Sinopsis Fatmagul Episode 125. Dengan pengaruh turaner saat itu , yasaran berhasil mendapatkan ijin. .”dan sekarang aku mencoba untuk membatalkan ijin itu, aku tak akan rugi juga. aku sudah melaporkan adanya pelanggaran hukum, ijin pembatalan akan segera keluar. “kata turaner
“tapi turaner bey, dengan perantara anda kita memberikan yasaran pinjaman yang besar untuk tanah itu. itu akan membuat bank kami dalam masalah besar. kita bicara tentang uang senilai 26 juta euro. jika kita tak mendpatkan uang itu kembali, itu akan menjadi gempa didewan bank kami.” kata sang direktur
Turaner berkata itulah mengapa ia memperingatkannya. mereka perlu gerak cepat sebelum mereka menggunakan uang itu untuk investasi, kamu akan segera meminta uang itu kembali kata turaner.
“ya aku harus segera melakukannya, atau akau akan bertanggung jawab untuk semuanya...”kata direktur bank itu.
“tapi turaner bey, dengan perantara anda kita memberikan yasaran pinjaman yang besar untuk tanah itu. itu akan membuat bank kami dalam masalah besar. kita bicara tentang uang senilai 26 juta euro. jika kita tak mendpatkan uang itu kembali, itu akan menjadi gempa didewan bank kami.” kata sang direktur
Turaner berkata itulah mengapa ia memperingatkannya. mereka perlu gerak cepat sebelum mereka menggunakan uang itu untuk investasi, kamu akan segera meminta uang itu kembali kata turaner.
“ya aku harus segera melakukannya, atau akau akan bertanggung jawab untuk semuanya...”kata direktur bank itu.
 |
| Sinopsis Fatmagul Episode 125. |
Turaner berkata jika pihak bank harus melakukan hal ini seccara halus sehingga mereka tak menyadarinay dan tak akan mengambil tindakan pencegahan.
“satu lagi, anakku adalah salah satu pemegang saham di perusahaan itu. saham yang diberikan sebagai hadiah pada pernikahnnya mungkin akan membuat kita dalam masalah, dan kita tak ingin itu. jadi kita akan mengembalikan saham itu kepada mereka dengan nilai tertentu. kemudian anakku baru bisa menyingkirkan mereka dan kita tak akan berurusan lagi dengan mereka.”kata turaner.
“tentu saja “kata direktur bank
“terima kasih, kamu membuat aku tenang
“seperti biasa, turaner bey.kau menyelamatkan bank kami dari potensial krisis. senang bisa bekerja denganmu “kata sang direktur.
Turaner berkata jika ia ingin melihat mereka menderita, itulah yang akan aku kerjakan sekarang kata turaner.
Rezat keluar dari ruangannya, munir mendekat. rezat berkata jika hilmiye menelepon dan memberi kabar kalo perihan sakit dan mengunci diri dikamar. Munir berkata jika kakaknya ingin menemui selim, tapi rehat melarang sampai saat persidangan.
Munir berkata jika selim ingin bertemu dengannya, oke pergilah kata rezat. kemudian perihan menelepon..”aku menerima surat cerai dari pengacara meltem, ia menceraikan salim”kata perihan sambil menangis. rezat kaget, itulah jawaban mengapa diameltem tampak tenang akhir akhir ini kata perihan...
“meltem menceraikan selim, mengapa kamu tak tahu tentang hal ini??” kata rezat dengan kesal. munir tak bisa menjawab pertanyaan kakaknya, ia sendiri marah ...
Malam itu, fatmagul dan meryem sedang bersih bersih dan bersiap untuk besok. ada kerim dan juga rahmi yang membantu mereka..hari yang melelahkan tapi mereka puas dengan banyaknya tamu yang datang.
“mukkades hanim pergi terlalu awal, tak membantu kita bersih bersih “kata meryem.
Rahmi langsung membela istrinya dengan berkata jika mukkades harus pergi karena murat, aku hanay bercanda sayang kata meryem kemudian.
Karim mendengar suara motor berhenti didepan, ia langsung keluar dengan cepat. fatmagul menatapnya dengan aneh.”kau tak perlu terlalu khawatir seperti itu, ia tak akan datang”kata fatma
“bagaimana kamu tahu??
“hanya tahu saja, ia tak akan datang”kata fatmagul. bagaimana kamu bisa yakin?? kata kerim
“karena aku mengenalnya. jika ia akan melakukan sesuatu, ia sudah melakukannya sekarang”kata fatma. karim menatap fatma dengan kesal, ya kamu tahu, kamu mengenalnay sangat baik.
“kenapa kamu selalu mencoba untuk menyakitiku??”tanya fatma. karena kamu selalu membel pria itu didepanku sahut kerim. pertengkaran mereka terdengar juga oleh meryem dan rahim tapi keduanaya hanya diam dan tak ikut campur...
