Sinopsis Ashoka Antv Episode 314. Kaurvaki masih berbicara dengan Samarat Bindusar dikamarnya, kaurvaki mengatakan “Pernahkah kau melihat semua yang sudah di tunggungnya untuk melawan semua musuh-musuh Magadha?” bahkan ashoka tak pernah mau kalah dari kematian, alasannya karena demi ibu pertiwinya dan juga kau, ia sendirian di Takhsasila bahkan ketika ia sudah mati bagi dunia, Ashoka masih tak menyerah, Ashoka hanya ingin memenuhi janji yang telah ia buat untuk mu, aku tak melihat kebahahagiaanny
a di Takhsasila ketika ia mendapatkan kemenangan kecilnya, aku bahkan tak menyadari jika ia seorang pangeran yang tinggal diistana.
Kilas balik ketika ashoka sedang sekarat dan hampir mati karena melawan Mahanayak Kichak di Takshasila
Kaurvaki mengatakan pada Bindu " Samarat, aku tahu kau marah dengan Ashoka, karena ia mengambil keputusan besar terhadap tradisi, aku tahu itu akan mempengaruhi pendapatan kas, saat itu aku berada disana bersama dengannya, tapi Ashoka mengatakan Ashoka akan bicara kepada mu sebelum ia mengambil tindakan, tak pernah ia mempunyai niat untuk tak memberikan rasa hormat atau pun mematuhi mu”
Bindu bertanya pada Kaurvaki “Apa yang Ashoka lakukan, ini sangat terpuji untuk kau bicara dan memihaknya dan akan menguntungkannya, beritahu ayah mu aku ingin bertemu dengannya”.
Kaurvaki pergi dari sana ia mengusap air matanya.
Dharma diluar ia tak sengaja melakukan kesalahan menjatuhkan lilin diya ketika saat ia berbalik dan ingin pergi, Samarat mendengar suara dan ia terkejut, ia melihat Dharma.
Ashoka sedih karena ia telah merasa mengecewakan ayahnya, ia begitu gelisah “Apa yang harus ku lakukan?. Aku melakukannya demi orang lain, aku tak punya niat pribadi atau menyakiti ayah, aku berharap aku bias menjelaskan padanya” seorang prajurit datang memberitahu bahwa samara memanggil semua orang kekamarnya termasuk Ashoka, Ashoka bingung, Ashoka mengatakan “beberapa hari yang lalu ayah ku mengatakan bahwa ia tak mau melihat wajah ku”
Di Cham Yunani, Nictor dan Mir Khurasan sedang mendiskusikan bagaimana starategi untuk menyerang Magadha. “Kami akan menyerang dari dua sisi yang berbeda, utusan ku akan berangkat ke depan dengan membawa pesan dari ku ke Magadha, mereka akan dialihkan kearah itu dan kami akan mendapatkan kesempatan untuk menyerang dengan mudah, Bindu tak tahu jika aku sudah mengetahui apa yang telah ia lakukan pada Helena, aku tak akan membiarkannya”. Seluruh keturunan Maurya akan mati pada hari Holi Dhan”.
Mir Khurasan kahawatir tentang keberadaan ashoka ”Apapun bisa saja terjadi saat mereka sampai disana, ia bisa mencium bau berbahaya dari mana saja, bagaimana jika Ashoka tak mengijinkan mu masuk kedalam untuk bertemu dengan ayahnya?”
Nicator mengatakan “ Bukankah di istana juga ada Siamak, tak aka nada yang dapat menghentikan ku untuk mengakhiri keturunan Maurya”
Khurasan juga ingin balas dendam pada Bindu untuk kematian Rani Noor dan atas semua penghinaan yang ia dapatkan, Khurasan mengatakan “Aku juga ingin membuatnya buta”
Nicator ingin menerapkan semua rencana mereka ke dalam praktek asap.
