Sinopsis Veera Episode 358 Ranvi kaget begitu bangun pagi itu, dilihatnya Gunjan tak ada di tempat tidur, Ranvi langsung mencari cari Gunjan kemudian turun ke bawah “Bibi, apakah bibi melihat Gunjan ?” tanya Ranvi cemas “Dia pasti sedang berada di suatu tempat, Ranvi ,,, kau ini baru 1 hari menikah tapi kau mulai mencari cari Gunjan” ujar bibi Chaiji, Ranvi masih terus mencari cari Gunjan, Ratan menghampirinya dan memberikan Salwarnya pada Ranvi untuk diberikan ke Gunjan, Ratan juga memberikan informasi pada Ranvi tentang ritual yang akan di lalui Gunjan lagi nanti, ketika Ranvi hendak memasuki kamarnya, dilihatnya Gunjan sedang mengiris ngiris tangannya dengan silet,
Ranvi berusaha tak tahu dan masuk ke dalam kamar kemudian mengabarkan pada Gunjan tentang ritual tersebut yang dikatakan oleh Ratan “Gunjan, ibu telah mengirimkan baju Salwarnya untuk kamu” ujar Ranvi “Aku sudah memilih pakaianku sendiri” ujar Gunjan dingin “Baiklah kau bisa mengenakan baju yang kau suka tapi ibu pasti akan lebih senang jika kau mengenakan baju yang ia berikan padamu” ujar Ranvi penuh harap, tak lama kemudian ketika Gunjan hendak membuka gelangnya, Gunjan merasa kesakitan karena tangannya terluka “Kamu bisa melepas gelangmu, aku akan mengobati luka ditanganmu itu” ujar Ranvi
Ranvi berusaha tak tahu dan masuk ke dalam kamar kemudian mengabarkan pada Gunjan tentang ritual tersebut yang dikatakan oleh Ratan “Gunjan, ibu telah mengirimkan baju Salwarnya untuk kamu” ujar Ranvi “Aku sudah memilih pakaianku sendiri” ujar Gunjan dingin “Baiklah kau bisa mengenakan baju yang kau suka tapi ibu pasti akan lebih senang jika kau mengenakan baju yang ia berikan padamu” ujar Ranvi penuh harap, tak lama kemudian ketika Gunjan hendak membuka gelangnya, Gunjan merasa kesakitan karena tangannya terluka “Kamu bisa melepas gelangmu, aku akan mengobati luka ditanganmu itu” ujar Ranvi
 |
| Sinopsis Veera Episode 358 |
Sementara itu Ratan menelfon Bansuri dan mengabarkan padanya tentang ritual ‘moo dikayi rasam’ yang akan dilakukan oleh Gunjan, Bansuri nampak tak begitu senang mendengarnya “Ratan, saat ini suamiku sedang berada dirumah sakit, aku tak bisa datang” ujar Bansuri kesal “Kalau begitu kau bisa menyuruh Baldev untuk datang” pinta Ratan “Baiklah” kemudian sambungan telfon mereka terputus
Dirumah sakit, dokter mengabarkan pada Baldev kalau kondisi Balwant semakin membaik “Kami akan memulangkannya secepat mungkin tapi kalian harus bisa memastikan untuk tak mengatakan apapun yang bisa menyebabkan tuan Balwant setress” ujar dokter “Terima kasih, dokter” ujar Baldev, setelah dokter itu meninggalkan mereka berdua, Bansuri mengajak Baldev untuk keluar sebentar, kemudian Bansuri mengabarkan pada anak kesayangannya itu untuk pergi ke rumah Ranvi “Baldev, pergilah ke rumah Ranvi untuk menjemput Gunjan untuk acara ritual phaagphere rasam, ibu akan disini menjaga ayahmu” Baldev malah marah
“Ibu, aku tak mau pergi kesana untuk ikut berpartisipasi dengan ritual rasam palsu dan pernikahan palsu ini” ujar Baldev “Dan lagi Gunjan bisa pulang dengan sendiri jika ia memang ingin pulang juga, pokoknya aku nggak mau datang kesana !” Baldev bersikeras “Baldev, kau tetap harus pergi kesana, bagaimanapun juga kita harus bisa menerima pernikahan ini, ibu sebenarnya juga tak suka tapi mau bagaimana lagi ? Dan lagi kalau kau tak pergi ke rumah Ranvi, seluruh warga desa akan kembali membicarakan tentang keluarga kita dan jika ayahmu tahu tentang hal ini maka kesehatannya akan semakin memburuk” akhirnya Baldev bersedia untuk pergi ke rumah Ranvi
Beberapa wanita sedang membicarakan tentang Gunjan yang dipilih oleh Ratan sebagai menantu perempuan “Gunjan itu bukan hanya menantu perempuan tapi ia itu juga anak perempuan kami” Veera nampak tak suka mendengarnya “Gunjan akan mendapatkan kasih sayang yang sama dirumah ini” dalam hati Veera berkata “Ibu tak tahu kalau perempuan yang ia sebut sebagai anak adalah seorang pecundang, ia telah menghancurkan keluarga kami” saat itu Ratan meminta kepada para tamu untuk memberikan restunya pada Gunjan “Berikan kasih sayang kalian pada Gunjan dan aku mohon jangan permalukan ia baik di dalam rumah maupun di luar rumah” bibi Chaiji memuji sikap Ratan yang bijak
Tak lama kemudian Baldev dan teman temannya datang ke rumah Ranvi, Baldev menyapa bibi Chaiji dan ketika hendak meminta restu pada bibi Chaiji yang saat itu duduk di kursi, tiba tiba saja kakinya yang terkantuk roda gerobak semalam kembali sakit ketika ia menunduk, Baldev teringat pada peristiwa semalam ketika bibi Chaiji mencengkramnya “Apa yang terjadi padamu, Baldev ?” tanya bibi Chaiji cemas “Aku terjatuh dari tempat tidur, bibi” ujar Baldev sekenanya “Kamu jatuh dari tempat tidur ? Tapi dengan keadaanmu seperti ini, kau seperti membayangkan kalau kau jatuh dari gunung, apa yang terjadi ?” tanya bibi Chaiji penasaran,
Baldev dan teman temannya berusaha mencairkan ketegangan, merekapun tertawa bersama sama “Bibi ini sangat lucu ternyata” Baldev berusaha menutupi rasa takutnya “Yaa sudah berikan obat di kaki kau itu, agar lukanya cepat sembuh” tepat pada saat itu salah seorang tamu memanggil bibi Chaiji, akhirnya bibi Chaiji pergi meninggalkan mereka, Baldev dan teman temannya merasa lega begitu bibi Chaiji pergi “Akhirnya selamat juga, kalau tak kita akan ketahuan kalau bibi Chaiji tak pergi pergi” rupanya bibi Chaiji tak ingat peristiwa semalam
Baldev tersenyum dan menatap Veera dengan penuh cinta yang saat itu juga berada disana, Veera sangat marah dengan apa yang telah Ratan katakan tentang Gunjan, Veera kemudian naik ke lantai atas “Baldev, Veera sangat kecewa denganmu rupanya” ujar salah seorang teman Baldev “Tenang saja, aku akan mengatur semuanya, kau hanya tunggu dan lihat maka semua kemarahan itu akan segera pergi” Baldev merasa optimistis, sementara itu bibi Chaiji memuji sikap Ratan “Ratan, aku sangat senang karena kau bisa menerima Gunjan dengan baik” Ratan hanya tersenyum getir “Aku tak punya pilihan, kak ,,, Gunjan sekarang adalah anggota keluarga kita, pastinya butuh waktu beberapa lama untuknya untuk melupakan semuanya” bibi Chaiji setuju dengan pendapat Ratan “Tuhan akan membuat semuanya menjadi baik kembali, Ratan” ujar bibi Chaiji
Veera masuk ke dalam kamarnya sendiri dan merasa marah pada Ratan “Ada apa dengan ibu ini, bagaimana bisa ia menerima perempuan yang telah menghancurkan kehidupan kakak” saat itu salah satu teman Baldev datang dan menemui Veera lalu mengabarkan padanya kalau Baldev akan melakukan sesuatu yang belum pernah ia lakukan sebelumnya, jadi Veera disuruh untuk cepat cepat turun ke bawah “Memangnya Baldev mau melakukan apa ?” Veera merasa penasaran, begitu sampai di luar halaman, teman Baldev mengabarkan pada Baldev kalau Veera segera datang “Akhirnya semua kemarahan itu akan lenyap untuk selamanya” Baldev sangat optimis,
Begitu Veera datang, Baldev langung pura pura menyanyikan sebuah lagu sambil memainkan mandolin, Veera kaget, Veera langsung menutup mulut Baldev dengan tangannya dan mendengar ada alunan lagu dari arah depan, saat itu teman Baldev yang lain sedang mengikat tangan pendeta yang biasanya menyanyikan lagu lagu rohani kali ini menyanyikan lagu lagu modern karena suruhan Baldev dan teman temannya, Veera pun sangat kesal dan menyuruh mereka untuk melepaskan pendeta,
Pendeta tersebut sangat berterima kasih pada Veera, begitu pendeta itu pergi, Veera marah lagi ke Baldev “Baldev, apakah kau ini sudah sinting ?” Baldev kemudian menyalahkan kedua temannya “Kenapa kau melakukan ini semua ?” ketika Baldev hendak mengutarakan sesuatu ke Veera, tiba tiba seorang gadis kecil datang dan mengabarkan pada Veera kalau acara ritualnya akan segera dimulai “Oke ! Aku akan datang !” kemudian gadis itu pergi, Veera menyebut Baldev dengan sebutan Bewaqoof dan meninggalkan Baldev begitu saja, begitu Veera pergi, Baldev merasa kesal dengan dirinya sendiri “Aduuuh Veera pasti sangat marah denganku” ujar Baldev cemas
Tak lama kemudian ritual ‘moo dikayi rasam’ mulai dilakukan, Gunjan turun dari lantai atas mengenakan baju yang diberikan oleh Ratan, ketika para tamu undangan hendak memberikan hadiah untuk Gunjan, ketika salah satu tamu itu membuka lengan pakaian Gunjan, mereka kaget “Kenapa Gunjan tak mengenakan Chora ?” para tamu yang lain yang rata rata perempuan berkata “Apakah Bansuri tak mengajarkan apa apa pada Gunjan ?” Gunjan langsung menyalahkan Ranvi “Ranvi tadi yang menyuruh aku untuk melepaskannya, padahal aku tak ingin melepaskan” para tamu itupun segera bergunjing tentang Ranvi,
Veera yang tak terima kakaknya dipersalahkan, segera maju ke depan “Kak Ranvi sangat menghormati semua tradisi di desa kita, untuk hal ini kita harus tahu apa alasannya dibalik semua ini !” Veera membela Ranvi, kemudian Veera menunjukkan tangan Gunjan yang terluka “Tangan Gunjan terluka oleh gelang tersebut, itulah kenapa Ranvi menyarankan padanya untuk melepaskannya” bela Veera “Hanya Tuhan yang bisa menyelamatkan hubungan Gunjan dan Ranvi” ujar salah seorang tamu
Dirumah sakit, dokter mengabarkan pada Baldev kalau kondisi Balwant semakin membaik “Kami akan memulangkannya secepat mungkin tapi kalian harus bisa memastikan untuk tak mengatakan apapun yang bisa menyebabkan tuan Balwant setress” ujar dokter “Terima kasih, dokter” ujar Baldev, setelah dokter itu meninggalkan mereka berdua, Bansuri mengajak Baldev untuk keluar sebentar, kemudian Bansuri mengabarkan pada anak kesayangannya itu untuk pergi ke rumah Ranvi “Baldev, pergilah ke rumah Ranvi untuk menjemput Gunjan untuk acara ritual phaagphere rasam, ibu akan disini menjaga ayahmu” Baldev malah marah
