Sinopsis Veera Antv Episode 80

Posted by

Sinopsis Veera Antv Episode 80. Ranvi sedang menyuapi Veera, Veera meminta agar Ranvi memberikan padanya cuilan yang kecil seperti ketika dirinya masih kecil dulu karena Veera tak bisa menelannya dengan baik “Veera, kamu jangan bicara terus kalau sedang makan” namun Veera bersikeras ingin berbicara karena perutnya sudah penuh dengan makanan dan tak bisa makan lagi jika masih ada makanan didalamnya, Ranvi mencoba secara lembut menjelaskan pada Veera kalau otaknya lah yang membuatnya berfikir bukan perutnya “Tapi bibi Moti sering bilang ke aku kalau aku tak bisa memiliki rahasia apapun di perutku”, “Kalau begitu coba kamu tanya saja jawabannya pada bibi Moti karena ia pasti mempunyai banyak jawaban untuk semua pertanyaanmu” tiba tiba Veera melihat ada kecoak yang lewat, Veera segera berdiri Ranvi juga takut dan berusaha untuk mengusir kecoak tersebut pergi “Kakak, kenapa kakak mengirimi aku sebuah kotak yang berisi kecoak ke kelasku pada waktu itu ? Kakak tahu, gara gara kotak yang berisi kecoak itu, aku dihukum” Ranvi bingung “Aku tak mengirimi kamu kotak apapun”, “Tapi kata anak yang mengiriminya ke aku, kotak itu dari kakak” Ranvi mulai penasaran “Apakah kamu bisa mengenali anak itu, Veera ?” Veera menggelengkan kepalanya “Aku tak tahu namanya tetapi aku pernah melihat anak itu bermain, kak” Ranvi mulai bertanya pada Veera tentang bagaimana rupa anak itu “Hal ini sangat penting untuk kamu, Veera ,,, karena anak laki laki itu, semuanya terjadi” Vera mencoba mengingat ingat dan akhirnya berkata “Anak laki laki itu mempunyai dua kaki, dua tangan, dua mata, dua telinga dan satu hidung” ujar Veera polos “Identifikasi seperti itu biasa untuk setiap orang, Veera ,,, apakah kamu bisa mengenalinya kalau kamu melihatnya ?” Veera langsung menganggukkan kepalanya “Iya, aku bisa, kakak”

Ratan sedang memikirkan sesuatu, ia tak memperhatikan kalau susunya telah mendidih, tangan Ratan terluka ketika ia mencoba untuk menyingkirkan panci dari kompor, bibi Moti segera mengoleskan obat pada luka Ratan “Lukamu akan segera sembuh, Ratan ,,, makanya kamu jangan ceroboh dan jangan mengangkat panci itu tanpa kain apapun !” tiba tiba Ratan memeluk bibi Moti dan menangis “Aku tak bisa merawat semuanya dengan baik, bahkan Shamsher yang telah menjaga semuanya untuk pekerjaanku yang tersisa, aku merasa kalau hidup ini telah menipuku setiap saat, aku harus menghadapi begitu banyak masalah pada saat yang sama, aku tak melawan semuanya sendirian, kak” Ratan masih terus mengutarakan keluh kesahnya, sementara itu bibi Moti mengambil telur, wortel dan daun teh lalu dimasukkannya semua bahan makanan itu bersama sama ke dalam air yang telah mendidih, Ratan kaget “Kakak, kenapa kamu memasukan ketiga tigannya ?” bibi Moti hanya tersenyum “Aku hanya memberikan jawaban atas semua pertanyaan pertanyaanmu, Ratan”

Kemudian bibi Moti mengambil tiga mangkok dan mengambil wortel, telur dan juga daun teh dan dimasukkannya masing masing ke dalam mangkok yang berbeda satu per satu dan berkata “Ratan, meskipun ketiga bahan makanan ini dimasukkan ke dalam air mendidih yang sama namun masing masing bahan makanan ini harus ditangani secara berbeda, wortel yang tadinya keras menjadi lembut, telur yang tadi lembut menjadi keras dan daun teh bisa merubah rasa dari air mendidih itu sendiri” Ratan masih terus mendengarkan penjelasan bibi Moti “Saat ini kamu sama seperti daun teh karena kamu telah menyebarkan pengaruhmu kemana mana, kamu tak boleh lemah, Ratan ,,, tetapi kamu harus kuat seperti telur !” bibi Moti meminta Ratan agar percaya pada dirinya sendiri pertama kali dan memintanya untuk menyeka airmatanya “Terima kasih, kakak ,,, karena kakak selalu ada untukku selama masa masa sulit ini” ujar Ratan haru “Aku akan selalu ada, Ratan ,,, dan kamu tak perlu berterima kasih”