Dharma sudah di kamar Samarat ketika Ashoka datang kesana. Bindu bertanya kepada Ashoka, “Bagaimana lagi kau akan lebih jauh menghina ku?” Gadis dari Kalinga datang menemui ku untuk memberi tahu bahwa aku tak mengerti tentang putra ku sendiri, ia memberikan ku pengertian, ia lebih mementingkan diri mu”
Ashoka bilang pada ayahnya “ Ayah, aku tak meminta ia untuk melakukannya, aku yakin ia tak memiliki niat yang salah”.
Bindu bertanya pada Ashoka “ apakah ia berpikir memiliki niat buruk?”
Dharma menanggapi “Tidak ada yang salah bahkan Ram ke Mara (mati)”. Semua orang datang ke sana. Bindu minta maaf ke Maharaj Jagannath atas keterlambatan dalam memenuhi janji yang telah samarat buat kepadanya.
Samarat mengatakan “Aku sudah mengikat janji pada masalah Internal, Aku pernah berjanji pada Maharaj Jagannath bahwa aku akan membantunya untuk mendapatkan Kalinga”. “ Kini Sudah saatnya Maharaj Jagannath dan putri Kaurvaki untuk kembali ke Kalinga”. Samarat meminta Mahamatya untuk membuat pertemuan untuk hal yang sama.
Lebih dari 25K prajurit disiapkan dan setengah dari Prajurit telah bersiap.
Charu mengatakan “bagaimana Anda akan pergi dalam kondisi mu seperti ini?”. Bindu ingin Ashoka menjadi kepala tentara. Bindu mengatakan “ ia menangkan Takshshila sendirian dan meminta posisi Yuvraaj, sudah saatnya baginya untuk melakukan tugasnya”. “ Kalinga memiliki keyakinan ekstra pada Ashoka, aku yakin ia akan mengalahkan Keval Nath dan menyerahkan tahta kembali ke Maharaj Jagannath”. “Ashoka harus berada di sana saat Rang Panchmi (Holi)”. “Jagannath harus kembali posisinya pada hari yang sama saat ia kehilangan kekuasaannya”.
Jagannath mengatakan “Aku akan hidup dengan segala hutang atas kebaikan mu”
Bindu mengatakan pengumuman berakhir. Semua orang meninggalkan kamar Samarat satu per satu. Bindu memanggil Ashoka dan menghentikannya saat ia akan keluar.
Dikamar Cahru, Sushim mengatakan “ia tak berpikir jika tindakan kecil akan membuat suatu perangkap besar untuk Ashoka”. “Ayah menaruh Ashoka untuk menghadapi kematian”. “Mahan Chandragupta Maurya tak bisa menang atas Kalinga”. “Bagaimana Ashoka akan melakukannya?” . Cahru tersenyum bahagia
Mahamatya kaalatak hanya tertawa senang dan mengatakan “Perang ini akan berlangsung lama, Ini akan memberi mu cukup waktu untuk memperbaiki hubungan mu dengan mu dan membuat kesempatan untuk diri mu sendiri”.Sushima tersenyum senang
Siamak telah mendengar dari balik tirai merah, Siamak begitu marah “ tak hanya Ashoka tetapi Sushim juga harus menghadapi perang, kau pasti akan kehilangan ketika Ashoka tak ada di sini”.
Di Cham Yunani, Nicator senang mengetahui bahwa masalah utama mereka yaitu Ashoka akan keluar dari rintangan jalan mereka sekarang. “Tidak ada yang bisa menghentikan kita untuk menang sekarang”, ia mengirimkan seorang utusan ke Magadh. “Sekarang Bindu akan membukakan pintu untukku, tak akan ada orang yang berada di sana untuk menyelamatkanny
a saat ini”.
Ashoka datang untuk mencari berkat dari ibunya dan mengambil pedang Chandragupta. Dharma berharap Bindu menyadari satu hari ia telah salah ia dalam memahami anaknya. Ashoka mengatakan kepada ibunya untuk tak khawatir tentang hal itu.” Satyamev Jayate”. Ashoka mengatakan “Aku tak membenci ayah untuk keputusannya dalam hatiku, Izinkan aku untuk pergi dengan senyum”. Dharma melakukan tilak dan aarti nya untuk.
Kaurvaki membungkuk untuk mencari berkah Dharma pada waktu yang sama. “Aku tak akan melupakan rasa cinta dan menghormati mu berikan berkah mu pada ku”. “Aku sedih pergi dari mu”. Dharma menjawab bahwa tak ada yang abadi di dunia ini. “ Aku Ingat janji yang ku dibuat untuk mu”. “ Kau satu-satunya yang bisa mengerti dirinya”.
Ashoka mengatakan “ Aku tak begitu rumit”. Kaurvaki mengatakan “tidak begitu.., tapi ya kau seperti itu …. Dharma meminta kaurvaki untuk bersama Ashoka sebagai kekuatannya. Kaurvaki meyakinkan dirinya hal yang sama. Mereka bertiga berpelukan
Ashoka datang ke kamar Bindu ini. Charu, Sushim Siamak dan Mahamatya melihat mereka dari balik pilar. Bindu mengatakan pada Ashoka tentang pentingnya waktu, “ kau harus tahu kapan harus menyerang dan bagaimana”. “Mereka sama-sama penting”. Ashoka keluar dari ruangan ayahnya . Ashoka pergi dengan pasukannya tetapi memiliki perasaan bahwa ini bukan waktu yang tepat.
Ashoka datang kembali menemui Ayahnya dan berlutut dibawah kakinya meminta berkat, Bindu mengatakan pada Ashoka bahwa perbendaharaan dapat membayar untuk perang sampai bulan depan. “Aku tak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya”. “Kami tak memiliki dana yang cukup setelah itu kau mengakhiri Tradisi”. “Pemimpin juga bertanggung jawab untuk semua prajuritnya, . Jangan mengambil keputusan apapun yang akan merugikan mereka”. Jangan mengecewakan Maharaj Jagannath”. Ashoka berjanji pada ayahnya. Bindu memberitahu bahwa perang tak memberikan orang kesempatan lain.
Seorang prajurit datang kekamar Bindu dan membawa pesan dari Nicator untuk Patliputra.
a di Takhsasila ketika ia mendapatkan kemenangan kecilnya, aku bahkan tak menyadari jika ia seorang pangeran yang tinggal diistana.
Kilas balik ketika ashoka sedang sekarat dan hampir mati karena melawan Mahanayak Kichak di Takshasila
Kaurvaki mengatakan pada Bindu " Samarat, aku tahu kau marah dengan Ashoka, karena ia mengambil keputusan besar terhadap tradisi, aku tahu itu akan mempengaruhi pendapatan kas, saat itu aku berada disana bersama dengannya, tapi Ashoka mengatakan Ashoka akan bicara kepada mu sebelum ia mengambil tindakan, tak pernah ia mempunyai niat untuk tak memberikan rasa hormat atau pun mematuhi mu”
Bindu bertanya pada Kaurvaki “Apa yang Ashoka lakukan, ini sangat terpuji untuk kau bicara dan memihaknya dan akan menguntungkannya, beritahu ayah mu aku ingin bertemu dengannya”.
Kaurvaki pergi dari sana ia mengusap air matanya.
Dharma diluar ia tak sengaja melakukan kesalahan menjatuhkan lilin diya ketika saat ia berbalik dan ingin pergi, Samarat mendengar suara dan ia terkejut, ia melihat Dharma.
Ashoka sedih karena ia telah merasa mengecewakan ayahnya, ia begitu gelisah “Apa yang harus ku lakukan?. Aku melakukannya demi orang lain, aku tak punya niat pribadi atau menyakiti ayah, aku berharap aku bias menjelaskan padanya” seorang prajurit datang memberitahu bahwa samara memanggil semua orang kekamarnya termasuk Ashoka, Ashoka bingung, Ashoka mengatakan “beberapa hari yang lalu ayah ku mengatakan bahwa ia tak mau melihat wajah ku”
Di Cham Yunani, Nictor dan Mir Khurasan sedang mendiskusikan bagaimana starategi untuk menyerang Magadha. “Kami akan menyerang dari dua sisi yang berbeda, utusan ku akan berangkat ke depan dengan membawa pesan dari ku ke Magadha, mereka akan dialihkan kearah itu dan kami akan mendapatkan kesempatan untuk menyerang dengan mudah, Bindu tak tahu jika aku sudah mengetahui apa yang telah ia lakukan pada Helena, aku tak akan membiarkannya”. Seluruh keturunan Maurya akan mati pada hari Holi Dhan”.
