Sinopsis Uttaran 23 Maret 2016. Iccha dan Damini menunggu panggilan dari Meethi. Tapasya mencoba untuk memanggil Mukta tapi ragu-ragu. Damini dan Iccha mendorong-nya untuk memanggilnya tapi Tapasya gak melakukannya. Iccha mengatakan keduanya antara ibu dan anak sama-sama keras kepala. Tapasya dengan mata berkaca-kaca mengatakan itu hal yang dia takutkan. dia gak ingin putrinya menjadi seperti dirinya! Iccha menghiburnya dengan mengatakan setiap satu dari mereka percaya bahwa Mukta gak ingin merusak kehidupan Meethi dan bahwa dia gak memiliki perasaan apapun untuk Wisnu. Tapasya merasa buruk karena telah menampar tangannya ke Mukta ketika dia gak bisa menunjukkan kasih sayangnya selama bertahun-tahun.
Tapasya dan Damini bersama-sama menghibur Iccha yang mengkhawatirkan Meethi. maasis Akash ini menyelesaikan ritual. Mereka membuat Meethi menempatkan kakinya di air alta dengan potongan-potongan kaca. Meethi mengeluh bahwa sesuatu menyakiti kakinya. Wisnu Mama ji mengatakan 'untuk melangkah kembali, namun ini pertanda buruk di grihapravesh. dia menganjurkan bahwa ritual harus dilakukan tanpa melangkah kembali. Meethi merelakan diri untuk menyelesaikannya meskipun mengalami rasa sakit. (Mengerikan aku katakan ..)Rathore bertanya kepada karyawan bandara tentang asrama Wisnu dan Meethi melalui telepon.Baca Selanjutnya Sinopsis Uttaran 24 Maret 2016
Tapasya dan Damini bersama-sama menghibur Iccha yang mengkhawatirkan Meethi. maasis Akash ini menyelesaikan ritual. Mereka membuat Meethi menempatkan kakinya di air alta dengan potongan-potongan kaca. Meethi mengeluh bahwa sesuatu menyakiti kakinya. Wisnu Mama ji mengatakan 'untuk melangkah kembali, namun ini pertanda buruk di grihapravesh. dia menganjurkan bahwa ritual harus dilakukan tanpa melangkah kembali. Meethi merelakan diri untuk menyelesaikannya meskipun mengalami rasa sakit. (Mengerikan aku katakan ..)Rathore bertanya kepada karyawan bandara tentang asrama Wisnu dan Meethi melalui telepon.Baca Selanjutnya Sinopsis Uttaran 24 Maret 2016