Sinopsis Fatmagul Episode 93 Akhirnya selim dan erdugan dibawa dengan mobil tahanan, erdugan tampak memberikan kode kepada fatmagul.mukkades sendiri langsung mengajak mereka semua pergi ketika melihat perihan menatap kearah mereka.
Didalam mobil tahanan, erdugan berakta kepada salim agar tak menyerah, tapi selim hanya diam dan tampak meneteskan air mata membayangkan kebebasannya akan terenggut darinya. Rezat sendiri berkata kepada istri dan adik iparnya aagar tak menyerah karena ini hanyalah awal saja.
“kakak ini belum berakhir, kau akan lihat investigasi selanjutnya akan sesuai keinginan kita. selama vural bersama kita, pernyataannya sangat penting. kita tak bisa membiarkan emosi mempengaruhi kita, “kata munir. semsi langsung membentak dan berkata diam, ia tak akan membiarkan munir mendekati anaknya.
Semsi bahkan berkata jika munir berani datang ke rs, ia tak akan ragu untuk mmebunuhnya!!! Rezat melerai pertengkaran diantara keduanya dan mengajak segera pergi dari tempat itu.”satu kesalahan bisa mengacaukan segalanya “kata munir. rezat menyuruh munir agar diam.
Ketika hendak pergi, munir melihat mustafa . ia kemudian meminta kakaknya meninggalkannya dan ia akan menyusul ke hotel.
Didalam mobil tahanan, erdugan berakta kepada salim agar tak menyerah, tapi selim hanya diam dan tampak meneteskan air mata membayangkan kebebasannya akan terenggut darinya. Rezat sendiri berkata kepada istri dan adik iparnya aagar tak menyerah karena ini hanyalah awal saja.
“kakak ini belum berakhir, kau akan lihat investigasi selanjutnya akan sesuai keinginan kita. selama vural bersama kita, pernyataannya sangat penting. kita tak bisa membiarkan emosi mempengaruhi kita, “kata munir. semsi langsung membentak dan berkata diam, ia tak akan membiarkan munir mendekati anaknya.
Semsi bahkan berkata jika munir berani datang ke rs, ia tak akan ragu untuk mmebunuhnya!!! Rezat melerai pertengkaran diantara keduanya dan mengajak segera pergi dari tempat itu.”satu kesalahan bisa mengacaukan segalanya “kata munir. rezat menyuruh munir agar diam.
Ketika hendak pergi, munir melihat mustafa . ia kemudian meminta kakaknya meninggalkannya dan ia akan menyusul ke hotel.
Sinopsis Fatmagul Episode 93 |
Dialam mobil, perihan sangat cemas karena ia melihat mustafa, ia sudah tahu semuanya sangt lama dan sekrang ia telah menjadi bagian dari kita kata suaminya.
Munir sendiri mendekati mustafa dan meminta mustafa mengantarnyaa menuju hotel, mereka akan bicara dimobil.
Didalam mobil semsi, hilmiye masih menangis. ia sedang berbicara dengan leman ditelp. semsi memberitaahu apa yang terjadi dipengadilan tadi, ia juga bertnya kabar vural.”dia tahu ada polisi didepan pintu kamarnya, ia tahu ada sesuatu yang sedang terjadi. dokter tidk mengijinkan ia bertaanya , mereka juga melarangku bicara denganya. kapan kau akan pulang??” tanya leman. aku akan tiba dirs sore hari sahut semsi.
Fatmaagul ada dimobil bersama lainnya, ada kadir juga. mereka akan kedesa karna kadir akan melakukan penelitian mengenai kasus mereka, karim juga harus ada disana.”apakah aku harus datang juga”kata fatmagul dengan enggan. tak hanya aku, kau harus menjauh sebanyak mungkin dari kasus ini kata karim.
“jaksa tak ingin kau menderita lebih dalam, jangan khawatir”kata kadir membuat fatma sedikit lega. Fatma lalu berkata jika sekarang seluruh desa akan tahu apa yang terjadi.
“kita akan terbiasa, siapa perduli dengan pandangan orang orang. lagipula kita akan lebih aman disini , mereka tak akan menyakiti kita disini kan??”kata mukkades. jangan takut, mereka yang seharusnya takut kepada kita sahut karim.
Didalam mobil, munir berkata kepada mustafa jika cepat atau lambat ia akan dimintai keterangan juga. .
“kau akan menderita lebih banyak jika melawan kami, kau harus tenang , semua yang kau miliki tak mudah kau dapatkan. kau tak akan kehilangan itu skrng, jika kau memberikan keterangan yang membuktikan karim benar maka kau harus menjelaskan mengapa bekerja kepada kami selama ini.aku pikir seseroang tak akan mau hidup dengan rasa malu seperti itu. lalu karim akan menjadi pahlawaan dan kau akan menjadi pecundang dimata semua orang.”kata munir.
