuskan meninggalkan perkampungan mereka digilincik hil.
Sebuah rahasia gak akan selamanya tertutupi, kesalahan dimasa lalu digunakan efsun untuk membuat bahar menjadi sasaran tembaknya. Bahar yang tahu tentang kematian yusuf erkan dan gak memberitahu hasret membuat hasret sangat kecewa kepadanya.
Bahar harus kehilangan orang orang dia cintai, hasret lalu ates. ates memutuskan meninggalkannya dan pergi bersama arzu dan duruk. bahar menyusul ates di stasiun tpi ternyata kehadirannya gak jua membuat ates mengurungkan niatnya.
Ates melambaikan tangannyanya, bahar berlari menangis mengejar kereta yang mulai menjauh.
Baca Selanjutnya Sinopsis Efsun dan Bahar Senin 6 Juni - Episode 143
Baca Juga
:
