Sinopsis Efsun dan Bahar Episode 91. Hasret tiba dihotel attahan dan bertanya ke resepsionis (rsp), rsp pun menyebut nama hasret dan menunjukan tmpt mehmet menunggu, hasret pun menghampiri mehmet dan duduk berhadapan, hasret mengatakan sesuatu ke mehmet (kayanya hasret membujuk untuk balik ke fulya) mehmet pu terlihat kecewa dan memohon ke hasret, mehmet memegang tangan hasret, tiba2 fulya datang dan melihat pemandangan itu, fulya melihat dr kejauhan, hasret pun melepaskan tangan mehmet, fulya segera menghampiri ke meja mehmet dan mengatakan sesuatu, hasret mencoba mejelaskan tetapi fulya sudah dikuasai amarahnya, mehmet pun berdiri dan langsng membentak fulya didepan banyak orang, hasret mencoba menenangkan tetapi mehmet mencegahnya, mehmet terus membentak fulya, hasret kesal dan pergi, mehmet pun pergi, fulya hanya menangis
Efsun tiba di kantor polisi dan bertemu dengan dencis (mao cengis, jengis, cengek, pokonya enakan dencis haha) efsun menanyakan ismail, mereka pun sdkt berdebat, dilain tempat, acara melamarpun selesai, bahar mengantarkan ates ke mobilnya, ates membelai pipi bahar dengan mesra, tetapi seseorang mengintai dari balik semak, ates pun pergi, saat bahar akan masuk, bahar mendengar sesuatu dr balik semak, bahar pun memperhatikan semak itu, tetapi tdk ada siapapun, bahar masuk dan menengok ke semak itu lagi, bahar pun masuk dengan wajah takutnya
EFsun sudah berada diapartemen ismail, mereka pun duduk berhadapan, efsun terus terua terus berbicara tanpa titik dan koma, sdngkan ismail hanya menyimak, efsun berbicara dan memperhatikan barang2 yang ada di ruang tersebut, ismail hanya tersenyum sedikit sedikit pake banget haha, efsun pun berdiri akan pamit pergi, tetapi ismail memegang tangan efsun menahannya, efsun kaget dan salting, lalu duduk kembali, ismail pun mengatakan sesuatu yang membuat efsun terdiam, lalu efsun pun pamit dan pergi, tetapi sayangnya, lagi2 tasnnya tertinggal haha, jadi efsun balik lagi mengambil tasnnya,
Nuran sedang duduk termenung dirumahnnya, ilyas datang mengatakan sesuatu, keadaan rumahpun makin parah, karna hujan melanda atap rumahpun bocor, ditambah status ilyas yang msh nganggur, ilyas dan nuran pun berdebat, nuran pamit akan menemui efsun, dan meminta uang ke ilyas,
Ates dan bahar tiba dilosmen, mereka berjalan dengan bergandeng mesra, bahar yang sdng tersenyum bahagia berubah mnjadi kaget, ates pun bingung, bahar melihat foto2 dirinya penuh dengan cat wrna merah (anggap saja darah) ates sangat terkejut mwlihatnya, dilihat satu persatu, dan diakhir foto, terdapat lukisan bahar memakai baju pengantin dan sudah berlumuran cat merah, hasret dan refika pun datang dr belakang kaget melihat semuannya, ates panik dan bertanya kepara pekerja, tp tdk ada yang tau, bahar mengingat sesuatu, saat ia bertemu onur, onur melukis wajahnya, bahar pun mengatakan ke ates, ates geram dan langsng menemui onur, bahar mencegahnya dan memohon, tetapi ates dikuasai oleh amarah, ates pun pergi, hasret yang drtd bertanya tdk dijawab, lalu sebelum pergi ates menitipkan bahar ke hasrt, bahar pun menceritakan kehasret, hasret langsng memeluk bahar
Fulya tak berhenti menangis dikamarnya, beyza mengetuk pintu, fulya pun mengizinkannya masuk, fulya bertanya ke beyza, beyza pun menjawab tn mehmet menyuruhnya mengambil pakaiannya, fulya histeris dan langsng mengambil koper dan mengeluarkan smua baju mehemt dan melemparnya, beyza hanya diam menyaksikannya, fulya trs mengeluarkan baju mehmet dan berteriak mengatakan sesuatu, hulya masuk dan bertanya ada apa ini, fulya pun berbalik nanya ne oldu ? Dan mengeraskan suaranya "NE OLDU ? Ada apa?? Ada apaa katamu?"fulya menjawabnya dengan penuh amarah, fulya menyebut nama asim (mungkin begini artinya, ada apa? Ada apa katamu ? Kau telah menghancurkan hidupku dengan mehmet, kau merasakan betapa sedihnya berpisah dengan asim, tetapi kau lakukan ini padaku hulya" ini hanya prediksi ku kalo salah harap maklum hehe) hulya pun terdiam mendengat kata2 fulya, fulya berteriak kiit,, keluar, keluar,, hulya pun menjawab, yettar yettar, tamam, cukup,,cukup, baiklah aku akan keluar" hulya pun keluar, fulya yang masih menangis melempar baju2 mehmt ke arah pintu, seketika fulya terdiam dan mencium baju2 mehmet, beyza hanya kasihan melihat fulya lalu pergi