“kau meninggikan suaramu lagi. okey aku juga melihat wajah yang berbeda. tapi kita sering bertemu dan ia tak akan menyakitiku. ia tak akan, karena ia tak bisa .”kata fatma. jadi itu yang kamu pikirkan?? tanya karim. ya jawab fatma
“kau tak berpikir ia bisa bertindak licik?? bagaimana jika ia menunggu saat yang tepat??”kata karim. setelah pertemuan kita yang terakhir, apa lagi yang ia tunggu? tanya fatma. karim berkata jika ia salah karena mendengarkan fatma waktu itu.
Apa yang akan terjadi kemudian ya??? apakah usaha turaner akan berhasil untuk membuat yasaran menderita ? Baca Selanjutnya Sinopsis Fatmagul Episode 126
“satu lagi, anakku adalah salah satu pemegang saham di perusahaan itu. saham yang diberikan sebagai hadiah pada pernikahnnya mungkin akan membuat kita dalam masalah, dan kita tak ingin itu. jadi kita akan mengembalikan saham itu kepada mereka dengan nilai tertentu. kemudian anakku baru bisa menyingkirkan mereka dan kita tak akan berurusan lagi dengan mereka.”kata turaner.
“tentu saja “kata direktur bank
“terima kasih, kamu membuat aku tenang
“seperti biasa, turaner bey.kau menyelamatkan bank kami dari potensial krisis. senang bisa bekerja denganmu “kata sang direktur.
Turaner berkata jika ia ingin melihat mereka menderita, itulah yang akan aku kerjakan sekarang kata turaner.
Rezat keluar dari ruangannya, munir mendekat. rezat berkata jika hilmiye menelepon dan memberi kabar kalo perihan sakit dan mengunci diri dikamar. Munir berkata jika kakaknya ingin menemui selim, tapi rehat melarang sampai saat persidangan.
Munir berkata jika selim ingin bertemu dengannya, oke pergilah kata rezat. kemudian perihan menelepon..”aku menerima surat cerai dari pengacara meltem, ia menceraikan salim”kata perihan sambil menangis. rezat kaget, itulah jawaban mengapa diameltem tampak tenang akhir akhir ini kata perihan...
“meltem menceraikan selim, mengapa kamu tak tahu tentang hal ini??” kata rezat dengan kesal. munir tak bisa menjawab pertanyaan kakaknya, ia sendiri marah ...
Malam itu, fatmagul dan meryem sedang bersih bersih dan bersiap untuk besok. ada kerim dan juga rahmi yang membantu mereka..hari yang melelahkan tapi mereka puas dengan banyaknya tamu yang datang.
“mukkades hanim pergi terlalu awal, tak membantu kita bersih bersih “kata meryem.
Rahmi langsung membela istrinya dengan berkata jika mukkades harus pergi karena murat, aku hanay bercanda sayang kata meryem kemudian.
Karim mendengar suara motor berhenti didepan, ia langsung keluar dengan cepat. fatmagul menatapnya dengan aneh.”kau tak perlu terlalu khawatir seperti itu, ia tak akan datang”kata fatma
“bagaimana kamu tahu??
“hanya tahu saja, ia tak akan datang”kata fatmagul. bagaimana kamu bisa yakin?? kata kerim
“karena aku mengenalnya. jika ia akan melakukan sesuatu, ia sudah melakukannya sekarang”kata fatma. karim menatap fatma dengan kesal, ya kamu tahu, kamu mengenalnay sangat baik.
“kenapa kamu selalu mencoba untuk menyakitiku??”tanya fatma. karena kamu selalu membel pria itu didepanku sahut kerim. pertengkaran mereka terdengar juga oleh meryem dan rahim tapi keduanaya hanya diam dan tak ikut campur...
“kau meninggikan suaramu lagi. okey aku juga melihat wajah yang berbeda. tapi kita sering bertemu dan ia tak akan menyakitiku. ia tak akan, karena ia tak bisa .”kata fatma. jadi itu yang kamu pikirkan?? tanya karim. ya jawab fatma
“kau tak berpikir ia bisa bertindak licik?? bagaimana jika ia menunggu saat yang tepat??”kata karim. setelah pertemuan kita yang terakhir, apa lagi yang ia tunggu? tanya fatma. karim berkata jika ia salah karena mendengarkan fatma waktu itu.
Apa yang akan terjadi kemudian ya??? apakah usaha turaner akan berhasil untuk membuat yasaran menderita ? Baca Selanjutnya Sinopsis Fatmagul Episode 126
Kumpulan Sinopsis Anak Jalanan RCTI
Kumpulan Sinopsis Zoya Indosiar
Kumpulan Sinopsis Fatmagul Antv
Kumpulan Sinopsis Ranveer dan Ishani
Kumpulan Naagin SCTV
Kumpulan Sinopsis Anandhi Antv
Kumpulan Sinopsis Savitri
Kumpulan Sinopsis Veera
Kumpulan Sinopsis Kaali dan Gauri
Kumpulan Sinopsis Ashoka
