Sinopsis Veera Antv Episode 76. Veera masih terus menangis sambil memeluk Ranvi dengan erat seakan akan enggan dilepaskan, semua orang yang datang kesana dan menyaksikannya merasa terharu dan sedih “Veera, kalau kamu nangis terus, diperutmu ini akan ada banyak angin yang masuk, nanti bibi Moti akan mengikat kamu dengan tali lalu kami bisa menerbangkan kamu ke udara” Ranvi berusaha membuat adiknya tertawa, tetapi Veera tetap tak merespon gurauannya, Ranvi segera keluar dari kamar untuk mengambil sesuatu, sementara Veera masih terus menangis kali ini di pangkuan bibi Moti, Nihal melihatnya sementara Ranvi pergi, Ranvi duduk di pojok ruangan dan mulai menulis pada sebuah buku diarynya semua kejadian yang dialaminya hari ini dan beberapa tindakan pencegahan agar tak terulang kembali kejadian seperti hari ini, Ranvi berjanji akan selalu menjaga Veera, Ranvi akan selalu melihat apakah Veera ada disana atau tidak, Ranvi juga akan menyuapi makanan untuk Veera dan akan selalu mengecek Veera, apakah ia sedang berada di teman temannya atau tak “Ayah, aku minta maaf karena aku tak bisa melakukan tanggungjawabku tapi aku akan memperbaikinya” tulis Ranvi dalam buku diarynya
Ratan sedang berada di dapur, Ratan sedang membuat dalia “Kamu sedang memasak apa, Ratan ? Apakah parathaku terlalu keras ?” tanya bibi Moti “Veera bisa mencerna dalia, ia bisa memakannya dan aku telah mengabaikannya selama ini” ujar Ratan sedih “Jangan berkata begitu, Ratan” Ratan menggelengkan kepalanya “Tidak, kakak ! Aku memang tak pernah mencintai dia, orang orang itu benar”, “Ratan, mereka semua, warga desa akan mengatakan apapun tapi katakan pada mereka untuk menjadi Ratan yang mengurusi Veera, apakah mereka bisa melakukan itu ? Kamu percaya atau tak tapi anak ini telah menyentuh hatimu” Ratan hanya mendengarkan ucapan bibi Moti “Hari ini kamu telah berlari kesana kemari untuk Veeramu bukan untuk adiknya Ranvi” Ratan mencoba menyangkal ucapan kakak iparnya ini “Tidak, kakak.aku pergi mencari adiknya Ranvi bukan Veera” bibi Moti tersenyum penuh arti “Pikiranmu sedang bertarung dengan dirimu sendiri tapi hubungan diantara kalian berdua telah terbangun.Ratan, biarkan aku melihat bagaimana kamu tak membiarkan Veera memasuki ruang hatimu” ujar bibi Moti
Di kamar Veera, semua orang mencoba untuk membuat Veera senang dan bahagia, tak lama kemudian Ranvi datang dan bertanya “Veera, apakah anginnya sudah keluar ?” Veera masih terdiam tak merespon ucapan Ranvi “Kalau begitu kami akan pulang, kamu bisa memanggil kami bila membutuhkan sesuatu, kami pasti akan ada disini untuk membantu kalian, bagaimanapun juga, Veera adalah senyum desa ini” Ratan berterima kasih pada semua orang yang telah datang dan membantu dirinya dalam mencari Veera dan tak lama kemudian semua warga desa meninggalkan rumah Ratan, Nihal juga hendak meninggalkan rumah Ratan tapi Ratan segera mencegahnya dan berkata “Terima kasih, tuan Nihal” ujar Ratan tulus “Aku melakukan ini semua untuk Veera jadi tak perlu berterima kasih” ujar Nihal kemudian berlalu dari sana,
Ratan sedang menyuapi dalia pada Veera tapi Veera tak ingin makan, Ratan sekarang teringat kalau Veera pernah mengatakan padanya agar Ratan mau menyuapinya dengan kata sayang, Ratan akhirnya menyuapi Veera “Veera, makanlah sayang” Veera masih tak merespon tetapi ketika Ratan mengulanginya lagi, Veera mau membuka mulutnya dan memakannya, bibi Moti dan Ratan sangat senang karena Veera mau makan juga, kemudian Veera menyentuh pangkuan Ratan, Nihal memperhatikan mereka dari balik jendela dan teringat ketika Ratan mengucapkan kata terimakasih dan berkata “Dalam benakku, bagaimana aku bisa memberikan bantuan untukmu sementara aku sendiri dalam masalah” bathin Nihal dalam hati, di tempat Ranvi, bibi Moti menyuruh Ranvi untuk makan terlebih dulu “Nanti saja, bibi.aku ingin bersama Veera” ujar Ranvi “Ranvi, makan dulu, baru bermain” paksa bibi Moti,