onur keluar dr sebuah cafe, saat yang bersamaan ates tiba dan langsng menghampiri onur, tanpa basa basi, ates langsng menghajar onur, onur pun kesal dan berteriak ada apa, mereka oun berdebat, ates memegang tangan onur yang luka dan bertanya, onur pun menjelaskan, dan ates melepaskan tangan onur, mereka trs bertengkar, dilain tempat, sinem sdng berjalan sndiri dilosmen, emre datang dan mengancamnnya, emre mengeluarkan sebuah amplop dan membuangnya, emre mengancam sinem dan menyebut ates dan bahar (mngkn akan memisahkan bahar dan ates seperti ates memisahkan emre dan sinem) emre pun langsng melepaskan sinem dengan kasar, sinem langsng berlari dan menelpon ates, sdngkan perdebatan ates dan onur pun berakhir, ponsel ates berbunyi lalu ates mengangkatnya, sinem pun mengatakan hal yang oenting dan menyebut nama bahar, ates langsng bergegas pergi
Nuran tiba dirumah attahan, beyza pun membukakan pintu, nuran mengatakan ingin bertemu efsun tetapi beyza menjawab efsun tdk ingin bertemu dengannya, nuran pun tertawa tak percaya, tanpa basa basi nuran masuk dan mencaru efsun, lalu nampaklah sosok efsun dengan penampilan yang lebih fashionable, nuran langsng memanggil efsun dan mengatakan sesuatu, efsun pun turun dan mengatakan sesuatu ke beyza, beyza menjawab sudah mencegahnya, beyza pun pergi , nuran bingung dengan tingkah efsun, nuran pun mengatakan sesuatu, efsun dengan gaya sombongnya mengatakan sesuatu yang membuat nuran kaget, efsun trs menjelaskan sesuatu dan mebyebut nama bahar dan ates, nuran terlihat sangat lemas mendengarnya, hulya keluar dr atas dan menyaksikan kesombongan efsun, efsun pun membawa nuran keluar dan memberikannya selembar uang, nuran hanya diam melihat kelakuan efsun, efsun menyuruh nuran pergi, dan efsun pun masuk, nuran masih terbengong tak percaya, nuran pun menjatuhkan uang itu lalu dengan melenggangkan tangan bak model ternama, nuran berjalan perlahan dengan meneteskan air mata, (rasain tuh kelakuan anak aslinya)
Ates tiba dilosmen dan berteriak memanggil bahar, ates sangat panik, ates trus bertanya ke para pekerja tetapi tdk ada yang melihatnya, ates pun berteriak dengan keras memanggil bahar, hasret dan refika pun keluar dan bertanya ada apa, ates pun menanyakan bahar, hasret menjawabnya, ponsel ates pun berbunyi, sebuah video bahar sdng disekap, ates sangat geram melihatnya, hsret trs bertanya tetapi ates masih diam, lalu pesan pun masuk ke ponsel ates, ates membacanya dengan sangat kesal, tak lama sinem pun datang, ates menunjukan video bahar disekap dan masih disekitar losmen, sinem pun melihat dengan seksama, akhirnya sinem tau tempatnya, ates pun langsng berlari menuju tempat itu, hasret mengikuti, ates mendobrak pintu daaan terdapat lukisan pengantin bahar yang sdh terbakar, lalu ates membaca tulisan ditembok, sinem pun ikut membaca dan mengetahui sesuatu, ates dan sinem langsng pergi ke tempat bahar dibawa pergi oleh emre, ates menyuruh hasret untuk menelpon polisi, hasret langsng berlari untuk melapor polisi
Mak nuran masih menangis ditengah jalan dengan jalannya yang super lambat, nuran menangis sambil mengingat perkataan efsun, nuran pun terhenti, lalu efsun pun lewat dengan mobilnya, mereka hanya saling pandangan, efsun pun membuang muka, nuran melambaikan tangannya