Kemudian sebuah pengumuman mulai diumumkan untuk seluruh warga desa tentang kompetisi layang layang dan hadiahnya berupa uang yang di sponsori oleh Kartar “Tuan Kartar, kompetisi ini akan semakin meningkatkan keceriaan di hari Basant Panchami” ujar Nihal “Aku hanya melakukan apa yang biasanya dilakukan oleh Sampooran dulu, aku merasa bahwa kegiatan ini akan semakin mendekatkan antar penduduk desa satu dengan lainnya karena semua orang akan datang untuk melihat festival ini” ujar Kartar “Aku teringat akan Sampooran dalam festival ini, Sampooran pernah mengatakan padaku tentang jenis jenis kegiatan yang bisa mempertahankan tradisi kebudayaan kita dan aku merasa akan lebih baik kalau Sampooran ada disini bersama kita” Nihal sedikit terganggu dengan ucapan Kartar, kemudian ia menolak untuk menemani Kartar ke Gurudwara dengan berkata “Aku masih ada beberapa pekerjaan yang harus aku lakukan di pasar” Nihal berkata pada dirinya sendiri “Jika Sampooran ada disini, maka aku pasti tak akan ada disini” bathin Nihal dalam hati

Dirumah Ratan, Veera berlari kearah bibi Moti dan memeluknya erat, sementara Ranvi dengan santai berbaring di ranjang “Bibi, aku ingin bertanya sesuatu pada bibi” bibi Moti langsung menyuruh Veera menjauh darinya begitu di dengarnya Veera ingin menanyakan sesuatu darinya, namun Veera tetap memaksa bibi Moti untuk menjawab tentang keraguannya masuk ke sekolah, Ranvi tertawa senang melihat raut bibi Moti yang mulai berubah ketika mendengar pertanyaan Veera, bibi Moti tahu kalau ini pasti ulah Ranvi yang menyuruh Veera untuk menanyakan padanya “Nah, sekarang coba kamu tanya sama kakakmu dulu, kalian tahu bibi tak akan terjebak oleh perangkap kalian berdua” namun Veera tetap bersikeras agar bibi Moti yang menjawabnya “Kata kakak, bibi telah mempunyai jawaban untuk semua pertanyaanku ini, jadi bibi harus menjawabnya, ayooo bibi, jawab” Veera terus merengek ke bibi Moti, tiba tiba bibi Moti pura pura menangis dan terduduk sambil berkata “Yaa Tuhan, bantu aku, Tuhan” pinta bibi Moti “Bibi, jangan mengganggu Tuhan untuk hal hal yang sepele seperti itu !” ujar Veera polos, kemudian bibi Moti berusaha untuk melarikan diri dari Veera dengan mengalihkan topik pembicaraan “Ranvi, bukankah kamu harus menyiapkan semua yang diperlukan untuk kompetisi nanti ?” bibi Moti mengira, kali ini pasti Veera akan menanyainya tentang festival Basant Panchami

“Aku sudah tahu apa itu festival Basant Panchami karena kakak telah menjelaskannya padaku, festival Basant Panchami dirayakan sebagai penanda ulang tahun ibu Saraswati dan kita semua berdoa dengan menjaga buku buku kita dihadapannya, aku tak akan pernah meminta Buti kepada Tuhan karena kita sudah mempunyainya (maksud Veera mungkin budi pekerti / Buddhi dalam bahasa Hindi), bibi Moti kembali menangis “Bibi Moti, jangan menangis” pinta Ranvi, kemudian Ranvi menjelaskan pada Veera yang di ucapkan oleh Veera itu Budhhi yang maksudnya otak bukan Butti (seperti yang diucapkan Veera) yang artinya tua, tiba tiba Ratan tertawa mendengar pembicaraan mereka bertiga, bibi Moti yang tadi mau mengatakan sesuatu tiba tiba terhenti ketika mendengar tawa Ratan yang lepas sambil melirik ke arah Ratan “Ibu itu tak tua, yang tua itu bibi Moti” ujar Veera sambil memeluk Ratan erat, Ratan tak tahu apa yang harus dilakukan begitu Veera memeluknya seperti itu, kemudian Ratan memberikan sejumlah uang pada Ranvi agar membelikan sesuatu di pasar, dalam hati bibi Moti berkata “Suatu saat nanti Veera pasti bisa meluluhkan hati Ratan”Baca Selanjutnya Sinopsis Veera Antv Episode 81.


Tags: Sinopsis, Veera

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Veera Antv Episode 80. Please share...!

Blog, Updated at: 10:07