Adegan Terbaik Efsun dan Bahar Episode 105. Dipondok attahan, nuran sedang memakai songkonya dan menengok ke jendela, ia melihat satpam sedang memeriksa halamannya, nuran panik dan memanggil ilyas, ilyas pun kaget mendengarnya, ilyas langnsng bergegas keluar dan berbicara ke satpam itu, nuran pun ikut keluar, ilyas mengatakan sesuatu ke satpam, satpam pun menjawab dan melanjutkan pemeriksaan, ia menunjuk ke kuburan yusuf, nuryas panik dan nuran pun mengatakan sesuatu, satpam pun terlihat penasaran dan pergi, nuryas pun berdebat, sedang mucella hanya melihat dari depan pintu
Dikantor polisi, ates tiba dan markirkan mobilnya gak jauh dari mobil salih, sdngkan salih ditemani pengacarannya sedang diintrogasi oleh ismail, cengis pun hanya melihat dari luar, tiba2 ates masuk dan bertanya sesuatu ke cengis, ates emosi dan masuk keruang introgarasi, ates langsung melabraka salih, cengis pun menenangkannya, ismail mengatakan sesuatu dan menyuruh ates tenang dan keluar, ates keluar dan ismail pun kembali mengintrograsi salih, ates pergi ke tempat mehmet ditahan, ates meyakini mehmet akan membebaskannya, mehmet pun terharu dan berterimakasih, Ditempat parkir, salih dan pengacaranya keluar, salih berterimakasih dan pengacara pun pergi, saat salih akan naik mobilnya, salih melirik ke mobil ates dan memperhatikannya, salih pun tersenyum sinis dan mengambil sesuatu, ates yang ingin pulang bertemu dngn fulya dan hulya, hulya memohon ke ates untuk membantu mehmet, ates menjawab akan berusaha, keduannya berterimakasih ke ates, ates pun pergi
Dikantor polisi, ates tiba dan markirkan mobilnya gak jauh dari mobil salih, sdngkan salih ditemani pengacarannya sedang diintrogasi oleh ismail, cengis pun hanya melihat dari luar, tiba2 ates masuk dan bertanya sesuatu ke cengis, ates emosi dan masuk keruang introgarasi, ates langsung melabraka salih, cengis pun menenangkannya, ismail mengatakan sesuatu dan menyuruh ates tenang dan keluar, ates keluar dan ismail pun kembali mengintrograsi salih, ates pergi ke tempat mehmet ditahan, ates meyakini mehmet akan membebaskannya, mehmet pun terharu dan berterimakasih, Ditempat parkir, salih dan pengacaranya keluar, salih berterimakasih dan pengacara pun pergi, saat salih akan naik mobilnya, salih melirik ke mobil ates dan memperhatikannya, salih pun tersenyum sinis dan mengambil sesuatu, ates yang ingin pulang bertemu dngn fulya dan hulya, hulya memohon ke ates untuk membantu mehmet, ates menjawab akan berusaha, keduannya berterimakasih ke ates, ates pun pergi
Adegan Terbaik Efsun dan Bahar Episode 105 |
bahar sedang melamun minum teh dilosmen bersama hasret, refika datany membawa korang berisi berita tentang mehmet, hasret gak ingin membacanya, ponsel bahar berbunyi, bahar senang ates menelpon, bahar bertanya kabar ates karna ia sangat khawatir, ates mnjawab smua baik2 saja, ates mengatakan aku sangat mencintaimu bahar, bahar pun menjawab aku juga sangat mencintaimu, ates terus mengemudikan mobilnya, sdngkan bahar dan hasret masih minum teh, ates mencoba untuk mengerem, tapi gak berfungsi, ates terus mencoba tetapi gak bsa, ates kesal dan trus mencoba, bahar dan hasret pun bangun dan berjalan menuju losmen, ates masih terus mencoba mengendalikan mobilnya tapi gak ada hasilnya (bayangan salih menyuruh anak buahnya menggunting rem mobil ates sampai blong) ates memanggil nama bahar dan terus memanggil bahar, mobil pun semakin gak terkendali daaan, mobil menabrak tempat sampah daaan pluuung pluung mobil ates jatuh ke jurang tepat dibawah lautaan, bahar yang sedang berjalan mendadak lemas dan bersandar ke tembok, bahar terdiam dan merasa sangat sesak, bahar terus mengingat ates, hasret kaget melihat keadaan bahar, bahar mengatakan terjadi sesuatu pd ates hasret menenangkannya dan meyakinnkan bahar, hasret membawa bahar ke tempat kerjannya dan menenangkannya, hasret terus membelai rambut bahar