Tak lama kemudian Bansuri datang dan menanyakan kondisi Veera “Apa yang terjadi pada Veera sangat buruk sekali, aku dengar kamu menegur guru itu” tanya Bansuri dengan sifatnya yang serba ingin tahu “Iyaa, itu benar, aku akan membuat ia dikeluarkan dari sekolah, bagaimana bisa ia melakukan hal ini pada seorang anak kecil yang telah kita kirimkan kesana untuk sekolah, untuk belajar bukan untuk menghadapi hukuman seperti ini, aku tak bisa tinggal diam” ujar Ratan kesal, Bansuri kemudian menyebutkan nama Nihal yang membuat Ratan terdiam “Dia itu orang yang sangat baik” lanjut Bansuri “Kita tak bisa menemukan orang yang sebaik dia” ujar Bansuri lagi sambil melirik ke arah Ratan dengan tatapan yang nyinyir,
Tepat pada saat itu seorang pria yang merupakan utusan waraga desa datang dan berkata “Kalian semua di undang untuk pertemuan warga desa” ujar warga desa itu “Aku tak bisa pegi kemana mana” balas Ratan “Kenapa kamu tak bisa datang ke pertemuan warga, Ratan ?” tanya Bansuri heran “Tuan Nihal juga diundang ke pertemuan warga untuk membahas apa yang telah terjadi pada Veera”, “Kamu seharusnya datang, Ratan.jangan menolaknya, hal ini tak baik” Bansuri terus memaksa Ratan “Iya, Ratan.kamu seharusnya pergi ke sana, kita harus tahu apa yang akan dibahas tentang Veera kita dan kamu harus melihatnya, karena hal ini tak terjadi pada anak lain, dan lagi tak usah dengarkan omongan orang lain yang tak masuk akal, pergilah, Ratan” pinta bibi Moti “Baiklah, kalau begitu, kak.tolong jaga mereka berdua baik baik, aku akan pergi” Ratan akhirnya setuju dengan permintaan kakak iparnya, bibi Moti meyakinkan Ratan kalau dirinya akan menjaga Veera dan Ranvi baik baik “Aku juga akan pergi kesana” ujar Bansuri
Di tempat pertemuan warga desa, kepala desa berkata “Hari ini pertemuan warga kita akan membahas tentang permasalahan yang terjadi pada Veera” semua orang mendengarkan ucapan Balwant sang kepala desa pengganti Sampooran “Anak adalah anak dan sekolah adalah tempat untuk mengajari mereka secara benar tapi kadang metode yang digunakan itu salah dengan menguncinya di sebuah ruangan yang gelap, tapi baiklah.tapi sayangnya guru tersebut lupa pada anak yang telah di beri pelajaran itu di ruangan yang gelap dan begitu banyak guru yang bekerja untuk mengajar disana juga tak tahu tentang hal ini, lalu bagaimana ?” ujar Balwant “Kamu memang benar, pak kepala desa.aku akan memastikan hal ini tak akan terjadi lagi di masa mendatang” sela pak kepala sekolah “Kamu harus mengatakan hal ini pada nyonya Ratan, karena Veera yang menghadapi hal ini” balas Balwant lagi
Ratan sedang berada di dapur, Ratan sedang membuat dalia “Kamu sedang memasak apa, Ratan ? Apakah parathaku terlalu keras ?” tanya bibi Moti “Veera bisa mencerna dalia, ia bisa memakannya dan aku telah mengabaikannya selama ini” ujar Ratan sedih “Jangan berkata begitu, Ratan” Ratan menggelengkan kepalanya “Tidak, kakak ! Aku memang tak pernah mencintai dia, orang orang itu benar”, “Ratan, mereka semua, warga desa akan mengatakan apapun tapi katakan pada mereka untuk menjadi Ratan yang mengurusi Veera, apakah mereka bisa melakukan itu ? Kamu percaya atau tak tapi anak ini telah menyentuh hatimu” Ratan hanya mendengarkan ucapan bibi Moti “Hari ini kamu telah berlari kesana kemari untuk Veeramu bukan untuk adiknya Ranvi” Ratan mencoba menyangkal ucapan kakak iparnya ini “Tidak, kakak.aku pergi mencari adiknya Ranvi bukan Veera” bibi Moti tersenyum penuh arti “Pikiranmu sedang bertarung dengan dirimu sendiri tapi hubungan diantara kalian berdua telah terbangun.Ratan, biarkan aku melihat bagaimana kamu tak membiarkan Veera memasuki ruang hatimu” ujar bibi Moti