Tetesan air masih berjalan dirumah ilyas, satu baskom sudah penuh, gulecer pun menggantinya dengan baskom yang lain, Sedangkan ilyas terus melihat ke jendela menunggu kedatangan nuran dan efsun, mucella yang sdh melihat keadaan ilyas, mengambil dompetnya dilaci dan memberika ilyss uang, ilyas pun merasa malu dan mengatakan sesuatu, gulecer hanya memperhatikan, lalu ilyas pun mengembalikan uangnya, tetapi mucella melarangnya,
Efsun tiba di kantor polisi dan bertemu dengan dencis (mao cengis, jengis, cengek, pokonya enakan dencis haha) efsun menanyakan ismail, mereka pun sdkt berdebat, dilain tempat, acara melamarpun selesai, bahar mengantarkan ates ke mobilnya, ates membelai pipi bahar dengan mesra, tetapi seseorang mengintai dari balik semak, ates pun pergi, saat bahar akan masuk, bahar mendengar sesuatu dr balik semak, bahar pun memperhatikan semak itu, tetapi tdk ada siapapun, bahar masuk dan menengok ke semak itu lagi, bahar pun masuk dengan wajah takutnya
EFsun sudah berada diapartemen ismail, mereka pun duduk berhadapan, efsun terus terua terus berbicara tanpa titik dan koma, sdngkan ismail hanya menyimak, efsun berbicara dan memperhatikan barang2 yang ada di ruang tersebut, ismail hanya tersenyum sedikit sedikit pake banget haha, efsun pun berdiri akan pamit pergi, tetapi ismail memegang tangan efsun menahannya, efsun kaget dan salting, lalu duduk kembali, ismail pun mengatakan sesuatu yang membuat efsun terdiam, lalu efsun pun pamit dan pergi, tetapi sayangnya, lagi2 tasnnya tertinggal haha, jadi efsun balik lagi mengambil tasnnya,
Nuran sedang duduk termenung dirumahnnya, ilyas datang mengatakan sesuatu, keadaan rumahpun makin parah, karna hujan melanda atap rumahpun bocor, ditambah status ilyas yang msh nganggur, ilyas dan nuran pun berdebat, nuran pamit akan menemui efsun, dan meminta uang ke ilyas,
Ates dan bahar tiba dilosmen, mereka berjalan dengan bergandeng mesra, bahar yang sdng tersenyum bahagia berubah mnjadi kaget, ates pun bingung, bahar melihat foto2 dirinya penuh dengan cat wrna merah (anggap saja darah) ates sangat terkejut mwlihatnya, dilihat satu persatu, dan diakhir foto, terdapat lukisan bahar memakai baju pengantin dan sudah berlumuran cat merah, hasret dan refika pun datang dr belakang kaget melihat semuannya, ates panik dan bertanya kepara pekerja, tp tdk ada yang tau, bahar mengingat sesuatu, saat ia bertemu onur, onur melukis wajahnya, bahar pun mengatakan ke ates, ates geram dan langsng menemui onur, bahar mencegahnya dan memohon, tetapi ates dikuasai oleh amarah, ates pun pergi, hasret yang drtd bertanya tdk dijawab, lalu sebelum pergi ates menitipkan bahar ke hasrt, bahar pun menceritakan kehasret, hasret langsng memeluk bahar
Fulya tak berhenti menangis dikamarnya, beyza mengetuk pintu, fulya pun mengizinkannya masuk, fulya bertanya ke beyza, beyza pun menjawab tn mehmet menyuruhnya mengambil pakaiannya, fulya histeris dan langsng mengambil koper dan mengeluarkan smua baju mehemt dan melemparnya, beyza hanya diam menyaksikannya, fulya trs mengeluarkan baju mehmet dan berteriak mengatakan sesuatu, hulya masuk dan bertanya ada apa ini, fulya pun berbalik nanya ne oldu ? Dan mengeraskan suaranya "NE OLDU ? Ada apa?? Ada apaa katamu?"fulya menjawabnya dengan penuh amarah, fulya menyebut nama asim (mungkin begini artinya, ada apa? Ada apa katamu ? Kau telah menghancurkan hidupku dengan mehmet, kau merasakan betapa sedihnya berpisah dengan asim, tetapi kau lakukan ini padaku hulya" ini hanya prediksi ku kalo salah harap maklum hehe) hulya pun terdiam mendengat kata2 fulya, fulya berteriak kiit,, keluar, keluar,, hulya pun menjawab, yettar yettar, tamam, cukup,,cukup, baiklah aku akan keluar" hulya pun keluar, fulya yang masih menangis melempar baju2 mehmt ke arah pintu, seketika fulya terdiam dan mencium baju2 mehmet, beyza hanya kasihan melihat fulya lalu pergi