“Ibu, aku tak mau pergi kesana untuk ikut berpartisipasi dengan ritual rasam palsu dan pernikahan palsu ini” ujar Baldev “Dan lagi Gunjan bisa pulang dengan sendiri jika ia memang ingin pulang juga, pokoknya aku nggak mau datang kesana !” Baldev bersikeras “Baldev, kau tetap harus pergi kesana, bagaimanapun juga kita harus bisa menerima pernikahan ini, ibu sebenarnya juga tak suka tapi mau bagaimana lagi ? Dan lagi kalau kau tak pergi ke rumah Ranvi, seluruh warga desa akan kembali membicarakan tentang keluarga kita dan jika ayahmu tahu tentang hal ini maka kesehatannya akan semakin memburuk” akhirnya Baldev bersedia untuk pergi ke rumah Ranvi
Beberapa wanita sedang membicarakan tentang Gunjan yang dipilih oleh Ratan sebagai menantu perempuan “Gunjan itu bukan hanya menantu perempuan tapi ia itu juga anak perempuan kami” Veera nampak tak suka mendengarnya “Gunjan akan mendapatkan kasih sayang yang sama dirumah ini” dalam hati Veera berkata “Ibu tak tahu kalau perempuan yang ia sebut sebagai anak adalah seorang pecundang, ia telah menghancurkan keluarga kami” saat itu Ratan meminta kepada para tamu untuk memberikan restunya pada Gunjan “Berikan kasih sayang kalian pada Gunjan dan aku mohon jangan permalukan ia baik di dalam rumah maupun di luar rumah” bibi Chaiji memuji sikap Ratan yang bijak
Tak lama kemudian Baldev dan teman temannya datang ke rumah Ranvi, Baldev menyapa bibi Chaiji dan ketika hendak meminta restu pada bibi Chaiji yang saat itu duduk di kursi, tiba tiba saja kakinya yang terkantuk roda gerobak semalam kembali sakit ketika ia menunduk, Baldev teringat pada peristiwa semalam ketika bibi Chaiji mencengkramnya “Apa yang terjadi padamu, Baldev ?” tanya bibi Chaiji cemas “Aku terjatuh dari tempat tidur, bibi” ujar Baldev sekenanya “Kamu jatuh dari tempat tidur ? Tapi dengan keadaanmu seperti ini, kau seperti membayangkan kalau kau jatuh dari gunung, apa yang terjadi ?” tanya bibi Chaiji penasaran,
Baldev dan teman temannya berusaha mencairkan ketegangan, merekapun tertawa bersama sama “Bibi ini sangat lucu ternyata” Baldev berusaha menutupi rasa takutnya “Yaa sudah berikan obat di kaki kau itu, agar lukanya cepat sembuh” tepat pada saat itu salah seorang tamu memanggil bibi Chaiji, akhirnya bibi Chaiji pergi meninggalkan mereka, Baldev dan teman temannya merasa lega begitu bibi Chaiji pergi “Akhirnya selamat juga, kalau tak kita akan ketahuan kalau bibi Chaiji tak pergi pergi” rupanya bibi Chaiji tak ingat peristiwa semalam
Baldev tersenyum dan menatap Veera dengan penuh cinta yang saat itu juga berada disana, Veera sangat marah dengan apa yang telah Ratan katakan tentang Gunjan, Veera kemudian naik ke lantai atas “Baldev, Veera sangat kecewa denganmu rupanya” ujar salah seorang teman Baldev “Tenang saja, aku akan mengatur semuanya, kau hanya tunggu dan lihat maka semua kemarahan itu akan segera pergi” Baldev merasa optimistis, sementara itu bibi Chaiji memuji sikap Ratan “Ratan, aku sangat senang karena kau bisa menerima Gunjan dengan baik” Ratan hanya tersenyum getir “Aku tak punya pilihan, kak ,,, Gunjan sekarang adalah anggota keluarga kita, pastinya butuh waktu beberapa lama untuknya untuk melupakan semuanya” bibi Chaiji setuju dengan pendapat Ratan “Tuhan akan membuat semuanya menjadi baik kembali, Ratan” ujar bibi Chaiji