Nuran efsun dan ilyas sedang berbincang di pondok attahan, seseorang datang membawakan paket dari salih untuk nuran, nuran membukannya dan isinya karpet untuk membungkus jasad yusuf, nuran pun teringat kejadiaan saat ia mendorong yusuf dan menangis
DiTKP ates, semua para polisi sedang mencari ates, beberapa polisi menyebar dan turun ke Laut untuk mencari ates, salah seorang pun menemukan kartu identitas ates germani dan mengabarkan ke kantor pusat, cengis pun langsung datang ke ruang ismail dan mengabarkan kabar duka ke ismail, suasana pun sangat sedih, ismail langsung datang seorang diri ke losmen tempat hasret bekerja, saat tiba, bahar sedang berusaha menenangkan diri dengan memisahkan payet, hasret kaget dan "Ismail bey" bahar langsung terdiam dan menghampiri ismail, bahar bertanya "ne oldu" ? Apa yang terjadi, ismail dengan berat hati mengatakan ates kecelakaan jatuh ke jurang, bahar langsung lemas dan menangis sekejer kejernya bahar terjatuh lemas dan ismail menahannya, hasret langsung memeluk bahar daa menangis, bahar langsung memakai mantelnya dan mereka pun pergi menuju tkp
Ditkp, bahar masih menangis di pelukan efsun, efsun terus mencium bahar, bahar terus berlari memasuki garis kuning polisi, ismail pun menenangkan bahar dan meyakinkan bahar, hasret pun membawa bahar pulang ke rumah ates, soundtrack sedih pun terdengar bahar masuk perlahan, bahar menatapi foto Kenangannya satu persatu, bahar mengambil foto saat kebersamaannya di perahu, bahar menangis, bahar duduk didepan meja dan menatapi foto saat sedang di perahu, bahar mengingat saat kenangan indah ates melamarnya dibianglala, bahar mengingat saat kenangan indah dikapal layar, dan mengingat saat ia bertunangan
Nuran efsun dan ilyas sedang berbincang di pondok attahan, seseorang datang membawakan paket dari salih untuk nuran, nuran membukannya dan isinya karpet untuk membungkus jasad yusuf, nuran pun teringat kejadiaan saat ia mendorong yusuf dan menangis
DiTKP ates, semua para polisi sedang mencari ates, beberapa polisi menyebar dan turun ke Laut untuk mencari ates, salah seorang pun menemukan kartu identitas ates germani dan mengabarkan ke kantor pusat, cengis pun langsung datang ke ruang ismail dan mengabarkan kabar duka ke ismail, suasana pun sangat sedih, ismail langsung datang seorang diri ke losmen tempat hasret bekerja, saat tiba, bahar sedang berusaha menenangkan diri dengan memisahkan payet, hasret kaget dan "Ismail bey" bahar langsung terdiam dan menghampiri ismail, bahar bertanya "ne oldu" ? Apa yang terjadi, ismail dengan berat hati mengatakan ates kecelakaan jatuh ke jurang, bahar langsung lemas dan menangis sekejer kejernya bahar terjatuh lemas dan ismail menahannya, hasret langsung memeluk bahar daa menangis, bahar langsung memakai mantelnya dan mereka pun pergi menuju tkp
Ditkp, bahar masih menangis di pelukan efsun, efsun terus mencium bahar, bahar terus berlari memasuki garis kuning polisi, ismail pun menenangkan bahar dan meyakinkan bahar, hasret pun membawa bahar pulang ke rumah ates, soundtrack sedih pun terdengar bahar masuk perlahan, bahar menatapi foto Kenangannya satu persatu, bahar mengambil foto saat kebersamaannya di perahu, bahar menangis, bahar duduk didepan meja dan menatapi foto saat sedang di perahu, bahar mengingat saat kenangan indah ates melamarnya dibianglala, bahar mengingat saat kenangan indah dikapal layar, dan mengingat saat ia bertunangan
Baca Selanjutnya Adegan Terbaik Efsun dan Bahar Episode 106