onur keluar dr sebuah cafe, saat yang bersamaan ates tiba dan langsng menghampiri onur, tanpa basa basi, ates langsng menghajar onur, onur pun kesal dan berteriak ada apa, mereka oun berdebat, ates memegang tangan onur yang luka dan bertanya, onur pun menjelaskan, dan ates melepaskan tangan onur, mereka trs bertengkar, dilain tempat, sinem sdng berjalan sndiri dilosmen, emre datang dan mengancamnnya, emre mengeluarkan sebuah amplop dan membuangnya, emre mengancam sinem dan menyebut ates dan bahar (mngkn akan memisahkan bahar dan ates seperti ates memisahkan emre dan sinem) emre pun langsng melepaskan sinem dengan kasar, sinem langsng berlari dan menelpon ates, sdngkan perdebatan ates dan onur pun berakhir, ponsel ates berbunyi lalu ates mengangkatnya, sinem pun mengatakan hal yang oenting dan menyebut nama bahar, ates langsng bergegas pergi
Nuran tiba dirumah attahan, beyza pun membukakan pintu, nuran mengatakan ingin bertemu efsun tetapi beyza menjawab efsun tdk ingin bertemu dengannya, nuran pun tertawa tak percaya, tanpa basa basi nuran masuk dan mencaru efsun, lalu nampaklah sosok efsun dengan penampilan yang lebih fashionable, nuran langsng memanggil efsun dan mengatakan sesuatu, efsun pun turun dan mengatakan sesuatu ke beyza, beyza menjawab sudah mencegahnya, beyza pun pergi , nuran bingung dengan tingkah efsun, nuran pun mengatakan sesuatu, efsun dengan gaya sombongnya mengatakan sesuatu yang membuat nuran kaget, efsun trs menjelaskan sesuatu dan mebyebut nama bahar dan ates, nuran terlihat sangat lemas mendengarnya, hulya keluar dr atas dan menyaksikan kesombongan efsun, efsun pun membawa nuran keluar dan memberikannya selembar uang, nuran hanya diam melihat kelakuan efsun, efsun menyuruh nuran pergi, dan efsun pun masuk, nuran masih terbengong tak percaya, nuran pun menjatuhkan uang itu lalu dengan melenggangkan tangan bak model ternama, nuran berjalan perlahan dengan meneteskan air mata, (rasain tuh kelakuan anak aslinya)
Ates tiba dilosmen dan berteriak memanggil bahar, ates sangat panik, ates trus bertanya ke para pekerja tetapi tdk ada yang melihatnya, ates pun berteriak dengan keras memanggil bahar, hasret dan refika pun keluar dan bertanya ada apa, ates pun menanyakan bahar, hasret menjawabnya, ponsel ates pun berbunyi, sebuah video bahar sdng disekap, ates sangat geram melihatnya, hsret trs bertanya tetapi ates masih diam, lalu pesan pun masuk ke ponsel ates, ates membacanya dengan sangat kesal, tak lama sinem pun datang, ates menunjukan video bahar disekap dan masih disekitar losmen, sinem pun melihat dengan seksama, akhirnya sinem tau tempatnya, ates pun langsng berlari menuju tempat itu, hasret mengikuti, ates mendobrak pintu daaan terdapat lukisan pengantin bahar yang sdh terbakar, lalu ates membaca tulisan ditembok, sinem pun ikut membaca dan mengetahui sesuatu, ates dan sinem langsng pergi ke tempat bahar dibawa pergi oleh emre, ates menyuruh hasret untuk menelpon polisi, hasret langsng berlari untuk melapor polisi
Mak nuran masih menangis ditengah jalan dengan jalannya yang super lambat, nuran menangis sambil mengingat perkataan efsun, nuran pun terhenti, lalu efsun pun lewat dengan mobilnya, mereka hanya saling pandangan, efsun pun membuang muka, nuran melambaikan tangannya
Tetesan air masih berjalan dirumah ilyas, satu baskom sudah penuh, gulecer pun menggantinya dengan baskom yang lain, Sedangkan ilyas terus melihat ke jendela menunggu kedatangan nuran dan efsun, mucella yang sdh melihat keadaan ilyas, mengambil dompetnya dilaci dan memberika ilyss uang, ilyas pun merasa malu dan mengatakan sesuatu, gulecer hanya memperhatikan, lalu ilyas pun mengembalikan uangnya, tetapi mucella melarangnya,
Baca Selanjutnya Sinopsis Efsun dan Bahar Episode 92
Kumpulan Sinopsis Ashoka