Di kamar Veera, semua orang mencoba untuk membuat Veera senang dan bahagia, tak lama kemudian Ranvi datang dan bertanya “Veera, apakah anginnya sudah keluar ?” Veera masih terdiam tak merespon ucapan Ranvi “Kalau begitu kami akan pulang, kamu bisa memanggil kami bila membutuhkan sesuatu, kami pasti akan ada disini untuk membantu kalian, bagaimanapun juga, Veera adalah senyum desa ini” Ratan berterima kasih pada semua orang yang telah datang dan membantu dirinya dalam mencari Veera dan tak lama kemudian semua warga desa meninggalkan rumah Ratan, Nihal juga hendak meninggalkan rumah Ratan tapi Ratan segera mencegahnya dan berkata “Terima kasih, tuan Nihal” ujar Ratan tulus “Aku melakukan ini semua untuk Veera jadi tak perlu berterima kasih” ujar Nihal kemudian berlalu dari sana,
Ratan sedang menyuapi dalia pada Veera tapi Veera tak ingin makan, Ratan sekarang teringat kalau Veera pernah mengatakan padanya agar Ratan mau menyuapinya dengan kata sayang, Ratan akhirnya menyuapi Veera “Veera, makanlah sayang” Veera masih tak merespon tetapi ketika Ratan mengulanginya lagi, Veera mau membuka mulutnya dan memakannya, bibi Moti dan Ratan sangat senang karena Veera mau makan juga, kemudian Veera menyentuh pangkuan Ratan, Nihal memperhatikan mereka dari balik jendela dan teringat ketika Ratan mengucapkan kata terimakasih dan berkata “Dalam benakku, bagaimana aku bisa memberikan bantuan untukmu sementara aku sendiri dalam masalah” bathin Nihal dalam hati, di tempat Ranvi, bibi Moti menyuruh Ranvi untuk makan terlebih dulu “Nanti saja, bibi.aku ingin bersama Veera” ujar Ranvi “Ranvi, makan dulu, baru bermain” paksa bibi Moti,
Tak lama kemudian Bansuri datang dan menanyakan kondisi Veera “Apa yang terjadi pada Veera sangat buruk sekali, aku dengar kamu menegur guru itu” tanya Bansuri dengan sifatnya yang serba ingin tahu “Iyaa, itu benar, aku akan membuat ia dikeluarkan dari sekolah, bagaimana bisa ia melakukan hal ini pada seorang anak kecil yang telah kita kirimkan kesana untuk sekolah, untuk belajar bukan untuk menghadapi hukuman seperti ini, aku tak bisa tinggal diam” ujar Ratan kesal, Bansuri kemudian menyebutkan nama Nihal yang membuat Ratan terdiam “Dia itu orang yang sangat baik” lanjut Bansuri “Kita tak bisa menemukan orang yang sebaik dia” ujar Bansuri lagi sambil melirik ke arah Ratan dengan tatapan yang nyinyir,
Tepat pada saat itu seorang pria yang merupakan utusan waraga desa datang dan berkata “Kalian semua di undang untuk pertemuan warga desa” ujar warga desa itu “Aku tak bisa pegi kemana mana” balas Ratan “Kenapa kamu tak bisa datang ke pertemuan warga, Ratan ?” tanya Bansuri heran “Tuan Nihal juga diundang ke pertemuan warga untuk membahas apa yang telah terjadi pada Veera”, “Kamu seharusnya datang, Ratan.jangan menolaknya, hal ini tak baik” Bansuri terus memaksa Ratan “Iya, Ratan.kamu seharusnya pergi ke sana, kita harus tahu apa yang akan dibahas tentang Veera kita dan kamu harus melihatnya, karena hal ini tak terjadi pada anak lain, dan lagi tak usah dengarkan omongan orang lain yang tak masuk akal, pergilah, Ratan” pinta bibi Moti “Baiklah, kalau begitu, kak.tolong jaga mereka berdua baik baik, aku akan pergi” Ratan akhirnya setuju dengan permintaan kakak iparnya, bibi Moti meyakinkan Ratan kalau dirinya akan menjaga Veera dan Ranvi baik baik “Aku juga akan pergi kesana” ujar Bansuri
Di tempat pertemuan warga desa, kepala desa berkata “Hari ini pertemuan warga kita akan membahas tentang permasalahan yang terjadi pada Veera” semua orang mendengarkan ucapan Balwant sang kepala desa pengganti Sampooran “Anak adalah anak dan sekolah adalah tempat untuk mengajari mereka secara benar tapi kadang metode yang digunakan itu salah dengan menguncinya di sebuah ruangan yang gelap, tapi baiklah.tapi sayangnya guru tersebut lupa pada anak yang telah di beri pelajaran itu di ruangan yang gelap dan begitu banyak guru yang bekerja untuk mengajar disana juga tak tahu tentang hal ini, lalu bagaimana ?” ujar Balwant “Kamu memang benar, pak kepala desa.aku akan memastikan hal ini tak akan terjadi lagi di masa mendatang” sela pak kepala sekolah “Kamu harus mengatakan hal ini pada nyonya Ratan, karena Veera yang menghadapi hal ini” balas Balwant lagi