“cukup diam, “kata mustafa
“jika anak anak itu dihukum maka kau akan mendpt hukuman terbesar, pernyataanmu tak hanay menyelamatkan mereka tapi juga dirimu.”kata munir. jangan sia sia kan nafasmu kata mustafa.
“aku tak akan rugi, yang terjadi terjadilah, tapi jika kata kataku sangat penting maka itu akan bernilai besar sekali”kata mustafa. munir tertawa .berapa yang kau inginkan?? tanya munir
Mustafa berkata jika ia tak meminta uang, ia meminta senjata itu. barulah munir mulai pusing.
Akhirny erdugan dan selim dibawa keselnya sebelum persidangan dimulai kembali. mereka masuk kesebuah ruangan dengan banyak orang disana. erdugan berkata kepada selim, .”jangan biarkan mereka tahu kau sedang ketakutan”.
MEreKA KEMUDIAN saling memperkenal kan diri, tapi erdugan berbohong ttg kejahatan yang mereka lakukan. ketika tahu keduanya banyak duit, orang orang itu bersikap ramah kepadanya. mereka memperkenalkan nama masing masing.
Apa yang akan terjadi kemudian?? akankah erdugan dan selim berhasil menyembuyikan kejahatan mereka kepada sesama napi ?? apakah mustafa akan mendapatkan senjata itu ??? akankah erdugan memberikannya?
Munir sendiri mendekati mustafa dan meminta mustafa mengantarnyaa menuju hotel, mereka akan bicara dimobil.
Didalam mobil semsi, hilmiye masih menangis. ia sedang berbicara dengan leman ditelp. semsi memberitaahu apa yang terjadi dipengadilan tadi, ia juga bertnya kabar vural.”dia tahu ada polisi didepan pintu kamarnya, ia tahu ada sesuatu yang sedang terjadi. dokter tidk mengijinkan ia bertaanya , mereka juga melarangku bicara denganya. kapan kau akan pulang??” tanya leman. aku akan tiba dirs sore hari sahut semsi.
Fatmaagul ada dimobil bersama lainnya, ada kadir juga. mereka akan kedesa karna kadir akan melakukan penelitian mengenai kasus mereka, karim juga harus ada disana.”apakah aku harus datang juga”kata fatmagul dengan enggan. tak hanya aku, kau harus menjauh sebanyak mungkin dari kasus ini kata karim.
“jaksa tak ingin kau menderita lebih dalam, jangan khawatir”kata kadir membuat fatma sedikit lega. Fatma lalu berkata jika sekarang seluruh desa akan tahu apa yang terjadi.
“kita akan terbiasa, siapa perduli dengan pandangan orang orang. lagipula kita akan lebih aman disini , mereka tak akan menyakiti kita disini kan??”kata mukkades. jangan takut, mereka yang seharusnya takut kepada kita sahut karim.
Didalam mobil, munir berkata kepada mustafa jika cepat atau lambat ia akan dimintai keterangan juga. .
“kau akan menderita lebih banyak jika melawan kami, kau harus tenang , semua yang kau miliki tak mudah kau dapatkan. kau tak akan kehilangan itu skrng, jika kau memberikan keterangan yang membuktikan karim benar maka kau harus menjelaskan mengapa bekerja kepada kami selama ini.aku pikir seseroang tak akan mau hidup dengan rasa malu seperti itu. lalu karim akan menjadi pahlawaan dan kau akan menjadi pecundang dimata semua orang.”kata munir.
“cukup diam, “kata mustafa
“jika anak anak itu dihukum maka kau akan mendpt hukuman terbesar, pernyataanmu tak hanay menyelamatkan mereka tapi juga dirimu.”kata munir. jangan sia sia kan nafasmu kata mustafa.
“aku tak akan rugi, yang terjadi terjadilah, tapi jika kata kataku sangat penting maka itu akan bernilai besar sekali”kata mustafa. munir tertawa .berapa yang kau inginkan?? tanya munir
Mustafa berkata jika ia tak meminta uang, ia meminta senjata itu. barulah munir mulai pusing.
Akhirny erdugan dan selim dibawa keselnya sebelum persidangan dimulai kembali. mereka masuk kesebuah ruangan dengan banyak orang disana. erdugan berkata kepada selim, .”jangan biarkan mereka tahu kau sedang ketakutan”.
MEreKA KEMUDIAN saling memperkenal kan diri, tapi erdugan berbohong ttg kejahatan yang mereka lakukan. ketika tahu keduanya banyak duit, orang orang itu bersikap ramah kepadanya. mereka memperkenalkan nama masing masing.
Apa yang akan terjadi kemudian?? akankah erdugan dan selim berhasil menyembuyikan kejahatan mereka kepada sesama napi ?? apakah mustafa akan mendapatkan senjata itu ??? akankah erdugan memberikannya?
Baca Selanjutnya Sinopsis Fatmagul Episode 94