Mir Khurasan kahawatir tentang keberadaan ashoka ”Apapun bisa saja terjadi saat mereka sampai disana, ia bisa mencium bau berbahaya dari mana saja, bagaimana jika Ashoka tak mengijinkan mu masuk kedalam untuk bertemu dengan ayahnya?”
Nicator mengatakan “ Bukankah di istana juga ada Siamak, tak aka nada yang dapat menghentikan ku untuk mengakhiri keturunan Maurya”
Khurasan juga ingin balas dendam pada Bindu untuk kematian Rani Noor dan atas semua penghinaan yang ia dapatkan, Khurasan mengatakan “Aku juga ingin membuatnya buta”
Nicator ingin menerapkan semua rencana mereka ke dalam praktek asap.
Dharma sudah di kamar Samarat ketika Ashoka datang kesana. Bindu bertanya kepada Ashoka, “Bagaimana lagi kau akan lebih jauh menghina ku?” Gadis dari Kalinga datang menemui ku untuk memberi tahu bahwa aku tak mengerti tentang putra ku sendiri, ia memberikan ku pengertian, ia lebih mementingkan diri mu”
Ashoka bilang pada ayahnya “ Ayah, aku tak meminta ia untuk melakukannya, aku yakin ia tak memiliki niat yang salah”.
Bindu bertanya pada Ashoka “ apakah ia berpikir memiliki niat buruk?”
Dharma menanggapi “Tidak ada yang salah bahkan Ram ke Mara (mati)”. Semua orang datang ke sana. Bindu minta maaf ke Maharaj Jagannath atas keterlambatan dalam memenuhi janji yang telah samarat buat kepadanya.
Samarat mengatakan “Aku sudah mengikat janji pada masalah Internal, Aku pernah berjanji pada Maharaj Jagannath bahwa aku akan membantunya untuk mendapatkan Kalinga”. “ Kini Sudah saatnya Maharaj Jagannath dan putri Kaurvaki untuk kembali ke Kalinga”. Samarat meminta Mahamatya untuk membuat pertemuan untuk hal yang sama.
Lebih dari 25K prajurit disiapkan dan setengah dari Prajurit telah bersiap.
Charu mengatakan “bagaimana Anda akan pergi dalam kondisi mu seperti ini?”. Bindu ingin Ashoka menjadi kepala tentara. Bindu mengatakan “ ia menangkan Takshshila sendirian dan meminta posisi Yuvraaj, sudah saatnya baginya untuk melakukan tugasnya”. “ Kalinga memiliki keyakinan ekstra pada Ashoka, aku yakin ia akan mengalahkan Keval Nath dan menyerahkan tahta kembali ke Maharaj Jagannath”. “Ashoka harus berada di sana saat Rang Panchmi (Holi)”. “Jagannath harus kembali posisinya pada hari yang sama saat ia kehilangan kekuasaannya”.
Jagannath mengatakan “Aku akan hidup dengan segala hutang atas kebaikan mu”
Bindu mengatakan pengumuman berakhir. Semua orang meninggalkan kamar Samarat satu per satu. Bindu memanggil Ashoka dan menghentikannya saat ia akan keluar.
