Sinopsis Efsun dan Bahar Selasa 3 Mei 2016.Dirumah attahan, semua masih merenung dengan kejadian yang menimpa hulya, mehmet terduduk lemas, dan efsun menghampiri mehmet lalu mengatakan sesuatu, edibe marah dan membentak efsun, mehmet diaam lalu mengatakan sesuatu, efsun pun menjawab mehmet
Dirumah attahan, hasret tiba didepan gerbang attahan, ia masuk dan menatap rumah attahan, hasret pun menghampiri pondok attahan lalu mengetuk pintu, efsun membukannya dan mengatakan sesuatu, hasret terdiam, efsun pun menyuruhnya masuk, hasret masuk semuanya menyambutnya, hasret duduk semuanya tegang, hasrr mengatakan akan pindah ke istanbul, efsun nuran sangat terkejut, efsun sudah mulai mewek mewek bebek , nuran pun menangis, efsun tak percaya dan mengatakan sesuatu ke hasret, hasret mencoba menjelaskan ke efsun, hasret pun mengatakan sesuatu ke nuran dan ilyas, hasret pamit nuran langsng memeluk hasret dan tak kuat menahan kesedihannya, mucella menghampiri hasret dan menciumnnya, hasret pun memeluk dan mencium efsun, bahar tiba dan kaget melihat suasana sedih dirumahnya, hasret pun menjelaskan ia akan pergi ke istanbul, bahar kaget dan bertanya kenapa? Hasret sambil menangis menjelaskan ke bahar, bahar langsng menangis dan memeluk hasret, hasret pun memeluk bahar dan efsun erat, hasret menyatukan kedua tangan efsun dan bahar lalu pergi, bahar yang baru sebentar memeluk hasret berlari mengejar hasret, hasret terhenti langsng memeluk bahar dengan erat, keduannya menangis, nuran dan keluarga hanya bisa menatap dari jendela kemesraan hasret dan bahar, hasrt pun pergi
Dirumah attahan, hasret tiba didepan gerbang attahan, ia masuk dan menatap rumah attahan, hasret pun menghampiri pondok attahan lalu mengetuk pintu, efsun membukannya dan mengatakan sesuatu, hasret terdiam, efsun pun menyuruhnya masuk, hasret masuk semuanya menyambutnya, hasret duduk semuanya tegang, hasrr mengatakan akan pindah ke istanbul, efsun nuran sangat terkejut, efsun sudah mulai mewek mewek bebek , nuran pun menangis, efsun tak percaya dan mengatakan sesuatu ke hasret, hasret mencoba menjelaskan ke efsun, hasret pun mengatakan sesuatu ke nuran dan ilyas, hasret pamit nuran langsng memeluk hasret dan tak kuat menahan kesedihannya, mucella menghampiri hasret dan menciumnnya, hasret pun memeluk dan mencium efsun, bahar tiba dan kaget melihat suasana sedih dirumahnya, hasret pun menjelaskan ia akan pergi ke istanbul, bahar kaget dan bertanya kenapa? Hasret sambil menangis menjelaskan ke bahar, bahar langsng menangis dan memeluk hasret, hasret pun memeluk bahar dan efsun erat, hasret menyatukan kedua tangan efsun dan bahar lalu pergi, bahar yang baru sebentar memeluk hasret berlari mengejar hasret, hasret terhenti langsng memeluk bahar dengan erat, keduannya menangis, nuran dan keluarga hanya bisa menatap dari jendela kemesraan hasret dan bahar, hasrt pun pergi
Sinopsis Efsun dan Bahar Selasa 3 Mei 2016 |
Diterminal bis, bahar menangis dipelukan hasret, ates mucella refika pun
ikut bersedih melihat kemesraan hasret dan bahar, efsun dan mehmet
datang, efsun memanggil hasret dan langsng memeluknnya, hasret memeluk
erat bahar dan efsun, pengumuman bis akan berangkat pun terdengar,
hasret melepaskan pelukannya, ates langsng menangkap bahar (ikan kali
haha) hasret mengatakan sesuatu ke ates "nitip bahar yaa tess " hasret
dan ates cipika cipiki, begitu jga mucella, refika, hasret mengatakan
sesuatu ke efsun lalu memeluknya, mehmet menghampiri hasret dan