Veera masuk ke dalam kamarnya sendiri dan merasa marah pada Ratan “Ada apa dengan ibu ini, bagaimana bisa ia menerima perempuan yang telah menghancurkan kehidupan kakak” saat itu salah satu teman Baldev datang dan menemui Veera lalu mengabarkan padanya kalau Baldev akan melakukan sesuatu yang belum pernah ia lakukan sebelumnya, jadi Veera disuruh untuk cepat cepat turun ke bawah “Memangnya Baldev mau melakukan apa ?” Veera merasa penasaran, begitu sampai di luar halaman, teman Baldev mengabarkan pada Baldev kalau Veera segera datang “Akhirnya semua kemarahan itu akan lenyap untuk selamanya” Baldev sangat optimis,
Begitu Veera datang, Baldev langung pura pura menyanyikan sebuah lagu sambil memainkan mandolin, Veera kaget, Veera langsung menutup mulut Baldev dengan tangannya dan mendengar ada alunan lagu dari arah depan, saat itu teman Baldev yang lain sedang mengikat tangan pendeta yang biasanya menyanyikan lagu lagu rohani kali ini menyanyikan lagu lagu modern karena suruhan Baldev dan teman temannya, Veera pun sangat kesal dan menyuruh mereka untuk melepaskan pendeta,
Pendeta tersebut sangat berterima kasih pada Veera, begitu pendeta itu pergi, Veera marah lagi ke Baldev “Baldev, apakah kau ini sudah sinting ?” Baldev kemudian menyalahkan kedua temannya “Kenapa kau melakukan ini semua ?” ketika Baldev hendak mengutarakan sesuatu ke Veera, tiba tiba seorang gadis kecil datang dan mengabarkan pada Veera kalau acara ritualnya akan segera dimulai “Oke ! Aku akan datang !” kemudian gadis itu pergi, Veera menyebut Baldev dengan sebutan Bewaqoof dan meninggalkan Baldev begitu saja, begitu Veera pergi, Baldev merasa kesal dengan dirinya sendiri “Aduuuh Veera pasti sangat marah denganku” ujar Baldev cemas
Tak lama kemudian ritual ‘moo dikayi rasam’ mulai dilakukan, Gunjan turun dari lantai atas mengenakan baju yang diberikan oleh Ratan, ketika para tamu undangan hendak memberikan hadiah untuk Gunjan, ketika salah satu tamu itu membuka lengan pakaian Gunjan, mereka kaget “Kenapa Gunjan tak mengenakan Chora ?” para tamu yang lain yang rata rata perempuan berkata “Apakah Bansuri tak mengajarkan apa apa pada Gunjan ?” Gunjan langsung menyalahkan Ranvi “Ranvi tadi yang menyuruh aku untuk melepaskannya, padahal aku tak ingin melepaskan” para tamu itupun segera bergunjing tentang Ranvi,
Veera yang tak terima kakaknya dipersalahkan, segera maju ke depan “Kak Ranvi sangat menghormati semua tradisi di desa kita, untuk hal ini kita harus tahu apa alasannya dibalik semua ini !” Veera membela Ranvi, kemudian Veera menunjukkan tangan Gunjan yang terluka “Tangan Gunjan terluka oleh gelang tersebut, itulah kenapa Ranvi menyarankan padanya untuk melepaskannya” bela Veera “Hanya Tuhan yang bisa menyelamatkan hubungan Gunjan dan Ranvi” ujar salah seorang tamu
Baca Selanjutnya Sinopsis Veera Episode 359