Dikamar Cahru, Sushim mengatakan “ia tak berpikir jika tindakan kecil akan membuat suatu perangkap besar untuk Ashoka”. “Ayah menaruh Ashoka untuk menghadapi kematian”. “Mahan Chandragupta Maurya tak bisa menang atas Kalinga”. “Bagaimana Ashoka akan melakukannya?” . Cahru tersenyum bahagia
Mahamatya kaalatak hanya tertawa senang dan mengatakan “Perang ini akan berlangsung lama, Ini akan memberi mu cukup waktu untuk memperbaiki hubungan mu dengan mu dan membuat kesempatan untuk diri mu sendiri”.Sushima tersenyum senang
Siamak telah mendengar dari balik tirai merah, Siamak begitu marah “ tak hanya Ashoka tetapi Sushim juga harus menghadapi perang, kau pasti akan kehilangan ketika Ashoka tak ada di sini”.
Di Cham Yunani, Nicator senang mengetahui bahwa masalah utama mereka yaitu Ashoka akan keluar dari rintangan jalan mereka sekarang. “Tidak ada yang bisa menghentikan kita untuk menang sekarang”, ia mengirimkan seorang utusan ke Magadh. “Sekarang Bindu akan membukakan pintu untukku, tak akan ada orang yang berada di sana untuk menyelamatkanny
a saat ini”.
Ashoka datang untuk mencari berkat dari ibunya dan mengambil pedang Chandragupta. Dharma berharap Bindu menyadari satu hari ia telah salah ia dalam memahami anaknya. Ashoka mengatakan kepada ibunya untuk tak khawatir tentang hal itu.” Satyamev Jayate”. Ashoka mengatakan “Aku tak membenci ayah untuk keputusannya dalam hatiku, Izinkan aku untuk pergi dengan senyum”. Dharma melakukan tilak dan aarti nya untuk.
Kaurvaki membungkuk untuk mencari berkah Dharma pada waktu yang sama. “Aku tak akan melupakan rasa cinta dan menghormati mu berikan berkah mu pada ku”. “Aku sedih pergi dari mu”. Dharma menjawab bahwa tak ada yang abadi di dunia ini. “ Aku Ingat janji yang ku dibuat untuk mu”. “ Kau satu-satunya yang bisa mengerti dirinya”.
Ashoka mengatakan “ Aku tak begitu rumit”. Kaurvaki mengatakan “tidak begitu.., tapi ya kau seperti itu …. Dharma meminta kaurvaki untuk bersama Ashoka sebagai kekuatannya. Kaurvaki meyakinkan dirinya hal yang sama. Mereka bertiga berpelukan
Ashoka datang ke kamar Bindu ini. Charu, Sushim Siamak dan Mahamatya melihat mereka dari balik pilar. Bindu mengatakan pada Ashoka tentang pentingnya waktu, “ kau harus tahu kapan harus menyerang dan bagaimana”. “Mereka sama-sama penting”. Ashoka keluar dari ruangan ayahnya . Ashoka pergi dengan pasukannya tetapi memiliki perasaan bahwa ini bukan waktu yang tepat.
Ashoka datang kembali menemui Ayahnya dan berlutut dibawah kakinya meminta berkat, Bindu mengatakan pada Ashoka bahwa perbendaharaan dapat membayar untuk perang sampai bulan depan. “Aku tak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya”. “Kami tak memiliki dana yang cukup setelah itu kau mengakhiri Tradisi”. “Pemimpin juga bertanggung jawab untuk semua prajuritnya, . Jangan mengambil keputusan apapun yang akan merugikan mereka”. Jangan mengecewakan Maharaj Jagannath”. Ashoka berjanji pada ayahnya. Bindu memberitahu bahwa perang tak memberikan orang kesempatan lain.
Seorang prajurit datang kekamar Bindu dan membawa pesan dari Nicator untuk Patliputra.
Malam hari ditengah hutan, Ashoka dan rombongannya berada dihutan Jagannath mengatakan pada Ashoka bahwa saudaranya sangat kuat. Ia mengatakan pada Ashoka tentang kekuatan pasukan saudaranya. Ashoka meminta ia jika ada seseorang tanpa saudara Jagannath tak bisa membayangkan kemenangan. Kaurvaki menyebut nama Takshak. Pertama-tama Ashoka memutuskan untuk bermain Holi dengan Takshak
Baca Selanjutnya Sinopsis Ashoka Antv Episode 315