menciumnya dengan mesrah, hasret pun menikmatinya, hasret masuk ke
mobil, ates tak berhenti mencium kkepala bahar dipelukannya, bahar maju
mengikuti hasret, hasrr menahannya dan langsng masuk ke bis, bahar
menangis dipelukan ates, semua melambaikan tangan, hasret membalasnya
dan menangis, bis pun pergi, 5. Dipondok attahan, salih mengetuk pintu,
nuran membukakannya, nuran kaget, lalu ilyas keluar dan ilyas pun kaget,
nuran memarahi salih dan menutup pintu, salih mengatakan sesuatu dari
luar, nuran membukakan pintunya, satpam membukakan pintu untuk mehmet
yang baru saja tiba, nuran panik dan langsng menarik salih kedalam, ,
sedang diperjalanan hasret masih melamun dibis sambil menatap kejalanan
dan menangis
Dipondok attahan, suasana masih menengangkan, nuran ilyas dan salih masih terdiam, ates bahar dan mucella tiba dipondok attahan, bahar membuka pintu lalu masuk, nuran yang menyangka itu mucella langsng keluar dan kaget, mucella dan ates yang sudah didalam bingung melihat nuran, mucella pun bertanya ke nuran ada apa, salih berteriak memanggil mucella, ates geram mendengar suara salih, bahar dan mucella pun kaget, ates segera masuk dan melihat salih, nuran yang tak berdaya tdk bsa mencegah ates, ates bertanya ke nuran apa yang dilakukan salih, nuran hanya diam, ates bertanya ke ilyas , ilyas pun diam, mucella pun mulai panik, ates kesal dan berteriak, efsun datang dan kaget melihat salih, nuran menangis dan mengatakan sesuatu ke ates menyebit nama mucella, ates langsng bertanya ke mucella, salih pun tersenyum sinis, mucella menjelaskan sesuatu dan memarahi salih, ates langsng menarik kerah salih dan hampir menghajarnya, ilyas dan bahar menenagkan ates,
Dirumah sakit jiwa. Hulya menangis dipelukan mehmet, suasana pun sangat sedih, mehmet menenangkan hulya dan menciumnya, perawat membawa hulya, hulya terus menangis dan mengatakan sesuatu ke mehmet, meheet menjawab " semua akan baik2 saja" hulya terus menangis dan mengatakan aku sangat menyayangimu kakak" meheet sambil menanhan tangisnya menjawab aku juga meyanyangimu, hulya pun dibawa ke dalam untuk diperiksa, mehmet terlihat sedih dan bersandar ke dinding, dokter keluar dan mengatakan sesuatu ke mehmet
Dipondok attahan, ates menyeret salih keluar dan menyandarkannya dipintu gerbang, ates sangat emosi dan mengatakan sesuatu ke salih, bahar terus berada disamping ates menenangkannya,
salih melawan ates dan mengatakan sesuatu, bahar semakin panik dan menyuruh ates tenang, pertengkaran semakin panas, ates melepaskan kerah salih, salih mengatakan sesuatu yang membuat ates semakin emosi, ates hampir menghajar salih tapi bahar menahannya, ates mengatakan sesuatu dan memanggil mucella, mucella pun mengangguk dan mengatakan sesuatu, ates melepaskan kerah salih, salih pun pergi, bahar menatap tajam ke arah efsun dan nuran, mereka pun masuk, bahar menghampiri mucella dan bertanya sesuatu, mucella pun menjelaskan lalu pergi,
Salih kesal dan melampiaskan dengan memukul tangannya ke mobil, mehmet yang tiba dirumah attahan melihat salih langsung turun dan menghajarnya, ates dan satpam datang memisahkan keduannya, terjadi perdebatan antara salih dan mehmet, salih pun pergi
Dirumah attahan, fulya terus mencoba menelpin mehmet, tapi tak diangkat, muge yang terus menangis mengkhawatirkan keadaan ibunya, arda pun menenangkannya, muge mengatakan sesuatu lalu pergi, arda pun mengejarnya
dicafe, mehmet dan ates sedang berbincang mengenai hulya, keduannya saling berbagi cerita, mehmet mengingat pertemuan terakhirnya dengan hasret, ates pun mengatakan sesuatu menyebut nama hasret dan bahar, mehmet hanya terdiam dan mengatakan sesuatu, mehmet pun menyebut nama fulya, dan tanpa disadari salih menguping pembicaraan mehmet dan ates, saluh tersenyum sinis, salih menelpon pekerjanya dan menyuruh melakukan sesuatu
Dipondok attahan, suasana masih menengangkan, nuran ilyas dan salih masih terdiam, ates bahar dan mucella tiba dipondok attahan, bahar membuka pintu lalu masuk, nuran yang menyangka itu mucella langsng keluar dan kaget, mucella dan ates yang sudah didalam bingung melihat nuran, mucella pun bertanya ke nuran ada apa, salih berteriak memanggil mucella, ates geram mendengar suara salih, bahar dan mucella pun kaget, ates segera masuk dan melihat salih, nuran yang tak berdaya tdk bsa mencegah ates, ates bertanya ke nuran apa yang dilakukan salih, nuran hanya diam, ates bertanya ke ilyas , ilyas pun diam, mucella pun mulai panik, ates kesal dan berteriak, efsun datang dan kaget melihat salih, nuran menangis dan mengatakan sesuatu ke ates menyebit nama mucella, ates langsng bertanya ke mucella, salih pun tersenyum sinis, mucella menjelaskan sesuatu dan memarahi salih, ates langsng menarik kerah salih dan hampir menghajarnya, ilyas dan bahar menenagkan ates,
Dirumah sakit jiwa. Hulya menangis dipelukan mehmet, suasana pun sangat sedih, mehmet menenangkan hulya dan menciumnya, perawat membawa hulya, hulya terus menangis dan mengatakan sesuatu ke mehmet, meheet menjawab " semua akan baik2 saja" hulya terus menangis dan mengatakan aku sangat menyayangimu kakak" meheet sambil menanhan tangisnya menjawab aku juga meyanyangimu, hulya pun dibawa ke dalam untuk diperiksa, mehmet terlihat sedih dan bersandar ke dinding, dokter keluar dan mengatakan sesuatu ke mehmet
Dipondok attahan, ates menyeret salih keluar dan menyandarkannya dipintu gerbang, ates sangat emosi dan mengatakan sesuatu ke salih, bahar terus berada disamping ates menenangkannya,
salih melawan ates dan mengatakan sesuatu, bahar semakin panik dan menyuruh ates tenang, pertengkaran semakin panas, ates melepaskan kerah salih, salih mengatakan sesuatu yang membuat ates semakin emosi, ates hampir menghajar salih tapi bahar menahannya, ates mengatakan sesuatu dan memanggil mucella, mucella pun mengangguk dan mengatakan sesuatu, ates melepaskan kerah salih, salih pun pergi, bahar menatap tajam ke arah efsun dan nuran, mereka pun masuk, bahar menghampiri mucella dan bertanya sesuatu, mucella pun menjelaskan lalu pergi,
Salih kesal dan melampiaskan dengan memukul tangannya ke mobil, mehmet yang tiba dirumah attahan melihat salih langsung turun dan menghajarnya, ates dan satpam datang memisahkan keduannya, terjadi perdebatan antara salih dan mehmet, salih pun pergi
Dirumah attahan, fulya terus mencoba menelpin mehmet, tapi tak diangkat, muge yang terus menangis mengkhawatirkan keadaan ibunya, arda pun menenangkannya, muge mengatakan sesuatu lalu pergi, arda pun mengejarnya
dicafe, mehmet dan ates sedang berbincang mengenai hulya, keduannya saling berbagi cerita, mehmet mengingat pertemuan terakhirnya dengan hasret, ates pun mengatakan sesuatu menyebut nama hasret dan bahar, mehmet hanya terdiam dan mengatakan sesuatu, mehmet pun menyebut nama fulya, dan tanpa disadari salih menguping pembicaraan mehmet dan ates, saluh tersenyum sinis, salih menelpon pekerjanya dan menyuruh melakukan sesuatu
Baca Selanjutnya Sinopsis Efsun dan Bahar Rabu 4 Mei 2016.